Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 162 Masih Ada yang Membicarakannya (1)

"Bukan aku yang berpikir sembarangan, tapi kamu yang sembarangan bergerak dan memancingku istriku!" Wallace merasa tidak bersalah, jelas-jelas istrinya sedang tidak bisa melakukannya, tapi tetap memancingnya, lalu menyalahkannya tidak bisa menahan nafsu.

"Aku tidak melakukan apa-apa, kamu jangan salahkan aku!" Walaupun Victoria bersikap tegas, dia juga merasa bersalah dan tidak berani bergerak lagi, tapi dia masih memikirkan masalah sebelumnya, oleh karena itu dia pun menanyakannya.

"Semua orang tahu kemampuan perusahaan kita, tidak akan terkejar oleh perusahaan Chen begitu saja." Wallace Mo mengingat kembali ekspresi manager Lee itu dan berkata: "Sebelumnya sudah kubilang, perusahaan Chen tidak akan mampu mengerjakan proyek ini, dia pasti akan membaginya sedikit ke perusahaan kecil lainnya, tapi dia malah mengabaikan satu hal terpenting..."

"Walaupun perusahaan Chen bisa menyelesaikan proyek ini, tapi dengan kemampuan perusahaan Chen, dan kemampuan perusahaan kecil itu, apakah bisa dibandingkan dengan perusahaan Mo? Dia tidak akan bisa langsung mendapatkan keuntungan hanya dengan mengerjakan proyek ini!"

"Perhitungan Erick Chen sangat baik, dia ingin mengambil kesempatan memaksaku setuju agar dia ikut-ikutan terkenal, walaupun aku tidak setuju dia juga bisa memperbesar keuntungan dari proyek ini, tapi walaupun dia pintar, tidak berarti orang lain bodoh, aku hanya mencoba menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lembut saja.

Victoria berkata: "Jadi mereka juga tahu kalau kamu tidak ingin menangani proyek ini lagi, dan dengan kemampuan perusahaan Chen tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan, makanya mereka rela melepaskan perusahaan Chen dan langsung menyetujui perusahaan Mo sendiri yang menyelesaikan proyek ini."

"Benar."

Wallace Mo menjawab dengan santai, dia tidak merasa ini adalah sesuatu yang hebat.

Tapi menurut Victoria, pantas saja Erick Chen membenci Wallace Mo, kalau setiap kali mendapatkan proyek pasti dihancurkan oleh Wallace Mo, kalau begitu selamanya perusahaan Chen akan tertindas oleh perusahaan Mo, lama-kelamaan Erick Chen pasti akan menggila!

Dulu Erick Chen selalu mengandalkan wanita hingga perusahaannya bisa sampai ke tahap ini, ini menunjukkan kalau dia adalah orang yang licik, dan berambisi tinggi, oleh karena itu dia menganggap Wallace Mo sebagai saingannya, dan selalu ingin memenangkannya dan bahkan menindas Wallace Mo.

Proyek penting seperti ini malah diambil lari oleh Wallace Mo dengan gampang, sedikit keuntungan pun dia tidak dapat, takutnya dia malah semakin membenci Wallace Mo.

"Suamiku, Erick Chen pasti akan sangat membencimu gara-gara hal ini, apakah dia akan mencelakaimu secara diam-diam?" Victoria merasa khawatir, bukan mencoba mengada-ngada tapi wanita saja Erick Chen berani menindasnya demi memperbesar perusahaannya, apalagi saingan yang menghambat perkembangan perusahaannya!

Wallace Mo mengerti apa maksud Victoria, dia pun menepuk punggungnya dan menenangkannya: "Jangan khawatir, suamimu bukan orang yang lemah!"

"Iya, aku percaya denganmu, tapi aku tidak percaya kalau dia akan menyerah begitu saja, orang selicik dia, wanita saja bisa dimanfaatkan, dia pasti tidak akan baik terhadapmu! Lebih tampan dari dia, lebih kaya dari dia, benar-benar sangat membuatnya iri!" Victoria pun tertawa.

"Sembarangan saja kamu ini!" Wallace Mo pun tersenyum dan mencubit bokongnya, lalu memeluknya, "Sudahlah, kamu sedang tidak enak badan, cepat istirahat, ayo tidur!"

"Oke." Victoria memeluk Wallace kembali, lalu tersenyum dan tertidur.

Karena sedang menstruasi, Victoria tidak bisa tidur dengan nyenyak, pagi-pagi sekali dia sudah bangun, karena badannya lemah, dia pun tidak ikut Wallace ke kantor, setelah sarapan dia kembali ke kamar dan tertidur hingga siang.

Dia berencana untuk memasak sup gula merah, tapi dia tidak menemukan gula merah di rumah, lalu dia mengganti baju dan pergi ke supermarket untuk membeli gula merah, sekalian membeli sayur.

Sebelum keluar rumah, Victoria menerima telepon Wallace.

"Ada apa?" Victoria mengangkat teleponnya dan berjalan masuk ke dalam lift.

"Kamu tidak enak badan, hari ini tidak usah masak, tunggu aku, kalau tidak kita makan di luar." Suara Wallace sangat lembut, dan sedikit khawatir.

"Aku sudah keluar, beli gula merah dan sayur, aku ingin memasak sup, kita makan di rumah saja." Victoria tersenyum manis, hatinya terasa sangat hangat.

"Tunggu aku pulang saja, kamu istirahat yang cukup." Lalu tiba-tiba Wallace Mo melanjutkan: "Beli sedikit jahe dan buah jujube juga, dimasak bersama-sama."

"Kok kamu tahu?" Victoria tertawa: "Kamu tanya ke orang lain atau lihat di internet?"

"Memangnya lucu?" Wallace Mo mendengar suara tawa Victoria.

"Tentu saja bukan, aku terharu." Victoria tersenyum dan berkata: "Tidak kusangka suamiku begitu perhatian."

"Tentu." Wallace Mo hanya bisa menerima pujian istrinya.

"Makasih suamiku, muah." Lagipula di lift tidak ada orang sama sekali, Victoria pun mengeluarkan suara ciuman untuknya.

Wallace Mo tersenyum: "Hati-hati di jalan, jangan beli terlalu banyak, kalau tidak nanti keberatan, kamu capek."

"Oke deh."

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu