Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 37 Lagi-lagi datang mengganggu (1)

Untung saja Wallace menahan Victoria, kemudian lebih dulu membuka mulut: "Ayah, ini Victoria."

"Mmm." Darren Mo mengamati Victoria, kemudian mengangguk, tubuhnya kurus dan lemah, wajahnya bagus, terlihat sangat menurut dan baik, terusan panjang berwarna biru muda menyokong aura elegan Victoria, namun tidak membuat Darren merasa gadis ini sombong, sepertinya dia adalah gadis yang baik.

"Apa kabar paman!" Hati Victoria berdebar, bergegas membungkuk memberi hormat, tangannya mengepal erat, menghirup nafas dalam.

"Paman? Wallace, aku dengar dari ibumu kalian sudah menikah?" Kening Darren berkerut sedikit, suaranya merendah, kemudian melirik Ibu Mo yang berdiri di samping.

Lagi-lagi soal menikah!

Victoria sekarang merasa ingin mati saja, boleh tidak kita jangan membahas masalah ini? Apakah baru pertama kali ke rumah langsung memanggil ayah ibu?

"Ayah, Victoria mungkin belum terbiasa, ayah jangan terlalu memedulikan hal ini. Ini adalah hadiah yang disiapkan olehku dan Victoria untukmu dan Ibu!" Sambil berkata, Wallace mendorong punggung Victoria, Victoria pun tersadar kembali, berseru tanda setuju kemudian menyerahkan barang yang dipegangnya, diam-diam mengelap keringat.

"Ayah, Ibu, ini adalah souvenir kecil yang disiapkan untuk kalian, semoga kalian suka." Victoria selama ini selalu sangat menurut, bagaimana cara membuat orang tua senang dia sangat mengerti, meskipun memanggil ayah dan ibu sedikit susah untuknya, tapi asalkan mulai sekali, setelah biasa juga tidak ada apa-apanya.

Panggilan 'ayah ibu' dari Victoria membuat kedua orang tua keluarga Mo sangat senang, Ibu Mo menerima hadiah yang diberikan Victoria, tersenyum berseri dan berkata: "Memang Victoria paling baik, kali ini juga adalah idenya, kan? Dulu seseorang pulang selalu pulang dengan tangan kosong, sekarang baik, setelah mempunyai istri sudah tahu memikirkan ayah dan ibu!"

"Ah..... Ibu, sebenarnya ini juga adalah ide Wallace! Aku hanya mengingatkan dia, hadiahnya juga dia yang memilih, tidak tahu apakah kalian suka atau tidak?"

Victoria berbalik melihat Wallace yang sedang tersenyum, hatinya sedikit berdebar, untung saja mereka tidak datang dengan tangan kosong, kalau tidak, dia tidak tahu harus berkata apa.

"Oh? Ide Wallace?" Mata Ibu Mo terlihat kaget, dia pun menyerahkan kotak hadiah kepada pengurus rumah yang berdiri di samping, tiba-tiba mengerti, kemudian tersenyum ringan, "Kalau begitu, menyusahkan Wallace."

Putranya itu mana mungkin kepikiran mau membeli hadiah untuk mereka, pasti menantunya yang baik ini yang menyiapkannya.

Darren melirik Wallace, sekali lagi berkata dengan suara dingin: "Wallace, ikut aku ke kantor, ada yang ingin kubicarakan."

Kemudian, Darren pun berdiri dan meninggalkan ruang tamu duluan, dan Wallace pun awalnya terdiam sejenak, melihat mata Victoria penuh dengan kekhawatiran, dia pun menepuk punggung tangan Victoria untuk menenangkannya, lalu pergi mengejar ayahnya.

Kedua orang ini satu depan satu belakang, postur tubuh yang sama, hanya saja usia Darren sudah tua, langkah kakinya lebih stabil dan tenang, ada aura orang yang berpengalaman, namun Wallace masih adalah anak muda yang bersemangat, postur tubuhnya tegak penuh percaya diri.

"Dulu aku selalu berpikir, ketika Wallace menginjak umur ayahnya sekarang, seharusnya juga seperti itu." Tiba-tiba Ibu Mo tertawa dan berkata.

Membuat Victoria terdiam, namun dia mendengar Ibu Mo berkata: "Dulu kalau bukan menikah denganku, Ayah Wallace juga tidak akan memilih mundur dari militer dan masuk ke dunia bisnis, awalnya dia ingin menaruh harapannya kepada Wallace, kamu juga sudah lihat, Wallace lebih cocok berkecimpung di dunia bisnis."

"Paman.....Eh, bukan, Ayah ketika masih muda juga sama seperti Wallace?" bibir Victoria membentuk senyum, matanya penuh harapan.

Namun Ibu Mo menggelengkan kepalanya, tersenyum dan berkata, "Dulu kupikir mereka berdua sama, karena mereka berdua, rumah ini sangat membosankan, tapi sekarang ada kamu, semuanya berubah. Aku menemukan bahwa Wallace tidak membosankan seperti ayahnya....."

Sambil berkata muncul kebahagiaan di mata Ibu Mo, dia menarik Victoria duduk di sampingnya, berkata: "Disini adalah rumahmu, meskipun kamu baru pertama kali datang, tapi tidak usah begitu tegang. Kamu tahu di bagian mana Wallace paling tidak mirip dengan ayahnya?"

Hmm?

Victoria melihat Ibu Mo dengan tatapan bingung, kemudian menggelengkan kepalanya, dia selalu merasa muka datar adalah penyakit genetik, misalnya wajah serius Ayah Mo, wajah dingin Wallace....

"Di bagian pernikahan ini Wallace lebih hebat daripada ayahnya!" Ibu Mo tersenyum, "Dulu karena keluarga ayah Wallace adalah keluarga tentara, tentu saja tidak sekaya keluargaku yang berbisnis. Karena dia takut ada yang menertawakannya, dia bersikeras harus mendapatkan penghargaan baru mau menikah denganku. Tidak seperti Wallace yang hanya dengan posisi asisten berhasil mendapatkanmu!"

Perkataan Ibu Mo membuat wajah Victoria memerah seketika, dia tidak berani berkata kalau awalnya bukan Wallace yang mengajaknya menikah, tapi dia yang minum sampai mabuk dan memaksa Wallace menikah dengannya? Tapi tidak peduli bagaimana awalnya, asalkan akhirnya bagus.

Beberapa saat kemudian, Wallace dan Darren juga turun untuk makan, makan malam ini mereka makan dengan ramai dan ceria.

Ketika Wallace dan Victoria pulang ke rumah, jam sudah menunjukkan jam 11 malam, Victoria yang tegang semalaman di bawah pujian kedua orang tua keluarga Mo akhirnya bisa menghela nafas lega, dia langsung berbaring di sofa dan tidak ingin bergerak.

Dan Wallace yang baru saja memarkirkan mobilnya pun melihat pemandangan ini, dia menggelengkan kepala tak berdaya, menarik dasinya dan melemparkannya ke samping, kemudian membungkuk menepuk wajah kecil Victoria dan berkata: "Victoria, tidur disini nanti kedinginan."

"Mmm.... Gendong...." Victoria berkata manja, mengulurkan lengannya, sama seperti anak kecil.

Wallace melihatnya seperti itu tanpa sadar tertawa ringan, kemudian menggendong pinggangnya, kemudian melangkah lebar menuju lantai atas.

"Wallace, aku sangat lelah....."

"Wallace......Mmm......"

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu