Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 216 Bertemu Erick Chen kedua kalinya (1)

Setelah William memesan makanan yang diinginkannya, dia menyodorkan menu makanan ke samping Wallace Mo, Wallace Mo bertanya pada pelayan apa yang dipesan oleh William, kemudian menambahkan beberapa makanan kesukaan Victoria Gong.

Ketika pelayan mengonfirmasi semua menu yang dipesannya, Victoria Gong berkata: “Kita tidak bisa menghabiskan semuanya.”

“Tidak apa-apa.” Wallace Mo melambaikan tangannya pada pelayan agar menyiapkan makanannya.

Saat makan bersama, mereka bertiga sangat bahagia. Terutama William, dia melihat Wallace Mo yang sangat berbeda.

Namun ketika mereka ingin keluar dari restoran, mereka bertemu dengan Erick Chen.

"Direktur Mo, Nona Gong."

"Direktur Chen."

Mereka semua saling menyapa.

Erick Chen melihat ke arah William, bertanya dengan penuh keraguan: “Apakah ini putra Direktur Mo?”

Yang dia maksud adalah putra dari Wallace Mo, bukanlah putra dari Wallace Mo dengan Victoria Gong.

Ekspresi Wallace Mo mendadak sangat dingin, “Direktur Chen, kami pamit dulu.”

Setelah itu, Wallace Mo membawa Victoria Gong dan ketika hendak pergi, lagi-lagi Erick Chen menghalangi kepergian Wallace Mo.

“Direktur Mo, kita jarang berjumpa, bagaimana kalau kita pergi minum sebentar?” Erick Chen tersenyum.

“Tidak perlu, kami baru saja selesai makan. Kami pamit dulu.” Wallace Mo membawa mereka berdua pergi, tidak melihat ekspresi Erick Chen yang memiliki makna dalam.

Setelah keluar dari restoran, Wallace Mo membawa Victoria Gong dan William pulang ke rumah.

“Aku membawa William ke kamar.” Setelah sampai di rumah, Victoria Gong memberitahu Wallace Mo.

Wallace Mo meraih tangan Victoria Gong dengan sedikit kasar: “Jangan.”

Victoria Gong melepaskan tangannya, memberitahunya dengan lembut: “Aku tahu, setelah William tidur, aku akan kembali.”

Wallace Mo tersenyum, membawa mereka berdua masuk ke dalam kamar. Kemudian dia berjalan ke ruang kerja.

Dia mengeluarkan laporan DNA dan mengkhayal.

Sebenarnya maksud Erick Chen bukan begitu, namun Wallace Mo tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan seperti itu. Masalah ini dia memendam di dalam hatinya sendiri. Jika dia mengatasinya dengan baik, maka semuanya akan berjalan lancar; Jika dia mengatasinya dengan tidak baik, maka dia tidak berani membayangkan akibatnya.

Setelah dia duduk diam sekian lama, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Wallace."

Kemudian pintu terbuka, Victoria Gong muncul di belakang pintu.

"Wallace, apakah kamu masih belum mau tidur?"

Dia sambil berjalan mendekati Wallace Gong.

Wallace Mo langsung menggendongnya dan meletakkan di atas meja, dia menguburkan kepalanya ke dalam pelukan Victoria Gong.

“Ada apa denganmu?” Victoria Gong bertanya dengan lembut sembari mengelus rambutnya.

"Aku hanya ingin memelukmu."

Victoria Gong tersenyum membiarkan Wallace Mo memeluknya.

Victoria Gong melihat dokumen di sampingnya. Dia teringat dulu pernah melihat dokumen ini di kantor Wallace Mo, tapi dia tidak melihat isinya, kali ini ...

“Ini apa?” Victoria Gong mengambil dokumen tersebut dan bertanya kepadanya.

Wallace Mo tertegun, namun ekspresi wajahnya berusaha senormal mungkin, dia bergegas berdiri dan mengambil dokumen tersebut dari tangan Victoria Gong, kemudian langsung menggendongnya.

Ketika Victoria Gong sadar, dirinya telah berada dalam pelukan Wallace Mo, dia hanya bisa memeluk leher Wallace Mo dengan erat.

“Apa yang kamu lakukan? Kamu selalu saja begitu!” Victoria Gong protes.

"Istriku, sudah saatnya kita melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan."

Setelah itu, Wallace Mo membawanya ke kamar tidur.

...

Setelah Victoria Gong tertidur, Wallace Mo bangun dari tempat tidur. Dia berjalan ke balkon dan duduk disana.

Angin sepoi-sepoi membuat hatinya terasa dingin, setelah menghisap sebatang rokok, dia kembali ke tempat tidur.

Victoria Gong yang baru saja tertidur merasakan keberadaan Wallace Mo, dia langsung memutar badannya memeluk Wallace Mo.

"Wallace.” Victoria Gong memanggilnya dengan lembut.

Wallace Mo tersenyum kemudian memejamkan matanya dan langsung tertidur juga.

Keesokan harinya, Wallace Mo mengantar William ke sekolah, kemudian mengantar Victoria Gong ke kantor, dan pergi ke Perusahaan Mo.

Dia baru saja tiba di kantor, Willy Mo menghampirinya dengan terburu-buru.

“Ada apa?” Wallace Mo menanggalkan jaketnya dan bertanya dengan suasana hati yang bahagia.

Willy Mo menjawabnya dengan ekspresi yang serius: “Direktur Mo, proyek yang di luar negeri mengalami permasalahan.

“Hmm?” Wallace Mo menatap Willy Mo dan memberi isyarat agar dia melanjutkannya.

“Awalnya berjalan dengan baik, tapi tiba-tiba muncul Perusahaan Chen, saat ini Perusahaan Chen adalah lawan kita. Proyek ini sebenarnya sangat stabil, namun tidak untuk saat ini.” Jelas Willy Mo.

"Apa kelebihan yang dimiliki Perusahaan Chen dari pada kita?"

“Penawaran harga yang diberikan oleh mereka lebih rendah dari pada kita. Kemudian, aku mendapat informasi bahwa rendahnya tingkat penawaran harga mereka tidak banyak, hanya sedikit lebih rendah dari kita.”

Wallace Mo menyilangkan kedua tangannya, mulai memikirkan solusinya.

"Direktur Mo, mungkinkah ..."

Willy Mo belum mengatakan apapun, namun Wallace Mo telah mengetahui apa yang ingin dikatakannya. Dalam peristiwa seperti ini? biasanya terdapat pengkhianat perusahaan, jadi Perusahaan Chen bisa unggul dalam menawarkan harga.

“Perintahkan seluruh karyawan yang bekerja di luar negeri agar semuanya pulang kesini dan digantikan oleh beberapa orang yang memiliki kemampuan lebih bagus.” Wallace Mo berkata dengan tenang.

"Baik."

Setelah itu, Willy Mo ingin pergi, namun dipanggil kembali oleh Wallace Mo.

Novel Terkait

Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu