Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 239 Menemukan Laporan Penilaian (2)

“Wallace, aku tidak menemukan dokumen yang kamu maksud.” Baru saja terhubung Victoria Gong langsung berkata.

“Tidak mungkin, coba cari dengan teliti.”

“Baiklah.” Victoria memonyongkan bibir dan lanjut mencari dokumen.

Secara tiba-tiba, dia melihat ke arah laci paling bawah, mungkinkah ada di dalam sana?

Victoria Gong segera membukanya, hanya ada sebuah kantong dokumen disana. Kantong itu terlihat sangat familiar dan pernah dia temui sebelumnya. Seingatnya, setiap kali ingin melihatnya, Wallace Mo pasti selalu menghindar.

“Apa ini?” Victoria Gong berkata-kata sendiri, dengan nada suara yang sangat penasaran.

Dia pun mengeluarkan kantong itu dan membukanya secara perahan. Terlihat tulisan ‘Laporan Penilaian’ di bagian atas, dan ’Kemungkinan hubungan keluarga sebesar 99.9 %’, ada juga nama Wallace Mo beserta William disana.

Victoria Gong spontan terdiam. Dokumen di tangannya pun terjatuh ke lantai. Akhirnya dia mengerti kenapa Wallace Mo tidak membiarkannya melihat dokumen itu….

Kemungkinan hubungan keluarga sebesar 99.9%

Setelah itu, Victoria Gong mengambil kembali dokumen itu seolah tidak percaya. Dia kembali melihatnya. Benar sekali, dia tidak salah lihat, yang tertera disana memang nama Wallace Mo dan William.

Itu pertanda, Wallace Mo adalah Ayah William, dan William adalah anak Wallace Mo!

Dalam seketika badan Victoria melemah dan terjatuh ke lantai. Sebenarnya dia sudah curiga sejak awal, tetapi saat melihat bukti nyatanya sendirim dia pun tidak kuat menahan beban yang berat itu. Kenapa bisa begini?

Pantas saja Ibu Mo begitu menyayangi William!

Pantas saja Wallace Mo selalu mengabaikan William!

Pantas saja saat itu dia melihat Wallace Mo bersama Elizabeth dan anaknya di pintu depan mall!

Pantas saja Berly mengatakan Wallace Mo sangat mirip dengan William!

……

Ternyata semua ini ada alasannya, dan itu adalah Wallace Mo dan William memiliki hubungan keluarga, alias hubungan darah antara Ayah dan Anak!

Victoria tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya duduk dengan bengong, tidak menangis, dan dengan tatapan kosong dalam matanya.

Pada akhirnya, dia tersadar karena suara dering handphone. Dia melihatnya sejenak, nama Wallace Mo muncul di layar. Baru saja mengangkatnya, suara panik Wallace Mo terdengar dari ujung telepon.

“Victoria, kenapa kamu masih belum datang? Apakah terjadi sesuatu disana?’

Victoria ingin sekali berbicara. Tetapi saat ini dia tidak tahu apa yang harus diucapkan, pita suaranya pun terasa sangat serak.

“Victoria?” Wallace Mo memanggilnya lagi.

Setelah mengembalikan suara, Victoria Gong baru berkata dengan pelan: “Wallace Mo.”

“Hm, kenapa?’

“Tidak apa-apa, aku segera sampai.”

Setelah berkata, Victoria Gong langsung menutup telepon itu. Meskipun begitu, dia tetap saja ingin menanyakan langsung pada Wallace Mo, apakah kenyataannya memang seperti itu. Dia ingin mendengarnya sendiri dari mulut Wallace Mo.

Berpikir demikian, Victoria pun mengambil laporan penilaian itu dan keluar dari ruang kerja. Dia melihat sepatu hak tinggi yang dilepaskan di depan pintu, sponan mengerti. Itu adalah sepatu yang dibelikan Wallace Mo, dan rusak di saat yang tepat, seolah rusaknya hubungan dia dan Wallace Mo.

Sesampainya di kamar, dia pun mengambil sepatu hak tinggi yang lain dan berjalan keluar rumah.

Saat sampai di tepi jalan, Victoria memberhantikan sebuah taksi dan masuk ke dalamnya. Saat ini hari sudah mulai gelap, lampu jalan pun mulai menyala satu persatu.

Dia menurunkan kaca jendela, melihat toko-toko yang terus bergerak ke belakang sambil merasakan angin yang bertiup. Entah kenapa, air mata mengalir keluar secara perlahan, dia tidak tahu harus marah atau sedih. Seharusnya dia memang marah, tetapi saat ini kenapa lebih banyak merasa sedih? Semua orang sudah tahu, hanya dia yang selalu ditutup-tutupi.

Seharusnya dia sadar lebih awal, seharusnya dia mendengarkan kata-kata Berly. Tetapi kenapa harus sampai saat ini baru tahu? Dan harus dia sendiri yang menemukannya?

“Nona, sudah sampai.”

Perkataan supir taksi membangunkan Victoria Gong yang tenggelam dalam pikirannya. Dia memandang keluar, dan memang telah sampai di tempat yang Wallace Mo katakana.

Setelah membayar ongkos taksi, Victoria turun dari mobil dan berjalan ke lokasi pesta makan dengan pelan. Suara ‘Tak,tak’ yang ditimbulkan dari sepatu hak tinggi memberikan keberanian untuknya. Dia pun mulai memikirkan kata-kata yang tepat untuk berbicara pada Wallace Mo nantinya.

Hanya saja, sebelum sampai ke lokasi, Victoria Gong melihat dua orang berdiri di samping Wallace Mo. Dan dua orang itu bukan orang asing, melainkan Elizabeth dan William. Kelihatannya mereka sedang asyik berbincang dan canda tawa.

Jadi, ini sama sekali bukan pesta makan untuk Perusahaan Gong, tetapi untuk memberitahu dia bahwa merekalah satu keluarga? Jadi semua ini sudah direncanakan Wallace Mo?

Victoria Gong seketika marah, berbalik badan langsung menghentikan sebuah taksi lagi.

“Nona, mau kemana?” Supir taksi melihat Victoria Gong dari pantulan kaca belakang dan bertanya.

Kemana? Sepertinya tidak ada tempat yang bisa dia tuju?

“Pak, keliling dulu, nanti aku beritahu.”

“Baiklah.”

Setelah itu, supir taksi itu pun menghidypkan mesin dan mengemudikan mobil ke sembarang arah.

Taksi mereka melaju di atas jalan tol, hati Victoria pun melayang entah kemana. Setelah bertemu Wallace Mo, dia pun menanamkan hatinya pada dia; setelah bertemu kejadian ini, entah hatinya harus berpulang kemana lagi.

William adalah putra Wallace Mo, ternyata William adalah anak Wallace Mo! Kenapa harus William?

Victoria tersenyum pahit dan duduk diam di kursi taksi. Saat ini, tidak ada orang yang tahu seberapa sakitnya hati dia.

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu