Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 349 Pengetahuanku Sedikit

Suasana di kamar tenang, Victoria Gong membujuk Joe dengan sepenuh hatinya

“Sayang, jangan menangis, Mama akan menjagamu.”

“Sudah tidak apa-apa, maaf, semua ini salah mama.”

“Joe, Mama akan menjaga kamu dengan lebih baik nanti, jangan menangis lagi, ya? Hati Mama hancur sekali, nak.”

……

Victoria Gong terus membujuknya dengan sabar, tidak tahu berapa lama, Joe akhirnya tidak menangis lagi, dan perlahan tertidur.

Berly Liu terus melihat keduanya dari samping, dia menghela nafas dan berkata: “Joe, Mama angkat benar-benar kasihan melihatmu menangis seperti tadi.”

Victoria Gong juga, walaupun Joe sudah tertidur, tapi perasaan bersalah di hatinya tetap tidak hilang. Tidak peduli apakah William sengaja ataukah tidak, jika dirinya tidak memberikan Joe untuk di peluk William, semua ini tidak akan terjadi.

“Victoria, menurutmu apakah sebenarnya William sengaja melakukannya?” Tanya Berly Liu.

Victoria Gong menggeleng, dia tidak bisa memastikan motif perbuatan William, tapi dia percaya William tidak sengaja melakukannya, apalagi dia masih kecil, tidak mungkin dengan sengaja atau melakukannya tanpa alasan terhadap seorang bayi.

“Tidak peduli di sengaja atau tidak, kamu harus berhati-hati dari sekarang, jangan membiarkannya mendekati Joe lagi.” Ucap Berly Liu, menjadi tameng bagi Joe.

Sepertinya sekarang, hanya itu yang bisa dia lakukan.

Victoria Gong mengernyit sedikit dan berkata: “Aku mengerti.”

……

Malamnya, ketika Wallace Mo pulang, dia langsung mendengar hal ini dari Ibu Mo. Dia bergegas menuju kamar dan melihat Joe, dia bertanya pada Victoria Gong : “Dia tidak kenapa-napa, kan?”

“Tadi dia menangis hebat.” Ucap Victoria Gong. Walaupun sudah beberapa jam berlalu, tapi Victoria Gong masih mengingat kejadian tadi dengan jelas dan hatinya masih saja sakit ketika mengingatnya, seperti ada banyak jarum yang menancap di hatinya.

Wallace Mo mengernyit, dirinya baru saja pergi seharian, sudah terjadi hal seperti ini. Raut wajahnya keras, dia bertanya: “Bagaimana dengannya?”

Victoria gong tidak segera merespon,detik berikutnya baru mengerti bahwa yang dimaksud Wallace Mo adalah William, dan melihat ekspresinya, dia tahu Wallace Mo marah. Dia segera menahan lengan Wallace Mo, dia berkata: “Aku rasa William tidak sengaja, kamu jangan marah.”

“Bagaimana mungkin tidak marah? Dia hampir saja menjatuhkan anak kita ke lantai.” Ucap Wallace Mo, sama sekali tidak senang dengan sikap Victoria gong.

Victoria Gong dan Ibu Mo sama saja, merasa tidak enak, memikirkan William yang seperti di perlakukan tidak adil, Victoria Gong juga tidak ingin hati William timbul niat jahat seperti itu. Saat ini juga, dia tidak tahu harus berkata apa, sepertinya tidak peduli apa yang dia katakana, tetap akan melukai satu orang, entah itu William, ataukah Joe.

Wallace Mo selalu mempunyai kesan yang tidak baik terhadap William, apalagi setelah kejadian ini, dia semakin membenci William. Setelah berpikir sebentar, dia berkata: “Bagaimana jika kita mengusir William?”

Reaksi pertama Victoria Gong adalah menolaknya, dia berkata: “Bagaimana bisa? Mama pasti tidak rela, apalagi terjadi hal seperti ini, pasti perasaan William juga tidak enak.”

“Victoria.” Wallace Mo tidak berdaya. Sejak bertemu dengan William, Victoria Gong menjadi sangat mudah tersentuh.

Victoria Gong berjalan ke samping Wallace Mo dan memeluknya, dia berkata: “Wallace, kita semua memang sedih, tapi William hanya seorang anak kecil, jangan begitu kejam, ya? Aku pasti akan menjaga Joe dengan lebih baik lagi, dan tidak membiarkan William mendekati Joe lagi.”

Wallace Mo kembali menghela nafas,dia berkata: “Victoria, aku akan membiarkannya kali ini, tapi lain kali kejadian lagi, aku akan benar-benar mengusirnya.”

Victoria Gong mengangguk dan tersenyum.

“Victoria, lain kali jangan pernah membiarkan William mendekati Joe lagi.” Wallace Mo mengingatkannya.

“Aku mengerti.” Jawab Victoria Gong.

Saat ini, terdengar suara ketukan pintu dari luar, suara Ibu Zhang terdengar, “Tuan, Dokter Sun sudah datang.”

Dokter?

Victoria Gong menatap Wallace Mo dengan ekspresi bertanya-tanya.

“Aku menyuruh dokter kesini untuk memeriksa Joe saat aku pulang tadi.” Ucap Wallace Mo, dia berjalan ke arah pintu dan membukanya, kemudian mempersilahkan dokter untuk masuk.

Setelah dokter memeriksa Joe, dia berkata: “Dia sedikit terkejut, tapi masih bayi begini, masih belum coccok minum obat. Lebih memerlukan perhatian dari orang tuanya, cinta kasih, dan jangan membiarkannya terkejut lagi.”

“Baiklah, terima kasih dokter.” Ucap Victoria Gong, dia menatap Joe dengan perasaan bersalah.

Wallace Mo menarik sudut bibirnya, dia berkata pada dokter: “Aku akan mengantarmu, Dokter Sun.”

Saat dia kembali, Victoria Gong sedang berbaring di pinggir boks bayi, dia berkata: “Sayang, semua ini salah mama, maafin mama, yah? Mama tahu kamu terkejut, tapi jangan sampai meninggalkan akibat apapun, yah.”

Wallace Mo tersenyum, dia berjalan ke sisi Victoria Gong, tangan kanannya diletakkan di bahu Victoria, dia berkata: “Victoria, jangan khawatir, dia adalah anak lelaki, tidak selemah itu.”

Mendengar ucapannya, Victoria Gong memelototi Wallace Mo, jelas-jelas tadi dia yang khawatir berlebihan, dan sekarang masih berani mengatakan dirinya.

“Munafik!” ucap Victoria Gong.

Wallace Mo tidak berdaya, jelas-jelas dia sedang menghibur Victoria Gong, kenapa menjadi munafik?

Dia menggelengkan kepala, kemudian bangkit dan pergi mandi.

Namun, sampai dia selesai mandi juga Victoria Gong tetap pada posisinya tadi, berbaring di pinggir boks bayi dan melihat Joe tanpa gerak.

“Victoria, kamu tidak lelah?” Tanya Wallace Mo.

Victoria Gong menggelengkan kepala.

Wallace Mo menaiki ranjang dan menarik Victoria Gong ke dalam pelukannya, dia berkata: “Sekarang kamu punya aku.”

Victoria Gong tersenyum mendengar ucapannya, dia berbaring di pelukan Wallace Mo. Sepertinya setelah Joe lahir, dia memusatkan perhatian hanya kepada Joe dan benar-benar mengabaikan Wallace Mo. Dia mengelus tangan Wallace Mo dan bertanya: “Bagaimana kerja kamu hari ini?”

“Lumayan.” Wallace Mo memberi jeda sebentar, lalu melanjutkan, “Tapi selalu terganggu.”

Apa? Presdir Mo juga masih ada tahap seperti ini?

Victoria Gong menengadah dan menatap Wallace Mo, dia bertanya: “Kenapa?”

“Merindukan kamu.” Mulut Wallace Mo mengeluarkan kedua kata ini dengan mulus.

Victoria Gong sedikit tertegun, Presdir Mo benar-benar tenang saat menggombalinya. Dia menepuk tangan Wallace Mo, dia berkata: “Jika kamu mengabaikan pekerjaanmu, bukankah aku adalah seorang wanita penggoda?”

Wallace Mo terkekeh.

“Apa yang kamu tertawakan?”

“Kamu bukan wanita penggoda.” Ucap Wallace Mo, sudut bibirnya juga ikut naik.

“Kalau begitu apa?”

Wallace Mo menatap Victoria Gong dan menampilkan mimik serius: “Kamu terlalu melebih-lebihkan dirimu.”

Melebih-lebihkan?

Victoria Gong melepaskan pelukannya dari pinggang Wallace Mo, dia ingin beranjak dari ranjang, tetapi tangannya di tahan oleh Wallace Mo.

“Aku tidak mau bicara denganmu.” Gerutu Victoria Gong.

Wallace Mo tersenyum, dia menunduk dan mencium rambut Victoria Gong, dia berkata: “Kamu tahu tidak ada sebuah skill berbicara, mengatakan kenyataan yang sebaliknya?”

Sayangnya dia kepikiran sampai sana.

Victoria Gong tersenyum dan berpura-pura bodoh, dia berkata: “Pengetahuanku sedikit, aku tidak tahu.”

“Yaitu kamu sangat cantik, lebih cantik dari permaisuri manapun.” Bisik Wallace Mo pelan di telinga Victoria Gong.

Victoria Gong sedikit geli, dia mendorong tubuh Wallace Mo dan berkata: “Kamu jahat sekali.”

Dia terdengar malu dalam kata-katanya, Wallace Mo sangat senang mendengarnya, menyapu pergi semua kerisauannya.

Namun, Joe tiba-tiba menangis, Victoria Gong buru-buru melepaskan pelukan Wallace Mo dan bangkit menggendong Joe.

Wallace Mo yang ditinggalkan mengernyitkan alisnya, dan melihat Victoria Gong yang menenangkan Joe dengan sabar. Saat ini juga dia berkata dalam hati, Joe, kamu sudah merusak suasana antara mama dan papa, tahu tidak?

“Seharusnya tidak menempatkanmu di dalam kamar.” Gumam Wallace Mo.

“Kamu bilang apa?” Victoria Gong menoleh dan bertanya.

Wallace Mo menggeleng dan berpura-pura tenang, dia berkata: “Aku bilang, kamu sangat cantik saat sedang menggendong anak.”

“Bohong!” ucap Victoria Gong, dia sangat tahu isi otak Wallace Mo.

Wallace Mo melembaikan tangannya, menatap istri dan anaknya tanpa suara.

Setelah Joe tertidur, Victoria Gong kembali ke dalam pelukan Wallace Mo. Dia kira dia bisa berbicara sebentar dengan Wallace Mo, tapi Joe sepertinya sedang mempermainkan mereka, tidak berapa lama dia selalu menangis sekali.

Jadi, malam ini, mereka bertiga tidak bisa tidur dengan tenang.

Keesokan harinya saat Wallace Mo dan Victoria Gong sedang bercanda dengan Joe, Ibu Mo menggandeng William memasuki kamar.

“William, ayo minta maaf dengan Bibi dan Joe.” Ucap Ibu Mo, nada bicaranya yang biasanya lembut, berubah menjadi tegas.

William menatap Ibu Mo, raut wajahnya tampak mengeluh akan hal itu, seperti akan segera menangis.

Victoria Gong tidak mau se-canggung ini, dia berkata: “Ma, tidak perlu, Joe sudah tidak apa-apa sekarang.”

“Tidak perlu bagaimana? Dia memang berbuat salah.” Ucap Wallace Mo.

William melihat sekitar, semua orang seperti sedang menindasnya, air matanya jatuh, dia berkata: “Aku tidak salah.”

“Kenapa kamu begitu keras kepala? Cepat minta maaf!” Ibu Mo juga sedikit tidak sabar.

William menatap Ibu Mo tidak rela, akhirnya terpaksa menyebutkan beberapa kata—“Maaf.”

Ibu Mo tersenyum senang, Victoria Gong juga menunjukkan senyum tipis, tapi William tetap menangis. Dia tidak bersikap baik seperti dulu, mendorong Ibu Mo dan meninggalkan kamar.

“Anak ini.” Ibu Mo tidak berdaya, sambil menatap bayangan William.

Victoria Gong mengernyit, dia berkata pada Ibu Mo: “Ma, tidak apa-apa, mungkin dia merasa ini tidak adil.”

Ibu Mo menghela nafas dan pergi.

Wallace Mo menatap Victoria Gong yang tertegun, dia bertanya: “Victoria, apa yang kamu pikirkan?”

“Wallace.”

“Hmm.”

“Apa kamu merasa William berubah tidak?” Victoria Gong menatap Wallace Mo dan bertanya.

Wallace Mo tidak pernah memperhatikan William, jadi dia tidak merasakannya, dia menggeleng.

Victoria Gong melanjutkan: “Aku merasa semakin lama semakin asing.”

“Jangan terlalu memikirkannya.” Wallace Mo menepuk pundak Victoria Gong, dia menoleh melihat Joe.

Tapi, Victoria Gong tetap melihat ke arah kepergian William dan termenung.

……

Tanpa terasa setengah bulan telah terlewati, setengah bulan ini, Victoria Gong tidak bertemu dengan William, juga tidak ada waktu untuk memikirkan masalah William lagi.

Dan yang paling penting, dia sudah sebulan melahirkan!

Pagi ini, hal pertama yang terpikirkan Victoria Gong saat terbangun adalah membangunkan Wallace Mo yang ada di sampingnya.

Wallace Mo membuka mata perlahan, melihat langit yang masih sangat pagi, dia kembali menarik Victoria Gong ke dalam pelukannya, dia berkata: “Masih pagi, tidur sebentar lagi.”

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu