Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 19 Ayah dan Anak Sama Saja

Luna yang baru keluar rumah sakit langsung merasa sebal begitu melihat Victoria masuk, sorot matanya terlihat kaget.

Perempuan yang dekat dengan Luna melengos melihat tubuh Victoria yang kurus kering, lalu berkata, "Dia itu, jelas-jelas sudah dibereskan oleh guru konseling, siapa yang tahu kalau pacarnya sang tokoh penting yang bahkan bisa membuat kepala sekolah takluk itu tiba-tiba muncul. Sudah begitu masih berani bilang ia bukannya dibayar, sungguh tak tahu malu!"

Luna mendengar itu langsung tersenyum sinis. "Wow, Nona Gong ternyata benar-benar hebat ya, ayahnya baru masuk penjara beberapa hari, kau langsung memeluk orang-orang, dan mencari pacar sehebat itu? Oh bukan pacar, mungkin seharusnya… Orang kaya!"

Setelah berkata demikian, ia tertawa jahat, membuat suasana kelas semakin kacau.

"Mana ada, sehebat apapun orang kaya yang kuandalkan itu, juga tidak mungkin mengeluarkan 700 ribu dollar demi membayar Lynn untuk membuatkanku gaun motif bunga," Victoria mengangkat kepala dan memandang wajah Luna sambil menahan rasa jijiknya.

Mendengar itu, Luna dalam hati merasa takut, namun ia memikirkan kembali hanya beberapa orang yang dekat dengannya di kelas ini yang tahu kalau pesta hari itu ia mempermalukan dirinya, orang-orang itu tak akan menyebarkannya. Karena itu ia dengan tenang berkata, "Apa hubungannya kau dipungut oleh orang kaya dan gaun buatan Lynn?"

"Aku ingat guru konseling bilang padaku kau dirawat di rumah sakit karena gegar otak, bahkan hal di pesta itu pun kau sudah tidak ingat, apa mungkin otakmu rusak gara-gara jatuh?" Victoria tahu rencana busuk Luna, ia ingin membalas rasa malu yang telah ia terima.

Siapa sangka, Luna mendengar hal itu malah semakin keterlaluan, ia tidak membalas kata-kata Victoria lagi, malah menjambak rambut Victoria dan akan menghajarnya.

"Ehem," instruktur yang sedang berjalan masuk berdehem, Luna pun menarik kembali tangannya, siswa lain juga kembali ke tempat duduk.

Instruktur hanya memandang Victoria sekilas, lalu dengan pasrah mendesah, tak mengatakan apapun.

Melihat itu, Luna sangat kesal, biasanya setiap ada keributan, kalau instruktur melihatnya maka ia akan menghukumnya dengan tegas, tapi ada apa dengan hari ini?

Luna menggeser meja dan menimbulkan suara keras.

Sorenya, di gerbang Universitas of Xiamen.

Luna tidak melabrak Victoria lagi karena ada urusan mendadak, namun sebelum pergi ia tak lupa memelototi Victoria.

Victoria berpisah dengan Berly, saat Victoria akan memanggil taksi, muncul seseorang di sebelahnya.

Victoria menoleh dan tersentak. "Paman…"

"Victoria, ayo pergi sebentar sama paman, ada sesuatu yang harus paman katakan padamu," kata Edward yang mengenakan jas mahal itu, saat ini orang yang keluar masuk sekolah sangat banyak, hampir semua orang mengetahui Victoria diadopsi, karena itu orang-orang memandang ke arah mereka, bahkan membicarakan mereka.

Jika mereka ribut di sini, bahkan kalaupun oramg-orang sudah pernah menggosipkannya, besok gosip yang lebih besar pasti menyebar luas.

Victoria tidak menggubris perkataan mereka, melihat mobil mewah di hadapannya, ia  tanpa mempedulikan orang lain meninggalkan Edward dan masuk ke dalam mobil itu.

"Wah! Kalian lihat tidak, itu tadi Victoria, sudah diadopsi pun gayanya masih begitu angkuh, benar-benar tidak tahu malu!" Seru para murid university of Xiamen di belakang.

Tak lama, Edward juga masuk ke mobil, Victoria menghirup nafas dalam-dalam, lalu bergeser ke sebelah, ia ingin jauh-jauh dari orang itu.

