Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 217 Keterasingan dan Keanehan (1)

Wallace Mo tidak mengatakan apa-apa, dia menggigit kuping telinganya Victoria Gong dengan lembut, siapa suruh dia“menertawakan”dirinya.

Setelah Wallace Mo selesai mengurus masalah perusahaannya, dia membawa Victoria Gong ke rumah Mo. Ketika mereka tiba, Ayah Mo sedang duduk di meja makan, tetapi tidak melihat sosok Ibu Mo dan William.

Bukankah William dijemput oleh Ibu Mo? Hati Victoria Gong tenggelam.

Dia berjalan cepat ke Ayah Mo dan bertanya, "Ayah, bukankah William ada di sini?"

Begitu kata-kata itu terucap, Victoria Gong melihat Ibu Mo membawa William keluar dari sudut dan merasa lega.

"Bu," sapa Victoria Gong.

Begitu William melihat Victoria Gong, dia bergegas ke pelukannya dan berteriak "Tante" penuh kasih sayang.

Wallace Mo dengan jelas melihat bahwa ketika William melepaskan diri, kilasan ketidaknyamanan muncul di wajah Ibu Mo, namun dengan cepat kembali tenang.

"Kalian sudah sampai, ayo duduk," sapa Ibu Mo sembari menyodorkan sepasang alat makan kepada Wallace Mo dan Victoria Gong.

"Bu, kenapa ibu tidak memberitahu terlebih dahulu sebelum menjemput William? Victoria khawatir ada orang jahat yang membawanya pergi," kata Wallace Mo dengan nada sedikit mengeluh.

Sebenarnya, dia tidak mengeluh tentang masalah ini, tetapi pada ekspresi Ibu Mo barusan.

Ketika Ibu Mo mendengarnya, wajahnya menunduk, dan dia berkata, "Mengapa kamu berkata seperti itu? Apakah ibumu adalah orang jahat?"

"Tentu saja bukan, Bu, Wallace hanya khawatir saja. Guru itu mengatakan nenek William yang menjemputnya, dan aku tahu itu pasti ibu." Victoria Gong berkata sambil tersenyum.

"Aku menelepon Elizabeth kemarin dan bertanya mengapa dia tidak datang untuk makan dalam waktu yang lama, aku baru tahu dia sedang dalam perjalanan bisnis, dan William diserahkan pada kalian. Aku benar-benar merindukan William, jadi aku pergi ke taman kanak-kanak untuk menjemputnya." Ibu Mo bicara secara perlahan.

Ternyata begitu, Victoria Gong tersenyum.

"Jika begitu kamu juga seharusnya memberi tahu kita terlebih dahulu." kata Wallace Mo yang tidak memedulikan Victoria Gong yang mencubit tangannya di bawah meja.

Ibu Mo marah, dan menghempaskan sumpitnya, dan berkata dengan keras, "Mengapa harus ku beritahu, William milikku ..."

“Bu!”Melihat kondisinya kurang bagus, Wallace Mo menyela Ibu Mo, dan memberikan kode lewat tatapan mata.

Ibu Mo akhrinya menyadari dirinya salah mengatakan sesuatu, dan menutup mulutnya dengan cepat.

Dan Victoria Gong menyaksikan reaksi orang-orang di meja. Jelas, mereka memiliki sesuatu untuk disembunyikan darinya, dan itu tentang William.

“Bu, apa maksudmu?” Victoria Gong bertanya dengan bingung.

Wajah Ibu Mo melembut dan dia tersenyum dan berkata, "Aku berkata, menurut pendapatku, karena William memanggilku 'nenek', dia adalah cucu kandungku, jadi aku tidak perlu memberitahu kalian. Victoria, benar kan ya perkataanku? ? "

Jawabannya terlalu mengada-ada. Victoria Gong jelas tidak yakin, tetapi karena menjaga baik muka mertuanya, dia tidak pandai bertanya lagi, kemudian tersenyum dan mengangguk, dan tidak mengatakan apa-apa.

Wallace Mo menyaksikan reaksi Victoria Gong, lega seketika. Kejadian ini juga mengingatkannya bahwa penyembunyian seperti itu jelas bukan cara terbaik.

“Tante, bagus juga jika nenek yang menjemputku pulang sekolah, dengan begitu kamu tidak akan kelelehan.” Kata-kata William memecahkan keheningan.

“Ya, ya.” Ibu Mo mengangguk lagi dan lagi sambil tersenyum.

Victoria Gong sangat lega, dan tahu bahwa William yang sekecil ini mengerti cara menyayanginya. Segera, dia berkata, "Bu, aku akan mampir untuk menjemput William sepulang kerja, jadi ibu tidak usah bolak-balik untuk menjemput William, dan jika ibu merindukan William, boleh meneleponku, aku akan mengantarkan William ke sini. "

Ibu Mo tahu apa yang dikatakan Victoria Gong, jadi dia tidak bisa mengatakan lebih banyak lagi, dan hanya menyuruh William untuk makan lebih banyak.

Makan malam hari ini, kecuali William, keempat lainnya semua memiliki sesuatu di pemikiran masing-masing.

Sehabis makan, Victoria Gong dan Wallace Mo duduk sebentar dan berpamitan untuk pergi.

“Baiklah, bagaimana jika William menginap satu malam disini?” Saran Ibu Mo. Dalam hatinya, William adalah cucu kesayangannya.

"William, bagaimana menurutmu? Kami menghargai pendapatmu," Victoria Gong bertanya kepada William sambil tersenyum.

Mungkin sudah terlalu lama tidak berjumpa dengan Ayah dan ibu Mo, William mengangguk, lalu berkata, "Bibi, aku akan tidur dengan nenek hari ini. Aku akan kembali besok." Setelah itu, dia tertawa riang.

"Oke. William, kamu baik-baik ya di sini, biarkan nenek yang mengantarmu ke sekolah besok, kemudian aku akan menjemputmu di sore hari." Victoria Gong berjongkok di depan William dan berkata dengan lembut.

"Ya tante." William tersenyum.

Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Ayah dan Ibu Mo, Victoria Gong dan Wallace Mo kembali ke rumah.

Duduk di dalam mobil, Victoria Gong tidak mengatakan apa-apa, memandangi lampu-lampu di luar, memikirkan apa yang belum diselesaikan Ibu Mo di meja makan sebelumnya, jantungnya terengah-engah, dan dia tidak tahu bagaimana melampiaskannya.

Tidak tahu persis apa sebabnya, tetapi rasanya sangat tidak nyaman.

Dia menurunkan jendela mobil, dan membiarkan angin yang lewat menghembus melewati wajahnya.

“Victoria, kamu akan kedinginan jika anginnya menghembus terus ke kamu.” Kemudian, Wallace Mo menutup kembali jendelanya.

Pada saat ini, Victoria Gong tampaknya telah menemukan titik untuk melampiaskan amarahnya, dengan energi yang kuat dia berkata: "Buka!"

Wallace Mo tahu Victoria Gong sedang marah, dia tidak mengatakan apa-apa, hanya membuka kembali jendela dan memperlambat lajuan mobil.

Perjalanan yang membutuhkan waktu lima belas menit dengan mobil, karena suasana begini, dia butuh tiga puluh menit untuk sampai ke rumah.

"Victoria, ayo turun dari mobil," kata Wallace Mo lembut.

Novel Terkait

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu