Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 347 Pergi Melihat Joe

Victoria Gong menggeleng, Wallace Mo tidak mempedulikannya, dia segera menghampiri Victoria Gong dan menggendongnya kembali ke kamar tidur mereka.

“Turunkan aku, aku mau jalan sendiri.”

“Kamu harus menurut.”

Selanjutnya kembali terdengar suara canda tawa selama beberapa saat.

……

Keesokan harinya, Victoria Gong terbangun pagi sekali. Dan hal pertama yang dilakukannya ketika bangun, bukan lagi melihat Wallace Mo, melainkan segera pergi ke kamar bayi untuk melihat Joe.

Tidak tahu apakah itu naluri atau bukan, tepat ketika Victoria Gong membuka pintu, Joe langsung mulai menangis.

Hati Victoria Gong seperti hancur mendengar suara tangis itu, dia segera menggendong Joe dan membujuknya dengan suara pelan:”Joe, kamu kenapa? Apakah tidak cukup tidur? Atau mama datang terlambat?”

Tidak lama kemudian, Joe sudah tidak menangis lagi, diam dalam pelukan Victoria Gong. Hati Victoria Gong seperti terisi penuh dengan melihat anaknya.

Di lain sisi, Wallace Mo masih linglung dalam tidurnya, dia meraba-raba samping tubuhnya dan tidak dapat meraih Victoria Gong. Matanya terbuka seketika, kemudian detik berikutnya dia sudah tahu kemana Victoria Gong pergi. Ini adalah kali pertama Wallace Mo terbangun tanpa Victoria Gong di sampingnya. Dari dulu, selalu dia yang bangun terlebih dahulu kemudian menatap Victoria Gong beberapa menit.

Tiba-tiba Wallace Mo masih sedikit tidak terbiasa.

Dia menyibak selimut dan pergi ke kamar bayi. Dia membuka pintu perlahan dan melihat Victoria Gong sedang menggendong Joe di dekat jendela, siluet mereka terpancar di atas gorden putih, penampakan ini sunguh hangat.

Victoria Gong berbicara dengan Joe dan sama sekali tidak menyadari Wallace Mo yang sedang berdiri di ambang pintu. Saat dia sudah tidak mampu menggendong Joe lagi, dia baru meletakkannya di atas ranjang kecilnya.

“Anakku, cepatlah tidur, Mama ada di sampingmu.” Victoria Gong berkata lembut.

Pada saat ini, dia baru melihat Wallace Mo dan bertanya dengan suara pelan: “Mengapa kamu datang?”

Wallace Mo tersenyum dan berjalan ke arah Victoria Gong kemudian memeluknya dari belakang, dia berkata: “Aku tidak melihatmu saat terbangun, hatiku kosong.”

Victoria Gong mengelus tangan Wallace Mo dan tersenyum manis.

“aku ingin membawa boks bayi ke dalam kamar kita.” Lanjut Wallace Mo.

“Kenapa?”

Wallace Mo menyesap bibirnya dan berkata: “Jaga-jaga saja di kemudian hari aku terbangun dan tidak melihatmu.”

“Kejam sekali.” Ejek Victoria Gong. Tapi walaupun dia berkata demikian, jauh di dalam hatinya dia sangat senang. Wanita memang seperti itu, selalu berharap suaminya selalu menatap dirinya seorang.

Wallace Mo mengencangkan pelukannya dan berkata: “Lagipula setiap hari ketika aku membuka mata, aku harus selalu melihatmu.”

Ada yang pernah bilang, masa depan terbaik adalah bisa melihatmu dan matahari saat terbangun setiap hari.

“Baiklah, kali ini aku akan menurutimu.” Victoria Gong terkekeh saat mengatakannya.

Mendengar suara tawa Victoria Gong, ketidak-senangan dalam hati Wallace Mo segera musnah. Dia melihat Joe yang ada di dalam boks bayi, juga ikut tertawa bersamanya.

Pada saat ini, ada yang mengetuk pintu kamar.

“Tuan, Nyonya, apa kalian ada di dalam?” Ibu Zhang berdiri dan bertanya dari luar kamar. Sejak Victoria Gong melahirkan, Ibu Zhang juga mempunyai tugas baru—menjaga Joe.

Victoria Gong tersenyum dan berkata: “Iya, Ibu Zhang.”

Ibu Zhang berjalan ke arah mereka dan melihat Joe, dia berkata: “Bayi tidak memiliki waktu tidur yang pasti, aku datang untuk melihat Joe.”

“Tidak apa, dia baru saja tertidur.” Jawab Victoria Gong.

Ibu Zhang menganggukkan kepala dan berkata: “Baiklah, kalau begitu aku akan membuat sarapan. Nanti aku akan mengantarkan sarapan untuk Nyonya.” Setelah mengatakannya, Ibu Zhang meninggalkan kamar bayi.

Wallace Mo melihat Victoria Gong dan berkata: “Ayo pergi.”

“Aku lelah.” Victoria Gong menyandarkan kepala di bahu Wallace Mo saat mengatakannya.

Wallace Mo sangat senang, dia menggendong Victoria Gong kembali ke kamar tidur. Kemudian membantu Victoria Gong mengelap mukanya.

“Wallace, aku ingin membicarakan satu hal denganmu.” Ucap Victoria Gong.

“Apa?”

Victoria Gong melihat Wallace Mo dengan sedikit perasaan tidak enak, dia berkata: “Aku sudah lama tidak keramas, rambutku sangat gatal.” Mengerutkan alisnya dan memegang kepalanya.

“Tidak bisa.” Wallace Mo langsung menolak dan berkata: “Paling tidak satu bulan setelahnya baru boleh.”

“Tapi ini sudah sangat gatal dan kotor.” Ucap Victoria Gong.

Wallace Mo dengan serius duduk di samping Victoria Gong dan berkata: “Tidak apa-apa, aku tetap menyukaimu.”

Victoria Gong tahu Wallace Mo tidak mempedulikannya, tapi dirinya sendiri tidak menyukainya.

“Tahan setengah bulan lagi, nanti aku akan mencucikannya.” Ucap Wallace Mo.

“Kamu?” Tanya Victoria Gong bingung.

Wallace Mo menganggukkan kepala dan berkata: “Menurutlah, tahan setengah bulan lagi.”

“Baiklah.” Victoria Gong berkompromi, kemudian dia melanjutkan, “Aku lapar.”

Wallace Mo tersenyum, semenjak Victoria Gong hamil, dia sudah berubah menjadi pelari professional. Dia mendekat ke Victoria Gong dan berkata: “Biarkan aku makan satu suap dulu.”

“Tidakmau!” Victoria Gong menunjukkan ekspresi manja.

Kemudian, Wallace Mo membungkukkan badannya dan mengecup Victoria Gong, lalu berbalik turun ke bawah.

Setelah sarapan, Wallace Mo bersama Ayah Mo bersama-sama memindahkan boks bayi ke dalam kamar mereka. Victoria Gong sangat senang, dia semakin memikirkan Joe.

Wallace Mo selalu saja merecoki Victoria Gong.

“Victoria, kamu mau minum air tidak?”

“Victoria, sepertinya punggungku sedikit pegal.”

“Victoria, malam ini kamu mau makan apa? Apa mau aku belikan makanan enak untukmu?”

……

Kemudian , Victoria Gong akhirnya merasa terganggu. Dia menatap Wallace Mo dan bertanya: “Wallace, kamu bukannya sudah lama tidak pergi bekerja?”

Wallace Mo mengangguk, memang sudah lumayan lama. Untungnya dia memiliki asisten yang bisa di andalkan, jika tidak dia tidak mungkin bisa menemani Victoria Gong di rumah dengan tenang.

“Jadi,” Ucap Victoria Gong, “ Bukannya kamu sudah harus pergi melihat-lihat keadaan kantor?”

Baiklah, ternyata Victoria Gong sedang menunggunya disini. Wallae Mo melengkungkan bibirnya dan berkata: “Di kantor ada Willy Mo, tidak perlu khawatir.”

“Aku hanya takut, para karyawan wanita di kantor tidak konsen bekerja karena sudah lama tidak melihatmu. Kamu tidak mau pergi melihat-lihat?” ucap Victoria Gong.

Wallace Mo menatap Victoria Gong tanpa mengatakan apapun.

Melihat ekspresi Wallace Mo yang serius, Victoria Gong mengeluarkan lidahnya dan berkata: “Baik, anggap saja tadi aku tidak mengatakan apa-apa.” Dia berbalik kembali menghibur Joe.

Wallace Mo tidak berdaya, dulu Victoria Gong selalu berharap dirinya berada di rumah setiap hari, sekarang mengapa dia mulai tidak menyukainya?

Kebetulan detik berikutnya ponsel Wallace Mo berdering. Setelah melihatnya, Willy Mo yang menghubunginya.

“Ada apa?” Tanya Wallace Mo setelah mengangkat telepon.

Suara Willy Mo terdengar dari seberang telepon, “Direktur Mo, presdir Perusahaan Cheng ingin bertemu denganmu, dia sudah sering membuat janji temu, kali ini tidak bisa di undur lagi.”

Wallace Mo tahu, Willy Mo tidak akan menghubunginya jika bukan pilihan terakhir. Dia menyesap bibirnya dan berkata: “Baik, aku akan segera kesana.”

Dia mematikan telepon kemudian menatap Victoria Gong, dia berkata: “Victoria, seperti keinginanmu.” Terdapat nada mengeluh dalam ucapannya.

“Ada apa?”

“Aku harus pergi ke kantor sekarang.” Ucap Wallace Mo.

Victoria Gong menatap Wallace Mo dengan tatapan tidak berani untuk tertawa, dia hanya berkata :”Kalau begitu kamu harus pulang cepat.”

“Hmm, aku akan segera pulang ketika urusanku selesai, kamu jaga rumah baik-baik.” Setelah itu Wallace Mo beranjak menuju ruang ganti dan mengganti seluruh pakaiannya.

Wallace Mo berjalan mendekati Victoria Gong dan menunduk menggigit bibirnya sesaat, kemudian dia berkata: “Ini adalah hukumanmu.”

Victoria Gong tersenyum dan melihat kepergian Wallace Mo. Hanya saja, tidak tahu mengapa, belum jauh Wallace Mo pergi, dia sudah mulai merindukannya, padahal tadi dia merasa Wallace Mo terlalu berisik, sekarang sudah tidak rela akan kepergiannya.

Wallace.” Panggil Victoria Gong.

Wallace Mo menoleh menatapnya dan tersenyum tipis, kemudian dia berkata: “Tunggu aku pulang.”

Victoria Gong mengangguk, dia melihat kepergia Wallace Mo dengan sedikit kehilangan. Dia memeluk Joe dan berkata: “Anakku, Papa akan segera pulang.” Ucapan ini dia ucapkan untuk Joe, dan juga untuk dirinya sendiri.

Joe menatap Victoria Gong dan membuka sedikit mulutnya, seperti sedang ingin mengatakan sesuatu.

“Joe, kamu juga tidak ingin papa pergi, kan?” Victoria Gong berkata pada dirinya sendiri, “Pastinya. Tidak apa-apa, ada Mama yang menemanimu disini.”

Victoria Gong mengatakannya sambil tertawa. Sangat bodoh berbicara sendiri, tapi itu menjadi kesenangannya sekarang.

Pada saat ini, terdengar suara ketukan dari luar pintu.

Victoria Gong melihat ke arah pintu, Wallace Mo sudah pulang?

Sepertinya bukan, dia tidak akan mengetuk pintu. Detik berikutnya adalah wajah penuh senyum Berly Liu yang ia lihat.

Mendengar Victoria Gong melahirkan bayi laki-laki, Berly Liu sangat-sangat senang.

Pada awalnya dia sudah ingin datang melihatnya, tapi apa boleh buat dia sangat sibuk dengan pekerjaannya. Kebetulan hari ini akhir pekan, Berly Liu tidak sabar untuk segera datang ke rumah Keluarga Mo.

“Victoria.” Berly Liu dengan semangat berlari ke arah Victoria Gong.

Victoria Gong tersenyum dan berkata: “Berly, mengapa kamu bisa ada disini?”

“Aku datang untuk melihatmu, tentu saja, yang paling penting adalah anak angkatku.” Berly Liu berlari menuju boks bayi dan segera menggendong Joe.

Sebenarnya Victoria Gong sangat khawatir, dia terus memperingati Berly Liu: “Berly, kamu harus hati-hati.”

“Aku tahu.” Berly Liu mengamati Joe, kembali melihat Victoria Gong dan berkata: “Kamu jangan bilang-bilang ya, dia lumayan mirip denganmu dan presdir Mo.”

Victoria Gong memutar bola matanya dan berkata: “Kalau tidak mirip kami, lalu mirip siapa?”

Benar juga.

Berly Liu terkekeh dan kembali berkata pada Joe: “Sayangku, namaku Berly Liu, aku adalah Mama angkatmu, apa kamu sudah mengingat wajahku?”

Victoria Gong melihat penampilan Berly Liu dan membandingkannya dengan dirinya sendiri, benar-benar tidak pernah lebih baik daripada dirinya.

“Dia belum bisa mengenali orang.” Ucap Victoria Gong.

Berly Liu menggendong Joe dan menghiburnya, dia menoleh dan berkata pada Victoria Gong: “Aku tahu, aku hanya ingin memberitahunya duluan saja.”

Victoria Gong tersenyum dan tidak membalas ucapannya. Melihat Berly Liu, tiba-tiba saja merasa dia lumayan menyukai anak kecil.”

“Victoria, apakah sudah memberinya nama?” Tanya Berly Liu.

“Sudah, namanya Joe.” Jawab Victoria Gong.

Joe?

Berly Liu melihat Joe dan berkata dengan senyum: “Joe, ternyata nama kamu Joe.”

Dia kembali berpikir dan bertanya: “Jadi apa maish ada yang bernama Nana?”

“Benar.” Berkata tanpa pikir lagi, “Anak perempuanku bernama Nana.”

Anak perempuan?

Berly Liu bertanya: “Victoria, kapan kamu melahirkan seorang anak perempuan? Kali ini kamu melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan? Kalau begitu mengapa Willy Mo hanya memberitahuku anak laki-laki?”

“Aduh, anak keduaku, anakku berikutnya akan aku beri nama Nana.” Ucap Victoria Gong.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu