Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 295 Biarkan dia pindah kesini

Setelah kembali dari rumah sakit, Victoria Gong terus-menerus di dalam kamar.

Setelah Wallace Mo kembali dari kantor, di lantai satu ia tidak melihat bayangan Victoria Gong, lalu ia pergi ke dapur dan bertanya kepada ibu Mo, "ma, Victoria mana?"

"ada diatas, sudah lama tidak keluar." jawab ibu Mo,dia berpikir mungkin Victoria Gong sedang tidur.

Wallace Mo tersenyum dan naik ke atas,ia melihat Victorua Gong sedang berbaring dengan punggung menghadap kearah pintu, gorden dibiarkan terbuka setengah, orang-orang yang tidak tahu mengira sekarang hari sudah malam.

Dia memeluk Victoria Gong dengan lembut dari belakang, dan berkata "Victoria, aku sudah pulang."

Victoria Gong membiarkan dirinya berada di pelukan suaminya, meraih tangannya dengan lembut "sudah pulang" katanya.

Percakapan seperti ini seperti suami istri yang sudah memahami satu sama lain selama beberapa tahun, tapi dimata Wallace Mo, ia merasa Victoria Gong sedang memikirkan sesuatu.

"apa yang kamu lakukan hari ini?" tanya Wallace Mo.

"pergi ke rumah sakit, Elizabeth tidak berhati-hati dan terjatuh dari ranjang" jawabnya perlahan.

Setelah mendengar ini, Wallace Mo mengerti, Victoris Gong sedang mencemaskan masalah ini.

"Dia memiliki pengasuh untuk merawatnya, jadi kamu tidak perlu khawatir." kata Wallace Mo.

"tapi pengasuh itu bukan orang sendiri" kata Victoria Gong, ini adalah masalah yang benar-benar terpikirkan di dalam hatinya.

"jadi, kamu adalah orangnya?" bisik Wallace Mo.

"setidaknya bukan orang asing." kata Victoria Gong santai, nada bicaranya terdengar sedikit merasa bersalah, Wallace Mo sudah lama tidak menggunakan nada bicara ini untuk berbicara dengannya.

Wallace Mo menghela napas, dan membalikkan tubuh Victoria Gong, mereka berdua berhadapan. "Victoria, aku tau kamu sedang memikirkan apa. Tapi, hal yang terpenting untuk sekarang adalah menjaga diri sendiri dan bayi kita. Masalah yang lain, jangan kamu pikirkan."

Victoria Gong secara alami mengerti apa yang dicemaskan Wallace Mo, tapi memahaminya tidak berarti selalu mematuhinya.

"Wallace" dengan manja, "ayo kita bawa Elizabeth kerumah, jadi aku dan ibu bisa menjaganya."

Dia telah memikirkannya sepanjang sore, ia memikirkannya berulang kali, dan memastikannya berulang kali. Dia tahu kalau Elizabeth pindah kesini, maka akan banyak masalah yang bermunculan. Tapi, Elizabeth terluka kareni dia, tidak mau tahu bagaimana pun, dia tidak boleh berpangku tangan. Pada sore hari, dia juga melihat bahwa Elizabeth sendirian dirumah sakit dan tampak sangat menyedihkan sehingga ia tak tega.

"tidak!" Wallace Mo langsung menolaknya. Elizabeth telah memecah belah mereka sekali, dia tidak akan pernah membiarkan itu terjadi lagi.

"tapi... "

Sebelum kata-kata Victoria Gong selesai, dia dipotong oleh Wallace Mo "Victoria, bisakah otak kecilmu itu berpikir?" lalu dia memainkan dahi Victoria Gong, dengan mengatakan dan gerakan seperti ini, terlihat sedang Memanjakannya.

Hati Victoria Gong sedikit senang, wajahnya masih memelas "tapi aku akan terus memikirkannya, jadi mau gimana?"

Wallace Mo tidak punya pilihan selain menatapnya tanpa daya.

"suamiku" Victoria Gong memanggilnya dengan suaranya yang paling manis.

Raut wajah Wallace Mo seketika menjadi serius, dan hanya dua kata yang ia keluarkan "tidak berguna!" Tuhan tahu betapa bahagiannya dia saat ini, dan kata "suami" telah menyodok ke dalam hatinya, lembuh dan hangat.

Melihat ekspresi kecewa Victoria Gong, dia tidak tega, dan memeluknya "aku sudah mencarikan dia pengasuh terbaik, kamu harus percaya bahwa dia akan menjaganya lebih baik daripada kamu dan mama, kecuali dia tidak mau bekerja sama. Dan jika membawanya kerumah, itu sama saja membawa serigala masuk ke dalam rumah."

"aku sudah memikirkan semua ini. Sekarang, aku hanya berharap bayi kita lahir dengan lancar-lancar saja, sisanya tidak masalah. Jadi, jika Elizabeth tetap tinggal disini, itu tidak akan mengubah apa pun kan? Kamu tidak percaya padaku, atau kamu tidak percaya pada diri sendiri?" kata Victoria Gong, ia menatap Wallace Mo.

Wallace Mo tertegun, butuh beberapa saat untuk mengartikan kata-kata dan ekspresi Victoria Gong, "aku percaya padamu, dan percaya pada diri sendiri."

"nah sudah tidak apa-apa, apa yang kamu takutkan?" Victoria Gong kembali dan tersenyum.

Melihat senyuman Victoria Gong, Wallace Mo mengerti bahwa ia telah direkrut. Ternyata Victoria Gong menunggunya.

Dia tersenyum dan menciumnya, "aku akan melihat apakah mama sudah masak atau belum" berjalan meninggalkan kamar.

"Wallace Mo!" Victoria Gong menatap punggung Wallace Mo dan menggertakan giginya.

Percuma, ia tidak berbalik dan turun ke bawah.

Sebaiknya Victoria Gong bangun, karna ia sudah di kamar sepanjang sore.

Pada saat ini, ibu Mo telah menyiapkan hidangannya, saat meletakkan sup, ia melihat Victoria Gong sedang menuruni tangga, dengan penuh kasih ia berkata "Victoria, ayo makan"

Victoria Gong mengangguk dan turun.

Setelah duduk, ia makan dan tanpa sengaja Membicarakannya "ma, kita bawa Elizabeth kesini ya?"

Ketika mendengar ini, sup yang diminum Wallace Mo muncrat keluar, dia memicingkan mata pada Victoria Gong dan berbisik "apa yang kamu bicarakan?"

Victoria Gong memilih untuk mengabaikan Wallace Mo dan menatap ibu Mo dengan tulus.

Ibu Mo sedikit tidak berdaya, tapi dia sebenarnya bahagia. Baginya, Victoria Gong adalah menantunya dan Elizabeth adalah mama dari cucunya, mereka berdua sangat penting.

Dia tersenyum dan berkata "Victoria, kamu baik sekali bisa berpikir seperti itu. Tapi kamu tidak perlu merasa bersalah, mama tahu... "

Victoria menyela "ma, tidak merasa bersalah, aku benar-benar berpikir seperti itu. Elizabeth datang, kita bisa merawatnya dengan baik, sehingga dia bisa pulih dengan cepat. Dan" setelah mengatakannya, ia berhenti sejenak dan melihat William yang juga duduk di meja, "William, apakah kamu ingin ibumu tinggal disini?"

William mendengar ini dan matanya melebar, setelah beberapa saat ia mengangguk dengan lembut.

Victoria Gong tersenyum "lihat William juga sudah merindukan ibunya."

Ibu Mo merasa berat hati, dan melihat ekspresi Wallace Mo.

Merasa bahwa semua orang telah melihat dirinya, Wallace Mo perlahan meletakkan sumpitnya "aku tidak setuju!"

"Wallace" teriak Victoria, dia tidak menyangka Wallace akan merusaknya.

Wallace menatap Victoria "apapun itu, aku tidak akan setuju."

Victoria Gong melihat ekspresi Wallace yang sedang tidak bercanda, ada sedikit marah dan sedikit tidak bisa menerima.

Dia memukul meja, berdiri dan naik ke atas.

"Victoria" ibu Mo gelisah, dia melihat Wallace Mo "Wallace, cepat kejar dia!"

Wallace Mo sedikit cemas, melihat punggung Victoria Gong dan duduk diam-diam.

"Wallace, Victoria memiliki hati dan niat yang baik. Kenapa kamu bicara seperti itu dengannya? Cepat kejar dia." desak ibu Mo.

Wallace Mo bangkit dan naik ke atas. Dia memasuki kamar dan melihat Victoria Gong sedang terduduk dan marah. Dia menutup pintu dengan lembut, duduk disebelahnya dan berkata "Victoria"

Victoria Gong mengabaikannya dan menoleh.

Wallace Mo berpindah ke sisi kanan Victoria Gong lalu memanggilnya lagi "Victoria"

Victoria mengalihakan padangannya lagi, tidak melihatnya.

Wallace Mo sedikit tak berdaya, dia langsung mengendong Victoria dan meletakkanya di pangkuannya, sekarang dia tidak ada tempat untuk melarikan diri.

"Victoria, kamu dengar dulu penjelasanku" Wallace Mo berhenti dan berkata "aku bukannya tidak menghormatimu, Elizabeth adalah sebuah ancaman, kamu jelas-jelas tahu itu ada lubang dan kamu mau melompat turun?"

"aku sudah mengatakannya,dia pindah kesini itu tidak akan mempengaruhi apa-apa" kata Victoria Gong ,menundukkan kepalanya, tidak ingin melihat Wallace Mo.

"tentu saja aku tahu, kita lebih baik dari emas yang solid, kita tidak akan terpengaruh olehnya." canda Wallace Mo.

Victoria Gong mendengar ini dan langsung menatapnya. Jelas ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda.

Senyum Wallace Mo hilang "tapi biasakah kamu menjamin bahwa ia tidak akan menyakitimu? Tidak akan menyakiti anak kita?"

"aku akan berusaha menjaga diriku dan bayiku agar tetap aman." kata Victoria Gong sambil menatap Wallace Mo dengan serius.

"sulit untuk dicegah" kata Wallace Mo.

"kamu tahu dia sudah menyelamatkanku, aku tidak mungkin tidak berterima kasih"

"ada banyak cara untuk membayar,aku mencarikan pengasuh terbaik dan menggunakan obat terbaik."kata Wallace Mo.

"tapi dia mengatakan beberapa hari ini dia belum melihat pengasuh"

Setelah mendengar ini,Wallace Mo tertegun.

Jelas, tidak mungkin bagi staf perawat untuk melakukan ini, dan satu-satunya kemungkinan adalah Elizabeth sendiri.

"oke" Victoria berhenti sebentar, "mungkin Elizabeth membiarkan perawatnya pergi,bukankah itu berarti dia tidak ingin tinggal di rumah sakit?" lanjutnya.

"itu hanya menunjukkan motif tersembunyinya" kata Wallace Mo, ia terus mempertahankan rasionalitasnya dengan konsisten, sementara Victoria Gong terjebak dalam emosi.

"kamu memiliki kata yang kuat!" kata Victoria Gong sambil menatap Wallace Mo.

Wallace Mo tidak bisa menahan tawa pada saat ini. Setelah memikirkannya, dia berkata "oke, tidak apa-apa kalau Elizabeth tinggal disini."

Mendengar Wallace Mo yang mulai mengalah, Victoria Gong terlihat sedikit berharap.

"kalau begitu kita kembali ke apartment" kata Wallace Mo.

Pada saat ini, suasana hati Victoria Gong dapat digambarkan dengan dua kata "putus asa".

Menurutnya, apa yang dikatakan Wallace Mo hampir sama dengan apa yang dia tidak katakan.

"apa bedanya? Apa yang akan dipikirkan ibu jika kita kembali ke apartment?" kata Victoria Gong.

Wallace Mo tersenyum dan berkata "kalau begitu tidak apa-apa, pertahankan situasi seperti ini"

Victoria Gong menatap wajah Wallace Mo yang tersenyum, tidak bisa marah lagi, dia turun dari pangkuannya dan menarik tangannya.

"mau apa?" Wallace Mo tampak bingung.

Victoria Gong tidak menjawab, ia mendorong Wallace Mo keluar kamar dan mengunci pintu, dan meneriakkan satu kalimat "seminggu kedepan,kamu tidur di kamar tamu. Terima kasih."

Selama 3 hari Wallace Mo tidur di kamar tamu.

Pada sore hari, Wallace Mo pulang kerumah.

Ibu Mo akhirnya tidak sabar dan bertanya "Victoria,apakah kamu dan Wallace bertengkar?"

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu