Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 277 Pergilah Dari Hadapanku (2)

Wallace Mo berjalan mendekati tepi kasur dan duduk. Dia ingin mengusap pipi Victoria Gong, namun Victoria Gong mengelak, “Apa kamu lapar? Apa kamu ingin makan malam?”

Victoria Gong tidak menjawabnya. Tatapannya kosong.

“Berdirilah. Aku akan mengajakmu makan.” ujar Wallace Mo.

Victoria Gong berbalik badan, memunggungi Wallace Mo, “Aku tidak ingin makan.”

Wallace Mo menepuk-nepuk pundakk Victoria Gong lalu berjalan keluar kamar.

Setelah mendengar suara pintu ditutup, Victoria Gong baru bisa bernafas lega. Dia menatap langit-langit. Dia kecewa. Mengapa dirinya dan Wallace berada di posisi ini. Victoria Gong tertawa kecut.

Setengah jam kemudian, Wallace Mo masuk lagi. Dia membawa seporsi bubur. Dia meletakkan bubur itu di meja dekat kasur, “Victoria, aku membeli bubur untukmu. Makanlah sedikit.”

Victoria Gong tidak bereaksi.

“Aku tidak ingin makan.”

Wallace Mo menarik Victoria Gong ke dalam pelukannya, “Victoria, dengarkan aku baik-baik. Kamu harus makan!” kalau dia tidak makan dia akan lapar, begitu juga dengan bayinya.

“Aku bilang aku tidak ingin makan!”

Wallace Mo masih memeluk Victoria Gong. Dia mengambil seseondok bubur, berniat menyuapinya. Namun, Victoria Gong mengulurkan tangannya dan menjatuhkan mangkuk bubur itu ke lantai. Suara mangkuk yang jatuh itu mengejutkan mereka berdua.

Victoria Gong menatap Wallace Mo yang diam. Victoria Gong berpikir Wallace Mo akan marah, namun dia hanya berkata setengah putus asa, “Victoria, kamu menurut saja. Bisa tidak?”

Nada bicaranya mengejutkan Victoria Gong. Dia tidak tahu harus berkata apa.

Wallace Mo melepaskan pelukannya lalu berjalan keluar kamar. Dia membawa alat pel lalu membersihkan lantai kamar.

“Aku saja.” ujar Victoria Gong.

“Kamu duduk saja.” ujar Wallace Mo.

Victoria Gong duduk di kasur, dengan diam mengamati Wallace Mo. Wallace Mo adalah orang terhormat. Sekarang dia sedang melakukan hal seperti itu di depannya. Tapi, apa dia benar-benar harus menghargainya?

Beberapa menit kemudian, Wallace Mo selesai membersihkan lantai. Victoria Gong mengambil nafas panjang. Dia tidak mengerti mengapa jadi begini. Kalau saja Wallace Mo tidak pergi mencarinya, dia masih tinggal seorang diri di villa itu dengan bebas dan tenang, tapi sekarang…

Wallace Mo juga belum makan. Setelah mandi, dia ke ruang tamu dan mengambil secangkir minum. Saat itu, ponselnya bordering. Nama Charles Gong muncul di layarnya.

“Papa.” panggil Wallace Mo.

“Wallace, apa Victoria bersamamu sekarang?” tanya Charles Gong. Charles Gong mengunjungi villa itu lagi sepulangnya dari makan malam. Namun, dia tidak bertemu dengan Victoria Gong. Jadi, dia menelepon Wallace Mo.

Tadinya, Charles Gong sudah bisa menebak dimana Victoria Gong berada.

Wallace Mo sedikit terkejut, namun dia menjawab dengan tenang, “Dia ada dirumah sekarang.”

“Apa dia baik-baik saja?”

“Dia baik-baik saja.”

“Wallace, aku harus memberitahumu sesuatu. Aku tahu kamu tidak rela melepaskan Victoria, namun jika Victoria benar-benar tidak menginginkannya, tolong jangan paksa dia. Aku hanya berharap dia bisa bahagia. Aku bertemu dengannya hari ini di rumah sakit. Suasana hatinya sedang tidak baik. Aku takut dia berencana menggugurkan bayinya. Dulu, dia selalu ceria. Sekarang, dia sedang sakit hati. Dia sedang tidak bahagia. Kalau bisa kamu lepaskan dia.”

Ternyata dia berencana menggugurkan kandungannya!

Apa mereka berencana untuk membujuk Victoria Gong untuk meninggalkannya?

Wallace Mo sedikit kesal, “Aku tidak bisa melepaskannya.”

Dia lalu menutup teleponnya.

Wallace Mo menggagam erat gelasnya. Gelas itu lalu jatuh ke lantai.

Mengapa Victoria Gong bersikeras meninggalkannya? Mengapa dia berencana menggugurkan bayinya? Mengapa dia berubah jadi seperti ini?

Wallace Mo menendang kursi di dekatnya. Kursi itu terbalik. Dia pikir cinta diantara mereka bisa memperbaiki segalanya. Namun, hal ini tidak kunjung membaik juga.

Dia berdiri lalu kembali ke kamar. Saat itu, Victoria Gong sudah tidur. Dia lalu naik ke kasur dengan pelan dan memeluk Victoria Gong dari belakang. Karena sedang tidur, Victoria Gong tidak menolak pelukannya.

Wallace Mo mencium wangi Victoria Gong, lalu merasakan hangat badannya. Dia merasa puas. Dia merasa asal ada Victoria Gong di sisinya, semua akan baik-baik saja.

Wallace Mo mematikan lampu kamar, lalu memeluk erat Victoria Gong dan terlelap.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu