Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 33 Usaha yang Tekun (1)

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di wajah Victoria, namun ia sama sekali tak merasakan sakit, ia memandang ke depan dengan tatapan mata kosong, mengingat segala yang terjadi di antara dia dan Wallace, ialah orang yang selalu disembunyikan… Apakah Wallace takut ia hanya menyukai uangnya? Atau apa? Wallace hanya begitu meremehkannya?

Atau mungkin ia hanyalah alat penghangat di ranjang? Membohonginya untuk menikahinya, membohonginya untuk tidur bersamanya… Adakah satu saja hal yang bukan membohonginya?

"Sialan! Victoria, aku beri kamu waktu setengah jam, pertimbangkan untuk menelepon Wallace! Kalau tidak kita mati bersama!" Kata Andreas lalu langsung mengambil ponsel, dan keluar membanting pintu sambil menggerutu.

Hanya tersisa Victoria seorang di sana, terlihat kesengsaraan di matanya, ia tersenyum pahit, semua orang menghina pemikirannya yang terlalu sederhana itu, karenanya ia sampai ditipu sedemikian rupa! Bagaimana bisa ia tidak terpikir bahwa Wallace yang nomor 1 di dunia ini mana mungkin hanya seorang asisten?

Lucu, benar-benar lucu!

"CEO! Ada perpindahan pada posisi ponsel Nona Gong!"

Mendengar kata-kata Willy itu, Wallace yang awalnya resah itu langsung gembira, ia buru-buru bertanya, "Di mana?"

"Kira-kira setengah jam dari sini, sepertinya di pabrik tua di western road, daerah itu terlalu rumit sehingga tidak bisa menemukan posisi pastinya!" Ujar Willy mengerutkan dahi, lalu setelah ragu untuk beberapa saat ia berkata, "CEO, aku telepon polisi dulu…"

Sebelum mendengar habis kalimat Willy, Wallace langsung menyambar kunci di atas meja dan pergi, wajah Willy yang dingin terlihat pasrah, ia pergi sambil menekan nomor telepon…

Victoria yang berada di ruang bengkel itu entah sudah berpikir berapa lama, akhirnya menyadari, daripada ia di sini menunggu mati, lebih baik ia mencoba kabur bukan?

Ia tak ingin menelepon orang itu, tetapi juga tidak mau mati begitu saja! Ayahnya masih menunggunya di penjara, suatu hari nanti ia harus menjemput ayah saat keluar dari penjara, tapi sekarang ia…

Ia tiba-tiba melihat tangan kanannya, ia baru sadar bahwa saat Andreas melepas ikatan tangan kanannya untuk menelepon ia lupa mengikatnya lagi, Victoria pun buru-buru melepaskan ikatan tangan kirinya, ikatan di kakinya juga dilepasnya dengan sangat cepat, ia menggerak-gerakkan kakinya yang sedikit mati rasa lalu berdiri, ia berjalan pelan-pelan ke arah pintu keluar dengan berpegangan pada mesin di sebelahnya.

Tetapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar, terdengar juga suara orang bercakap-cakap, tidak terlalu jelas, itu membuatnya lebih panik lagi, sepertinya di luar tidak hanya ada Andreas seorang!

Ia tak sempat mempedulikan apa-apa lagi, Victoria mengambil pentungan kayu di sebelahnya dan berdiri di mulut pintu, begitu pintu itu terbuka, ia pun langsung berteriak dan memukul orang itu!

Duk! Victoria membuka matanya dengan ketakutan, ia melihat pukulannya mendarat di pintu, Andreas terkejut dan melotot melihatnya, lalu saat Andreas tersadar kembali, dengan sekuat tenaga ia menarik pentung kayu yang dipegang Victoria, kemudian menendang perut Victoria kuat-kuat.

Victoria yang kecil dan kurus itu diserang seperti itu, pentung kayunya pun langsung terlepas dan ia pun terduduk di lantai, tangannya menutupi wajah pucatnya, iya menggigit bibirnya dan memelototi Andreas. "Andreas, cepat lepaskan aku! Aku tak akan menelepon! Antara aku dan Wallace tidak ada hubungan apapun!"

"Sialan! Aku memberimu kesempatan dan kau tidak mau, kau malah masih mau memukulku! Cepat teleponlah Wallace, kalau tidak aku tak akan baik-baik padamu!"

Andreas memang brengsek, ditekan begini oleh Victoria, sifat kasarnya pun menjadi-jadi, ia melempar ponsel itu pada Victoria, lalu melipat tangannya dan memandang Victoria.

"Aku tidak akan meneleponnya! Orang tak tahu malu sepertimu ini menggunakanku untuk mengancam Wallace? Aku beritahu, aku hanya pembantu Wallace! Jangan kira aku punya hubungan dengannya lebih dari itu, tidak!"

Pertama, Victoria tidak mau menjadikan dirinya ancaman untuk Wallace, kedua, karena Wallace menipunya, hatinya masih terasa sesak, sehingga ia tidak akan meneleponnya, ia bisa menebak bahwa Andreas hanya ingin mendapat uang, kalau ia tidak menelepon Wallace pun, Andreas tidak akan melakukan apapun padanya!

Kalau orang meminta bantuan orang lain melakukan sesuatu, ia tentu tak akan memaksa orang itu!

"Tidak? Aku suruh kau menelepon, dengar tidak?" Kata Andreas menarik Victoria yang masih terduduk di lantai, meskipun ia sendiri juga kurus kering, tetapi bagi Victoria yang sama kurusnya itu ia tetap seorang pria, tentu tenaganya lebih besar darinya.

"Sudah kubilang aku tidak akan menelepon!"

Kata-kata itu keluar satu per satu dari bibir tipis Victoria, kedua tangannya mengepal erat, lebih baik ia bertarung mati-matian dengannya!

"Baik! Kau tidak akan menelepon?"

Andreas menghirup napas dalam-dalam, melihat wajah mungil yang putih itu, dan 'gunung' Victoria yang tertutup itu, Andreas tersenyum dingin, ia menghempaskan Victoria ke lantai. "Oke! Karena kau tidak mau menelepon, aku tidak akan dapat uang! Aku tak percaya tidak ada cara menghukummu!"

Sambil berkata demikian, Andreas melepas kancing kerah kemejanya, matanya menyipit, dengan wajah mesum mengamati Victoria. "Betapa kecil dan cantiknya tubuhmu, awalnya kau memang ditakdirkan menjadi istri keduaku, hari ini biarkan aku mencoba, biar kulihat kau menurut atau tidak!"

"Apa yang kau lakukan?"

Suara Victoria meninggi karena takut, matanya nampak ketakutan, kedua tangannya menarik erat-erat bajunya, tanpa sadar berjalan mundur.

Melihatnya Andreas malah tertawa pelan, ia menjilat bibirnya dan tertawa jahat. "Hei cewek, lihat saja kau mau sembunyi di mana? Ini daerah kekuasaanku…"

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu