Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 268 Takut Kehilangan (1)

“Nanti aku akan meminta Willy Mo mencarikan pembantu, ketika aku tidak dirumah dia dapat menjagamu, dan juga dapat menemanimu”. Wallace Mo berkata.

Hati Victoria Gong bergidik, berkata: “Tidak usah, aku bisa sendiri. Lagi pula aku tidak mau di temani oleh orang asing”.

Melihat Victoria Gong mengerutkan alisnya, Wallace Mo pun tidak memaksa, danberkata: “Baik, tidak memcari pembantu”. Sambil berkata, dia menggenggam tangan Victoria Gong, dan kembali berkata: “Bila kamu tidak mau, aku tidak akan mencarikan. Selanjutnya aku akan lebih cepat pulang kerja, untuk menemanimu dan anak kita”. Setiap kali membicarakan anak yang ada di dalam rahim Victoria Gong, Wallace Mo tidak dapat menahan dirinya untuk tersenyum.

“Kamu tidak perlu khusus pulang lebih cepat, pekerjaan juga sangat penting”. Victoria Gong berkata dengan datar.

Wallace Mo tahu bahwa Victoria Gong adalah orang yang pengertian, tetapi dulu setiap kali demi dirinya Wallace Mo meninggalkan pekerjaannya, maka Victoria Gong akan sangat bahagia, tidak seperti hari ini, sangat datar dan masih berkata “perkerjaan sangat penting”, Hati nya terasa sedih. Beginilah, setalah merasakan kehilanggannya, dirinya berubah menjadi sangat sensitif , walaupun hanya sebuah kata-kata yang sederhana.

Melihat Wallace Mo yang tidak berbicara, Victoria Gong menolehkan kepalanya melihat Wallace Mo dan bertanya: “Ada apa?”

Wallace Mo menggeleng-gelengkan kepala, dan tersenyum: “Tidak apa-apa. Kamu baik-baik di rumah, aku akan segera menyelesaikan pekerjaanku, lalu segera kembali untuk menemanimu. Aku dengar, ibu hamil sangat suka tidur, kamu istirahat yang baik”.

Victoria Gong menganggukan kepala, lalu kembali memakan rotinya.

Kesedihan di hati Wallace Mo yang tadi belum hilang, dia melihat wajah Victoria Gong yang tenang, dirinya merasa tidak bertenaga. Pelan-pelan dirinya menggelekan kapala, dan tertawa dengan ketir.

Dengan cepat, mereka selesai menikmati sarapan.

Wallace Mo kembali ke kamar, mengganti pakaian dan berkata kepada Victoria Gong: “Victoria, aku pergi dulu”. Terdapat rasa tidak rela di matanya.

Victoria Gong melihat Wallace Mo dan menganggukan kepala. Sampai ketika mendengar suara pintu yang ditutup, Victoria Gong baru menunjukan perasaannya, dirinya melihat pintu tersebut dan pelan-pelan menghelakan napas.

“Aku sendirian mau mengerjakan apa?” dia bergumam dengan suara kecil, rumah yang besar itu, hanya ada dia sendiri. Beberapa saat ini, dia sudah terbiasa dengan semua ini, tetapi tetap saja dia merasa sedih.

Dirinya mondar mandir di apartemen tersebut, akhirnya dia memutuskan untuk membersihkan rumah, berapa lama tidak di tinggali pasti banyak debu, lagi pula……

Satu jam kemudian, dia membersihkan sebagian besar Apartemen tersebut, hanya tersisa ruangan baca Wallace Mo. Dia berdiri di depan pintu ruang baca tersebut, seperti ragu untuk masuk ke dalam.

Dia ingat, dulu dia jarang masuk ke ruang baca, kecuali mengantarkan kopi untuk Wallace Mo, atau meminta pria itu untuk beristirahat, dan saat itu ketika dia memasuki ruang baca adalah saat dia mengetahui bahwa William adalah anak Wallace Mo. Semua hal yang berlalu semua ada di pikirannya, Suasana ketika saat itu dirinya duduk di atas lantai ruang baca, sekarang diarasakan kembali.

“Lebih baik tidak masuk, kalau saja menemukan rahasia yang lain bagaimana?” Victoria Gong berbicara sendiri, sudut bibirnya mengguratkan senyum pahit. Sepertinya, hal ini selamanya akan menjadi sakit di hatinya.

Akhirnya dia tidak membuka pintu ruang baca, dia berjalan ke ruang tamu, mengambil satu kantong sampah. Dia tidak melihat, ada seseorang yang berada di sebuah sudut, ketika melihat Victoria Gong, wajahnya terlihat sangat marah dan terkejut, tangannya di kepalkan.

……

Wallace Mo tiba di kantor.

Begitu tiba di kantor, dia melepaskan jasnya dan memanggil Willy Mo masuk.

“Direktur Mo”. Willy Mo berkata, dan melihat wajah Wallace Mo yang sedang senang, Willy Mo tersenyum dan berkata, “Sepertinya suasana hatimu hari ini bagus”. Saat ini, dirinya tidak seperti asisten Wallace Mo, tetapi lebih seperti seorang kakak yang sedang menggoda adiknya.

“Ya, suasana hatiku lumayan baik hari ini”. Wallace Mo tersenyum, lalu berkata, “Kamu cari dua orang yang dapat menjaga Victoria, aku takut dia akan pergi menggugurkan kandungannya. Harus perhatikan, jangan sampai dia menyadarinya”. Sebenarnya, yang dia takuti bukan ini, tetapi sebuah pikiran yang tersembunyi di hatinya.

“Baik”. Willy Mo menganggukan kepala, melihat Wallace Mo yang bahagia, dia kembali berkata, “Direktur Mo, ada sesuatu aku tidak tahu harus memberitahumu atau tidak”.

Wallace Mo membaca dokumen yang ada di atas meja, dengan menundukan kepala berkata: “Katakan saja”.

“Walaupun ini bukanlah untuk selamanya, tetapi harus menyelesaikan dari akarnya, harus menyelesaikan masalah Elizabeth Zhu dan William, kalau tidak pasti akan meninggalkan bekas”. Willy Mo berkata.

Semua yang dia katakan, Wallace Mo tidak pernah memikirkannya, hanya saja di mata Ayah Mo dan ibu Mo mereka mengakui William sebagai cucu mereka, apa bila mengambil keputusan dengan gegabah, mereka pasti tidak dapat menerimanya.

Melihat reaksi Wallace Mo, Willy Mo kembali berkata: “Bila aku adalah istrimu, aku pasti tidak dapat melupakan hal ini”. Beberapa hari ini melihat Victoria Gong tersiksa, tentu saja dia ingin membantu Victoria Gong untuk berbicara, dan tanpa memikirkan status dirinya.

“Aku tahu begini saja, kamu periksa Elizabeth Zhu, harus lebih detail dari dulu. Sesuatu yang seprtinya tidak masalah, mungkin justru mencurigakan”. Wallace Mo berkata, cara berbicaranya mengerikan, kedua alisnya pun terkunci.

Mendegar Wallace Mo berkata demikian, Willy Mo tersenyum dan berkata: “Baik”. Lalu, dia meninggalkan ruang kerja Wallace Mo.

Satu pagi ini Wallace Mo sangat sibuk, saat ini, banyak pekerjaannya yang tertinggal, banyak dokumen yang harus dia baca.

Tiba-tiba sudah siang, Wallace Mo melihat jam, lalu mengambil poselnya dan menelepon Victoria Gong. Tetapi, telepon itu tidak di jawab. Lalu dia mencoba menelepon kembali, tetap tidak di jawab,

Mungkinkah? Apakah dia?

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu