Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 106 Ibu Tiri yang Tidak Tahu Malu (1)

“Wallace Mo begitu kaya, seperti misalnya belahan rambut di kepala ada yang keluar sedikit saja, masih banyak bagian lain yang masih rapi, jadi memberi sedikit uang untuk menghormati ibu mertua, ini adalah hal yang sudah seharusnya.”

Paulina Hao terlihat bangga penuh rasa kemenangan, memandang Victoria Gong yang marah sampai memerah mukanya, lebih-lebih dalam hatinya ada perasaan senang dan bebas yang sulit untuk dijelaskan.

“Tidak mungkin!” wajah mungil Victoria Gong terlihat dingin, menatap tajam Paulina Hao, agak terlihat seperti serigala buas, hanya wajahnya sangat pucat, membuat dia tampak seperti kuat di luar tapi sesungguhnya lemah di dalam.

“Kamu sudah membawa pergi uang ayah, aku tidak mempersoalkannya lagi, sekarang kamu masih berani meminta uang aku?”

Victoria Gong belum pernah bertemu orang yang begitu tidak tahu malu seperti Paulina Hao, tidak disangk begitu percaya diri mengulurkan tangannya meminta uang, dan jumlahnya pun tidak sedikit.

Victoria Gong dengan tegas menolak: “Sepeser pun tidak ada! Lihat di perjanjian pembagian, aku menyewakan rumah bagimu, tapi kamu jangan dikasih hati minta jantung, aku pasti tidak akan memberikan uang bagimu!”

Sebelumnya Paulina Hao pun sudah terpikirkan akan hal ini, bahwa ini akan ditolak, suasana hatinya juga tidak terlalu bergejolak, hanya sekilas tersenyum dingin, pandangan matanya perlahan berusaha membuat perhitungan.

“Tidak mau beri? Masalah ini bukan kamu yang dapat putuskan untuk tidak memberi, anak yang baik, kamu jangan lupa, bagaimana cara ayahmu masuk?”

Paulina Hao dengan tampang yang sangat tenang, sepertinya sangat bisa mengendalikan, mengungkit masalah Charles Gong, membuat Victoria Gong saat itu juga tertegun, tampangnya sangat terkejut.

“Apa maksudmu?” Victoria Gong hanya merasakan hatinya “dag dig dug” jantungnya berdegup dengan cepat, sepertinya akan ada sesuatu yang muncul tiba-tiba.

“Ayahmu terkena tuduhan karena menghindari pajak, sudah menerima hukuman, kurang lebih juga bukan masalah yang berat, tapi ini…” Paulina Hao tertawa puas dan berkata: “Polisi bisa saja melakukan pemeriksaan terhadap hal lainnya…”

Tiba-tiba Paulina Hao menghentikan bicaranya, membiarkan Victoria Gong merasakan beban hati yang semakin berat.

Victoria Gong teringat wajah Charles Gong saat dia kunjungi ke penjara, tidak bisa ditahan matanya memerah, hidungnya mulai berair, dengan susah payah berusaha jangan sampai airmatanya menetes keluar.

“Ada perkataan apa lagi langsung keluarkan semuanya, jangan ditutupi!” mengingat perangai ibu tirinya, Victoria Gong sangat susah hatinya sekaligus meledak amarahnya.

Suami istri itu seharusnya selalu bersama-sama, tapi begitu datang masalah masing-masing mengambil jalan yang berlainan.

Perkataan ini ada benarnya juga, terutama dalam kondisi ada anak, Paulina Hao membawa lari uang orang, sungguh tidak bermoral.

Menerima kecaman Victoria Gong, Paulina Hao juga tidak naik pitam, memainkan kuku merahnya, tertawa ringan berkata: “Ayahmu membantu gangster melakukan praktek cuci uang, ini tentunya dibandingkan masalah menghindari pajak lebih berat kasusnya, apalagi ayahmu sudah tidak muda lagi, siapa tahu suatu hari akan…..”

Victoria Gong semakin mendengar hal ini hatinya semakin gelisah, saking marahnya secara tiba-tiba berteriak: “Diam!”

Paulina Hao berbicara dengan sangat bersemangat, tapi tiba-tiba dihentikan oleh teriakan Victoria Gong, dia sangat terkejut, raut wajahnya langsung berubah menjadi sangat marah, tanpa memilah kata lagi langsung berkata demikian: “Victoria Gong, kamu harus berpikir baik-baik, ayahmu masih tersangkut kasus penghindaran pajak, pihak kepolisian juga masih sedang mendalami kasus pencucian uang yang dilakukan oleh gangster, kamu ini hanya demi sejumlah uang yang tidak seberapa, mau membiarkan ayahmu mati di penjara?”

Victoria Gong hampir saja dibuat tertawa oleh kelakukan Paulina Hao yang mau menimpakan kesalahan pada diri orang lain, sungguh sangat memalukan.

“Aku tidak mau mendengar omong kosongmu ini, langsung saja katakan apa yang kamu mau lakukan!”

Meskipun Victoria Gong sangat benci akan ketamakan Paulina Hao, tapi juga tahu bahwa dia mungkin tidak punya tujuan yang jelas juga, hanya saja dikhawatirkan dia benar-benar memegang suatu barang bukti, kalau tidak, tidak akan tiba-tiba datang minta uang.

Tapi masalah pencucian uang ini….

“Aku tidak percaya ayah melakukan pencucian uang, kalopun kamu mau menipu aku, carilah alasan lain yang lebih baik!” Victoria Gong dengan beruntun melanjutkan bicaranya: “Berbicara hal di masa lalu, kalau misalnya ayah memang melakukan pencucian uang, atas dasar apa dia memberitahumu? Dan atas dasar apa membiarkanmu tahu?”

“Huh! Buku kas pencucian uang milik ayahmu semua ada di tanganku, menurutmu aku tahu tidak?” Paulina Hao begitu emosi: “Victoria Gong, kamu harus berpikir baik-baik, sekarang kamu sudah menjadi istri dari keluarga yang terpandang, tapi kamu juga jangan lupa kamu masih memiliki seorang ayah di penjara, keluarga terpandang mana yang tidak menginginkan reputasi yang baik, kalau sampai mertuamu tahu bahwa ayahmu melakukan pencucian uang, percaya tidak kamu akan segera menjadi seorang janda!”

Awalnya Victoria Gong bermaksud menangkis perkataan Paulina Hao, tapi sekarang mendengar bahwa dia memegang bukti-bukti, dia menjadi kacau, karena Paulina Hau tidak terlihat sedang berbohong.

“Mencuci uang, ditambah lagi penipuan pajak, konsekuensinya adalah hukuman mati! Victoria Gong, ayahmu tidak berbicara apapun kepadamu, sekarang kamu mau membunuhnya?”

Paulina Hau melihat Victoria Gong sangat tertekan dan tidak tenang, semakin menjadi-jadi, setiap kata-katanya sangat menyakitkan.

Victoria Gong begitu marah sampai seluruh badannya bergetar, menggigit bibir bawahnya, “Kamu jangan keterlaluan! Ayahku selama bertahun-tahun ini tidak pernah memperlakukanmu dengan tidak baik! Kamu sekarang hendak menggunakan buku kas itu mencelakakan ayahku?”

“Apa maksudnya dengan tidak pernah memperlakukan dengan tidak baik? Dia sekarang mendekam di penjara, tidak mempedulikan anak dan istrinya, apakah itu maksudnya aku disuruh kelaparan, makan angin saja? Meskipun kamu bilang ayahmu tidak mengabaikanku, belakangan ini ayahmu masuk penjara, apakah tidak bisa dianggap kamu yang berkewajiban menggantikan ayahmu untuk menanggung hidupku?” Paulina Hau dengan gesit menyambung bicaranya: “Lagipula, buku kas ini aku tidak berencana menyerahkannya, kalau aku sungguhan menginginkan kematian ayahmu, buku kas ini aku serahkan ke polisi, bukankah akan menjadi runyam masalahnya?”

“Kamu sudah menjadi nyonya besar yang terpandang, mengapa pemikiranmu masih begitu sempit? Yang dipakai juga bukan uangmu, apa yang kamu sayangkan? Ternyata benar, memberikan anak perempuan menikah dengan seseorang seperti menyemburkan air.”

Paulina Hau selalu meremehkan Victoria Gong, sekarang apalagi dia sedang memegang buku kas,yang berisi bukti Charles Gong melakukan pencucian uang, yang dianggap sebagai senjatanya, bicaranya semakin tidak pakai akal, apa yang terlintas di pikirannya langsung dia katakan, sama sekali tidak peduli itu akan melukai Victoria Gong.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu