Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 110 Data Fotocopy Dicuri (1)

“Aku datang melihat Bryan.” Victoria Gong menahan emosinya berkata.

Mendengar perkataan Victoria Gong, Selina Lu bersenyum dingin berkata: “Victoria Gong, jangan berpura-pura berbaik hati disini, kakak aku tidak perlu perhatian dari kamu, kamu simpan saja tampang berpura-pura kamu untuk orang lain lihat.

Perkataan Selina Lu sangat tidak enak didengar, tapi Victoria Gong malah tidak marah sedikitpun, karena dia pada dasarnya sudah bersalah pada Bryan Lu, Selina Lu pantas mengatakan dia seperti itu.

Dia membalik kepala berkata kepada Bryan Lu: “Bryan, aku pergi dulu, lain hari baru datang melihat kamu lagi.”

Selesai berkata membalikkan kepala lagi berbicara kepada Selina Lu: “Selina, aku pergi dulu, Bryan serahkan ke kamu jaga.”

Victoria Gong selesai bicara langsung jalan keluar, dia tahu Selina Lu tidak ingin melihat dia, jadi tidak mau disini membuat dia tambah kesal.

“Huh, cepat pergi!” Selina Lu dengan suara kesal, tidak sabar berkata, setelah menunggu Victoria jalan sampai depan pintu, dia bertambah satu kata lagi, “selain itu, lain kali jangan datang lagi, aku dan kakak aku tidak senang menyambut kamu.”

Mendengar kata-kata Selina Lu yang dingin dan menyindir, Victoria Gong kaku sekejap, kemudian baru jalan keluar.

Victoria Gong baru saja jalan keluar, langsung mendengar suara berasal dari belakangnya “pong” sangat kencang, sesaat angin dingin menghembus punggung belakang dia. Dia tahu, itu karena Selina Lu membanting pintunya. Victoria Gong tersenyum pahit, merapikan rambut berantakan yang dihembus angin.

Setelah tiba dirumah, Wallace Mo tidak ada dirumah, Victoria Gong keluarkan buku akun itu, hanya diam menatapnya, tidak tahu sedang memikir apa.

Victoria Gong tentu saja tidak percaya bahwa ayah sendiri bisa mengorupsi uang, dibayangannya, ayah dia adalah orang yang jujur, karena pernah menjadi sebagai tentara, jadi masih ada sedikit kuno, seumur hidup paling benci hal seperti ini, jadi mana mungkin bisa melakukan hal mengorupsi uang?

Tapi bukti ada didepan mata, buku akun ini dengan telitinya dia melihat berkali-kali, hal-hal didalam buku akun tercatat jelas catatan korupsi, benar-benar sangat mengerikan, membuat dia terpaksa mempercayainya.

Victoria Gong mengelus buku akun yang ditangannya, berjuang dalam hati, dia juga bukan tidak kepikiran mau menghancurkan buku akun ini, tapi malah tidak bisa memutuskannya, terus merasa ragu.

Buku akun ini walaupun dipakai sebagai bukti untuk menunjukkan kesalahan ayah, tapi dimata Victoria Gong malah merasa bisa mengembalikan kenyataan bahwa ayah tidak bersalah, dia percaya ayah sendiri, jadi merasa bisa mendapatkan sedikit petunjuk dari dalam buku akun ini.

Ragu-ragu sangat lama, Victoria Gong akhirnya menaruh kembali buku akunnya, dia tidak menghancurkannya.

Beberapa hari selanjutnya, Victoria Gong terus menyelidiki, dia berharap bisa menemukan beberapa hal yang menguntungkan ayah, tetapi dari awal sampai akhir juga tidak menemukan apapun, malahan dia tidak tahu, pada saat dia sedang melakukan penyelidikan, juga ada orang yang sudah menatap buku akun yang ditangan dia.

Setelah sibuk seharian, Victoria Gong merasa sedikit haus, sambil mengambil gelas yang di meja dan meminum beberapa suap.

Dia sedikitpun tidak merasa ada masalah, tapi dia malah merasa sedikit ngantuk, dan semakin ngantuk. Victoria Gong mengira ini akibat beberapa hari ini dia terlalu kecapean, jadi juga tidak banyak pikir, hanya memutuskan balik kekamar istirahat sebentar.

Hampir baru saja kena bantal, Victoria Gong sudah tertidur, setelah dia tertidur dan tidak lama kemudian, bayangan seseorang yang mencurigakan muncul didalam apartemen, mumpung Victoria Gong tertidur nyenyak jadi dia mencari kesana kesini.

Kemudian beberapa barang berharga didalam ruangan dia tidak melihat sama sekali, tidak mirip seperti seorang pencuri.

Pencuri mencari lama juga tidak menemukan barang yang dia mau, malah menyumpahi, gerakannya semakin bergesa-gesa, tapi malah tidak menemukan apapun.

Dia menganggap dirinya sudah memberikan Victoria Gong obat tidur, dan juga tahu Wallace Mo dalam waktu singkat ini tidak akan pulang, jadi terus mencari kemana-mana, akhirnya menemukan buku akunnya.

Dia dengan bangga tertawa, melihat kearah Victoria Gong sesaat, kemudian diam-diam membawa pergi buku akun itu.

Tapi semua ini, Victoria Gong tidak tahu sama sekali, tetap tidur dengan nyenyak.

Disisi lain, Wallace Mo masih sibuk masalah perusahaan, tapi dia bukan sibuk masalah perusahaan sendiri, melainkan sibuk masalah perusahaan Bryan Lu.

Bryan Lu terluka parah menjadi lumpuh, Selina Lu bertanggung jawab perusahaan Bryan Lu, karena tidak mengerti apapun maka mengakibatkan kerugian yang sangat besar, Wallace Mo mengetahui hal tersebut langsung menuju ke perusahaan, bersama Willy Mo diam-diam membantunya.

Sangat beruntung Wallace Mo sangat berpengalaman mengurus hal seperti ini, jadi saat mengurusnya juga sangat paham, dalam beberapa hari sudah hampir menutupi semua kerugiannya.

“Direktur, mengapa kamu mau melakukan semua ini?” Willy Mo mengerutkan keningnya, dengan sedikit tidak paham dan bertanya.

Wallace Mo membereskan berkas-berkas yang sudah selesai diurus, dengan ringan berkata: “pikirkan sendiri.”

Willy Mo tentu saja tidak mengerti isi hati Wallace Mo. Victoria Gong merasa sangat bersalah kepada Bryan Lu, Wallace Mo kelihatannya tidak berkata apapun, tapi hal yang dikerjakan secara diam-diam juga tidak sedikit.

Dia membantu perusahaan Bryan Lu menyelesaikan masalahnya juga karena hubungan Victoria Gong, demi mengurangi rasa kesalahan Victoria Gong terhadap Bryan Lu, dia tidak berharap wanita sendiri merasa bersalah demi laki-laki lain.

“Oh iya, bagaimana masalah yang aku serahkan ke kamu untuk diselidiki?” Wallace Mo tiba-tiba bertanya, ekpresinya juga terasa sedikit terbebani.

Willy Mo juga melupakan kecurigaannya sebelumnya, tanpa sedikit ekspresi menjawabnya: “sudah ada sedikit jejak, tapi belum ada hasilnya.”