Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 126 Tanda-tanda Akan Sadar (2)

Mendengar hal ini, Selina Lu lega, ia bukannya tidak tahu apa arti Victoria bagi kakaknya, dan sepertinya Victoria akan sangat membantu kesadaran kakaknya .

Meskipun Selina Lu tidak ingin melihat Victoria Gong, tapi supaya kakaknya bangun secepat mungkin, ia akan berusaha menerimanya.

Raut wajahnya melembut, tapi tetap berkata dengan dingin: “Jangan berpikir aku akan berterima kasih padamu, karena kamulah yang menyebabkan kakakku seperti ini.”

Victoria Gong mengangguk tanpa daya Selina Lu melakukan semua ini juga demi kakaknya.

Setelah semuanya beres, Victoria Gong menelepon Wallace Mo. "Sayangku, kamu sudah selesai?" Suara magnetik Wallace Mo datang dari telepon.

“Istriku, urusanmu sudah selesai?” suara Wallace dari seberang sana seperti ada kekuatan magnet.

"Wallace, aku di rumah sakit, ada hal yang inginku diskusikan denganmu." Victoria berkata pelan.

Seperti sudah bisa mengetahui apa yang akan dikatakan olehnya, Wallace meremas pen di genggamannya dengan erat, menjawab dengan tenang: “Ada apa?”

Victoria Gong ragu sesaat dan berkata: "Aku datang untuk menjenguk Bryan dan mengobrol dengannya lalu dia seperti memiliki tanda untuk sadar, jadi …... aku ingin tinggal di rumah sakit dan merawatnya sampai dia bangun."

Wallace Mo menolak dengan tegas: "Victoria, tubuhmu masih sangat lemah, jika sekarang kau pergi merawat orang lain, maka tubuhmu tidak akan mampu menanggungnya."

"Aku akan menjaga diriku dengan baik, ika tidak, aku akan terus merasa bersalah, lagipula Bryan terluka karena aku."

Victoria Gong terus bersikeras, saat Wallace diam dan tidak menjawab, Victoria Gong berkata dengan manja: "Wallace…... aku akan kembali ketika Bryan sudah sadar, atau kau bisa datang ke rumah sakit untuk menemuiku."

Wallace Mo tidak bisa menolaknya, jadi dia menuruti kemauannya, hanya menasihati: "Kamu harus menjaga tubuhmu sendiri terlebih dahulu, dan aku akan mencari waktu untuk menemuimu."

Sudut mata Victoria Gong melengkung tersenyum dan berkata dengan gembira: "Aku tahu kamu memang yang terbaik."

Wallace Mo menaikkan alis, gadis kecil ini.

Dengan begitu, Victoria akan tinggal di rumah sakit dan merawat Bryan dengan sungguh-sungguh, menemaninya mengobrol.

Sekilas, dia melihat bahwa bunga-bunga di ruang rawat sedikit kering, jadi dia mengeluarkannya, menggantinya menjadi seikat bunga lili, meletakkannya di ambang jendela, dan merangkainya.

Bulu mata Bryan Lu sedikit bergetar di ranjang rumah sakit, perlahan ia membuka matanya, putih, dan kepalanya sangat sakit. Dalam ingatannya, dia ingat bahwa sebuah mobil menabrak Victoria Gong dan dia bergegas ingin mendorong Victoria pergi. Brakk! …… dirinya sendiri tenggelam dalam genangan darah dan samar-samar melihat Victoria berlari ke arahnya dengan air mata mengalir di wajahnya. Kemudian, ia tidak dapat mengingat apapun lagi …...

Dia mengulurkan tangannya dan menggosok kepalanya yang akan meledak, melihat sekeliling, dia melihat sesosok kecil di samping jendela. Dia mengenakan gaun putih, angin sepoi-sepoi meniup rambutnya, wajahnya penuh senyum bahagia. Dia menundukkan kepalanya dan dengan lembut memainkan bunga lili di tangannya, dan di mata Bryan Lu, dia semurni bunga lili.

Bryan Lu terus menyaksikan pemandangan indah ini.

Victoria Gong yang telah selesai merangkai bunga, berbalik badan, dan menatap lurus pada mata Bryan Lu, mulutnya sedikit terbuka, Victoria sangat gembira, matanya basah, berkata dengan terkejut: "Akhirnya kamu bangun,Bryan!"

Selesai mengucapkannya, ia terburu-buru berjalan ke sisi ranjang dan membantu Bryan bangkit duduk dengan perlahan.

Bryan Lu tersenyum lembut, meraih tangan mungil Victoria dan berkata: “Maaf telah membuatmu khawatir Victoria.”

Victoria Gong menggelengkan kepalanya, hatinya sedikit pahit, sudah jelas Bryan lah yang menyelamatkan dirinya, tetapi dia malah meminta maaf pada dirinya, Victoria tidak bisa menahan air matanya lagi.

Bryan Lu mengangkat tangannya dan menghapus air mata Victoria dengan lembut, menghiburnya: “Gadis bodoh, aku sudah sadar, mengapa kamu masih menangis?”

Victoria tertawa disela tangisnya, ia menjawab: “Aku menangis bahagia, oh iya, aku akan memberitahu Selina kabar baik ini.”

Bryan Lu tersenyum hangat melihat tingkah lucu Victoria.

Selina datang tidak lama setelah Victoria meneleponnya.

“Kak!” Selina mendorong pintu dan masuk terburu-buru, ia melihat Victoria yang sedang menyuapi Bryan bubur dan Bryan yang sedang menatap Victoria lembut.

Victoria menghela nafas lega melihat kedatangan Selina, tentu saja ia sangat senang Bryan telah sadar, tapi melihat tatapan Bryan yang penuh perasaan, jauh di dasar hatinya, ia sangat canggung.

Selina maju dan memeluk Bryan, ia terisak danberkata: “Kak, akhirnya kau sadar, kau membuatku takut setengah mati!”

Bryan mengelus punggung adiknya dan tertawa: “Sudah tidak apa-apa, aku juga kan sudah bangun.”

Selina menghapus air matanya, ia tidak ingin orang luar melihat sisi rapuhnya, dia mendengus dan mengeluh: “Itu semua karena dia.”

“Jangan menyalahkan Victoria lagi, ini bukan salahnya, Victoria juga sedang hamil.” Jawab Bryan membela.

Karena Victoria mengenakan gaun putih yang longgar hari ini, jadi Bryan Lu tidak menyadari bahwa perut Victoria Gong yang sedikit membuncit telah rata.

Victoria Gong tertegun, kesedihan muncul dari hatinya. Dia menarik senyum dari sudut mulutnya dan berkata dengan lembut: "Anakku sudah tiada. Aku tidak sengaja jatuh dan keguguran."

Victoria tidak memberitahu Bryan alasan sebenarnya dan tidak ingin membuatnya khawatir. Lagipula, dia baru saja bangun.

Selina Lu telah mendengar berita keguguran Victoria Gong, dan hal itu sama sekali tidak ada hubungannya dengannya, dan Victoria tidak menjelaskan alasan yang sebenarnya, jika tidak salah tebak adalah karena tidak mau membuat Bryan khawatir, jadi ia juga tidak akan memberitahu kakaknya itu.

“Apa?” Bryan sangat terkejut! Wallace Mo! Setelah membuat Victoria menderita seperti ini, tubuhnya juga masih lemah, dan sekarang ia masih membiarkan Victoria merawatnya disini, Bryan mengepalkan tangannya erat.

Rasa empati dalam hatinya, membuat Bryan berkata dengan kasihan: “Victoria, tubuhmu masih lemah, dan masih saja kesini untuk merawatku, lebih baik kamu pulang dan beristirahat saja.”

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu