Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 268 Takut Kehilangan (2)

Tiba-tiba hati Wallace Mo merasa takut, dia langsung mengambil jasnya, dengan langkah lebar berjalan keluar dari kantor.

Dua puluh menit kemudian, dia telah sampai di pintu depan apartemen, dia mengambil kunci dan membuka pintu dan masuk ke dalam, tubuhnya terasa lemas, dia ingin masuk kedalam, tetapi takut menghadapi apa yang terjadi di dalam.

Diruang tamu tidak ada orang.

Dapur tidak ada orang.

Kamar?

Dia membuka pintu kamar, gorden tertutup rapat, di dalam sangat gelap, dengan cahaya dari luar pintu, dia dapat melihat di atas ranjang ada seseorang, akhirnya hatinya yang cemas menjadi tenang, apakah dirinya terlalu takut kehilangan? Apakah dirinya terlalu sensitif?

Wallace Mo tersenyum, pelan-pelan berjalan mendekati, dan membuka lampu kuning yang berada di sisi ranjang. Cahaya lampu itu menerangi wajah Victoria Gong, terlihat wajahnya sangat tenang. Saat ini, wanita yang dia cintai sedang tertidur di kamar, saat ini yang dia rasakan sangat indah.

Wallace Mo menatap wajah Victoria Gong, dia menyibakkan rambut yang jatuh di dahinya ke belakang telinganya, dia menundukan tubuhnya dan mencium kening Victoria Mo, dengan tidak rela, dia kembali menciumnya.

“Victoria”. Wallace Mo pelan-pelan berkata, sudah siang, sudah saatnya makan siang.

Victoria Gong masih tidur, sama sekali tidak terbangun. Melihat Victoria Gong yang tertidur sangat pulas, Wallace Mo tidak rela membangunkannya, dia tersenyum, dan mengelus pipi Victoria Gong ,lalu pelan-pelan dia keluar dari kamar.

Ketika Victoria Gong terbangun, sudah tiga puluh menit berlalu. Begitu membuka mata, dia melihat lampu di pinggir ranjang menyala, dia ingat sebelum dia tidur telah mematikan lampu itu.

Apakah Wallace Mo sudah kembali?

Dia menyibakkan selimutnya, lalu bangun, pelan-pelan berjalan keluar, tetapi dia tidak menemukan Wallace Mo.

“Jadi siapa?” dia berkata di dalam hati.

Baru saja dirinya mau kembali ke kamar, dia mendengar suara pintu terbuka, terlihat Wallace Mo yang memengang kantong masuk ke dalam.

“Sudah bangun?” Wallace Mo menyunggingkan senyum, lalu meletakan kantong itu di meja makan, dan berjalan ke sisi Victoria Gong.

Victoria Gong melihat logo yang ada di kantong tersebut, bertanya: “Kamu pergi membeli makan siang?”

“Betul, aku melihatmu tidur sehingga tidak rela membangunkanmu, sebenarnya aku ingin mengajakmu makan keluar, tetapi akhirnya aku hanya membungkus makanan di restoran kesukaanmu”. Wallace Mo berkata, dengan wajah yang tersenyum menatap Victoria Gong.

Victoria Gong tersenyum, hatinya terasa hangat. Melihat Victoria Gong terseyum, Wallace Mo merasa puas, dia menggandeng tangan Victoria Gong, dan berjalan ke meja makan, dan duduk di sana: “Ayo makan, anak kita pasti sudah lapar”.

“Apakah kamu hanya memperdulikan anak kita?” Victoria Gong berkata, akhirnya dia baru sadar apa yang dia katakan, sepertinya dirinya kembali seperti dia yang dulu.

Mendengar perkataan ini, Wallace Mo tertawa dengan sangat senang: “Tentu saja tidak, Victoria pasti juga lapar”.

Victoria Gong melihat Wallce Mo yang seperti ini, dia tidak berkata-kata lagi, dia menundukan kepalanya dan mengambil makanan dari dalam kantung, dan mulai memakannya.

Wallace Mo mengira Victoria Gong malu, hatinya semakin merasa puas, dia berpikir, walaupun waktu dapat menghancurkan semuanya, tetapi dapat membangun kembali semuanya. Pikiran yang di hatinya itu pasti sesuatu yang di pikirkan berlebihan.

“Kamu tidak makan?” Victoria Gong melihat Wallace Mo yang hanya duduk di sana, bertanya.

“Makan makan makan”. Wallace Mo berkata, dan mulai mengambil makanan.

Victoria Gong melihat Wallace Mo yang salah tingkah, dia tidak dapat menahan dirinya untuk tertawa, suasana hatinya menjadi lebih baik.

Setelah makan siang ini, suasana hati kedua orang itu sangat baik, Wallace Mo selesai makan akan kembali lagi ke kantor.

“Kamu tidak mau aku tinggal untuk menemanimu?” Wallace Mo duduk di sana dan bertanya dengan serius.

Victoria Gong dengan wajah terkejut menatap Wallace Mo, seperti tidak mengerti maksud dari kata-katanya, sebenarnya dia sengaja, dia tidak ingin menjadi lebih dekat saja.

Melihat Victoria Gong yang tidak bergerak, wajahnya menjadi sedikit canggung, lalu dia mengatakan isi hatinya: “Victoria aku ingin menemanimu”.

Victoria sedang minum air, mendengar kata-kata ini, tiba-tiba menjadi batuk dan mengeluarkan air. Melihat hal ini, Wallace Mo menambil tissue dan membantu nya mengelap air yang ada di bibirnya, dengan wajah yang khawatir melihat Victoria Gong, dan menepuk-nepuk pungungnya, berkata: “Kamu tidak apa-apa?”

Victoria Gong mengelengkan kepala, dan mengeluh: “Wallace Mo, apa yang kamu lakukan?” cara bicara yang seperti ini seperti saat ketika mereka belum bertengkar, saat itu, Victoria Gong yang berada di hadapan Wallace Mo, sangat menjadi dirinya sendiri, dirinya sangat di sayang, sehingga dia dapat mengucapkan dengan keras nama lengkap Wallace Mo.

Mendengar hal ini, Wallace Mo tertawa menatap Victoria Gong. Saat ini, Victoria Gong sudah tidak batuk lagi dan juga menatap Wallace Mo, dengan sedikit kesal dia berkata: “Kamu masih tertawa?”

“Victoria, kalau saja kamu dapat terus seperti ini, sejak kemarin hingga sekarang, aku merasa kamu terus menjauhiku”. Wallace Mo tersnyum menatap Victoria Gong, wajahnya terlihat sangat lembut.

Victoria Gong mendorong Wallace Mo, lalu dia berdiri dan duduk di atas sofa, dan berkata: “Apa yang kamu katakana?’

Wallace Mo tersenyum, lalu duduk di sisi Victoria Gong, kedua tangannya di letakan di bahu Victoria Gong dan berkata: “Tidak apa-apa, pelan-pelan saja”. Dirinya pun tidak ingin memberikan beban kepada wanita itu.

Novel Terkait

The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu