Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 39 Kecanggungan Victoria (2)

Bernice Tsu melihat ekspresi Victoria ini, dia pun tertawa, tawanya sangat lembut: "Benar, kamu juga mengenalku."

"Iya! Film yang baru keluar beberapa hari yang lalu juga sudah aku tonton, kamu sangat cantik." Victoria berkata. Victoria hanya tahu Bernice Tsu yang di TV dan di film sangat cantik, ternyata orang aslinya lebih cantik lagi, terlebih lagi dia terlihat sangat lembut dan baik hati.

Setiap perempuan pasti berharap mendengar orang lain memuji diri sendiri cantik, lebih senang lagi kalau di puji dengan tulus. Bernice juga sama, senyuman di wajahnya semakin berseri, dia mengangkat gelasnya mengajak Victoria minum: "Terima kasih atas pujiannya, dan terima kasih sudah menonton filmku."

Victoria segera mengambil gelasnya dan berdiri menyentuh gelasnya, namun ketika dia berdiri dia tidak tahu disandung oleh apa, seketika dia pun jatuh ke depan, minuman di tangannya langsung tumpah ke pakaian Bernice, dia pun terjatuh ke sofa.

"Ya Tuhan, Victoria, apa yang sedang kamu lakukan?" Berly baru saja kembali dari toilet, dia langsung melihat Victoria menjatuhkan alkohol ke tubuh artis perempuan, segera berlari menuju Victoria dan membantunya berdiri.

Begitu berdiri, Victoria melihat Bernice sedang mengusap noda alkohol di gaunnya dengan tisu, namun di wajahnya tidak terlihat sedikitpun emosi dan menyalahkan, membuat rasa bersalah Victoria semakin mendalam. "Nona Tsu, maaf, benar-benar maaf, aku tidak sengaja, kamu mau mengganti pakaian tidak?"

Gaun putih polos terkena noda alkohol, benar-benar terlihat sangat jelas, tidak peduli bagaimana cara menghapusnya juga tidak akan hilang.

"Oh, tidak apa-apa, aku tinggal pergi ganti pakaian saja." Bernice Tsu tersenyum dan mendongak, berbalik badan bermaksud pergi, namun tiba-tiba kembali lagi seperti teringat sesuatu, dia melihat Victoria dan Berly, "Di mobilku masih ada beberapa gaun, kalian berdua seharusnya bisa memakainya, kalian mau pergi mengganti pakaian bersama?"

Sudah mengotori pakaian Bernice, dia masih meminjamkan pakaian untuk mereka, Victoria merasa Bernice sangat baik hati.

"Berly, mau pergi ganti pakaian?" Victoria bertanya kepada Berly.

"Oh, aku tidak usah, kalau tidak masih mau cuci kemudian kembalikan lagi, tidak ingin menghabiskan uang." Berly mengangkat bahunya, menandakan dia tidak pergi, "Aku habis makan langsung pulang sendiri, kamu pergilah."

Victoria tahu kondisi keuangan Berly, lagipula dia sudah berkata seperti itu, Victoria pun tidak memaksanya lagi dan pergi bersama Bernice.

Bernice membawa Victoria ke mobilnya, tersenyum dengan sangat lembut: "Tunggu aku ganti dulu, baru gantian kamu, bagaimana?"

Victoria adalah orang yang sangat lemah terhadap orang yang lembut seperti Bernice, ditambah lagi dia sangat baik padanya, apa yang dikatakannya, Victoria langsung setuju, terlebih lagi sekarang ini Bernice mau meminjamkan gaun untuknya.

Bernice melihat Victoria setuju, dia pun masuk ke mobil untuk mengganti pakaian, setelah 10 menit lebih pintu mobil pun terbuka, Bernice keluar membawa sepasang sepatu hak tinggi dan gaun berwarna merah cerah, sangat cocok dengan tubuh Victoria yang imut: "Coba kamu lihat gaun ini bagaimana, sepatu ini ukuran 37, kamu bisa pakai?"

"Bisa, terima kasih." Victoria biasa memakai sepatu ukuran 36, meskipun 37 sedikit besar, tapi masih bisa diterima.

Victoria menerima baju dan sepatu, ketika dia bermaksud masuk ke mobil, Bernice berbaik hati berkata: "Bagaimana kalau kamu menitipkan barang-barangmu untukku, aku pegangin, kalau tidak nanti kalau ada barang yang jatuh di mobil susah dicari. Di dalam ada satu tas yang cocok dengan baju ini, kamu nanti boleh bawa keluar untuk menaruh barang-barangmu."

Victoria tidak mencurigai apapun, dia langsung menyerahkan ponsel, dompet dan kuncinya kepada Bernice. Lagian Bernice adalah seorang artis ternama, tidak mungkin ingin mencuri ponselnya yang seharga 4 juta dan beberapa ratus ribu uang kan?

Ketika pintu mobil ditutup, mata Bernice yang melihat ponsel Victoria penuh dengan kesombongan, dia menekan tombol buka, tidak ada kata sandi.

Victoria mengganti baju sangat cepat, beberapa menit dia sudah keluar dari mobil sambil memeluk bajunya, berdiri di depan Bernice dan berputar, "Baju ini sangat cantik, terima kasih."

Bernice Tsu tidak menyangka Victoria memakai baju ini akan sangat menarik perhatian, dia pun teringat kedekatan Victoria dan Wallace, hatinya dipenuhi dengan rasa iri, tapi dia yang sudah terbiasa berpura-pura lembut membuat dia berhasil mempertahankan senyum lembutnya, dia berkata seperti dari dalam hatinya, "Kamu memakai baju ini sangat cantik, ayo kita masuk." Dia pun mengembalikan barang Victoria.

Victoria biasa dipuji tidak sesenang ini, dipuji oleh seorang perempuan yang lebih cantik darinya, membuat Victoria sangat senang, dia tersenyum sambil berjalan masuk ke hotel dengan Bernice.

Ketika dia masuk, Berly sudah tidak duduk di tempat semula, mengingat kata-kata Berly sebelumnya, Victoria pikir dia sudah pulang, dia pun tidak meneleponnya lagi.

Lantai 2 tiba-tiba berubah ramai, banyak reporter yang membawa kamera keluar dari sebuah ruangan, wajah mereka penuh dengan senyum puas, sepertinya interview kali ini membuahkan banyak hasil.

Setelah keramaian di lantai atas mulai, Bernice langsung berkata kepada Victoria: "Aku masih ada urusan, aku pergi dulu, kamu bersenang-senanglah."

Victoria mengangguk, membiarkan Bernice pergi begitu saja, dia sendiri duduk di tempat awal melihat ke arah reporter yang turun satu per satu.

Setelah reporter bubar, Wallace yang berpakaian setelah hitam pun muncul di lantai atas, langkahnya stabil, turun selangkah demi selangkah dari lantai atas.

Seluruh perhatian tertuju kepada Wallace.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu