Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 154 Menunggu kedatangan cucu (1)

" Ibu, ayah."

"Aku pulang." ibu Mo menaruh majalah, berdiri dan berteriak pada bibi: " Siapkan makanan."

Selesai bicara, Ibu Mo tersenyum ke arah Victoria Gong: " Kamu baru saja pulang dari rumah sakit, aku menyuruh bibi membuatkan mu sup, nanti di makan ya, baik untuk tubuh mu."

" Terima kasih bu." Victoria Gong tersenyum manis, memeluk lengan ibu Mo.

Biarpun Ibu Mo adalah Mertuanya, tapi ia memerlakukan Victoria Gong dengan baik, membuat Victoria Gong yang tidak mempunyai ibu sejak kecil menyukainya, hubungan mereka pelan-pelan menjadi sangat dekat.

Ayah Mo dan Wallace Mo pergi ke ruang baca untuk membicarakan masalah perusahaan, Ibu Mo dan Victoria Gong duduk di sofa sambil bicara menunggu jam makan.

" Kamu ini, sekarang tubuh mu masih lemah, kamu harus beristirahat, dan bila sudah sehat, kamu baru bisa hamil!" Ibu Mo menginginkan cucu sejak lama, ia seperti tidak sabar ingin memeluk cucu.

Hanya saja Ibu Mo bukanlah mertua yang jahat, jadi ia menahan keinginannya untuk mempunyai cucu, dan tidak membuat Victoria Gong menjadi risih, malah ia menyukainya.

"Ibu tenang saja, aku akan merawat tubuhku, supaya ibu bisa cepat-cepat memeluk cucu." Victoria Gong sedikit malu, jadi ia berbisik dengan suara kecil.

"Anak baik!" Ibu Mo dari dulu sangat menyukai Victoria Gong, apalahi setelah putranya bersama Victoria Gong, senyuman putranya selalu ada, dan melupakan hal-hal yang dulu, membuat Ibu Mo puas.

" Aku dan ayahmu kami sudah cukup berumur, dan sekarang kami masih bisa beraktivitas, dan bisa menemani cucu kami bermain, jadi kamu harus berusaha, kamu dan Wallace begitu cantik dan tampan, tentu saja anak kalian nanti akan begitu!" Teman-teman Ibu Mo semuanya sudah menjadi nenek, setiap hari bicara tentang cucunya, membuat Ibu Mo menjadi iri.

"Ibu masih mudah kok, tubuh dan tulang masih kuat, mungkin ibu masih bisa memeluk cucu yang berat!" Victoria Gong bercanda mesra dengan Ibu Mo, ibu Mo tersenyum senang.

Bibi memasak dengan cepat, tak berapa lama masakan semuanya sudah terhudang, mereka berempat makan dengan perasaan senang, karena Wallace Mo masih ada pekerjaan, mereka berdua hanya duduk sebentar, dan berencana pulang.

" Pulang saja, istirahat dengan baik, dan nanti ingat untuk memeriksa diri ke rumah sakit." Ibu Mo menasehati mereka.

"Iya bu, kami tahu, dan nanti aku akan membawa Victoria, aku lebih khawatir dari mu, jadi ibu jangan khawatir." Wallace Mo menginginkan putri yang cantik.

"Baguslah kalau begitu!" Ibu Mo melirik putranya.

Setelah berpamitan dengan ayah dan ibu, mereka berdua mengendarai mobil dan pulang ke rumah.

Saat menunggu lift, Wallace Mo tiba-tiba berbisik: " Jangan dengarkan apa yang ibu bilang, nanti menjadi beban."

"Ah?" Victoria Gong kaget, dan membalas, tersenyum: " Tidak kok, Ibu hanya ingin cepat-cepat memeluk cucu, kita berdua sehat-sehat saja, dan bila ingin hamil pasti cepat!"

"Aku hanya takut kamu terlalu buru-buru." Wallace Mo berkata: "Ada sebagian orrang sehat-sehat saja, tapi tetap tidak bisa hamil, itu karena terlalu beban."

" Aku tidak terburu-buru, ibu begitu baik, tidak pernah marah padaku." Victoria Gong sengaja mengangkat dahunya.

Wallace Mo melihat Victoria Gong yang manja, tak tahan untuk langsung memeluknya.

Hanya saja belum sempat Wallace mo melakukannya, terdengar suara wanita dari belakag: " Wallace, nyonya Mo."

Karena beberapa hari ini terlalu sering bertemu, Victoria dapat mengenali suara Nona Chu, ia tidak berbalik, tapi bisa menegenali suara Nona Chu.

"Nona Chu." Victoria Gong menoleh dan tersenyum.

Wallace Mo mengangguk, tapi tak bicara, langsung memeluk pinggul Victoria Gong.

"Kalian sangat mesra." Elizabeth berbicara dengan nada iri.

Victoria Gong tidak tahu harus berkata apa, hanya bisa tersenyum, matanya bersinar, melihat kantong obat di tangan Elizabeth, ia beryanya: " Nona Elizabeth sakit?"

"Bukan aku, anakku, ia sangat nakal, ia terluka saat bermain dengan teman-temannya, aku membeli obat untuk mengobati lukanya." mengobrol tentang anaknya, raut wajah Elizabeth Chu menjadi sangat lembut, aura keibuannya keluar.

Victoria teringat pada anak itu, tertawa dan berkata: " Anak Laki-laki memang sedikit nakal."

"Ding." Pintu lift terbuka.

Wallace Mo menggandeng Victoria Gong keluar dari lift, Elizabeth Chu berjalan di belakangnya, dan melirik Wallace Mo, tersenyum dan berkata: " Iya, nakal sekali, ia berbeda sekali dengan ayahnya, ayahnya sangat tenang."

Victoria Gong merasa aneh, kenapa ia tiba-tiba mengobrol tentang ayah anak itu, tapi ia masih menjawab: " anak masih kecil, dan ketika dewasa sifatnya akan berubah."

Biarpun Victoria belum mempunyai anak, tapi Winiston Gong saat kecil sangat nakal, saat berumur tujuh delapan tahun ia sering dipukuli.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu