Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 164 Lain Kali Jangan Lihat Sembarangan (1)

Kalau dicium sekali lagi, Victoria pasti juga tidak akan bisa menahan lagi.

Setelah beberapa saat, Wallace akhirnya menenangkan dirinya dan melepaskan Victoria, menggandeng tangannya dan berjalan keluar kantor dan pulang ke rumah.

Saat masuk ke dalam lift, mereka bertemu dengan Elizabeth dan William, dia mengangkat sebuah kantong besar, sepertinya baru pulang dari supermarket.

Victoria pun tersenyum kepada Elizabeth dan menyapanya. William menggandeng tangannya lalu tersenyum dan memanggil: "Halo paman, halo tante."

Wallace hanya melihatnya saja, mengangguk sedikit dan tidak mempedulikannya lagi.

Victoria tahu sikap Wallace, dia juga tidak memaksa dan membalas sapaan William: "Halo William."

Elizabeth tetap tersenyum dan berdiri di samping, sikapnya yang tenang membuat Victoria tidak mengerti, suami Elizabeth itu orang seperti apa, tidak menginginkan istrinya yang cantik dan lembut ini, juga anaknya yang lucu.

Saat pulang ke rumah, Victoria sudah lupa kalau sebelumnya dia marah, dia malah mulai menggosipkan masalah Elizabeth dengan Wallace, dan terlihat senang.

"Istriku, kamu tidak merasa kamu terlalu memperhatikannya?" Wallace merasa tidak senang, wanita yang hanya diketahui namanya saja, malah menarik perhatian istrinya, benar-benar sangat tidak menyenangkan.

"Hah?" Victoria terkejut lalu memurungkan mulutnya dan berkata: "Aku hanya penasaran saja, sama seperti netizen-netizen yang penasaran terhadap istrimu ini, memangnya tidak boleh?"

Keinginan wanita untuk bergosip lebih besar daripada pria, terutama yang tidak ada kerjaan, akan lebih menyukai gosip.

Keadaan Victoria sekarang sangat tepat menjelaskan ini.

"Apa yang perlu kamu penasaran darinya, dia hanya orang asing yang tidak penting." Wallace pun mencubit pipinya, dan berkata serius: "Aku pikir kamu lebih baik penasaran dengan suamimu ini, masih banyak sisi dari dirinya yang tidak kamu ketahui, dengan begitu kamu akan tahu lebih banyak gosip tentang suamimu, yang lebih penting untukmu, ngerti!"

Victoria pun memasang muka jelek dan tertawa: "Wallace kamu benar-benar pencemburu ya!"

Wallace terdiam, tidak ingin membahas tentang kecemburuannya ini, tapi dia merasa dia harus menjelaskannya lagi.

"Kalau kamu tahu, mengapa kamu sengaja?" Wallace menunggu jawabannya, memandangnya sinis.

Senyum Victoria menjadi kaku, melihat ekspresi Wallace dia tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikan perasaan hatinya sekarang.

"Kalau dengan wanita saja kamu cemburu, berarti aku juga harus cemburu dengan Willy dong?" Victoria langsung berpikir dan melanjutkan: "Willy itu kaki tanganmu, setiap hari dia bersamamu lebih lama dariku, semua kerjaan kamu serahkan kepadanya, sepertinya, aku bukan siapa-siapa, kamu dan dialah yang saling mencintai!

Victoria bukan wanita yang suka cemburu, tapi karena sering lihat di TV, aktor-aktor sengaja bermesraan, dia pun merasa tertarik, sebelumnya dia tidak pernah memikirkan tentang Wallace dan Willy, sekarang kalau dipikir-pikir, sepertinya... cukup menarik juga.

Victoria terkejut dengan pemikirannya ini, juga sedikit pasrah, menjodohkan suami dan asisten prianya dan masih merasa dirinya adalah istri yan baik, mungkin hanya dia saja!

Awalnya Victoria hanya bercanda saja, tapi candaannya ini sedikitpun tidak lucu, menurut Wallace ini sangat mengerikan, dia pun menyalahkannya: "Kalau kamu tidak bilang aku tidak tahu kamu berpikir seperti itu, istriku, kamu ini sedang mencurigai harga diriku sebagai pria!"

Victoria bingung, mengapa bisa lari ke harga diri?

"Bercanda saja, jangan serius dong, sekarang semua semakin terbuka, jenis kelamin bukan masalah, asalkan kalian saling mencintai!" Victoria pun tertawa dan tidak berani melihat ekspresi Wallace.

Wallace melihat ekspresi istrinya yang ketakutan itu, setelah beberapa saat dia pun menghela nafas, "Istriku, lain kali jangan lihat yang aneh-aneh lagi deh!"

"Yang aneh-aneh?" Victoria merasa dia adalah anak baik-baik, film seperti itu, dia menontonnya sedikit juga karena Berly Liu yang memaksanya, semuanya normal-normal saja.

"Ya, itu, pria dengan pria." Wallace cemberut.

"Kamu salah paham!" Victoria kaget dan menjelaskan: "Aku tidak punya hobi seperti itu ya!"

Melihat Victoria yang malu, Wallace pun diam-diam tertawa licik: "Kalau kamu merasa Willy tidak oke, aku akan menyuruhnya pindah ke bagian lain, dan tidak menjadi asistenku lagi."

Victoria kaget melihat ekspresi Wallace yang serius, dia takut kalau Willy dipindahkan ke bagian lain, bukankah pekerjaan Wallace malah bertambah banyak?

"Aku hanya bercanda saja?! Kenapa sih kamu, kemampuan kerja Willy begitu bagus, kalau dia dipindahkan ke bagian lain, kamu kan jadi lebih sibuk, kamu lebih rela bekerja dibandingkan menemaniku?"

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu