Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 77 Menginterogasi Wallace Mo (1)

“Wallace Mo, aku ingin bertanya satu hal.” Setelah Victoria Gong menaruh tas dan berpikir sebentar, ia pun bertanya. Dia menahannya sampai tidak tahan, dia memang bukan orang yang bisa menyembunyikan masalah sedari awal.

Wallace Mo melihat ia yang lepek pun menyuruhnya mandi dulu.”Kau pergi mandi saja dulu.” Penyakit selalu ingin bersihnya mulai kambuh.

Victoria Gong pun mengangguk,”Oh, baiklah.” Baru berjalan berapa langkah ia pun kembali tersadar, dan segera berhenti disana.

“Ha?” Wallace Mo yang melihat Victoria Gong berjalan lalu berhenti pun mengerutkan alisnya.

“Aku... aku benar-benar ingin menanykan satu hal padamu.” Victoria Gong menggenggam bajunya dan menarik nafas dalam lalu mengarahkan pandangannya ke arah Wallace Mo dan menatapnya, bicara: “Perusahaan Bryan Lu akhir-akhir ini punya banyak proyek yang tidak lancar, semua direbut orang, apa kau yang melakukan ini?”

Apa dia sedang mencurigai dirinya? Wallace Mo mengedip-ngedipkan matanya, hatinya mulai terbakar amarah. Tidak ia sangka Victoria Gong akan mencurigainya karena Bryan Lu, walaupun hal itu mirip dengan caranya menyelesaikan sesuatu, apapun harus dibalas. Tapi masalah ini, ia benar-benar tidak melakukannya.

Wallace Mo sebenarnya ingin bereaksi, tapi mengingat akhir-akhir ini perusahaan terlihat aneh karena sangat lancar, dia pun menyuruh Willy Mo untuk memperhatikan. Kira-kira hasilnya akan keluar beberapa hari lagi. Wallace Mo pun menahan semuanya, bermaksud ketika segala hal sudah pasti baru ia akan bicara.

Sekarang yang membuatnya sangat marah adalah, Victoria Gong yang tidak mempercayainya, bahkan mencurigainya. Wallace Mo tidak ingin kejadiannya sama dengan yang sebelumnya yang mereka bertengkar sampai tidak saling bicara, dia tidak ingin menyakiti perasaan diantara mereka berdua, jadi dia menahan dan tidak bicara dan segera membelakangi Victoria Gong, lalu menekan segala amarahnya.

Apa ini berarti kau sedang mengakuinya? Victoria Gong mengerutkan alisnya, kemudian mengembangkan senyumnya. Ternyata memang ini adalah gaya Wallace Mo menyelesaikan masalah. Siapa yang berani membuatnya marah,pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal.

“Wallace Mo, kau ini benar-benar ya, pendendam sekali, kan sudah aku bilang aku tidak punya perasaan seperti itu terhadap Bryan Lu, aku juga sudah jelas menolak dia. Diantara aku dan dia bahkan tidak mungkin bisa ada perasaan seperti itu, apa kau harus membalasnya seperti ini? Atau sedari awal aku memang tidak bisa melihat sifatmu yang sesungguhnya, aku hanya mengira kau hanya marah saja, tidak ku sangka kau sepelit ini. Oh salah,tidak boleh menebut kau pelit, harusnya menyebut kau jahat."

Victoria Gong marah sampai tertawa, walaupun dia tidak suka Bryan Lu dan sudah menolaknya. Tapi dia sudah menganggap Bryan Lu teman baiknya. Walaupun dia tidak punya perasaan suka kepadanya, tapi pertemanan mereka selama ini masih ada! Dia tidak berharap temannya disakiti oleh orang yang paling dekat dengannya, dan yang paling menyedihkan adalah orang yang paling dekat dengannya itu jahat luar biasa, dia marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa menghentikan Wallace Mo.

Dalam kemarahannya Victoria Gong bahkan tidak menyadari kalau kata-katanya begitu sangat menyakiti, seperti sebuah pisau, bisa menembus hatis seseorang.

Sekarang, orang yang hatinya seperti ditusuk itu adalah Wallace Mo.

Jahat? Dia bahkan menyebutnya jahat? Wallace Mo menggenggam tangannya erat, keningnya mengerut hebat. Tapi dia yang membelakangi Victoria Gong, tidak membiarkan Victoria Gong melihat ekspresinya itu.

Bryan Lu , apa ini adalah tujuanmu? Membuat Victoria Gong mencurigainya, dan membuatnya merasa kalau dia adalah orang jahat.orang penuh dengan maksud jahat ini,bagaimana mungkin akan dia biarkan tetap berada disamping Victoria Gong? Hati Wallace Mo pernuh dengan kemarahan terhadap Brian Lu.

“Wallace Mo, kenapa kau tidak bicara? Apa ini berarti kau mengakui semua yang aku katakan itu? Atau, kau bahkan tidak bisa berkata-kata lagi, kata elakan juga kau tak punya.” Victoria Gong menatap Wallace Mo yang tak bergeming, hatinya pun semakin marah.

Dia sudah tahu sedari awal kalau Wallace Mo bukan orang baik, bahkan bukan orang yang bisa dihadapi oleh orang sepertinya. Tapi walaupun dia sudah tau Wallace Mo serumit itu, dia masih saja menyukainya dan tidak menyesal sama sekali. Hanya saja tidak ia sangka, orang yang ia sukai tanpa sesal ini, ternyata adalah orang yang sejahat ini.

Wallace Mo menarik nafas berulang kali, baru ia bisa menenangkan amarahnya. Kemudian saat berbalik sorot matanya masih tersirat amarah.

“Sorot mata macam apa itu?” Victoria Gong melihat Wallace Mo dengan sorot mata yang lebih marah,lalu apa masih ada yang tidak bisa dia lakukan!

Wallace Mo berkata dengan dingin: “Diam.”

“Kenapa aku harus diam?” semenjak mereka bertengkar sebelum ini, Victoria Gong mendapati kalau nyalinya menjadi semakin besar. Bahkan ia sekarang sudah berani bicara seperti ini. Tapi kalau dia ingat kalau sifat Wallace Mo yang jahat dan menyakiti temannya, Victoria Gong pun akan kembali marah dan tidak akan berhenti sedikitpun.

“Aku tidak ingin bertengkar denganmu.” Wallace Mo menatap Victoria Gong, dia tidak boleh membiarkan tujuan Bryan Lu tercapai. Bukankah Bryan Lu ingin memberi mereka berdua jarak, sekarang mereka sudah benar-benar bertengkar. Jadi Bryan Lu pun punya alasan untuk menghiburnya, mendekatinya. Lalu semakin membuat jarak diantara mereka, kemudian Bryan Lu akan benar-benar menang.

Tidak ingin bertengkar dengannya.... Victria Gong teringat tentang pertengkaran mereka sebelumnya yang membuat rumah tangga mereka hampir hancur. Pernah sekali setelah mereka berhubungan dan ia setengah sadar, ia mendengar dia mengatakan, setelah ini tidak akan menyakitinya lagi.

Seketika, emosi didalam hati tiba-tiba melemah, kata-kata yang tajam itu tidak lagi bisa keluar dari mulutnya. Dia bisa menghadapi Wallace Mo yang marah, juga bisa menghadapi Wallace Mo yang dingin, tapi ia tidak sanggup kalau harus menghadapi Wallace Mo yang sedang berusaha bersikap lembut kepadanya ini.

Melihat Victoria Gong tidak bicara lagi, Wallace Mo menunjuk-nunjuk kamar mandi: “Pergilah mandi dulu, kita saling mendinginkan kepala masing-masing dulu.”

Saat kepala Victoria Gong mulai dingin ia pun menyadari, barusan dia sepertinya terlalu tergesa-gesa. Dia perlu lebih tenang dari ini, jadi ia langsung mengambil handuk dari dalam lemari dan segera ke kamar mandi.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu