Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 148 Kamu Yang Memiliki Kemesraan (2)

Victoria Gong tidak tahu pemikiran karyawan perusahaan seperti apa, setelah naik ke lantai atas, sangat kenal dan biasa pergi ke kantor direktur, Wallace Mo sedang melihat dokumen, dengan serius, benar-benar seperti hormon meledak.

“Wallace Mo! Saat aku keluar rumah melihat teman kuliah kamu itu, dia ternyata tinggal didalam satu komplek dengan kita, dan juga satu gedung.”

“Iya.” Wallace Mo sedikit reaksi juga tidak ada, tetap menundukkan kepala melihat dokumen.

Victoria Gong mencari masalah sendiri, mulutnya berbicara sendiri, jalan kesana bertiarap ke Wallace Mo dan sedih, mengulurkan leher melihat dia sedang melihat dokumen itu, hanya merasa sangat pusing.

“Sudah tidur nyenyak?” Wallace Mo membalikkan tangan memeluk Victoria Gong, memeluk dia didalam pelukannya, mencubit pinggang dia, mencium-cium bibir Victoria Gong, ketawa berkata: “Besok pergi ketempat ibu ayah sana makan.”

“Sudah tahu.” Victoria Gong memeluk lehernya Wallace Mo untuk menghindari tidak jatuh, dengan penasaran bertanya: “Kamu mau bawa aku pergi kemana?”

Wallace Mo bengkokan bibir bersenyum, “kamu tebak.”

“Aku tidak mau tebak, lagipula bukan menjual aku.” Victoria Gong tidak tertipu sama sekali.

“Iya kah, jika begitu aku tidak berbicara.” Wallace Mo bisa kelihatan Victoria Gong berkata tidak sesuai isi hatinya, sengaja berkata: “awalnya masih ingin memberitahu kamu……”

Victoria Gong mendengar perkataan Wallace Mo ini, lalu memberitahu dia sedang kerjain dia, dengan marah berkata: “Kamu hanya tahu bully aku!”

“Aku tidak bully kamu masih bisa bully siapa, hah?” Wallace Mo menekan suara menjadi rendah, lebih jelas sangat seksi, juga ada sedikit menggoda orang.

Victoria Gong tanpa alasan kepikiran masalah semalam yang sangat sengit, tiba-tiba wajahnya merah, seluruh badan terbakar menjadi udang, sangat ingin menggulungkan badan saja.

“Perkataan kamu tidak bisa dipercaya!” Victoria Gong dengan marah berkata: “Setiap kali selalu bilang adalah terakhir kali……”

“Istri aku secantik itu, aku ingin berhenti juga tidak bisa berhenti, ini harus bagaimana?” Wallace Mo sengaja stres mengeluh.

Victoria Gong segera menutupi mulutnya Wallace Mo, mukanya panasnya semakin bertambah, dia tidak pernah tahu Wallace Mo kapan memiliki keterampilan berbicara kata-kata cinta seperti ini, kapan saja dan dimana saja selalu mengganggu dia, hari-hari begini benar-benar tidak bisa dilalui.

“Kamu jika terus begini malam ini kamu pergi tidur diruang tamu!” Victoria Gong dengan muka merah memperingatkan, nada suara sangat lemas, kedengaran lebih mirip sedang bermanja-manja.

Pandangan mata Wallace Mo langsung gelap, memeluk pinggangnya Victoria Gong dengan erat, tetapi sebenarnya masih menjaga istrinya yang muka tipis, menahan niatnya, lalu memeluk Victoria Gong begini saja dan lanjut melihat dokumen.

Sisa dokumennya juga sisa sedikit, tidak tahu apakah karena istrinya dipelukannya, efisiensi kerja Wallace Mo meningkat, tidak lama kemudian sudah selesai mengurus semua dokumen, melihat-lihat jam tangan, jam pulang kerja juga sudah hampir tiba.

Wallace Mo menyuruh Willy Mo masuk untuk membawa pergi semua dokumen yang sudah selesai diurus, ini baru membalikkan kepala bersenyum terhadap istrinya: “Nanti pergi makan masakan dapur pribadi, aku sudah booking tempat duduk.”

“Ternyata kamu mau bawa aku pergi makan masakan dapur pribadi?” Victoria Gong merasa aneh, hanya makan saja tidak perlu misterius tidak berkata apa-apa.

“Tentu saja bukan, sudah sampai waktunya makan, pasti harus makan dulu baru pergi melakukan hal lain, jangan-jangan kamu mau pergi dengan perut kelaparan?” Wallace Mo mengukir sekilas kepala hidung Victoria Gong, bergandeng tangan dia jalan keluar kantor, berpesan kepada Willy Mo: “Aku pergi dulu, waktunya sudah hampir tiba, kamu juga pulang saja.”

Willy Mo pada dasarnya dengan Wallace Mo selalu masuk dan keluar bersama-sama, tentu saja, ada Victoria Gong, Willy Mo bagaimanapun juga tidak akan menghalangi menjadi sebuah bola lampu.

“Iya, direktur Mo.” Willy Mo sambil membereskan dokumen ditangan, sambil dengan cepat menjawab satu kata.

Masuk ke lift, Victoria Gong baru berkata kepada Wallace Mo: “Willy Mo sangat hebat, aku lihat orang lain punya asisten dan sekretaris semuanya ada beberapa, tetapi kamu hanya ada satu.”

Dikurangi masalah pekerjaan, Willy Mo juga mau mengurus beberapa urusan kehidupan Wallace Mo, dan juga tidak pernah mengurus hingga kacau, kemampuan begini membuat Victoria Gong sangat mengagumi.

“Iya sangat hebat.” Wallace Mo miringkan mata melihat Victoria Gong, dengan serius dan menekankan berkata: “tetapi atasan dia lebih hebat lagi.”

Atasan? Victoria Gong sedikit bengong, ujung mata memperhatikan ekspresi Wallace Mo, hanya merasa sangat lucu, tetapi juga masih sangat memberi muka memujinya berkata: “Tentu saja, suamiku adalah paling hebat!”

“Pandangan mata kamu juga sangat baik!” kelihatannya adalah sedang memuji Victoria Gong, kenyataannya masih sedang memuji diri sendiri, Wallace Mo dengan kelakuan anak kecil begini, membuat Victoria Gong sangat suka, menjinjit kaki lalu mencium dia sekali, bersenyum-senyum berkata: “aku juga merasa seperti ini.”

Wallace Mo memanjakan tersenyum, bergandeng Victoria Gong keluar dari lift, ekspresinya lembut, dengan biasanya yang kesewenang-wenangan, kejam dan tidak berperasaan benar-benar sangat berbeda.

Kebetulan jam pulang kerja, tidak sedikit orang melihat direktur dan nyonya direktur sendiri, meskipun tidak ada gerakan yang sangat mesra, tetapi kelihatannya membuat orang merasa disekitar dua orang dekor penuh dengan gelembung berwarna pink, benar-benar memaksa menyumbat banyak makanan anjing.

Victoria Gong awalnya mengira mau pergi ke parkiran bawah, tidak kepikiran Wallace Mo bisa membawa dia melewati pintu utama meninggalkan perusahaan, ada sedikit tidak mengerti bertanya: “Tidak menyetir mobi?”

“Restoran masakan dapur pribadi jaraknya tidak jauh, kita jalan kesana, sekalian berjalan santai, tunggu saat pulang baru datang menyetir mobil.” Saat Wallace Mo berkata perkataan ini ekspresi wajahnya ada sedikit tidak bebas leluasa, hanya saja kontrol sangat bagus.

Setelah Victoria Gong mendengar, ketawa dan bercanda bertanya: “Apakah kamu mau bawa aku pergi beli beli beli?”

“Kamu suka beli saja.” Benar-benar adalah nada bicara direktur yang kesewenang-wenang.

Victoria Gong dan Wallace Mo dua orang termasuk menikah dulu baru berpacaran, meskipun baru saja menyelenggarakan resepsi pernikahan, tetapi sebenarnya mereka sudah lama mengambil surat nikah, jadi Victoria Gong benar-benar tidak ada perasaan orang pacaran yang mau janjian bertemu, maka juga mengabaikan ekspresi wajah Wallace Mo yang tidak bebas leluasa.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu