Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 214 Minta Maaf (1)

Victoria Gong memandang William yang sedang tertidur pulas. Dia teringat akan kejadian sore tadi, seketika itu juga dia menyalahkan dirinya sendiri.

Saat ini juga, Wallace Mo menghampirinya, memandangnya dan berkata: “Biarkan aku yang gendong William.”

Dia telah menggendong William sangat lama, tangannya pasti sudah pegal.

"Siapa yang tahu kamu akan membawa William kemana?”

Setelah itu, Victoria Gong membawa William ke atas tempat tidurnya dan menyelimutinya.

“Victoria, kata dokter besok kamu baru boleh pulang. Kalau begitu, dimana kamu tidur nantinya?” Wallace Mo bertanya dengan khawatir.

“Tidur berbarengan.” Victoria Gong menjawabnya dan tidak memedulikan Wallace Mo lagi.

Wallace Mo mengetahui bahwa Victoria Gong sedang marah, dia berjalan mendekatinya, dan memeluknya dari belakang.

“Victoria, jangan begitu.” Suara Wallace Mo terdengar sangat lembut.

Victoria Gong berusaha melepaskan pelukannya, namun usahanya gagal, hanya pasrah berada dalam pelukannya.

“Victoria, tadi sore aku sangat panik. Tapi kamu tidak boleh menyangkal bahwa William yang melukai dirimu.”

“Jadi kamu boleh meninggalkannya begitu saja disana? Kamu jangan lupa kalau dia hanya seorang balita yang baru masuk Taman Kanak-Kanak!”

Setelah itu, Victoria Gong melepaskan pelukannya, duduk di atas tempat tidur dan tidak memedulikannya lagi.

Demi meredakan emosi mereka berdua, Wallace Mo tidak lagi berkata apapun, dia berjalan keluar dari kamar pasien kemudian duduk di kursi yang berada di koridor rumah sakit.

Setelah dia duduk disana hingga tengah malam, dia menebak bahwa Victoria Gong telah tidur, dia masuk ke dalam kamar pasien dan menggendong William keluar. Kemudian dia menelepon Willy Mo agar menjemput William.

Wallace Mo duduk di samping tempat tidur Victoria Gong dan menatapnya yang sedang tertidur, dia mengasihaninya bahwa dia masih ingin merawat William dengan baik, bahkan tidak peduli bahwa dirinya sedang terluka.

Setelah itu, dia mengirim pesan pendek kepada Willy Mo, ingin mengubah rencana sebelumnya.

Keesokan harinya, ketika Victoria Gong bangun, dia melihat Wallace Mo sedang tertidur di samping tempat tidurnya. Dia menatapnya dan kelihatan seperti tidurnya sangat tidak tenang.

Tangannya ingin menyentuh wajah Wallace Mo, namun gerakan ini malah membangunkannnya.

“Victoria, kamu sudah bangun.” Wallace Mo menegakkan badannya, meraih tangan Victoria Gong dan mengenggamnya.

Victoria Gong mengangguk. Kemudian dia merasakan sampingnya tidak ada orang, tidak melihat bayangan William.

“Dimana William?” Victoria Gong bertanya dengan bingung dan penuh curiga. Dia takut Wallace Mo akan seperti kemarin ...

Wallace Mo terbengong beberapa saat, kemudian menjawabnya: “Mulai sekarang ada seorang pengasuh yang akan merawat William. Kamu jangan khawatir, dia akan dirawat dengan baik.”

Ternyata inilah isi pesan singkat kepada Willy Mo. Awalnya dia ingin Willy Mo merawat William semalam, namun Wallace Mo seketika berubah pikiran.

Setelah mendengar perkataannya, ekspresi Victoria Gong sangat ketakutan seolah-olah dia tidak mengenal Wallace Mo dan segera menarik tangannya agar lepas dari genggamannya tadi.

“Bagaimana kamu bisa melakukan ini?” Victoria Gong menggeram.

Kemudian dia melanjutkan: “Aku bisa merawatnya. Dia akan sangat ketakutan melihat pengasuh asing! Aku telah berjanji kepada Elizabeth Chu untuk merawatnya sendiri. Jika pengasuh yang menjaganya, bagaimana aku bisa menghadapi Elizabeth Chu?”

“Akibat dari kamu merawatnya adalah kamu harus rawat inap di rumah sakit.” Suara Wallace Mo sangat datar.

“Ini sama sekali bukan kesalahan William.”

“Jadi kesalahan siapa? Jika bukan dia yang nekat belajar bermain sepak bola, ini semuanya tidak akan terjadi.”

“Perkataanmu tidak logis!” Victoria Gong membantahnya.

“Apapun itu, kamu harus segera membawa kembali William.” Suaranya terdengar sangat tegas.

Saat ini juga, dokter memasuki kamarnya, terdengar suara mereka yang sedang adu mulut.

“Pasien seharusnya jangan terlalu emosi.” Kata dokter.

Keduanya diam tanpa kata, menunggu dokter yang sedang memeriksa kondisi Victoria Gong.

“Dua hari lagi kamu boleh pulang ke rumah.” Kata dokter setelah pemeriksaan.

Victoria Gong berkata: “Dokter, aku sudah baikan. Apakah boleh pulang sekarang?”

“Ini ...” Dokter ragu-ragu, “Nyonya Mo, aku menyarankan untuk nginap di rumah sakit hingga kondisimu telah pulih kembali.”

“Tapi aku merasa sudah baikan, kondisi tubuhku sama sekali tidak bermasalah.”

Wallace Mo berkata: “Victoria, dengarlah perkataan dokter.”

Setelah itu, Victoria memelototinya.

Setelah dokter pergi, Victoria Gong bangun dan duduk di atas tempat tidur, berkata pada Wallace Mo: “Kalau kamu tidak membawa William kembali, aku akan pulang sekarang juga.” Tekadnya sangat bulat.

“Victoria, apakah kamu harus begitu?” Wallace Mo pasrah, dia tidak menyangka bahwa Victoria Gong akan mengancamnya.

Victoria Gong berkata: “Kamu sangat mengetahui sifatku, aku akan melakukan sesuai dengan perkataanku.”

Wallace Mo akhirnya menyerah, kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menelepon Willy Mo: “Willy Mo, segera bawa William datang ke rumah sakit.”

Setengah jam kemudian, Willy Mo membawa William ke rumah sakit. Setelah William melihat Victoria Gong, dia langsung menghampiri Victoria Gong dan berada dalam pelukannya.

“Tante, aku sangat merindukanmu.” William berkata kepadanya dan terdengar suara tangisannya.

Tadi pagi, ketika dia bangun, dia melihat dirinya berada dalam sebuah ruangan asing. Kemudian, seorang wanita paruh baya berjalan menghampirinya, dia sangat ketakutan. Meskipun wanita itu kelihatan sangat baik, namun William tetap saja ketakutan, ingin segera bertemu dengan Victoria Gong.

Victoria Gong menyalahkan dirinya sendiri ketika melihat kelakuan William saat ini, kemudian dia memelototi Wallace Mo.

Wallace Mo merasakan kemarahan Victoria Gong, bergegas memberitahunya: “Victoria, aku pergi ke kantor dulu ya.”

Victoria Gong tidak memedulikannya, Wallace Mo pergi bersama Willy Mo.

Setelah itu Victoria Gong menelepon wali kelas William meminta izin agar William tidak masuk sekolah sehari.

...

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu