Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 12 Perselisihan yang Mengesalkan

Begitu kata-kata ini keluar, orang-orang di sebelahnya pun tertawa. Tawa mereka menarik perhatian tamu-tamu yang lain.

"Luna, kau jangan keterlaluan! Bisa-bisanya kau berbicara begitu di tengah-tengah acara seperti ini, membuat orang yang mendengarnya berpikir bahwa kau tak berpendidikan!" tegur Victoria sambil membelalakkan matanya, kata-kata Luna telah menyakiti hatinya.

"Tidak berpendidikan?" kata Luna sambil mendekat selangkah ke arah Victoria, "Coba lihat apa yang kau kenakan sekarang, siapa yang tidak berpendidikan?"

"Beraninya kau berbicara begitu denganku," bisiknya di telinga Victoria, suaranya dipenuhi kebencian, "Kau minta dipukul ya?" katanya lalu mengangkat tangan.

Victoria secara refleks menangkap tangan Luna. Ia menyangka bahwa Luna hendak memukulnya, jadi ia mencengkeram tangan Luna kuat-kuat. Saat itulah ia baru menyadari bahwa Luna sama sekali tak berniat memukulnya.

"Victoria, apa yang kau lakukan! Sakit!" Wajah Luna menampakkan ekspresi lemah, tangannya yang lain memegang tangan Victoria. Orang-orang di sampingnya bermaksud melepaskan cengkeraman Victoria, namun kenyataannya mereka malah mencubit tangan gadis itu, kuku-kuku jari mereka hampir saja menusuk kulitnya.

"Kau!" Victoria marah hingga tak bisa berkata-kata lagi. Ia hendak menarik tangannya, namun Luna malah menariknya ke arah wajahnya sendiri hingga orang-orang melihatnya seakan Victoria hendak menampar Luna.

"Kau bahkan ingin menamparku!" fitnah Luna, "Apa aku salah bicara? Ayahmu jelas-jelas masuk penjara akibat pencucian uang dan menghindari pajak. Ayahmu mendapatkan hukuman dari perbuatannya. Di sini ada beberapa orang yang tidak tahu, masa kau mau memukul semua orang yang berkata seperti ini?"

Kata-kata 'mendapatkan hukuman dari perbuatannya' membuat Victoria murka, ia langsung memukul wajah Luna dengan nampan di tangannya.

"Ayahku tidak melakukan pencucian uang!" seru Victoria, matanya memerah terbakar emosi.

Luna tak menyangka kalau Victoria akan memukul dirinya menggunakan nampan. Ia melepaskan tangannya karena kesakitan, lalu berbalik karena malu.

"Luna!" seru beberapa teman perempuannya, membuat semakin banyak orang tertarik melihat mereka.

Teriakan mereka ini juga menyadarkan Victoria, hatinya kesal, ini terlalu berlebihan! Kali ini Luna pasti akan memperbesar masalahnya. Ia tak peduli terhadap dirinya, ia khawatir kalau Berly akan dipecat.

Pandangannya mengikuti kepergian Luna. Ketika Luna melihat sebuah kereta dorong yang dipenuhi minuman dan kue di depannya, ia segera menjatuhkan dirinya ke atas kereta itu, kereta itu pun ikut terjatuh karena tak kuat menahan tubuhnya.

Gubrak! Mendengar suara itu, para tamu langsung memusatkan perhatian mereka ke arah sumber suara, seisi ruangan seketika hening, tak ada yang berbicara sama sekali.

Suara manajer datang memecah keheningan.

"Apa-apaan ini? Nona Chen, kau tidak apa-apa?" Manajer buru-buru bertanya dan hendak menolong Luna.

"Apa aku tampak seperti baik-baik saja? Orang macam apa yang kalian pekerjakan itu, seenaknya saja memukul orang!" Luna berdiri, tubuhnya dipenuhi krim dan selai, roknya ternoda oleh anggur yang tumpah.

Gaunnya yang berpotongan dada rendah melorot akibat kejadian barusan, memperlihatkan sebagian dadanya.

Melihat penampakan Luna yang memalukan itu, para tamu pun tak tahan untuk tertawa. Luna menebalkan mukanya, ia ingin memberi Victoria pelajaran, tak disangka malah dirinya yang jadi tampak memalukan!

"Maaf, nona Chen, pelayan ini adalah karyawan baru, saya akan mengeluarkannya sekarang juga!" kata manajer sambil membungkukkan badannya, lalu memarahi Victoria, "Cepat minta maaf pada Nona Chen! Setelah itu pergilah, Berly juga tak usah datang lagi! Kami tak bisa bertoleransi terhadap karyawan yang baru beberapa hari kerja namun sudah meminta izin!"

"Manajer, dialah yang tidak tahu sopan santun!" Victoria maju selangkah untuk menjelaskan. Luna tertawa sinis, ia menyahut.

"Maaf? Aku tidak menerima permintaan maaf," katanya lalu meninggikan suaranya, "Dia memukul orang, aku hendak memperingatkannya, dan dia telah mengotori gaunku. Ini adalah rancangan desainer terkenal Lynn, edisi terbatas, harganya lebih dari 700 ribu dolar, dia harus mengganti rugi."

"Bohong! Gaun ini tak mungkin semahal itu," sahut Victoria. Jangankan 700 ribu dolar, 7 ribu dolar saja ia tak punya saat ini, Luna jelas-jelas ingin memerasnya!

"Maksudmu aku ingin memerasmu?!" ujar Luna, lalu mengeluarkan ponselnya, "Dari kita berdua, satu adalah tamu pesta perjamuan ini, satu lagi adalah orang dari keluarga bangkrut yang datang bekerja sebagai pelayan. Sekarang aku akan menelepon polisi, begitu mereka datang kau akan tahu apakah benar aku memerasmu!"

"Nona Chen! Kita bisa bicarakan hal ini baik-baik, tidak perlu memanggil polisi!" cegah manajer. Kalau sampai masalah hari ini membesar, jangan harap pula ia bisa melanjutkan pekerjaannya sebagai manajer.

Ia sekali lagi berteriak pada Victoria, wajahnya dipenuhi amarah dan ketegangan, "Masih tidak mau minta maaf? Apalagi yang kau tunggu?"

Mata Victoria semakin memerah, "Aku tidak bersalah, demi apa aku meminta maaf, dialah yang duluan cari masalah."

"Dasar keras kepala! Memang seharusnya aku lapor polisi," kata Luna sambil tersenyum sinis. Begitu Victoria ditangkap, ia bisa menggunakan pengaruh keluarganya untuk memenjarakan gadis itu, lihat saja apakah gadis itu bisa sombong lagi di hadapannya.

Baru saja ia selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara yang tenang, "Memang harus lapor polisi, tapi bukan kau yang seharusnya lapor."

Mendengar hal itu, orang-orang segera berbalik ke arah sumber suara untuk melihat siapa yang berbicara. Seorang pria berjalan masuk dari arah hall. Tingginya sekitar 180cm, tubuhnya kekar, mengenakan jas formal, arloji di pergelangan tangannya tampak mahal sampai susah diukur dengan uang.

Ketika melihat wajahnya, kulitnya yang sedikit lebih putih dari gandum sama sekali tak bercela, bibirnya tipis, hidungnya mancung, dan matanya jauh lebih menarik wanita daripada berlian, di dalamnya tersembunyi aura liar.

Para wanita di tempat itu tak dapat melepaskan pandangan mereka dari pria tersebut, bahkan para pria pun terpesona oleh auranya.

Wallace mengabaikan semua pandangan itu, lalu berjalan ke sisi Victoria. Ia memandang sinis Luna, "Sejak kapan Lynn mendesain gaun yang tidak berkelas seperti ini, dan menjualnya kepada orang berkualitas rendah sepertimu? Bagaimana bisa aku tak tahu?"

Luna yang awalnya masih mengagumi sosok Wallace, seketika tersadar dan berubah menjadi pucat ketika mendengar perkataan itu, "Tentu saja Lynn yang membuatnya sendiri dan mengantarkannya ke tanganku. Apakah orang dari keluarga sepertiku tidak mampu untuk memesan gaun padanya?"

Wallace tampak jelas tidak mempedulikan pembelaan Luna. Ia mengeluarkan ponselnya dan melakukan panggilan telepon. Matanya terus terpaku pada Victoria, "Mengapa kau tidak mengangkat teleponku?" tanyanya dengan nada yang kurang baik.

Victoria ikut tersadar dari lamunannya. Ia baru ingat kalau telah meninggalkan Wallace demi menggantikan pekerjaan Berly. Ia benar-benar lupa akan Wallace.

"Tertinggal di tempat penitipan barang, maaf, aku menggantikan temanku bekerja, aku lupa kalau kau menyuruhku kembali," ujarnya sambil menunduk malu.

Sementara itu, teleponnya telah diangkat, Wallace menekan tombol pengeras suara, lalu bertanya, "Lynn, kapan kau mendesain gaun lebar bermotif bunga-bunga seharga 700 ribu dolar?"

Suara Lynn terdengar dari ujung telepon, sangat lembut, "Untuk apa kau menanyakannya? Aku tak pernah mendesain gaun lebar sejak dulu, lagipula...700 ribu dolar, harga ini hanyalah beberapa sen dari harga gaun rancanganku."

Novel Terkait

Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu