Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 83 Gadis Manja (1)

“Kau sudah dengar banyak, coba cerna kata-kataku dengan baik. Setelah terkenal nanti, aku akan mengajakmu memotret lagi.” ujar si fotografer yang kemudian melambaikan tangannya, “Aku pergi minum dulu.”

Menungguku terkenal? Victoria Gong tahu persis apa yang dimaksud fotografer tadi. Mereka sudah banyak membantunya hari ini, dia mengingat betul kata-kata mereka barusan, akan berguna untuk nanti, pikirnya. Mereka memang sudah banyak membantu hari ini, tetapi, jika dia tidak berhasil, mereka pun tidak akan bisa membantunya lagi.

Mereka menghargai pendatang baru yang bertalenta dan berkelakuan baik, tetapi mereka tidak dapat membantu orang yang tidak mau berusaha.

Victoria Gong lalu duduk di pojok ruangan, melihati fotonya satu per satu sambil mencari mana yang masih harus diubah. Dia teringat kata-kata fotografer tadi, lalu seketika semangat bukan main.

Sesaat ketika Victoria Gong sedang semangat-semangatnya, terdengar suara gaduh tidak jauh dari tempat dia duduk.

“Apa-apaan kau ini?! Kenapa kau memotretku begini?!” bentak seorang bintang sambil melempar setumpuk foto ke arah seorang gadis. Gadis itu terlihat imut dan sepertinya dia bukan fotografer terkenal. Bintang itu pun juga hanya mengambil peran kecil di pemotretan hari ini.

Sekilas tampak rasa kesal di mata gadis itu, namun ia lalu menutupinya. “Aku memotretmu dengan bagus.” ujarnya memelas.

“Apa? Kau memotretku dengan bagus? Lalu, kenapa hasilnya begini? Kau ini cari mati, ya?” ujar bintang itu, tidak dapat menahan amarahnya. Kalau ini bukan tempat umum, dia pasti sudah main tangan.

Umur gadis itu kurang lebih dengan Victoria Gong. Sama seperti Victoria Gong, gadis itu juga fotografer baru. Victoria Gong merasa iba, melihat koleganya diperlakukan sedemikan rupa, lagipula gadis itu terlihat masih sangat muda. Victoria Gong menaruh ponselnya, lalu menghampiri gadis itu.

“Nona Lu, dia tidak sengaja. Ini juga tempat umum. Apa anda tidak bisa tenang sedikit? Malu dengan orang sekitar.” Victoria Gong menarik gadis itu ke belakangnya.

Gadis itu memungut hasil fotonya, lalu memberikan selembar ke Victoria, “Kau lihat, aku hanya belum mengedit fotonya dengan photoshop saja, dia langsung marah-marah. Jelas-jelas badannya memang seperti itu, masih juga menyalahkan aku.”

“Untuk apa barang ini kemari, kau ingin membantunya bicara? Jangan bilang kau juga fotografer disini.” ujar bintang itu sambil melihati Victoria dengan jijik. Victoria berdandan cantik hari ini, dia mengenakan gaun yang didesain khusus untuknya, harganya juga mahal. Si bintang itu tidak menyadari ada wanita kaya raya berdiri di hadapannya. Dia berpikir dia wanita kelas atas, jadi bisa berkata seenaknya.

Victoria Gong merasa sedikit marah. Diperlakukan begitu tidak marah barulah aneh, pikirnya. Terlebih lagi, wanita di depannya itu dari awal memang memprovokasi.

“Benar, aku memang sebuah barang dan kau bukan apa-apa.” ujar Victoria, “Aku adalah seorang fotografer. Kalau boleh tahu, anda ada nasehat apa?”

“Kau berani bicara begitu di depanku?” wanita itu menyeringai, “Kau hanyalah fotografer tidak terkenal yang entah dari mana asalnya. Percaya atau tidak, aku akan melenyapkanmu dari dunia fotografi! Kau juga! Beraninya memotretku seperti itu!”

Gadis itu berdiri di belakang Victoria Gong, matanya dipenuhi dengan tatapan ingin membunuh. Wanita itu juga sama-sama ingin membunuhnya. Tetapi, tiba-tiba ada seseorang yang datang membelanya, gadis itu lalu membiarkannya. Dia hanya harus memasang wajah memelas dan berpura-pura mengakui kesalahannya.

“Kau jangan menginjak-injak orang lain dengan posisimu!” ujar gadis itu tercekat, membuat orang-orang disekitar berpikiran dia takut sampai hampir menangis.

Victoria Gong semakin membenci wanita itu, sesaat sebelum dia angkat bicara, terdengar suara Wallace Mo.

“Siapa yang berani membuli orang-orangku?” ujar Wallace Mo dingin.

Victoria Gong merasa senang mendengar suara itu lalu menolehkan kepalanya, namun dia mendapati gadis yang berdiri di belakangnya tadi berlari ke arah Wallace Mo, lalu memeluknya manja.

“Kak Wallace! Akhirnya kau muncul juga. Aku dibuli oleh wanita itu, untung kakak ini datang membelaku. Kalau tidak, wanita itu pasti sudah memukulku.” gadis itu mengadu lalu memasang wajah memelas, berharap Wallace Mo membelanya.

Wallace Mo menoleh ke Victoria Gong. Victoria Gong hanya berekspresi dingin. Wallace Mo ingin beranjak namun gadis itu memeluk tangannya erat. “Kak Wallace, cepat bantu aku menyingkirkan wanita ini. Dia sudah membuliku dan mengatai hasil fotoku jelek! Jelas-jelas hasil fotoku bagus begini, bagian mananya jelek?”

Wallace Mo mengerutkan dahinya, “Lepaskan sebentar.”

Novel Terkait

Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu