Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 219 Membawaku pergi bermain (1)

"Tante, apakah kamu bisa membawaku pergi bermain? Kata teman-teman di TK, mereka sudah pergi ke taman bermain yang baru buka." William mengenggam tangan Victoria Gong, lalu berkata dengan manja.

Setelah bersama Victoria Gong untuk waktu yang lama, semakin lama William semakin mirip anak kecil, dulu dia terlihat sangat patuh, tapi kurangan kenakalan anak-anak.

Victoria Gong sedikit ragu, dia tidak tahu harus mengatakan apa. Belakangan ini sepertinya dirinya sudah meminta izin terlalu banyak, dia harus mencari waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang di tinggalkan.

"Tante." William memanggil lagi, wajahnya penuh dengan harapan.

Tiba-tiba, Victoria Gong mendapatkan ide bagus. Bagaimana bisa dirinya melupakan Berly Liu ini? Di saat yang genting, teman baik paling berguna!

"William, besok tante tidak bermain denganmu. Tapi, tante bisa mencarikan seseorang menemanimu. Dia adalah teman baik tante, aku akan memintanya membawamu pergi bermain." Victoria Gong berkata sambil tersenyum.

"Tapi William ingin pergi bersama tante." William memanyunkan bibirnya.

"William, tante jamin kepadamu, tante itu juga sangat seru. Dia akan membawamu bermain seluruh permainan yang seru."

"Benarkah?"

Victoria Gong mengangguk dengan kuat.

Melihat Victoria Gong sangat yakin, akhirnya William menyetujuinya. Sebagai anak kecil, terkadang dapat pergi bermain merupakan hal yang sangat baik, tidak peduli bermain dengan siapa.

"Besok William harus patuh, ikut dengan tante itu, jangan berkeliaran sembarangan."

"Baik."

"Tapi, tante belum memberitahu tante itu kan? Apakah dia akan setuju pergi bermain denganku?"

"Dia pasti setuju, setelah mengancamnya dan merayunya, dia pasti akan setuju."

Sambil mengatakannya mereka berdua tertawa.

Setelah menonton sebentar, William sudah sedikit mengantuk. Victoria Gong menggendong William kembali ke kamarnya, setelah menutupinya dengan selimut, dia keluar dari kamar dan menutup pintu dengan perlahan.

Saat ini, dia baru mengingat, Wallace Mo sudah pergi mandi sangat lama.

Victoria berjalan ke kamar, dan melihat lampu di dalam kamar tidak dinyalakan, dia berjalan masuk ke dalam, sambil berjalan masuk dia memanggil: "Wallace?"

Tapi beberapa detik berikutnya, bibirnya sudah di hentikan.

Ciuman ini, datang cepat, dan pergi dengan cepat. Beberapa detik berikutnya, Wallace Mo melepaskan Victoria Gong, lalu menggendong Victoria Gong ke tempat tidur.

Victoria Gong meminjam sedikit cahaya, membuka lampu tidur, dia melihat Wallace Mo yang sedang berbaring di sampingnya.

"Kenapa kamu tidak menyalakan lampu?" tanya Victoria Gong

Wallace Mo tertawa, dia tidak menjawab, dan menarik Victoria Gong kedalam pelukannya, dagunya bersandar di ujung kepala Victoria Gong.

"Victoria." Wallace Mo memanggilnya dnegan suara rendah dan berat.

"Hmm?"

"Bagaimana kalau kita lahirkan anak kita sendiri?"

"Kenapa jadi membahas hal ini?" Victoria Gong, mengenggam tangan Wallace Mo, dia menyadari tangan Wallace lebih besar dari tangannya.

"Tiba-tiba kepikiran. Jika sudah memiliki anak, kita bisa menjaganya bersama, melihatnya tumbuh bersama. Coba kamu tebak, dia akan lebih mirip denganmu atau lebih mirip denganku?" kata Wallace Mo, nada suaranya penuh dengan perasaan.

Victoria Gong memikirkannya dengan serius, lalu menjawab: "Aku berharap dia mirip denganmu."

"Tidak, mirip denganmu. Baik, pengertian dan juga lemah lembut."

"Anak laki-laki lemah lembut akan menjadi apa?"

"Aku menginginkan anak perempuan, mirip denganmu, dengan begitu aku seperti memiliki kekasih lagi." kata Wallace Mo, sambil tidak dapat menahan diri untuk tertawa.

"Wallace Mo, kamu terlalu serakah!" Victoria Gong mencubiti telapak tangannya.

Telapak tangan Wallace Mo terasa gatal, lalu dia membalikkan tangan dan mengenggam pergelangan tangan Victoria Gong, lalu meletakkan tangan Victoria di pinggangnya.

"Wallace, katakan dengan serius, kamu ingin anak perempuan?" tanya Victoria Gong.

"Anak laki-laki atau perempuan juga boleh, lebih baik jika bisa memilki anak sebanyak satu tim sepak bola." setelah mengatakannya, Wallace Mo tertawa dengan keras.

"Kamu pikir aku kelinci!" Victoria Gong memanyunkan mulut kecilnya.

Melihat Victoria Gong seperti ini Wallace Mo tidak dapat menahan diri dan mengecup bibir Victoria Gong, lalu tertawa dengan puas.

"Baik baik, mau melahirkan berapa banyak terserah kamu."

"Ini baru benar."

Di sisi luar jendela suasana sangat meriah, sebaliknya di sisi dalam jendela suasana sangat sunyi.

……

Keesokan harinya, cahaya matahari sedikit demi sedikit masuk ke dalam kamar, lantai kayu yang terkena sinar matahari sedikit hangat.

Victoria Gong masih tidur, samar-samar dia mendengar ada yang sedang memanggilnya "tante", nada suaranya terdengar cemas.

Sedang bermimpi?

Dia berbalik, ingin membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Wallace Mo, tapi dia menemukan tempat Wallace tidur sudah tidak bersuhu.

Dia pasti sudah pergi kerja lagi!

Victoria Gong hanya bisa menarik kembali selimutnya, dan menutupi seluruh kepalanya. Hanya saja suara "tante" yang tidak berhenti itu, menganggunya hingga dirinya tidak bisa tidur lagi.

"Berisik sekali!" Victoria Gong bangun dan duduk, lalu berteriak dengan keras.

Dia menggenggam kepalanya, membuka kedua matanya dengan linglung, baru turun dari tempat tidur, dia langsung melihat William yang sedang melihat dirinya. Sedangkan wajah William jelas sekali terlihat ketakutan.

Pasti tadi telah menakutinya.

"William." Victoria Gong berkata dengan sedikit merasa bersalah.

William memanyunkan bibirnya, sedikit sedih.

Victoria Gong tertawa dengan canggung, lalu berkata: "William, tante yang salah, tante tidur terlalu nyenyak."

"Tante, sudah jam delapan." William berkata dengan suara pelan.

"Jam delapan? Kalau begitu aku harus segera pergi kerja."

Mendengarnya, William semakin sedih, tak disangka Victoria melupakan soal pergi ke taman bermain. William tidak mengatakan apa-apa, hanya berdiri tanpa bersuara.

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu