Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 152 Rela untuk tidak tahu malu hanya demi uang (2)

Tidak mendapatkan uang, Paulina langsung mengomel : “Sialan kamu Victoria! Begitu banyak uang yang kamu punya tapi tidak tahu berbakti sama orang tua, kamu......”

“Lucu sekali, kalau pun aku ada milyaran uang, apa hubungan sama kamu?” Victoria menatap Paulina dengan dingin dan merasa jijik.

Paulina itu memang wanita yang suka pamer, dulu uang Charles bisa dipaksakan untuk memuaskan pamernya, meskipun sudah dibatasi, tapi tetap saja dia bisa beli beberapa tas dan baju keluaran terbaru setiap bulan, sehingga tidak terlalu memalukan di depan sekelompok nyonya-nyonya konglomerat yang lain.

Tapi sejak Charles masuk penjara, dia sudah cukup ditertawakan, dan masih harus menanggung Victoria yang makan gratis, jadi Paulina semakin tidak rela, dan langsung bawa uang kabur.

Dia sendiri orangnya sudah terbiasa boros, tambah lagi tidak punya pemasukan, jadi uang-uang itu dengan cepat sudah habis, pas ketika dia kehilangan cara, dia mendengar Victoria menikah dengan Wallace, barulah dia kembali ke sini.

Sekarang Charles juga sudah keluar dari penjara, perusahaan sudah didapat kembali, harusnya hari-harinya sudah bisa kembali seperti dulu, namun Charles mulai membatasi pengeluaran dia, uang bulanan yang dikasih, buat beli satu tas pun tak cukup, ini membuat Paulina semakin emosi dan tak berdaya.

Paulina yang tidak punya uang bisa dikatakan sudah kehilangan cara, barulah dia mengalihkan sasarannya ke Victoria, berharap bisa mendapatkan uang dari dirinya, tak disangka Victoria begitu pelit, sepeser pun tidak mau memberi.

Tidak ada uang, bagi Paulina rasanya lebih menderita dibandingkan dibunuh!

“Victoria, kamu jelaskan, apa maksudnya tidak ada hubungan? Kalaupun aku tidak melahirkan kamu, tapi dari sisi hukum aku itu ibu kamu, kamu ada kewajiban untuk menanggung aku......”

Meskipun Paulina suka pamer, tapi dia juga lumayan pintar, dia tahu jarang-jarang Victoria datang ke rumah sakit, tambah lagi Wallace tidak ikut, tentu saja dia harus berusaha memikirkan cara untuk membuat Victoria memberikan uang, kalau tidak, sekali dia pergi dari sini, mungkin batang hidung pun tidak ketemu.

Victoria akui dirinya bukan orang yang tega, tapi terhadap ibu tiri seperti Paulina, dia sama sekali tidak kasihan, apalagi harus menanggung dia.

Victoria tidak mengindahkan Paulina yang keterlaluan, dia langsung bangkit berdiri mau pergi, lalu berkata ke Winiston, “Winiston, kamu baik-baik jaga kesehatan, tunggu ada waktu aku baru datang lagi!”

“Iya.” Winiston menundukkan kepala, dengan perasaan yang tidak enak hati sekali.

Meskipun Winiston itu anak Paulina, tapi sifatnya lumayan baik, setidaknya mereka berdua tidak pernah ada cekcok, jadi karena ada adiknya, dia pun tidak mengatakan sesuatu yang lebih kasar ke Paulina.

Walaupun Winiston tidak mengatakan apa-apa, tapi pandangan matanya menjelaskan segalanya.

Victoria mau pergi, tapi begitu tidak gampang Paulina bisa ketemu dia, bagaimana mungkin dia membiarkan Victoria pergi begitu saja?

“Tidak boleh pergi!” Paulina langsung menghalang di depan pintu, ini kamar VIP, jadi dia tidak takut akan dilihat orang dan malu.

“Winiston terluka demi kamu, tidak keterlaluan kan kalau harus kasih uang kerugian?” Paulian memelototi Victoria, seperti melihat daging empuk yang ingin dia lahap.

Dengan sikap dingin Victoria menatap Paulina, dia tidak bisa mengerti bagaimana ayahnya bisa bersabar sama orang seperti dia.

“Victoria, jangan kira kamu diam saja sudah bisa selesai, soal kamu mengurung aku di hari pernikahanmu itu aku masih belum cari perhitungan, kalau memang sekarang kamu begitu tidak berperasaan, kita selesain sekarang!”

Paulina sudah terbiasa dengan kehidupan yang boros, ingin beli apa langsung beli apa, sehingga rasanya hari-hari yang hemat sekarang ini menderita sekali bagi dia, kalau pun harus mempermalukan diri sendiri juga dia harus mendapat uang dari Victoria, kalau pun ketahuan Charles, dia juga tidak bakal sampai memukul dirinya!

Dengan pikiran seperti itu, Paulina pun nekat berbuat demikian.

“Walaupun ayah kamu sekarang masih ngurus perusahaan, tapi sekarang sudah tidak sama dengan dulu, perusahaan dijatuhin sama paman kamu, hari-hari di rumah begitu kekurangan, adik kamu masih sekolah, lalu terluka lagi karena kamu, bagaimana pun juga kamu harus ganti rugi, dan lagi, aku dikurung oleh teman kamu pas di hari pernikahanmu, ini kamu yang salah, jadi tidak keterlaluan kan kalau ganti rugi ke ibu tirimu ini......”

Demi bisa membeli pakaian dan perhiasan, bisa dibilang Paulina sangat menguras otak untuk memikirkan cara.

Kedengarannya masih lucu sekali, hingga Victoria benar-benar ketawa, dengan sorotan mata menyindir dia berkata, “Panggil kamu tante itu karena aku menghargai ayah dan adikku, tapi jangan dikasih hati minta jantung!”

“Berapa banyak uang yang kamu habiskan, apa yang kamu perbuat, kamu tahu jelas di hatimu, sudah umur sekian masih ikut-ikut orang muda, tiap hari beli pakaian beli perhiasan beli tas, dandan cantik buat kasih lihat ke siapa? Dari kecil sampai besar, kamu juga tidak bagaimana peduliin Winiston, dan sekarang kamu memakai dia sebagai alasan buat minta uang, tidakkah kamu merasa tidak enak!”

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu