Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 211 Menyuruhnya Mengurusnya (2)

Saat ini, baru suara Victoria Gong terdengar dari telpon. Hanya saja ia tidak sedang bicara dengan Wallace Mo tapi sedang berteriak memanggil”William”.

William? Bagaimana bisa mereka bersama?

Wallace Mo mulai berfikir tidak karuan,tapi saat dia ingin bicara, diseberang telpon sudah diputus.

Dan saat ditelpon sekali lagi, malah terdengar suara dingin yang memperingatkan ---- nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.

Hati Wallace Mo seketika jadi kacau.

Setelah pulang kerja Victoria sudah langsung mengambil tasnya dan pergi ke sekolah William, dan dia melihat William berjalan keluar dari dalam sekolah.

“William!” dia berteriak dengan suara keras, dan melambai-lambaikan tangannya kearah William.

Terlihat William pun melihat kearah Victoria Gong, lalu tersenyum. Dia berjalan kearah Victoria Gong dan memegang tangan kanan yang diulurkan Victoria Gong.

“Tante,kenapa hari ini bisa kamu yang datang menjemputku?” William bertanya dengan manis.

Victoria Gong tersenyum dan berlutut, kemudian melihat ke William lalu bicara:”William, Mamamu pergi kerja keluar kota. Sebulan kedepan kamu tinggal sama tante ya, mau kan?”

Walaupun semua itu sudah diputuskan,tapi Victoria Gong memutuskan untuk bertanya juga pada William. Mencoba menghargai pendapatnya.

Mendengar ini William terdiam sebentar, tapi juga tidak mirip orang yang tidak senang.

“Ada apa?” Tanya Victoria Gong hangat.

“Aku mau, tante.” Kalimat William terucap, didalam sorot matanya terpancar kejujuran.

Victoria gong tersenyum lalu berdiri,kemudian menggandeng William pulang.

Lalu barusaja keluar dari lift Victoria Gong sudah melihat pintu rumahnya terbuka.

Jangan bilang ada pencuri yang masuk?

Victoria Gong sedikit terkejut,segera ia peluk William dalam dekapannya. Ia pun mengambil sapu disamping tangga lalu pelan-pelan mendorong pintu.

Dengan hati-hati ia memelongokkan kepalanya dan malah mendapati Willy Mo sedang duduk diatas sofa.

“Wallace.” Victoria gong berteriak.

Setelah itu ia pun menggandeng William masuk kerumah. Awalnya yang dia piker maling ternyata adalah suaminya sendiri.

Mendengar suara Victoria Gong, Wallace Mo pun tidak mengangkat kepalanya dengan terkejut lalu berjalan kesamping Victoria Gong,dan memeluknya.

“Victoria.” Wallace Mo menghela pelan,terdengar sekali kalau ia sedang melepas nafas yang sangat panjang.

Victoria Gong dibuat aneh oleh sikap Wallace Mo, jangan bilang hanya karena tidak bertemu sehari saja bisa serindu ini?

“Wallace.” Victoria bicara dengan lembut,”Ada apa?”

Baru Wallace Mo menengakkan kepalanya dari leher Victoria lalu melihat dengan detail ke arah Victoria gong, untung tidak terjadi apa-apa.

Mengingat ia yang setengah jam yang lalu tidak bisa menghubungi telpon Victoria. Dia menyuruh Willy Mo pergi mencari tapi malah tidak mendapatkan kabar apapun, dia sungguh sangat khawatir.

Untungnya Victoria Gong kembali dengan aman.

Tapi bukan berarti ini membuat Wallace Mo tidak bertanya tentang apa yang baru saja terjadi.

“Kenapa handphonemu mati?” Wallace Mo bertanya dengan sedikit marah.

“Tidak.”

Wajah Victoia terlihat tidak mengerti,dia mengambil handphonenya dan menekannya berapa kali tapi handphonenya malah tidak menyala.

“Mungkin baterainya habis.” Ucapnya.

Mendengar ini Wallace Mo mengusap-usap kepalanya, kalau memang alasannnya itu lalu kekhawatiran barusan berarti hanyalah ketakutannya saja kah?

“kamu sengaja mennaktifkan handphonemu ya?” Tanya Wallace Mo sambil mengerutkan alisnya.

Victroria menepis tangan Wallace Mo dan berkata: ”mana ada,aku benar-benar kehabisan baterai.”

Saat ini Wallace Mo merasa ada yang sedang melihatnya lalu menunduk,kebetulan ia pun saling memandang dengan William.

“Bagaimana kamu bisa ada disini?” Wallace Mo berucap.

Victoria Gong mengikuti arah pandangan Wallace Mo dan melihat William, lalu tersenyum dan mengangkatnya ke atas sofa.

“Elizabeth Chu pergi kerja keluar,ia memintaku mengurusi William sementara.” Sambil bicara sambil berjalan.

Jadi ini yang membuatnya mau kusuruh ke paris?

Bagaimana dia tidak terfikir,kalau menyuruh Elizabeth Chu pergi tapi malah membuat William jadi masuk kerumahnya.

Wallace Mo tiba-tiba menjadi emosi,dia berjalan kearah Victoria dan menariknya kedalam kamar.

“William kamu duduk dulu ya, Paman mau bicara dulu ke tante ya.” Victoria Gong bicara sambil berjalan.

Walaupun William bukan pertama kalinya datang, tapi kalau Wallace Mo bersikap seperti ini juga bisa membuatnya takut. kalau

Setelah itu Victoria mendengar suara pintu ditutup,dan sebuah bayangan menutupinya,

“Kamu kenapa?” Victoria Gong mendorong Wallace Mo,menyuruhnya agak menjauh sedikit darinya.

Wajah Wallace Mo datar, kemudian ia bicara:”Aku tidak setuju William tinggal dirumah kita.”

“Kenapa?” Tanya Victoria.

Alasannya sangat sederhana,William adalah anaknya dan itu sangat jelas. Wallace Mo bahkan tidak meragukan kebenaran ini,atau bisa dibilang untuk saat ini dia belum mau mengakui William sebagai anaknya.

Dan ketika harus tinggal seatap, dia tidak tahu dia akan bersikap seperti apa. Atau dia akan bersikap baik pada William atau bisa saja ia akan semakin dingin. Kedua hal ini adalah yang tidak ia inginkan sama sekali.

Tapi semua ini tidak bisa dia jelaskan kepada Victoria Gong.

“Yang jelas aku tidak setuju.” Wallace Mo berkata dengan nada berat.

Mendengar ini,Victoria Gong sedikit marah dan mendorong Wallace Mo lalu duduk didepan meja rias.

“Aku sudah mengiyakan Elizabeth,William juga cuma anak kecil,kenapa tidak boleh tinggal dirumah kita?”

Maksud Victoria Gong sangat jelas,ia ingin William tinggal bersama mereka.

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu