Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 120 ilusi (1)

Setelah melakukan Ultrasound-B, di layar memperlihatkan bahwa gambar janin bayi di perut Victoria sangat stabil, Dokter Sun tidak bisa berkata apa-apa, dia Cuma menyarankan Victoria lebih banyak makan buah dan sayuran dan berolahraga.

Memikirkan tujuh bulan lagi, janin sekecil itu akan menjadi boneka kecil, dan Victoria sangat bahagia.

Wallace tidak melihat apa-apa, ia akan mengantar Dokter Sun keluar.

Victoria benar-benar sangat canggung, ini adalah ruangan Dokter Sun, kalau mau keluar seharusnya mereka yang keluar.

Dia mengambil foto janin, dan keluar dari ruangan bersama Wallace, melewati kamar mandi, memanggil Wallace menunggunya, tetapi setelah dia keluar dari kamar mandi, tidak melihat Wallace, tetapi melihat direktur dan murid magang melewatinya, sekitar sepuluh meter dari tempat dia, kelihatan direktur memegang film di tangannya, dan kelihatan seperti ingin pergi ke ortopedi.

Pikirnya itu adalah hasil dari Kelly, Victoria segera kesana dan bertanya, “Direktur, apakah itu film dari nona Lin, apa hasilnya?"

Mendengar suara itu, semua orang berhenti, dan direktur melihatnya, dia dengan cepat menyimpannya ke belakang dan matanya lihat ke bawah, "Ternyata adalah Nyonya Mo!”

"Ini kasusnya, karena tidak ada pembengkakan di pergelangan kaki pasien, dan tidak ada jejak keseleo, tetapi kakinya sakit dan kaki tidak bisa bergerak, aku menilai itu adalah ketegangan ligamen." Dia mengatakan sambil mengambil film dan melihat lagi, dengan penasarannya mengatakan, “tapi di film Ligamen baik baik aja. "

"Apa?" kata Victoria, “Bagaimana bisa seperti ini?”

"Masih belum jelas, jadi aku harus melakukan inspeksi lebih lanjut," kata direktur.

“Kalau begitu aku akan pergi bersamamu,” kata Victoria, segera mengeluarkan ponsel, ingin bertanya di mana Wallace berada, dan berkata kepada direktur, “Tunggu aku sebentar.”

“Oke, kamu bisa menelepon dulu,” Direktur langsung berkata.

Victoria menelepon, tetapi suara mekanis wanita terdengar di gagang telepon, mengingatkannya bahwa pihak lain lagi telepon.

“Aneh, siapa yang menelepon?” Dia berbisik, tidak menutup telepon, menunggu beberapa detik, dan setelah bunyi bip singkat, Wallace mengangkat telepon.

“Victoria, kamu sudah keluar?” Dia bertanya, suaranya sedikit lebih rendah, dan dia sepertinya menekan suaranya.

Victoria mengangguk, kepikiran bahwa dia tidak bisa melihat, langsung berkata, "Kamu kemana? Saat aku keluar tidak melihatmu."

"Tiba-tiba aku ingat rumah sakit ini ada pengobatan tradisonal yang tidak buruk, akhir akhir ini hati kamu tidak tenang, cari dia untuk buka resep kasi kamu, masih mau tunggu sebentar, kamu ke koridor tunggu aku, ada telepon masuk lagi aku tutup dulu!” Wallace menjawab, suara itu jatuh dan menutup telepon.

"Hei -" Victoria tidak sempat untuk menyelesaikan, hanya kedengaran suara tuu, dia berkata, "Yuk pergi menemui nona Lin."

Direktur mengangguk dan membuat isyarat untuk mengikutinya.

Ketika Victoria berjalan beberapa langkah, kedengaran teriakan dari belakang mengatakan, "Direktur, ada operasi!"

Victoria membalikkan badan dan kelihatan beberapa suster berlari ke arahnya, setelah orangnya sudah dekat, direktur berkata, "Operasi apa, tidak bisakah dokter lain yang pergi?"

Sebelumnya dia baru saja salah mengenal nyonya Mo, nyonya kaya menjadi cemburu, sekarang ini dia ingin memperbaikinya, takut hati Victoria sakit, dia itu orang dari direktur Mo takut dalam satu kata aja dia bisa kehilangan pekerjaannya.

Perawat kecil terengah-engah dan berkata, "Direktur, adalah putra pemilik, mengalami kecelakaan besar, jika tidak cepat di obati kakinya akan di amputasi, anda harus kesana.”

Setelah mendengarkan, ekspresi mukanya langsung berubah, “ini

“Tidak usah ragu-ragu tentang ini, cepat pergilah.” Victoria menaikkan alisnya, bahkan dia sendiri tidak sadar dengan nada kesombongannya, ini dipengaruhi oleh Wallace

“Baiklah, Nyonya Mo, aku akan pergi,” kata direktur itu, mengikuti perawat kecil itu dan berjalan pergi.

Sekelompok magang di belakangnya mengikuti.

Setelah beberapa detik Victoria beralih ke ortopedi, bertanya kepada perawat nomor kamar Kelly, melewali koridor kamar biasa pasien, baru sampai di kamar wilayah VIP.

"46,46 ..." Dia bergumam, melihat angka-angka di pintu kamar, "Di sini!"

Dengan sedikit senyum, mendorong pintu kamar, tetapi setelah suara Kelly dari celah di pintu, “Wallace…”

Wallace dengan dingin mencegat kata-katanya, "Jangan panggil namaku."

"Itu ..." suara Kelly terdengar sedih, "Terima kasih telah mengirim aku ke rumah sakit hari."

"Jangan berterima kasih padaku, jika bukan karena Victoria, aku tidak akan membantumu sama sekali," kata Wallace, dengan tidak sabar.

Tapi suara ini di telinga Victoria tidak memberinya perasaan lega, langkah kakinya berhenti, dari luar melihat ke dalam ruangan UGD, matanya membulat.

Bukankah Wallace pergi ke profesor pengobatan tradisonal untuk mengambil obat? Bagaimana bisa disini?

Kelly juga dengan ramah memanggil namanya, dan terdengar jelas dia mengenalnya, tapi di depan dirinya, kedua orang itu berpura-pura sebagai orang asing. Jika dia tidak kesana, dia tidak tahu bahwa keduanya sudah mana kenal!

Perenungan Victoria diinterupsi oleh suara yang dikenalnya di pintu.

"Kamu sebenarnya tidak apa apa, aku pergi dulu, Victoria sedang menungguku, aku sudah menyuruh dokter untuk menjagamu.”

Setelah Wallace mengatakannya dia berdiri dan pergi, seolah-olah dia tidak bisa tinggal sebentar.

"Wallace" mata Kelly Lin dengan air mata, masih ingin menyuruhnya tetap tinggal.

Di pintu di luar Victoria dengan hati-hatinya meninggalkan, dia tidak ingin Wallace salah paham bahwa dia curiga padanya.

Setelah beberapa saat, Victoria duduk di kursi di koridor, penuh rasa ingin tahu tentang hubungan antara Kelly dan Wallace, tapi dia tidak bisa meragukan Wallance tanpa alasan, berpikir sejenak, memutuskan untuk bertanya kepada Kelly.

Novel Terkait

That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu