Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 156 mengobrol tentang masa lalu (1)

" Hmm!" Janet Tsu menggelengkan kepala, tak setuju dengan kakak sepupunya Sue Lee.

Sue Lee tidak marah, hanya merasa malu dan tersenyum pada Victoria Gong: " Orang tua ku dan orang tuanya sudah bercerai, ditambah aku juga sudah bercerai, Janet Tsu menjadi sedikit berlebihan, kamu jangan pedulikan dia, aku lihat suamimu sangat mencintai mu, ia membawamu saat bekerja, tak perlu takut dia mencari yang lain!"

Victoria Gong awalnya merasa sedikit aneh, bagaimanapun ia baru saja mengenal mereka, dan mengobrol tentang perceraian itu sedikit aneh, tapi Sue Lee seperti tidak peduli, membuat Victoria Gong merasa ia telah berpikir terlalu banyak.

Apalagi mendengar perkataan Sue Lee, awalnya sedikit aneh tapi akhirnya Victoria gong merasa malu, tentang membawa istri pergi bekerja.

"Aku di rumah sangat bosan, dan dia memberiku kartu gym, jadi aku setiap hari pergi bekerja bersamanya."

Janet Tsu mendengarnya, matanya bersinar, dan berkata: " Bagus sekali, bisa melihatnya setiap hari, tidak ada alasan untuk orang ketiga mendekat!"

Sue Lee dengan wajah tak berdaya tersenyum kepada Victoria Gong, " Maafkan adik sepupuku."

Victoria Gong tak terlalu memperdulikannya, biarpun ayah dan ibunya sudah bercerai, tapi menikahi ibu tiri ia juga tidak senang, ia bisa merasakan perasaan Janet Tsu, apalagi keluarga yang bercerai di sekitarnya tak hanya satu.

Mereka bertiga duduk mengobrol, minum kopi, juga pergi ke mall di dekaat situ, mungkin karena terpengaruh Sue Lee yang suka berbelanja, Victoria Gong membeli beberapa baju, beberapa untuknya dan Wallace Mo.

Sampai saat Wallace Mo menelpon, mereka bertiga akhirnya pulang kerumah masing-masing.

Setelah sampai dirumah, Victoria Gong mengeluarkan baju dari kantong dan memperlihatkannya pada Wallace Mo " Aku membelikan mu baju, bagaimana, apakah kamu suka?"

Karena semua pakaian Wallace Mo adalah pakaian kantoran, jadi Victoria Gong membelikan beberapa pakaian santai, satu set pakaian olahraga, dan sepatunya juga.

" Ya." Wallace Mo melirik, raut wajanya datar, tapi ia berubah lembut, " Bagaimana bisa terpikir membelikanku pakaian?"

" Sebenarnya kamu juga tampan memakai baju kantoran, tapi aku sedikit bosan melihatnya, jadi harus berganti gaya, membiarkan aku cuci mata!" Victoria Gong mengedipkan matanya, dan menaruh baju itu ke dalam mesin cuci.

"Oh ya!" Wallace Mo tersenyum, ia masuk ke kamar mandi bersama Victoria Gong, dan menahannya ketika keluar.

"Ngapain?" Victoria Gong mendongak melihatnya yang tersenyum, menatapnya, perasaannya tak enak.

" Ingin kamu!" Wallace Mo mencium bibir merah Victoria Gong, tangannya meraba punggung Victoria, tangannya menarik Ritsleting, dan menanggalkan roknya.

"Tunggu, oh...." Kedua tangan Victoria Gong berada di depan dadanya, ingin mendorongnya, tapi ia tak kuat.

" Aku akan membuatmu cuci mata!'

Wallace Mo sambil menciumnya, sambil mengucapkan beberapa kalimat, pakaian mereka lepas satu demi satu, ia memeluk hangat istri yang dicintainya.

"Brengsek..."

Nafas Victoria Gong sesak, ia membelakangi wastafel yang dingin, badannya panas seperti api.

Untuk keadaan sekarang, sepertinya Victoria Gong akan melewati makan malam, dan keesokan harinya ia akan bangun kesiangan karena lapar.

Victoria memeluk selimut duduk di atas ranjang, ia baik-baik saja, tapi rasa sakit masih bisa di rasakan, ia meraba perutnya, victoria hanya merasa lemah, " Aku lapar sekali."

Di meja makan sudah tersedia sarapan, hanya perlu di masukan ke microwave, Victoria Gong setelah selesai makan, merasa masih pegal, ia tak berencana ikut ke kantor.

" Sepulang kerja makan dirumah saja."

Victoria Gong mengirimkan pesan pada Wallace Mo, dan ia bersiap pergi ke supermarket membeli bahan.

Saat masuk ke lift, didalam ada anak laki-laki, Victoria Gong mengenali wajah anak itu, dia adalah William anak Elizabeth Chu.

"Bibi." William melihat Victoria Gong dan menyapanya, ia masih ingat.

Victoria Gong masuk ke lift dan memencet tombol lantai satu, melihat ke arah william, dan menyadari ada luka di lehernya.

"Kamu terluka?" Victoria berlutut, melihat luka di lehernya, dan menyadari luka tak terlalu dalam hanya saja agak panjang.

William diam, tidak menatap victoria dan berbisik kecil: " Aku tak berhati-hati dan terluka."

Melihat raut wajah William, bisa terlihat ia sedang berbohong, tapi dulu kecil Winston juga begitu, Victoria Gong tak menyadarinya.

" Kamu dari rumah?" Victoria selesai bertanya dan menyadari ini belum jam pulang kerja, hanya takut ia sendiri di rumah, melihat luka william, ia berkata lembut: "Bibi membawa mu ke toko obat untuk mengobati luka mu ya?"

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu