Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 338 Leukimia yang Kambuh
Victoria Gong duduk agak lama di tepi jendela. Entah mengapa, dia merindukan Wallace Mo. Dia tersenyum lalu berdiri dan mandi. Setelah mengenakan pakaiannya, dia pergi ke Perusahaan Mo.
Setelah tiba, Victoria Gong membuka pintu perlahan dan mendapati Wallace Mo yang sedang sibuk bekerja. Dia berjalan perlahan dari arah belakang Wallace Mo lalu menutup mata pria itu dengan kedua tangannya.
“Tebak siapa aku.” ujar Victoria Gong.
Wallace Mo tahu itu adalah Victoria Gong. Namun, Wallace Mo berniat mengusilinya. Dia meletakkan penanya, lalu menebak dengan serius, “Vivi?”
“Bukan.”
“Vina?”
“Bukan.”
“Via?”
Akhirnya, Victoria Gong kesal dan melepaskan tangannya, “Siapa Vivi, Vina, dan Via?”
Wallace Mo tersenyum lalu menarik Victoria Gong kedalam pelukannya. Wallace Mo menyibakkan rambut Victoria Gong ke punggungnya, “Aku hanya menjailimu.”
“Benarkah?”
Wallace Mo mengangguk. Dia tidak berbohong. Mana berani dia melakukan hal seperti itu?
Victoria Gong tersenyum, “Baiklah.”
Dia lalu memeluk Wallace Mo dan menyandarkan kepalanya ke Wallace Mo.
“Ada apa?” tanya Wallace Mo. Dia tahu Victoria Gong sedang memikirkan sesuatu.
“Wallace.” panggil Victoria Gong.
“Hm.”
“Tantio datang ke rumah hari ini.”
Wallace Mo langsung melepaskan pelukannya dan menatap Victoria Gong, “Apa yang dia lakukan di rumah? Apa kamu ingin kembali ke Inggris dengannya? Apa yang kamu katakana padanya?” Wallace Mo merasa khawatir.
Victoria Gong tertawa ketika dia melihat Wallace Mo begitu mencemaskannya. Dia bahagia.
“Aku serius.” ujar Wallace Mo tegang.
Victoria Gong berhenti tertawa, “Dia ingin aku kembali ke Inggris dengannya, tapi aku menolaknya.”
Victoria Gong tidak mungkin melakukannya.
Wallace Mo menghembuskan nafas lega setelah mendengar jawabannya. Untung saja Victoria Gong tidak meninggalkannya.
Victoria Gong merasa sedih melihat Wallace Mo begini. Dia lalu mengusap wajahnya, “Apa kamu khawatir aku akan pergi dengannya?”
Wallace Mo mengangguk, “Victoria, ketika kamu kembali, aku pikir itu mimpi. Aku takut kamu akan meninggalkanku lagi setelah aku bangun.”
“Tidak. Kita tidak akan berpisah lagi.” ujar Victoria Gong. Mereka sudah melalui banyak rintangan. Tuhan tidak akan menguji mereka lagi.
Wallace Mo tersenyum sambil memeluk Victoria Gong, “Victoria, katakana kamu tidak akan meninggalkanku lagi.”
Victoria Gong memeluk Wallace Mo. Victoria Gong sering merasa dirinya lemah. Ketika dihadapkan dengan masalah yang menyangkut Victoria Gong, Wallace Mo juga merasa tidak tenang. Mungkin, selama dua tahun kepergian Victoria Gong, Wallace Mo sudah banyak menderita seorang diri.
“Wallace, aku mencintaimu.”
Suara itu terdengar indah di telinga Wallace Mo. Dia mencium dahi Victoria Gong dan memeluknya erat. Wallace Mo berpikir, tidak ada lagi yang akan bisa memisahkannya dengan Victoria Gong.
Namun, mereka tidak tahu rencana Tuhan. Kebahagiaan tidak semudah itu datang.
***
Setelah makan siang dengan Wallace Mo, Victoria Gong mencari alasan untuk pergi karena dia tahu Wallace Mo sangat sibuk.
Dia tidak tahu harus kemana. Ketika dia berada di dalam taksi, dia berkata, “Tuan, bawa aku memutari kota ini.”
Entah berapa lama taksi itu sudah membawa Victoria Gong berkeliling. Victoria Gong benar-benar tidak tahu harus kemana. Supir lalu bertanya, “Nona, apa anda ingin pergi ke suatu tempat?”
Victoria Gong melihat keluar jendela. Dia tiba-tiba teringat akan Ayah dan Ibu Mo. Dia sudah lama kembali. Jadi, dia berniat mengunjungi mereka kali ini. Victoria Gong lalu mengatakan alamat tujuan ke supir.
Tiga puluh menit kemudian, taksi berhenti didepan rumah keluarga Mo. Victoria Gong membayar lalu turun. Dia melihat pintu rumah itu setelah dua tahun lamanya. Kondisinya tidak banyak berubah.
Victoria Gong lalu mengetuk pintunya. Bukan Ayah atau Ibu Mo yang membukakan pintunya, namun seseorang yang tidak dia kenal.
“Siapa kamu?” tanya Victoria Gong.
Wanita itu tersenyum, “Saya tahu anda adalah nona muda keluarga ini. Saya pernah melihat foto anda. Saya seorang suster. Nama saya Ibu Zhang. Silakan masuk.”
Victoria Gong memasuki rumah itu sambil tersenyum. Ketika tiba di ruang tamu, dia sama sekali tidak melihat Ayah dan Ibu Mo. Dia bahkan tidak melihat William. Dia berbalik badan dan bertanya pada Ibu Zhang, “Ibu Zhang, dimana ayah dan ibuku?”
“Saya tidak tahu.” jawabnya.
Victoria Gong terkejut. Bukannya Ibu Zhang suster rumah ini? Bagaimana bisa dia tidak tahu kemana majikannya pergi?
“Kapan mereka pergi? Kapan mereka kembali?”
Ibu Zhang menggelengkan kepalanya, “Saya hanya bertanggung jawab untuk memasak dan menjemput anak. Saya tidak berani bertanya urusan tuan dan nyonya. Jadi, saya tidak tahu.”
Victoria Gong bertanya lagi, “Apa kamu tahu nomor telepon mereka? Aku belum menemui mereka dua tahun ini. Aku tidak tahu apakah nomor telepon mereka sudah berubah atau belum.”
“Saya tahu.” Ibu Zhang tersenyum lalu memberitahu Victoria Gong nomor telepon majikannya.
Victoria Gong langsung meneleponnya, namun tidak diangkat. Mungkin mereka tidak mendengar dering ponselnya atau mungkin mereka sedang sibuk. Dia meletakkan ponselnya lalu merasa gelisah.
Melihat Victoria Gong yang gelisah, Ibu Zhang lalu berkata, “Nona, saya tidak tahu saya boleh mengatakan hal ini atau tidak.”
“Ada apa?” tanya Victoria Gong.
Ibu Zhang mencoba mengingat-ingat, “Ketika awal saya bekerja disini, nyonya masih sangat sehat, bahkan sering menjemput William bersama saya. Namun, beberapa tahun terakhir, kondisinya memburuk, wajahnya tidak lagi berseri. Kadang, nyonya berbaring di sofa setengah hari.”
Victoria Gong terkejut mendengarnya. Ada yang aneh, “Apa ada yang lain?”
Ibu Zhang menggelengkan kepalanya.
“Bagaimana mungkin?” bisik Victoria Gong.
“Saya ingat nyonya sering meminum obat akhir-akhir ini.” tambahnya.
Minum obat? Mengapa harus minum obat? Dia teringat Ayah dan Ibu Mo pernah membohongi mereka. Dulu Ayah dan Ibu Mo bilang mereka pergi berlibur, namun ternyata mengambil perawatan untuk mengobati leukimianya.
“Obat macam apa yang mama minum? Apa dia sakit?”
Ibu Zhang menggelengkan kepalanya, “Saya tidak tahu.”
“Apa kamu bisa mengambil obat itu untukku?”
“Obatnya ada dikamar nyonya. Saya tidak berani masuk.”
Victoria Gong tersenyum lalu berjalan menuju kamar Ibu Mo. Dia membuka satu per satu laci lemari. Ada banyak obat didalamnya. Dia mengambil sebotol, namun dia tidak paham juga guna obat itu.
Victoria Gong berniat bertanya kepada orang yang lebih tahu. Dia lalu memasukkan botol itu ke tasnya dan berjalan keluar kamar.
Ibu Zhang menunggu diluar, “Bagaimana?”
“Terimakasih, Ibu Zhang. Jangan bilang ke mereka kalau aku berkunjung hari ini.”
Victoria Gong lalu memanggil taksi dan menuju ke apotek terdekat.
“Halo.” Victoria Gong menyapa karyawan didalam. Dia lalu mengambil obat itu dan menunjukkannya pada karyawan tadi, “Apa anda bisa membantuku mencaritahu guna obat ini?”
“Baik.” karyawan itu mengambil botol obat itu.
Victoria Gong menatap karyawan itu sambil berharap itu obat untuk penyakit biasa. Namun, karyawan itu lalu berkata, “Ini obat untuk leukemia.”
Victoria Gong terkejut ketika mendengarnya. Dokter bilang leukemia Ibu Mo sudah sembuh dan tidak akan muncul lagi. Lalu, bagaimana bisa begini?
“Nona?”
Victoria Gong tersadar lalu mengambil obat itu kembali, “Terimakasih.”
Dia mengunjungi apotek lain namun jawabannya sama saja.
Victoria Gong berdiri di pintu apotek itu. Matanya mengawang. Dia sangat senang bisa berjumpa Ayah dan Ibu Mo lagi. Namun, leukemia Ibu Mo kambuh.
Victoria Gong meraih ponselnya lalu menelepon Wallace Mo. Dia sudah tahu apa yang terjadi.
Saat itu, Wallace Mo sedang berada ditengah meeting. Ketika melihat nama Victoria Gong di layar ponselnya, dia membuat tanda untuk menghentikan meeting sejenak.
“Victoria.”
Victoria Gong tidak bisa menahan dirinya. Sambil menggenggan ponselnya erat, Victoria Gong berkata, “Wallace, ada kemungkinan leukemia mama kambuh.”
“Victoria, ini bukan bahan guyonan.”
Victoria Gong menahan isak tangisnya, “Ini betulan. Aku kerumah mama tadi. Mereka tidak ada di rumah. Suster bilang mama sering minum obat akhir-akhir ini. Jadi, aku mengambil obatnya dan pergi ke apotek. Karyawan di apotek bilang itu obat untuk leukemia.”
Wallace Mo terdiam.
“Wallace, apa yang harus kulakukan sekarang?”
Wallace Mo berusaha menenangkan dirinya terlebih dahulu, “Victoria, cepat ke kantor sekarang.”
“Baiklah.”
“Hati-hati. Jangan khawatir.” ujar Wallace Mo.
“Aku tahu.”
Victoria Gong lalu memanggil taksi dan berangkat ke Perusahaan Mo.
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanPejuang Hati
Marry SuThe Winner Of Your Heart
ShintaMy Perfect Lady
AliciaHalf a Heart
Romansa UniverseTernyata Suamiku Seorang Milioner×
- Bab 1 Mabuk
- Bab 2 Melakukan hal buruk
- Bab 3 Masih tidak bersedia menyerah
- Bab 4 Masuk ke jebakannya
- Bab 5 Trik kotor
- Bab 6 Mau meminta tolong kepadanya
- Bab 7 Terjebak di situasi aneh
- Bab 8 Mempermalukan diri di hadapannya
- Bab 9 Lagi-lagi bersengketa
- Bab 10 Mantan pacar
- Bab 11 Ingkar Janji
- Bab 12 Perselisihan yang Mengesalkan
- Bab 13 Dipermalukan Lagi
- Bab 14 Mudah Dibodohi
- Bab 15 Dipaksa Keluar dari Sekolah
- Bab 16 Pertama Kali Bertemu Ibu Wallace
- Bab 17 Kalian Tidurlah Bersama
- Bab 18 Sangat Berhati-hati Terhadapnya
- Bab 19 Ayah dan Anak Sama Saja
- Bab 20 Mabuk Hingga Mengajak Menikah
- Bab 21 Berhenti Bersikap Konyol (1)
- Bab 21 Berhenti Bersikap Konyol (2)
- Bab 22 Dia Adalah Wanitaku (1)
- Bab 22 Dia Adalah Wanitaku (2)
- Bab 23 Orang Seperti Kamu, Mau Menikah dengan Ayahku? (1)
- Bab 23 Orang Seperti Kamu, Mau Menikah dengan Ayahku? (2)
- Bab 24 Jatuh Hati (1)
- Bab 24 Jatuh Hati (2)
- Bab 25 Kekuasaan yang Nyata (1)
- Bab 25 Kekuasaan yang Nyata (2)
- Bab 26 Cocok menjadi istri(1)
- Bab 26 Cocok menjadi istri (2)
- Bab 27 Dibuli oleh orang lain (1)
- Bab 27 Dibuli oleh orang lain (2)
- Bab 28 Dia menahan (1)
- Bab 28 Dia menahan (2)
- Bab 29 Amarah yang Membara (2)
- Bab 29 Amarah Yang Membara (1)
- Bab 30 Pura-Pura Mabuk (1)
- Bab 30 Pura-Pura Mabuk (2)
- Bab 31 Mau Mengusirku Lagi? (1)
- Bab 31 Mau Mengusirku Lagi? (2)
- Bab 32 Ternyata Ia Membohonginya (1)
- Bab 32 Ternyata Dia Membohonginya (2)
- Bab 33 Usaha yang Tekun (1)
- Bab 33 Usaha yang Tekun (2)
- Bab 34 Mulai Mengabaikannya (1)
- Bab 34 Mulai Mengabaikannya (2)
- Bab 35 Sandiwara Kecil (1)
- Bab 35 Sandiwara Kecil (2)
- Bab 36 Kemajuan yang terlalu cepat (1)
- Bab 36 Kemajuan yang terlalu cepat (2)
- Bab 37 Lagi-lagi datang mengganggu (1)
- Bab 37 Lagi-lagi datang mengganggu (2)
- Bab 38 Tidak ada habisnya (1)
- Bab 38 Tidak ada habisnya (2)
- Bab 39 Kecanggungan Victoria (1)
- Bab 39 Kecanggungan Victoria (2)
- Bab 40 Victoria cemburu(1)
- Bab 40 Victoria cemburu(1)
- Bab 41 Victoria Gong mabuk (1)
- Bab 41 Victoria Gong mabuk (2)
- Bab 42 Kembalinya Wallace Mo (1)
- Bab 42 Kembalinya Wallace Mo (2)
- Bab 43 Menghapus pesan teks secara diam-diam (1)
- Bab 43 Menghapus pesan teks secara diam-diam (2)
- Bab 44 Senior Bryan Lu (1)
- Bab 44 Senior Bryan Lu (2)
- Bab 45 Dibawa ke rumah sakit (1)
- Bab 45 Dibawa ke rumah sakit (2)
- Bab 46 Perhitungan Bernice Tsu (1)
- Bab 46 Perhitungan Bernice Tsu (2)
- Bab 47 Victoria Gong Hiang (1)
- Bab 47 Victoria Gong Hilang (2)
- Bab 48 Akhirnya keluar dari rumah sakit (1)
- Bab 48 Akhirnya keluar dari rumah sakit (2)
- Bab 49 Pertengkaran pertama (1)
- Bab 49 Pertengkaran pertama (2)
- Bab 50 Acara Reuni (1)
- Bab 50 Acara Reuni (2)
- Bab 51 Pingsan Seorang Diri (1)
- Bab 51 Pingsan Seorang Diri (2)
- Bab 52 Masuk Rumah Sakit Lagi (1)
- Bab 52 Masuk Rumah Sakit Lagi (2)
- Bab 53 Pemerasan (1)
- Bab 53 Pemerasan (2)
- Bab 54 Berly Liu Datang
- Bab 54 Berly Liu Datang (2)
- Bab 55 Menemukan Victoria Gong (1)
- Bab 55 Menemukan Victoria Gong (2)
- Bab 56 Akhirnya Berbaikan (1)
- Bab 56 Akhirnya Berbaikan (1)
- Bab 57 Berlama-lama di Dalam Rumah Sakit (1)
- Bab 57 Berlama-lama di Dalam Rumah Sakit (2)
- Bab 58 Kedatangan Bernice Tsu (1)
- Bab 58 Kedatangan Bernice Tsu (2)
- Bab 59 Melepaskan Bernice Tsu (1)
- Bab 59 Melepaskan Bernice Tsu (2)
- Bab 60 Pergi makan di rumah (1)
- Bab 60 Pergi makan di rumah (2)
- Bab 61 Memberikan Sebuah Mobil Mewah (1)
- Bab 61 Memberikan Sebuah Mobil Mewah (2)
- Bab 62 Sebuah Kejutan Ulang Tahun
- Bab 62 Sebuah Kejutan Ulang Tahun
- Bab 63 Mengetahui Kebenaran (1)
- BAB 63 Mengetahui Kebenaran (2)
- Bab 64 Ulang Tahun Yang Tidak Diduga (1)
- Bab 64 Ulang Tahun Yang Tidak Diduga (2)
- Bab 65 Hadiah Yang Tidak Diduga (1)
- Bab 65 Hadiah Yang Tidak Diduga (2)
- Bab 66 Janji bertemu Dengan Bryan Lu (1)
- Bab 66 Janji bertemu Dengan Bryan Lu (2)
- Bab 67 Dikelilingi Oleh Wartawan (1)
- Bab 67 Dikelilingi Oleh Wartawan (2)
- Bab 68 Pertengkaran Dipinggir Jalan (1)
- Bab 68 Pertengkaran Dipinggir Jalan (2)
- Bab 69 Ditodong Fans Club (1)
- Bab 69 Ditodong Fans Club (2)
- Bab 70 Bahkan Menjadi Headline News (1)
- Bab 70 Bahkan Menjadi Headline News (2)
- Bab 71 Dimaki Habis-Habisan oleh Fans (1)
- Bab 71 Mobilnya Dihadang Oleh Fans (2)
- Bab 72 Kesedihan Yang Dihibur (1)
- Bab 72 Kesedihan Yang Dihibur (2)
- Bab 73 Pernyataan Cinta Senior (1)
- Bab 73 Pernyataan Cinta Senior (2)
- Bab 74 Hukuman Yang Berbahaya (1)
- Bab 74 Hukuman Yang Berbahaya (2)
- Bab 75 Waktu Minum Teh Sore (1)
- Bab 75 Waktu Minum Teh Sore (2)
- Bab 76 Curiga Pada Wallace Mo (1)
- Bab 76 Curiga Pada Wallace Mo (2)
- Bab 77 Menginterogasi Wallace Mo (1)
- Bab 77 Menginterogasi Wallace Mo (2)
- Bab 78 Perlakuan Spesial (1)
- Bab 78 Perlakuan Spesial (2)
- Bab 79 Siapa Yang Berulah Ini (1)
- Bab 79 Siapa Yang Berulah Ini (2)
- Bab 80 Perempuan yang Cantik dan Berkarisma (1)
- Bab 80 Perempuan yang Cantik dan Berkarisma (2)
- Bab 81 Permintaan Maaf Victoria Gong (1)
- Bab 81 Permintaan maaf Victoria Gong (2)
- Bab 82 Fotografer Terkenal (1)
- Bab 82 Fotografer terkenal (2)
- Bab 83 Gadis Manja (1)
- Bab 83 Gadis Manja (2)
- Bab 84 Pulang Untuk Menjelaskan (1)
- Bab 84 Pulang Untuk Menjelaskan (2)
- Bab 85 Lagi-Lagi Wanda (1)
- Bab 85 Lagi-lagi Wanda (2)
- Bab 86 Wanda yang banyak kata (1)
- Bab 86 Wanda yang banyak kata (2)
- Bab 87 Tiba-tiba melarikan diri (1)
- Bab 87 Tiba-tiba melarikan diri (2)
- Bab 88 Foto Yang Tidak Berhasil (1)
- Bab 88 Foto Yang Tidak Berhasil (2)
- Bab 89 Ingin Victoria menjadi modelnya (1)
- Bab 89 Ingin Victoria menjadi modelnya (2)
- Bab 90 Dua orang terluka (1)
- Bab 90 Dua orang terluka (2)
- Bab 91 Dua orang bersatu (1)
- Bab 91 Dua orang bersatu (2)
- BAB 92 Mengambil Kesempatan (1)
- Bab 92 Mengambil Kesempatan (2)
- BAB 93: Keputusan harus dihentikan(1)
- Bab 93 Keputusan harus dihentikan(2)
- Bab 94 Tugas Baru Telah Tiba (1)
- Bab 94 Tugas Baru Sudah Datang (2)
- Bab 95 Pria Yang Baik (1)
- Bab 95 Pria yang baik (2)
- Bab 96 Bukan Kelinci Percobaan (1)
- Bab 96 Bukan Kelinci Percobaan (2)
- Bab 97 Tidak Pantas Disalin (1)
- Bab 97 Tidak Pantas Disalin (2)
- Bab 98 Terjadi Perdebatan Lagi (1)
- Bab 98 Terjadi Perdebatan Lagi (2)
- Bab 99 Ingin Berkemah di Luar (1)
- Bab 99 Ingin Berkemah di Luar (2)
- Bab 100 Kau Tidak Terselamatkan (1)
- Bab 100 Kau Tidak Terselamatkan (2)
- Bab 101 Kejutan yang tidak terduga (1)
- Bab 101 Kejutan yang tidak terduga (2)
- Bab 102 Mulai Curiga (1)
- Bab 102 Mulai Curiga (2)
- Bab 103 Sudah Gila (1)
- Bab 103 Sudah Gila (2)
- Bab 104 Kehidupannya tidak akan Berjalan Lancar (1)
- Bab 104 Kehidupannya tidak akan Berjalan Lancar (2)
- Bab 105 Membuat perhitungan lain (1)
- Bab 105 Membuat perhitungan lain (2)
- Bab 106 Ibu Tiri yang Tidak Tahu Malu (1)
- Bab 106 Ibu Tiri yang Tidak Tahu Malu (2)
- Bab 107 Mengutus Orang untuk Membawa Kembali (1)
- Bab 107 Mengutus Orang untuk Membawa Kembali (2)
- Bab 108 Antara sadar dan tidak sadar (1)
- Bab 108 : Antara sadar dan tidak sadar (2)
- Bab 109 Keluar dari rumah sakit (1)
- Bab 109 Ayo pulang dari rumah sakit (2)
- Bab 110 Data Fotocopy Dicuri (1)
- Bab 110 Data Fotocopy Dicuri (2)
- Bab 111 Siapa Yang Melakukan (1)
- Bab 111 Siapa Yang Melakukan (2)
- Bab 112 Pergi ke penjara dan bertanya (1)
- Bab 112 Pergi ke penjara dan bertanya (2)
- Bab 113 Mengembalikan nama baik(1)
- Bab 113 Mengembalikan nama baik(2)
- Bab 114 Perubahan yang Drastis (1)
- Bab 114 Perubahan yang Drastis (2)
- Bab 115 Ada dua pengacara (1)
- Bab 115 Ada dua pengacara (2)
- Bab 116 makan keluarga (1)
- Bab 116 Makan keluarga (2)
- Bab 117 Benar benar tidak tahu malu (1)
- Bab 117 benar benar tidak tahu malu (2)
- Bab 118 butuh bantuannya (1)
- Bab 118 butuh bantuannya (2)
- Bab 119 Membohonginya (1)
- Bab 119 Membohonginya (2)
- Bab 120 ilusi (1)
- Bab 120 ilusi (2)
- Bab 121 Distorsi Fakta (1)
- Bab 121 Distorsi Fakta (2)
- Bab 122 Aku Ingin Mempercayainya (1)
- Bab 122 Aku Ingin Mempercayainya (2)
- Bab 123 Jelas-jelas Beracun (1)
- Bab 123 Jelas-jelas Beracun (2)
- Bab 124 Keguguran Yang Tidak Terduga(1)
- Bab 124 Keguguran Yang Tidak Terduga (2)
- Bab 125 Tolong Jaga Jarak Dariku (1)
- Bab 125 Tolong Jaga Jarak Dariku (2)
- Bab 126 Tanda-tanda Akan Sadar (1)
- Bab 126 Tanda-tanda Akan Sadar (2)
- Bab 127 Harus Adil (1)
- Bab 127 Harus Bersikap Adil (2)
- Bab 128 Tiba-tiba ingin membunuh
- Bab 128 Tiba-tiba ingin membunuh (2)
- Bab 129 Jadi dia dalangnya(1)
- Bab 129 Jadi dia dalangnya (2)
- Bab 130 Menjelaskan secara pribadi (1)
- Bab 130 Menjelaskan secara pribadi (2)
- Bab 131 Apakah Ini Sungguh Perampokan? (1)
- Bab 131 Apakah Ini Sungguh Perampokan? (2)
- Bab 132 Seharusnya Memberi Kabar Padanya (1)
- Bab 132 Seharusnya Memberi Kabar Padanya (2)
- Bab 133 Victoria Gong Harus Mati (1)
- Bab 133 Victoria Gong Harus Mati (2)
- Bab 134 Dipenjara seumur hidup (1)
- Bab 134 Dipenjara Seumur Hidup (2)
- Bab 135 Tutup Semua Jalan Keluarnya (1)
- Bab 135 Tutup Semua Jalan keluarnya (2)
- Bab 135 Lelehan yang sesaat (1)
- Bab 136 Lelehan yang sementara (2)
- Bab 137 Pernikahan Satu-Satunya (1)
- Bab 137 Pernikahan Satu-Satunya (2)
- Bab 138 Serba Salah (1)
- Bab 138 Serba Salah (2)
- Bab 139 Beri Dia Pelajaran (1)
- Bab 139 Beri Dia Pelajaran (2)
- Bab 140 Pergi begitu saja (1)
- Bab 140 Pergi begitu saja (2)
- Bab 141 Dia datang juga (1)
- Bab 141 Dia datang juga (2)
- Bab 142 Ada yang membereskannya (1)
- Bab 142 ada yang membereskannya (2)
- Bab 143 Orang Ini Sangat Aneh (1)
- Bab 143 Orang Ini Sangat Aneh (2)
- BAb 144 Siapa Yang Menghasutmu (1)
- Bab 144 Siapa Yang Menghasutmu (2)
- Bab 145 Hubungan Akhirnya Menjadi Hangat (1)
- Bab 145 Hubungan Akhirnya Menjadi Hangat (2)
- Bab 146 Dia Tidak Ada Niat Baik (1)
- Bab 146 Dia Tidak Ada Niat Baik (2)
- Bab 147 Kebetulan Bertemu Teman Sekolah Dulu (1)
- Bab 147 Kebetulan Bertemu Teman Sekolah Dulu (2)
- Bab 148 Kamu Yang Memiliki Kemesraan (1)
- Bab 148 Kamu Yang Memiliki Kemesraan (2)
- Bab 149 Beli beli beli (1)
- Bab 149 Beli beli beli (2)
- Bab 150 Orang misterius (1)
- Bab 150 Orang misterius (2)
- Bab 151 Suasana yang santai (1)
- Bab 151 Suasana yang santai (2)
- Bab 152 Rela untuk tidak tahu malu hanya demi uang (1)
- Bab 152 Rela untuk tidak tahu malu hanya demi uang (2)
- Bab 153 'Senapan mulut’ yang mantap sekali (1)
- Bab 153 ‘Senapan mulut’ yang mantap sekali (2)
- Bab 154 Menunggu kedatangan cucu (1)
- Bab 154 Menunggu kedatangan cucu(2)
- Bab 155 Pergi ke Gym (1)
- Bab 155 Pergi ke Gym (2)
- Bab 156 mengobrol tentang masa lalu (1)
- Bab 156 Mengobrol tentang masa lalu (2)
- Bab 157 Makan Malam Bersama (1)
- Bab 157 Makan malam bersama (2)
- Bab 158 Dia menunjukkan dominasinya (1)
- Bab 158 Dia menunjukkan dominasinya (2)
- Bab 159 Lain Kali Kesini Saja (1)
- Bab 159 Lain Kali Kesini (2)
- Bab 160 Bagaimana Cara Keluar Rumah (1)
- Bab 160 Bagaimana Cara Keluar Rumah (2)
- Bab 161 Membicarakan Tentang William (1)
- Bab 161 Membicarakan Tentang William (2)
- Bab 162 Masih Ada yang Membicarakannya (1)
- Bab 162 Masih Ada yang Membicarakannya (2)
- Bab 163 Apakah ini Kebetulan (1)
- Bab 163 Apakah Ini Kebetulan (2)
- Bab 164 Lain Kali Jangan Lihat Sembarangan (1)
- Bab 164 Lain Kali Jangan Lihat Sembarangan (2)
- Bab 165 Dia Juga Bisa Perhitungan (1)
- Bab 165 Dia Juga Bisa Perhitungan (2)
- Bab 166 Tidak Sengaja Mendengarnya (1)
- Bab 166 Tidak Sengaja Mendengarnya (2)
- Bab 167 Mengganti Paru-paru (1)
- Bab 167 Mengganti Paru-paru (2)
- Bab 168 Masalah ini Sangat Sulit (1)
- Bab 168 Masalah ini Sangat Sulit (2)
- Bab 169 Aku Bantu Kamu Bernafas (1)
- Bab 169 Aku Bantu Kamu Bernafas (2)
- Bab 170 Diam Kamu Brengsek (1)
- Bab 170 Diam Kamu Brengsek (2)
- Bab 171 Mengantar mertua ke bandara (1)
- Bab 171 Mengantar mertua ke bandara (2)
- Bab 172 Pertengkaran di tempat gym (1)
- Bab 172 Pertengkaran di tempat gym (2)
- Bab 173 Terlalu terbuka (1)
- Bab 173 Terlalu terbuka (2)
- Bab 174 Bertemu pasangan sesungguhnya di pesta (1)
- Bab 174 Bertemu pasangan yang sesungguhnya di pesta (2)
- Bab 175 Meremehkan orang (1)
- Bab 175 Meremehkan orang (2)
- Bab 176 Apakah kamu menyukai paman? (1)
- Bab176 Apakah kamu menyukai paman?(2)
- Bab 177 Membahas dan mengurusnya(1)
- Bab 177 Membahas dan mengurusnya (2)
- Bab 178 Peringatan yang aneh (1)
- Bab 178 Peringatan yang aneh (2)
- Bab 179 Tidak mau hidup begini bercerai saja (1)
- Bab 179 Jika tidak mau hidup seperti ini bercerai saja (2)
- Bab 180 Terlihat baik diluar tapi dalamnya sangat berbahaya (1)
- Bab 180 Terlihat baik diluar tapi di dalamnya sangat berbahaya (2)
- Bab 181 Selalu mengatakan hal-hal aneh (1)
- Bab 181 Selalu mengatakan hal-hal aneh (2)
- Bab 182 Sangat bergantung padanya (1)
- Bab 182 Sangat bergantung padanya (2)
- Bab 183 Tidak ada bedanya dengan disambar petir (1)
- Bab 183 Tidak ada bedanya dengan disambar petir (2)
- Bab 184 Pindah kamar (1)
- Bab 184 Pindah kamar (2)
- Bab 185 Berpura-pura (1)
- Bab 185 Berpura-pura (2)
- Bab 186 Berpura-pura Mengunjungi (1)
- Bab 186 Berpura-pura Mengunjungi (2)
- Bab 187 Kondisinya serius (1)
- Bab 187 Kondisinya serius (2)
- Bab 188 Sumsum tulang ditemukan (1)
- Bab 188 Sumsum tulang ditemukan (2)
- Bab 189 Berusaha Mengandung (1)
- Bab 189 Berusaha Mengandung (2)
- Bab 190 Mabuk Cinta (1)
- Bab 190 Mabuk Cinta (2)
- Bab 191: Pesta Perayaan (1)
- Bab 191: Pesta Perayaan (2)
- Bab 192: William Tidak Boleh Pergi (1)
- Bab 192: William Tidak Boleh Pergi (2)
- Bab 193 Datang dengan sendirinya (1)
- Bab 193: Datang dengan sendirinya (2)
- Bab 194 Dia yang Mendonorkan Sumsum Tulang (1)
- Bab 194 Dia yang Mendonorkan Sumsum Tulang (2)
- Bab 195 Gosip (1)
- Bab 195 Gosip (2)
- Bab 196 Menjemput Anak (1)
- Bab 196 Menjemput Anak (2)
- Bab 197 Sejalan Dan Memberinya Tumpangan (1)
- Bab 197 Sejalan Dan Memberinya Tumpangan (2)
- Bab 198 William Di Rumah Keluarga Mo (1)
- Bab 198 William Di Rumah Keluarga Mo (2)
- Bab 199 Dia Memiliki Nomor Ponselmu (1)
- Bab 199 Dia Memiliki Nomor Ponselmu (2)
- Bab 200 Menjadi Partner Bersama Elizabeth (1)
- Bab 200 Menjadi Partner Dengan Elizabeth (2)
- Bab 201 Menghukummu Karena Minum Bir (1)
- Bab 201 Menghukummu Karena Minum Bir (2)
- Bab 202 Ayah masuk rumah sakit (1)
- Bab 202 Ayah masuk rumah sakit (2)
- Bab 203 Menjalankan Bisnis Perusahaan (1)
- Bab 203 Menjalankan bisnis perusahaan (2)
- Bab 204 Akan ada rumor (1)
- Bab 204 Akan ada rumor (2)
- Bab 205 Diabaikan oleh Ibu mertua (1)
- Bab 205 Diabaikan oleh Ibu mertua (2)
- Bab 206 Anak Wallace Mo (1)
- Bab 206 Anak Wallace Mo (2)
- Bab 207 apa yang terjadi (1)
- Bab 207 apa yang terjadi (2)
- Bab 208 Melakukan hal yang buruk (1)
- Bab 208 melakukan hal yang buruk (2)
- Bab 209 Pertemuan Kebetulan yang Tidak Diinginkan
- Pertemuan Kebetulan yang Tidak Diinginkan(2)
- Bab 210 Kamu Datang dengan Siapa?
- Dengan siapa Kamu Datang(2)
- Bab 211 Menyuruhnya Mengurusnya (1)
- Bab 211 Menyuruhnya Mengurusnya (2)
- Bab 212 Paman Tidak Menyukaiku (1)
- Bab 212 Paman Tidak Menyukaiku (2)
- Bab 213 Ingin belajar bermain sepak bola (1)
- Bab 213 Ingin belajar bermain sepak bola (2)
- Bab 214 Minta Maaf (1)
- Bab 214 Minta maaf (2)
- Bab 215 Ayo makan di luar (1)
- Bab 215 Ayo Makan Di Luar (2)
- Bab 216 Bertemu Erick Chen kedua kalinya (1)
- Bab 216 Bertemu Erick Chen kedua kalinya (2)
- Bab 217 Keterasingan dan Keanehan (1)
- Bab 217 Keterasingan dan Keanehan (2)
- Bab 218 Merahasiakan sesuatu dariku (1)
- Bab 218 Merahasiakan sesuatu dariku (2)
- Bab 219 Membawaku pergi bermain (1)
- Bab 219 Membawaku pergi bermain (2)
- Bab 220 Mereka sangat mirip (1)
- Bab 220 Mereka berdua sangat mirip (2)
- Bab 221 Temani aku sebentar lagi (1)
- Bab 221 Temani aku sebentar lagi (2)
- Bab 222 Anggap seperti rumah sendiri (1)
- Bab 222 Anggap seperti rumah sendiri (2)
- Bab 223 Kenapa kamu ada di sini (1)
- Bab 223 Kenapa kamu ada di sini (2)
- Bab 224 Kewajiban sebagai seorang Ayah (1)
- Bab 224 Kewajiban sebagai seorang Ayah (2)
- Bab 225 Mengenakan dasi untukku (1)
- Bab 225 Mengenakan dasi untukku (2)
- Bab 226 Tidak ada masalah (1)
- Bab 226 Tidak ada masalah (2)
- Bab 227 Kabar Baik (1)
- Bab 227 Kabar Baik (2)
- Bab 228 Aku mendukungmu sepenuhnya (1)
- Bab 228 Aku mendukungmu sepenuhnya (2)
- Bab 229 Kamu terlalu banyak bicara (1)
- Bab 229 Kamu terlalu banyak bicara (2)
- Bab 230 Mengadopsi Seorang Cucu (1)
- Bab 230 Mengadopsi Seorang Cucu (2)
- Bab 231 Mengapa Kamu Melihatku (1)
- Bab 231 Mengapa Kamu Melihatku (2)
- Bab 232 Membuatmu Mengingat (1)
- Bab 232 Membuatmu Mengingat (2)
- Bab 233 Biarkan William Tinggal (1)
- Bab 233 Biarkan William Tinggal (2)
- Bab 234 Dia Pura-Pura Kompromi (1)
- Bab 234 Dia Pura-Pura Kompromi (2)
- Bab 235 Sebuah Pesta (1)
- Bab 235 Sebuah Pesta (2)
- Bab 236 Timbul Rasa Curiga (1)
- Bab 236 Timbul Rasa Curiga (2)
- Bab 237 Aku Akan Mengurusnya (1)
- Bab 237 Aku Akan Mengurusnya (2)
- Bab 238 Menyelesaikan Masalah (1)
- Bab 238 Menyelesaikan Masalah (2)
- Bab 239 Menemukan Laporan Penilaian (1)
- Bab 239 Menemukan Laporan Penilaian (2)
- Bab 240 Aku Ingin Bertemu Victoria (1)
- Bab 240 Aku Ingin Bertemu Victoria (2)
- Bab 241 Wallace datang (1)
- Bab 241 Wallace datang (2)
- Bab 242 Berharap kamu meninggalkannya (1)
- Bab 242 Berharap kamu meninggalkannya (2)
- Bab 243 Dia menakuti kamu (1)
- Bab 243 Dia menakuti kamu (2)
- Bab 244 Awas kamu
- Bab 244 Awas kamu (2)
- Bab 245 Tidak ada kemampuan untuk menjelaskannya (1)
- Bab 245 Tidak ada kemampuan untuk menjelaskannya (2)
- Bab 246 Mengetahui kebenaran (1)
- Bab 246 Mengetahui kebenaran (2)
- Bab 247 Pergi mencari yang baru (1)
- Bab 247 Pergi mencari yang baru (2)
- Bab 248: Hamil enam minggu (1)
- Bab 248 Hamil enam minggu (2)
- Bab 249 Menjauh (1)
- Bab 249 Menjauh (2)
- Bab 250 Tantangan (1)
- Bab 250 Tantangan (2)
- Bab 251 Menerima ketidakadilan (1)
- Bab 251 Menerima ketidakadilan (2)
- Bab 252 Semua pada menyalahkannya (1)
- Bab 252 Semua pada menyalahkannya (2)
- Bab 253 Ingin pergi melihatnya (1)
- Bab 253 Ingin pergi melihatnya (2)
- Bab 254 Ingin aborsi (1)
- Bab 254: Ingin aborsi (2)
- Bab 255 Dia Sudah Sadar (1)
- Bab 255 Dia Sudah Sadar (2)
- Bab 256 Ribut di Kantor (1)
- Bab 256 Ribut di Kantor (2)
- Bab 257 Rencana Bercerai (1)
- Bab 257 Rencana Bercerai (2)
- Bab 258 Malah Dimanfaatkan Olehnya (1)
- Bab 258 Malah Dimanfaatkan Olehnya (2)
- Bab 259 Aku Adalah Orang Asing (1)
- Bab 259 Aku adalah Orang Asing (2)
- Bab 260 Kata-Kata Yang Menusuk Hati (1)
- Bab 260 Kata-Kata Yang Menusuk Hati (2)
- Bab 261 Masih Ada Satu Jalan (1)
- Bab 261 Masih Ada Satu Jalan (2)
- Bab 262 Yang Penting Bisa Pergi Darimu (1)
- Bab 262 Yang Penting Bisa Pergi Darimu (2)
- Bab 263 Panggil Ayah (1)
- Bab 263 Panggil Ayah (2)
- Bab 264 Datang Meminta Maaf(1)
- Bab 264 Datang Meminta Maaf(2)
- Bab 265 Pulang dengannya (1)
- Bab 265 Pulang dengannya (2)
- Bab 266 Aku akan baik-baik saja (1)
- Bab 266 Aku akan baik-baik saja (2)
- Bab 267 Memintanya mengambilkan Jubah Mandi (1)
- Bab 267 Memintanya mengambilkan Jubah Mandi (2)
- Bab 268 Takut Kehilangan (1)
- Bab 268 Takut Kehilangan (2)
- Bab 269 Dia tidak menolak (1)
- Bab 269 Dia tidak menolak (2)
- Bab 270 Mengapa Kesal? (1)
- Bab 270 Mengapa Kesal? (2)
- Bab 271 Hanya Ada Satu (1)
- Bab 271 Hanya Ada Satu (2)
- Bab 272 Mencari Keberadaannya (1)
- Bab 272 Mencari Keberadaannya (2)
- Bab 273 Ada yang Membobol Masuk (1)
- Bab 273 Ada yang Membobol Masuk (1)
- Bab 274 Berita Bahagia
- Bab 274 Berita Bahagia (2)
- Bab 275 Bisa Mendengar Detak Jantungnya (1)
- Bab 275 Bisa Mendengar Detak Jantungnya (2)
- Bab 276 Aku Sudah Memutuskan (1)
- Bab 276 Aku Sudah Memutuskan (2)
- Bab 277 Pergilah Dari Hadapanku (1)
- Bab 277 Pergilah Dari Hadapanku (2)
- Bab 278 Jangan pergi kemana pun (1)
- Bab 278 Jangan pergi kemana pun (2)
- Bab 279 Menghitung di dalam hati (1)
- Bab 279 Menghitung dalam hati (2)
- Bab 280 Masalah yang tiada habisnya (1)
- Bab 280 Masalah yang tiada habisnya (2)
- Bab 281 Aku tidak bisa menahannya lagi (1)
- Bab 281 Aku tidak bisa menahannya lagi (2)
- Bab 282 Mencari alasan untuk keluar (1)
- Bab 282 Mencari alasan nutuk keluar (2)
- Bab 283 Hanya orang asing (1)
- Bab 283 Hanya orang asing (3)
- Bab 284 Berganti Pakaian Keluar Rumah Sakit
- Bab 284 Berganti Pakaian Keluar Rumah Sakit (2)
- Bab 285 Memaksanya Minum Obat (1)
- Bab 285 Memaksanya Minum Obat (2)
- Bab 286 Mengapa Dia Ada di Sini (1)
- Bab 286 Mengapa Dia Ada di Sini (2)
- Bab 287 Keduanya Kembali Bersama (1)
- Bab 287 Keduanya Kembali Bersama (1)
- Bab 288 Kecurigaan Muncul Kembali (1)
- Bab 288 Kecurigaan Muncul Kembali (2)
- Bab 289 Hanya Mencintaimu Seorang (1)
- Bab 289 Hanya Mencintaimu Seorang (2)
- Bab 290 Kejutan untukmu(1)
- Bab 290 Kejutan untukmu (2)
- Bab 291 Satu-Satunya (1)
- Bab 291 Satu-Satunya (2)
- Bab 292 Hari-hariku tidak baik (1)
- Bab 292 Hari-hariku tidak baik (2)
- Bab 293 Kembali ke rumah
- Bab 294 Ternyata dia masih disini
- Bab 295 Biarkan dia pindah kesini
- Bab 296 Bahkan Pintu Pun Dikunci
- Bab 297 Memberinya Pelajaran
- Bab 298 William Benaran Hilang
- Bab 299 Menanggung Benci Lagi
- Bab 300 Dia Memang Sengaja
- Bab 301 Provokasi terselubung
- Bab 302 Perlakuan Yang Dingin
- Bab 303 Mengobrol Dengan Malaikat Kecil
- Bab 304 Diusir dari Rumah Mo
- Bab 305 Datang Untuk Menghiburnya
- Bab 306 Mencari Elizabeth Zhu untuk memperhitungkannya
- Bab 307 Diintrogasi
- Bab 308 Ibu Cemburu
- Bab 309 Tidak rela dikurung
- Bab 310 Seperti mengelus seekor anjing
- Bab 311 Siapa yang menculiknya
- Bab 312 Ada petunjuk baru
- Bab 313 Dipaksa minum obat
- Bab 314 Sebenarnya orangnya dimana
- Bab 315 Ditenggelamkan di laut
- Bab 316 Kamu adalah tunanganku
- Bab 317 Apakah Masih Hidup
- Bab 318 Meninggalkan Apartemen Ini
- Bab 319 Pertahankan Kesepakatan
- Bab 320 Harus Menjaganya
- Bab 321 ikut kontes fotografi
- Bab 322 Siapa pria ini
- Bab 323 Tunangannya
- Bab 234 Membuat mabuk
- Bab 325 sekarang ingin kembali
- Bab 326 Memperingatinya
- BAB 327 Aku ingin tidur
- BAB 328 Tidak ingin ada tekanan
- Bab 329 Dia inisiatif memeluknya
- BAB 330 Mengembalikan Ingatannya
- Bab 331 Kepingan-kepingan ingatan yang hilang
- Bab 332 Narasi yang Lalu Lalang
- Bab 333 Beberapa bagian telah pulih
- Bab 334 Hal yang tidak dapat ditolak
- Bab 335 Bertemu dengan Tantio Liang
- Bab 336 Baik Atau Buruk
- Bab 337 Selamat Tinggal, Tantio!
- Bab 338 Leukimia yang Kambuh
- Bab 339 Bisa Disembuhkan
- Bab 340 Menjenguk Ibu Mo
- Bab 341 Biarkan Semua Berlalu
- Bab 342 Ingin Mengutuk Aku
- Bab 343 Jangan Menghentikan Langkah Aku
- Bab 344 Menunggu Bayi Lahir
- Bab 345 : Sepertinya Akan Melahirkan
- Bab 346 Si Jelek tidak enak didengar
- Bab 347 Pergi Melihat Joe
- Bab 348 Ingin Punya Anak Kedua
- Bab 349 Pengetahuanku Sedikit
- Bab 350 Tersenyumlah untuk Papa
- Bab 351 Dia diam-diam memukul Joe
- Bab 352 Aku menunggumu bersama
- Bab 353 Ada kejutan apa
- Bab 354 Kekeliruan
- Bab 355 Joe menghilang
- Bab 356 Mereka Menghilang
- Bab 357 Ini Semua Adalah Kesalahannya
- Bab 358: Aku Rindu Ibu
- Bab 359 Putus asa
- Bab 360 Kemauanku Sendiri
- Bab 361 Memaksaku Menikah Denganmu
- Bab 362 Hati Berdebar
- Bab 363 Bentrok di Meja Makan
- Bab 364 Sudah Bisa Berangkat
- Bab 365 Jangan Takut, Ada Aku Disini
- Bab 366 Masih Dalam Pertolongan
- Bab 367 Benar-benar Melepaskan
- Bab 368 Selalu Menemaninya
- Bab 369 Saat-saat Terberat
- Bab 370 Setelah Sadar Malah Menyalahkan
- Bab 371 Victoria, Aku Mencintaimu