"Victoria, kau sebaiknya mendengarkan kata paman, Direktur Chen sangat menyukai auramu," kata Edward dengan tampang pura-pura perhatian, "Lihat, barusan bagaimana mereka menggosipkanmu setelah kau pergi, anak pungut lah, tak tahu malu lah, dan apapun itu. Bagaimana bisa kamu tahan tinggal di sekolah semacam ini?"

"Kalau kau menikahi Direktur Chen, ia sekaya itu, kalau kau memiliki dia, kau tak perlu menerima perlakuan semacam ini bukan?" Lanjut Edward.

Mendengar itu Victoria sangat marah, ia memelototi Edward.

"Kau mendengar apa yang mereka katakan terhadapku? Edward, kau adalah paman kandungku, di bidang ekonomi kau tidak bisa membantu keluarga kami melalui kesusahan masih tak apa, tapi kau tega melihat keponakanmu kesulitan, dan tidak bersedia menjelaskan barang sepatah kata pun?" Kata Victoria dengan nada tinggi, terdengar seperti akan menangis, tetapi ia menahan semua emosi di dadanya.

"Victoria, tak boleh bicara seperti itu," kata Edward sambil menyalakan rokok, "Saat itu kau diselamatkan seseorang, Direktur Chen malah terluka. Namun Direktur Chen berhati besar, ia bilang jika kau mau menikah dengannya, ia tak akan membesarkan masalah lagi, ke depannya akan memperlakukanmu dengan baik, tetapi kalau kau keras kepala begini, ia tak hanya akan memintamu tanggung jawab, ia juga akan merugikan ekonomi keluarga kita."

Victoria tak ingin berdebat lagi dengannya, ia diam tak bersuara.

"Oh ya, siapa orang yang menyelamatkanmu? Victoria sudah punya pacar ya? Sekarang anak muda sepertimu juga tahu, Nicky adalah salah satu contoh terbaik, kamu itu, menikah dengan orang yang ekonominya stabil pasti lebih baik," kata Edward tak memberikan kesempatan bagi Victoria untuk menyangkal, "Kamu 2 hari ini tinggal di asrama, balik dan bersiap-siaplah, mengenai pernikahanmu dengan Direktur Chen, kita tetapkan seperti ini, menikah atau tidak, bukan keputusanmu."

Edward menyenggol Victoria, menunjuk mobil sedan hitam mewah di depan, "Victoria lihatlah, itu adalah mobil Direktur Chen, anak perempuannya juga satu universitas denganmu, seperti takdir bukan?"

Victoria melihat ke depannya, ia tak peduli pada mobil mewah itu, tetapi yang membuatnya sulit menerima adalah ia melihat Luna tersenyum dan masuk ke mobil itu, dunia benar-benar sempit.

Masa Luna adalah anak pria tua yang mau memperkosanya itu? Ayah dan anak sama saja, sikapnya sama-sama buruk. Victoria tertawa dingin.

"Siapa orang yang menyelamatkanku, tentu aku tak akan memberitahumu, tapi paman tenang saja, aku Victoria, tak akan asal menikahi orang yang telah kau rencanakan. Kalau ibuku di alam sana mendengar ini, kalau ia tahu apa yang telah kau lakukan, ia tak akan memaafkanmu!"

Victoria membuka pintu mobil dan akan beranjak pergi, namun ia berdiri di pinggir jalan dengan sedikit ragu.

Pergi? Memang ia bisa pergi ke mana?

Ia menengok Edward yang nampak bangga, Victoria mengibaskan rambutnya dan kembali ke sekolah.

Saat ini di sekolah sudah tak banyak orang, begitu lepas dari jangkauan pandangan Edward, Victoria mencari bangku panjang dan duduk, lalu mencerna pelan-pelan apa yang ia dengar dan lihat barusan.

Setelah diam sejenak, Victoria mengambil ponselnya dan melihat jam, ia pun bangkit dan berjalan keluar.

Di luar, matahari senja masih bersinar, di dalam bar sudah sangat amat ramai, cahaya lampu disko dan suara musik dari CD ikut meramaikan, tak henti-hentinya menyerbu pandangan dan telinga orang-orang di sana.

Orang-orang dengan bergairah menggerakkan pinggang mereka di atas lantai dansa.

Mengapa Victoria yang selalu berpendidikan bagus itu bisa datang ke sini, keluarga Gong tidak ketinggalan zaman, ini sudah kali kedua bagi Victoria datang ke sini, bahkan berapa banyak pun bir yang kuat memohon-mohon untuk membuatnya mabuk.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu