Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 113 Mengembalikan nama baik（1）

Victoria Gong meraih sudut baju Wallace Mo, mengepalnya dengan erat, membuat kemeja yang seputih salju itu penuh dengan kerutan, namun Wallace Mo tidak peduli.

"Tetapi, Wallace.... aku sungguh sedih. Ayah dia... Mengapa ayah tega berbuat begitu padaku! Apakah adik iparnya lebih penting dari anaknya sendiri?"

Wallace Mo terdiam, tidak tahu mau mengatakan apa lebih baik. Mungkin, di dalam hati Charles Gong, bukan karena status Edward Gong lebih unggul dari Victoria Gong, tetapi pesan mendiang istrinya-lah yang mengunggulinya.

Wallace Mo menghela nafas dan berkata: "Victoria, apakah kamu masih ingin mengeluarkan ayahmu dari penjara?"

Dengan air mata yang berlinang, Victoria memandang keluar jendela dengan sedih. Apakah dia ingin menyelamatkan ayahnya? Jawabannya tentu saja ingin. Bagaimanapun, darah lebih kental dari air, dendam seperti apa yang tidak bisa diselesaikan?

"Apapun yang terjadi, dia tetap ayahku." Victoria Gong akhirnya mengatakannya.

Wallace Mo membelai kepala Victoria Gong dengan penuh kasih sayang: "Aku mengerti. Kamu tenang saja, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk mengeluarkannya dari penjara, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, yang perlu kamu lakukan sekarang istirahatlah dengan baik."

Setelah mendengarnya, perasaan Victoria Gong menjadi lebih baik. Meskipun matanya masih merah, namun dia sudah tidak menangis lagi, barulah Wallace Mo menghela nafas lega.

Dia tidak takut akan konspirasi yang terjadi di pasar, juga tidak memiliki empati, tetapi dia hanya takut membuat Victoria Gong sedih.

Setelah mengatur agar Victoria bisa beristirahat, Wallace Mo pun memulai aksinya untuk menyelamatkan Charles Gong.

Untuk mengeluarkan Charles Gong dari penjara, cara yang paling mudah adalah mengatakan yang sejujurnya bahwa dia dituduh. Hanya tinggal mengalihkan semua tuduhan pencucian uang itu ke Edward Gong. Ini juga sangat mudah untuk dilakukan, Edward Gong ingin mencuri buku kas itu, tetapi dia tidak berhasil, buku itu adalah bukti ia melakukan korupsi, Wallace Mo hanya perlu mencari pengeluarannya saat itu, lalu membandingkannya, dia pun hanya bisa menerima sanksinya. Pada saat itulah Charles Gong baru bisa dibebaskan dari penjara.

Saat menghadapi Edward Gong, Wallace Mo tidak akan merasa iba sedikitpun. Walaupun dia mempunyai hubungan darah dengan Victoria, namun di mata Wallace Mo, ia seperti binatang buas, tidak layak menjadi paman Victoria. Terlebih lagi, saat dia menyelewengkan harta keluarga Gong, juga telah membuat Victoria menderita, singkatnya, sudah terlambat baginya untuk membenci Edward Gong!

Dengan pemikirannya ini, Wallace Mo langsung menyewa jasa pengacara terkenal, dan mulai menuntut Edward Gong.

Di sisi lain, surat panggilan yang dikeluarkan pengadilan cukup cepat, inilah yang tak terpikirkan oleh Edward Gong. Meskipun buku kas itu tidak berhasil dicurinya, namun Edward Gong sama sekali tidak khawatir, sebab Charles Gong bersedia untuk menanggung kesalahannya. Tetapi sekarang,... Mengapa situasinya jadi seperti ini?

Dia memegang surat panggilan itu, dan berjalan dengan gelisah di dalam rumahnya. Ia menelepon beberapa orang, mengatakan akan memberikan mereka uang dalam jumlah yang besar agar dapat membatalkan persidangan ini, namun reaksi yang didapatnya sangat dingin.

Edward Gong tidak bisa tidak panik, meskipun dia sangat menyukai uang, namun nyawalah yang paling penting. Ia pikir masalah ini sudah berlalu, juga ada kakak ipar yang bodoh yang rela masuk penjara demi dirinya, dan masalah pun terselesaikan. Tetapi, tidak disangka, setelah sekian lama, kejadian itu kembali menghantuinya, dari pihak penuntut memiliki bukti yang sangat kuat, dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyerang kembali.

Hal ini membuat Edward Gong merasa panik dan takut.

Setelah berdiam di rumahnya cukup lama, akhirnya dia pun langsung pergi menuju ke rumah Victoria Gong.

Karena Victoria sedang mengandung, dia jarang keluar dari rumah, kebanyakan waktunya hanya istirahat di rumah. Saat Edward Gong datang, ia juga sedang beristirahat di kamar.

Karena Edward Gong pernah memberitahu hubungannya dengan Victoria, petugas keamanan pun membiarkannya masuk ke perumahan tersebut.

Tetapi, pengawal yang menjaga villa Victoria merupakan penjaga yang diperkerjakan oleh keluarga Mo. Ketika Edward Gong ingin menyerobos masuk, langsung dihentikan oleh penjaga pintu.

Edward Gong pun murka, berteriak sambil berkata: “Kalian tahu tidak aku ini siapa! Pintarlah sedikit, dan biarkan aku masuk.”

Pengawal itu melihat Edward Gong, dia merasa bahwa Edward Gong terlihat seperti orang kaya. Namun penjaga tidak peduli dengan hal itu, dia menerima uang Wallace Mo, tentu saja harus mendengarkan perintah sang majikan.

Jadi, penjaga pun berkata: “Tuan Mo telah berpesan, tidak ada yang bisa melewati pintu ini tanpa perintahnya.”

Begitu Edward Gong mendengar ini, dia langsung naik pitam.

Bagaimanapun Wallace Mo adalah suami dari keponakannya, bisa melakukan hal seperti ini sungguh keterlaluan! Bisa dibilang bahwa dia juga pamannya, tidak akan ada orang yang mampu melarang paman masuk ke rumah keponakannya sendiri!

Pemikiran Edward Gong sangat masuk akal, tetapi dia tidak teringat akan apa yang ia lakukan dulu. Saat merebut seluruh harta keluarga Gong, apakah pernah terbersit di pikirannya bahwa Victoria Gong adalah keponakannya?

Dulu jika Edward Gong dipermalukan, dia akan memarahi orang itu, kemudian pergi dengan perasaan benci. Namun sekarang, situasinya sangat mendesak. Kini, Victoria Gong dan Wallace Mo bersatu untuk menuntutnya. Kalau ia tidak bisa membuat mereka mencabut gugatannya, dia yakin akan berada di dalam penjara seumur hidupnya. Edward Gong tahu jumlah uang yang ia gelapkan sangat besar, bisa dikatakan jikalau masuk penjara, setengah sisa hidupnya sudah tidak bermakna.

Karena itu, Edward Gong hanya bisa menahan amarahnya, dan mengatakan kata-kata yang baik. Tetapi apapun yang dia lakukan tidak berguna sama sekali.