Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 8 Mempermalukan diri di hadapannya

Wallace tidak melepaskan rangkulan Victoria, matanya menggelap, kemudian mengikuti perkataannya dan berkata kepada Ibu Mo: "Ibu, aku belum sempat memberitahumu, benar, dia adalah pacarku."

Ibu Mo kembali duduk di sofa, berulang kali melihat Victoria dari atas sampai bawah, semakin melihat keningnya semakin berkerut: "Putraku, kamu jangan sembarangan mencari seorang perempuan untuk menipu ibumu."

Wallace tidak sabaran, "Ibu, kapan kamu pernah melihatku membawa pulang perempuan."

Ibu Mo terdiam, dia memang tidak pernah melihat putranya membawa pulang perempuan, masih curiga, dia bertanya kepada Victoria: "Kalian, benar sedang pacaran?"

Victoria mengangguk sambil tersenyum, tidak berkedip sekalipun ketika berbohong: "Benar, aku sudah sangat lama berkata mau pergi melihat anda, tapi Wallace selalu berkata dia sibuk, aku juga tidak berani sembarangan mengunjungi anda."

Ibu Mo menatapi putranya dengan ekspresi menyalahkan, "Apakah kamu sesibuk itu? Sampai tidak punya waktu untuk membawa pacarmu untuk datang melihatku?"

Berbicara sampai setengah, Ibu Mo baru sadar dia tidak tahu nama gadis di depannya, dia berpaling dan melihat Victoria dengan tatapan bertanya.

"Tante, margaku Gong, namaku Victoria, Tante panggil aku Victoria saja." Victoria segera berkata.

"Baik baik, Victoria, nama ini sangat bagus, juga sangat pintar, di kemudian hari kamu harus sering-sering mengunjungiku." Ibu Mo lagi-lagi mengangguk, "Kerjaan Wallace sangat sibuk, setiap hari......"

"Ibu, kamu belum minum air sejak kamu datang kesini." Khawatir ibunya mengatakan yang sebenarnya, Wallace segera memotong pembicaraan ibunya, berpaling ke arah Victoria dan berkata: "Ibuku haus."

Victoria baru sadar, segera meminta maaf kepada Ibu Mo: "Tante, maaf aku lupa karena terlalu tegang, anda tunggu sebentar." kemudian dia segera berbalik dan berjalan ke dapur.

"Gadis yang sangat pintar, Wallace, kalian bagaimana bisa berkenalan? Apa pekerjaan keluarga gadis ini?" Ibu Mo mengamati punggung Victoria sambil mengangguk-angguk, gadis ini sangat lumayan, penampilannya cantik dan tidak berpura-pura, dan yang paling penting, putranya bersedia membawanya pulang ke rumah, dan memperbolehkannya memakai baju miliknya.

"Ibu, dia pikir aku adalah seorang supir, dan ini adalah rumah bos, kamu berbicara jangan sampai bocor." perkataan Wallace menarik pandangan Ibu Mo dari Victoria, melihat pandangan bingung ibunya, Wallace berkata: "Aku tidak suka perempuan yang terlalu materialistis."

Setelah mendengar penjelasan Wallace, Ibu Mo semakin menyukai Victoria, tidak peduli apakah pihak lelaki kaya atau tidak, apa pekerjaannya, terlebih lagi sangat sopan.

Saat ini, Victoria keluar dari dapur, tangannya membawa segelas air putih, kemudian mengantarkannya sampai ke depan Ibu Mo, "Tante, minum dulu."

Ibu Mo menatapi Victoria dengan mata bersinar, "Kulihat kamu masih muda, apakah kamu sedang kuliah?"

"Iya, sudah tahun keempat." Victoria mengangguk.

Ibu Mo masih ingin bertanya, namun Wallace membuka mulut dan berkata, "Sudah, bu, kalau masih ada yang ingin dibicarakan lain kali saja, sekarang tidak terlalu bagus."

Ibu Mo mengerti, sambil berdiri sambil tersenyum: "Victoria, kalau ada waktu suruh Wallace membawamu pulang ke rumah."

"Oh! Baik baik, Tante penampilanku sekarang juga tidak terlalu baik, jadi aku tidak mengantarmu." Victoria berkata.

"Tidak usah, tidak usah." Ibu Mo berkata, dengan sangat cepat dia sudah berjalan ke koridor dan keluar.

Setelah mengantar Ibu Mo pulang, Wallace menutup pintu, baru saja berbalik badan, dia melihat Victoria bersandar di samping pintu dan tertawa ke arahnya: "Kemarin kamu menolongku dari bahaya, hari ini aku membantumu keluar dari kesusahan, kita impas."

"Iya, impas." Meskipun Wallace tidak ingin mengaku, tapi tidak bisa disangkal, dibandingkan pergi kencan buta, pacar palsunya ini lebih menarik.

Victoria mengangguk dengan puas, berbalik badan kembali ke kamar, meskipun bajunya sudah tidak bisa dipakai, tapi celana jeans pendeknya masih bisa dipakai, dipakai dengan baju lengan pendek milik Wallace, ada sedikit gaya hip-hop.

Selesai berpakaian, Victoria keluar dari kamar, Wallace sedang duduk di sofa melihat berita ekonomi, Victoria sambil membongkar kulkas sambil mengeluarkan kepalanya: "Kamu sudah menganggap ini sebagai rumahmu, kamu sangat santai."

Wallace mengelus-elus ujung hidungnya, berpaling melihat ke arah Victoria, awalnya dia sedikit khawatir Victoria tahu, melihat Victoria memakai bajunya, dia pun mengambil kesempatan untuk mengalihkan pembicaraan: "Sama-sama, kamu sepertinya lebih santai."

Victoria mengikuti pandangannya dan melihat ke bawah, sedikit merasa tidak enak dan berkata: "Bajuku sudah tidak bisa dipakai.....Aku pasti akan mencuci bersih dan mengembalikannya."

"Boleh, aku juga tidak berkata apa-apa." Wallace menopang dagunya dengan tangannya.

Victoria merasa tidak enak, "Terima kasih!"

Kemudian, terdengar bunyi perut Victoria yang lapar, dia pun tertawa canggung: "Itu......apakah ada yang bisa dimakan? Disini, di dalam kulkas selain alkohol hanya ada yogurt, sayuran juga tidak bisa langsung dimakan."

"Kamu tidak bisa masak?" Wallace Mo melihatnya dengan mata curiga, seakan sedang berkata seorang perempuan kenapa tidak bisa masak.

Victoria terdiam sejenak, kemudian dia berpikir, Wallace tidak boleh tahu dia tidak bisa masak!

Victoria pun menepuk dadanya: "Hal kecil seperti masak, aku pasti bisa."

Victoria yang berada di dapur pun mengenakan celemek, menghadapi bahan-bahan masak yang disiapkan Wallace di atas meja, Victoria merasa depresi, dulu di rumah ada ibu pengasuh, jangankan memasak, bahkan jumlah dia masuk ke dapur bisa dihitung dengan satu tangan. Tidak ada cara lain, bagaimanapun dia harus memasak, dia pun memikirkan dulu gerakan ibu pengasuhnya yang sibuk di dapur, Victoria memutuskan untuk sembarangan memasak.

Di ruang tamu, Wallace selesai melihat berita ekonomi, dia baru sadar Victoria masih sibuk di dapur, awalnya dia bermaksud berbaik hati pergi membantunya, tapi baru saja berjalan sampai ke pintu dapur, dia mendengar teriakan tajam Victoria, kemudian ditabrak oleh Victoria yang berlari keluar.

Kemudian dia melihat ke dalam dapur, di atas panci penuh dengan api, menebarkan bau gosong yang kuat, Wallace mengerutkan alisnya, menunduk melihat Victoria: "Kamu....."

"He....hehehe....." Victoria tertawa canggung, dengan mata bulat menatapi Wallace untuk melepaskannya, Wallace pun maju dan menutup panci dengan tutupnya, kemudian menutup gas. Menghadapi dapur yang disiksa sampai penuh asap oleh Victoria, Wallace tidak berdaya dan melakukannya sendiri, barulah dia berhasil menyelamatkan dapur yang hampir dihancurkan oleh Victoria.

Tidak lama kemudian, sayur wangi diletakkan di atas meja, Victoria mengacungkan jempol: "Tak disangka, kelihatan lumayan."

"Tidak berani, setidaknya aku tidak membakar dapur." kalimat yang sederhana, tapi berhasil memuaskan kenarsisan Wallace, dan mengingatkan Victoria dengan kegagalannya.

Selesai makan, waktu masih lumayan pagi, Wallace menyuruh Victoria pergi tidur lagi, semalam terlalu capek, takut dia tidak cukup istirahat. Mendengar perkataannya, wajah Victoria memerah seketika, berbalik badan langsung kembali ke kamar.

Victoria yang terus berbalik badan tanpa sadar tertidur lelap, sampai sinar matahari menembus gorden jendela dan menyinari muka Victoria, membuatnya tidak nyaman dan menggosok kelopak matanya, dengan mata tertutup dia duduk, meraih jam beker di sampingnya dan melihat sudah jam 7 pagi, dia membuka selimut dan turun dari kasur, Victoria melihat di pakaian yang terletak di lemari samping kasur, di dalam ada pakaian dalam.....

Di samping pakaiannya terletak sebuah kotak kertas, setelah dibuka ternyata adalah sebuah ponsel baru, setelah menyalakan ponselnya, dia menerima sebuah pesan dari Wallace: "Pakaianmu sudah kusiapkan, ponsel juga untukmu."

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu