Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 131 Apakah Ini Sungguh Perampokan? (1)

Baru saja Wallace Mo duduk di dalam ruangannya, terdengar suara ketukan di pintu.

“Masuk.” Dengan perasaan gembira dia berkata.

Sekretaris Liu berjalan masuk ke dalam ruangan, dengan nada hormat, berkata: “CEO, tadi pagi perusahaan rekanan kita tiba-tiba menelepon, meminta kita hari ini pergi ke Amerika untuk serah terima pekerjaan yang paling akhir.”

“Mengapa cepat sekali? Bukankah sudah sepakat minggu depan.” Senyum Wallace Mo yang baru mulai terlihat di sudut bibirnya, menghilang.

“Perusahaan rekanan kita berkata bahwa adalah masalah yang penting sekali, mendadak diputuskan demikian” Sekretaris Liu segera menjawab, “Kabarnya ayah dari orang yang bertanggung jawab untuk urusan ini sakit berat, harus segera pulang merawat ayahnya, tetapi tidak ingin menyalahi kerjamasama kita, berharap bisa lebih awal dibereskan.”

“Kamu pergi siapkan dahulu rencana perjalanan ini.” Wallace Mo dengan ringan berkata.

Sekretaris Liu mendadak merasa lega, segera menganggukkan kepalanya dan meninggalkan ruangan, lebih lama tinggal di ruangan itu dia khawatir bisa-bisa kesulitan bernafas, bersama CEO seperti menemani harimau yang setiap saat bisa saat memangsanya!

Wallace Mo sendirian dalam ruangan kantornya yang besar berpikir keras, ini kalau jadi berangkat ditakutkan perlu dua sampai tiga hari baru kembali, lalu dia mengeluarkan telepon genggamnya dan segera menelepon.

“Victoria….” Dengan lembut Walllace Mo berbicara.

“Suamiku, ada apa? Baru saja pergi sudah kangen aku!” Victoria Gong tertawa lembut berkata. Makin lama dia semakin terbiasa menggunakan kata “suamiku” ini.

Mata hitam Wallace Mo memancarkan perasaan cinta yang dalam, bibirnya tersenyum, tertawa ringan berkata: “Iyalah, rasanya seperti ingin memakanmu.”

Mendengar perkataan yang bisa menyiratkan maksud yang lain, semburat merah muncul di wajah Victoria Gong, tadinya bermaksud menertawakan menggoda Wallace Mo, tapi terbalik dia yang digoda.

Didengarnya tidak ada suara di seberang sana, Wallace Mo langsung terbayang wajah istrinya yang tersipu malu memerah, dia semakin tersenyum dibuatnya.

Wallace Mo terbatuk sekali, kembali ke topik semula, melanjutkan perkataannya: “Victoria, hari ini aku mendadak harus ke Amerika untuk serah terima pekerjaan, kemungkinan harus 2-3 hari pergi.”

Victoria Gong yang masih larut dalam perasaan tersipu-sipunya, mendengar perkataan ini kaget, mengapa begitu tiba-tiba, terdiam agak lama, barulah berbicara: “Kalau begitu kamu pergilah, aku akan baik-baik menunggumu di rumah.”

Wallace Mo tertawa ringan, Victoriaku akankah baik-baik saja? Pandangan matanya dalam dan penuh arti, dia selalu merasa urusan kali ini begitu kebetulan, berkata memperingatkannya: “Kamu ya, aku tidak tenang kamu sendirian di rumah, kamu mau pergi ke rumah lama menemani ayah ibu, atau mau minta Berly Liu datang menemanimu, pilih salah satu?” Dengan nada tegas dia berbicara dan tidak bisa dibantah lagi.

Victoria Gong sejenak merasa pening, teringat wejangan yang kemarin malam Ibu Mo ucapkan sebelum berpisah, kalau dia pergi ke rumah lama, bisa diperkirakan tiap hari akan menerima wejangan! Dia segera menjawab: “Berly, aku pilih Berly!”

Suara Wallace Mo yang berat berwibawa menarik hati, “Baiklah,” dia berhenti sejenak, lalu melanjutkan “Victoria…”

“Ya?”

“Tunggu aku kembali.”

Victoria Gong mengangguk, lalu teringat bahwa tidak bisa terlihat oleh Wallace, dia berjanji: “Baiklah.”

Setelah menutup telepon, wajah mungil Victoria Gong menampakkan ekspresi tidak rela, sejenak dia berpikir, menghibur diri sendiri, mengusap wajahnya sendiri, ya! Wallace Mo hanya pergi untuk dua tiga hari, bukan akan meninggalkan dirinya untuk selamanya!

Victoria Gong mengambil sebuah apel, dengan hati yang lega dia mulai makan, “Krauk..krauk….”

Sambil duduk di sofa, menelepon sahabatnya, Berly Liu.

Baru saja tersambung, Victoria Gong langsung menjauhkan telepon dari telinganya.

“Victoria Gong!” terdengar suara cempreng melengkingnya Berly Liu yang seperti biasanya.

Victoria Gong diam-diam mengagumi kecerdikannya sendiri, ditunggunya Berly selesai berbicara dengan suara melengking, mendekatkan kembali telepon ke telinganya, dengan lembut berkata : “Berly…”

Berly Liu mendengus, suaranya kembali ke suara biasanya, mulai berkata: “Huh! Akhirnya kamu mulai rindu padaku!”

Victoria Gong segera berkata: “Rindu, tiap hari aku merindukanmu.”

Berly Liu dengan nada cemburu berkata: “Seluruh hatimu sudah kamu serahkan pada pria di rumahmu itu kan.”

Victoria Gong berusaha merajuk berkata: “Mana mungkin, beberapa hari yang lalu aku ingin pergi menemuimu, akhirnya di jalan malah dirampok orang!”

Mendengar itu, Berly Liu dengan penuh perhatian bertanya, “Bagaimana keadaanmu? Kamu tidak apa-apa?”

Victoria tertawa ringan, dia tahu Berly Liu ini memang mulutnya sangat tajam, tapi hatinya selembut tahu. Berkata menenangkan, “Aku tidak apa-apa.”

“Berly, Wallace akan pergi ke luar negeri untuk beberapa hari, kamu ke sini dong temani aku, aku akan masakkan yang enak-enak untukmu.” Dengan manja dia berkata.

Mendengar bahwa Victoria Gong sendirian di rumah, Berly Liu pun merasa tidak tenang, mulutnya berkata tanpa ragu: “Melihat akan ada makan besar gratis, kalau begitu aku mau tidak mau harus menyanggupinya, pulang kantor aku langsung ke tempatmu ya, kamu siapkan dulu makanan yang enak-enaknya!”

Mendengar itu hati Victoria Gong penuh kegirangan, sambil tersenyum berkata: “Baik, bos.”

Mereka berdua mengobrol lagi untuk sejenak, lalu memutus sambungan teleponnya.

“Krauk..krauk…” Victoria Gong meneruskan makan apel yang ada di tangannya. Bola matanya bergerak-gerak, meskipun Wallace Mo pergi, dia sendiri merasa sedikit tidak rela, tapi sahabat terbaiknya menemani, bagus juga, mereka bisa mengobrol tentang urusan seputar wanita.

Bingo! Victoria Gong memetik jarinya.

Setelah Victoria Gong dan Wallace Mo pindah ke apartemen di daerah pusat kota, merasa bisa mengatasi semuanya sendiri, jadi tidak memanggil asisten rumah tangga, semuanya dikerjakan oleh tangan Victoria Gong sendiri, Wallace Mo tidak tega melihatnya kelelahan, Victoria Gong sambil tersenyum berkata: “Ini baru berasa punya rumah.”

Sekarang, sambil berdendang lembut, di dapur mempersiapkan makanan demi Berly Liu, begitu terbayang wajah rakus itu, Victoria Gong tak kuasa menahan tawanya.

“’Tereret…tereret.” Mulai berbunyi nada-nada yang tidak asing lagi.

Victoria Gong mengerutkan dahinya, mengapa ya hari ini begitu banyak telepon masuk….

Menggosokkan lengannya beberapa kali, lalu mengambil handphone nya, dilihatnya sebuah nomor yang asing…

Sejenak Victoria Gong merasa ragu, dipencetnya tombol untuk menerima telepon.

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu