Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 110 Data Fotocopy Dicuri (2)

Wallace Mo mendengarnya dan menggangguk-angguk kepala, dia selalu percaya terhadap Willy Mo, karena Willy Mo berkata begitu, maka pasti sudah ada sedikit petunjuk, kelihatannya sudah tidak jauh dari hasil penyelidikan.

“Hari ini sampai disini saja, pulanglah.” Wallace Mo menyampingkan berkas-berkas yang sudah selesai dirapikan, sambil bangun dan sambil merapikan dasinya.

Setelah tiba di apartemen, Wallace Mo sedang mengganti sepatu, dia dengan cepat mengganti sepatu, kemudian jalan menuju arah kamar.

Sepatu Victoria Gong berada di pintu masuk, jadi terbukti bahwa dia sudah pulang, tapi malah tidak mendengar suara apapun, Wallace Mo merasa sedikit aneh.

Dia membuka pintu kamarnya, melihat Victoria Gong sedang tidur diatas ranjang, dia baru menghembuskan nafas, merasa lebih tenang, ternyata Victoria Gong tidak mengeluarkan suara karena dia ketiduran.

Kelihatannya belakangan ini dia terlalu khawatir, melihat apapun merasa tidak benar. Wallace Mo sambil mengejek diri sendiri, sambil menyelimuti Victoria Gong.

“Beberapa hari ini sudah kecapekan.” Wallace Mo duduk disamping ranjang, melihat wajah Victoria Gong yang sedang tertidur, mengulurkan tangannya dengan ringan mencubit pipinya.

Kesibukan Victoria Gong beberapa hari ini terlihat dimata Wallace Mo, dia mengetahui dalam hatinya tidak nyaman, jadi tidak ikut campur, membiarkan dia mengurus sendiri.

Tetapi saat ini melihat Victoria Gong kelelahan seperti ini, Wallace Mo merasa tidak tega.

Diam-diam melihat Victoria Gong sangat lama, Wallace Mo kemudian ke ruang baca. Meskipun sangat ingin menemani Victoria Gong lebih lama, tetapi Wallace Mo masih ada banyak masalah yang harus diurus, jadi terpaksa harus pergi meninggalkannya.

Wallace Mo sibuk didalam ruang baca dengan waktu yang sangat panjang, seutuhnya fokus didalam pekerjaan, dia mengabaikan waktu yang berlalu. Saat dia merasakan sedikit kelelahan, lalu menghentikan kerjaannya dan rencana ingin minum secangkir kopi istirahat sebentar, dia baru menyadari sudah sangat malam.

Melanjutkan, Wallace Mo mengerutkan keningnya, sudah saatnya makan malam, mengapa Victoria Gong tetap tidak ada gerakan sama sekali, jangan-jangan belum bangun?

Membawa rasa curiga, Wallace Mo membuka pintu kamar dan berjalan masuk, melihat Victoria Gong benar-benar masih sedang tidur, tidak sengaja menggeleng-geleng kepala.

Dia jalan ke samping ranjang mendekati Victoria Gong, mencubit-cubit hidung Victoria Gong berkata: “Victoria Gong, saatnya bangun.”

Tapi bagaimanapun dia mengganggunya, Victoria Gong juga tidak bagun, Wallace Mo baru menyadari ada yang tidak beres, segera memanggil dokter.

“Dokter, bagaimana?” Wallace Mo disebelah melihat dokter memeriksa, sedikit khawatir bertanya.

Dokter sambil membereskan alatnya sambil berkata: “tidak kenapa-napa, hanya mengonsumsi obat tidur, dan jumlahnya hanya kebanyakan saja, tapi tidak akan menyebabkan masalah apapun, hanya waktu tidurnya kelamaan sedikit, kira-kira dua jam lagi akan bangun.”

Wallace Mo dengan ekspresi dingin menggangguk-angguk kepala, Victoria Gong sendiri tidak akan tanpa alasan mengonsumsi obat tidur, serta tidak akan kebanyakan mengonsumsinya, takutnya obat tidur diberikan disaat Victoria Gong tidak mengetahui apa-apa.

Kepikiran sampai disini, Wallace Mo setelah ketakutan dan merasa sangat mengerikan. Setelah dokter pergi, Wallace Mo segera mengecek, dan ternyata benar-benar menemukan masalah, cctv yang di komplek dihitamkan semua, Wallace Mo mengetahui bahwa ada orang yang sengaja melakukan hal ini.

Menghitamkan cctv komplek, memberikan Victoria Gong obat tidur, takutnya semua ini karena demi buku akun itu.

Wallace Mo menyalahkan dirinya sendiri terlalu ceroboh, tidak berpikir matang, diwaktu yang sama dia juga merasa sangat beruntung karena Victoria Gong tidak terjadi bahaya apapun, kalau tidak, dia seumur hidup juga tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Setelah kejadian hal ini, Wallace Mo tahu bahwa disini sudah tidak bisa ditinggal lagi, takutnya ada orang yang akan datang lagi, dia tidak akan membiarkan Victoria Gong sekali lagi jatuh dalam bahaya.

Wallace Mo membuka satu laci, menemukan bahwa buku akun yang seharusnya menaruh didalam laci hilang, ketahuan bahwa tujuan pencuri itu adalah buku akun, hanya saja tidak tahu sebenarnya tulisan siapa, tapi yang dibawa pergi adalah fotocopy.

Disaat Victoria Gong belum bangun, Wallace Mo sudah mengatur baik semuanya, kemudian dengan diam menemani disamping Victoria Gong.

“Victoria, semuanya salah aku, tidak menjaga kamu baik-baik.” Wallace Mo dengan sedih menatap Victoria Gong.

Sepertinya mendengar suara Wallace Mo, kulit mata Victoria Gong bergerak secara pelan-pelan, Wallace Mo melihat kondisi ini tidak tahan muncul senyuman. Gadis ini benar-benar ya, harus tunggu aku mengaku salah baru mau bangun, benar-benar tidak mau rugi sedikit pun.

Kenyataannya, Victoria Gong pelan-pelan membukakan matanya, pada saat dia melihat Wallace Mo didepan matanya, kaget sesaat, tidak tahu apa yang terjadi.

“Kamu sudah bangun.” Wallace Mo dengan lembut berkata.

Victoria Gong melihat kondisi seperti ini hanya merasa menyeramkan, sedikitpun tidak merasa senang, kebalikannya menebak Wallace Mo ada ide buruk apa lagi.

Dia mewaspada melihat Wallace Mo berkata: “didunia ini tidak ada kebaikan yang tanpa balasan, katakanlah, sebenarnya apa yang kamu mau?”

Wallace Mo dalam hati tidak berdaya mengelengkan kepala, gadis ini sangat waspada terhadap dia, malah kena trik orang lain, tidak tahu harus bicara apa kepada dia.

“Apakah kamu tahu bahwa kamu diberi obat tidur?” Wallace Mo langsung buka mulut bertanya.

Victoria Gong memegang kepala sendiri yang masih ada sedikit pusing, baru merasa ada yang tidak beres. Setelah dia pulang lalu meminum segelas air, kemudian merasa sangat ngantuk, saat itu masih merasa karena dirinya terlalu lelah, juga tidak berpikir banyak, sekarang dipikirkan, takutnya didalam air itu sudah diberi obat tidur.

Pantas saja dia tidur begitu pulas, tidur begitu lama, sekarang sudah bangun pun kepalanya masih ada sedikit pusing.

Victoria Gong sekarang kepikiran hanya merasa sangat menyeramkan, jika orang itu tidak hanya memberikan obat tidur, takutnya dia sudah bahaya.

“Oh iya, buku akun mana?” Victoria Gong ketakutan lama, kemudian tiba-tiba baru kepikiran, orang yang memberi obat tidur kepada dia mungkin datang gara-gara buku akun itu.

Buku akun itu sangat penting, tidak boleh jatuh ketangan orang lain. Victoria Gong baru saja mau turun kelantai bawah untuk melihat, Wallace Mo segera menghentikan dia: “Buku akun sudah dicuri, tapi hanya fotocopy, tidak masalah.”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu