Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 57 Berlama-lama di Dalam Rumah Sakit (2)

Mendengar bahwa itu adalah Berly Liu, Victoria Gong menganggukkan kepalanya, untung saja dia.

"Kamu makan apa, aku akan pergi membelinya untukmu." Wallace Mo membalikkan badannya dan turun dari ranjang, dia mulai memakai bajunya, waktu sudah menujukkan jam 5 lewat, kalau dia membawa pulang ke rumah pas sekali jam 6, waktunya Victoria Gong makan.

"Terserah, beli lebih banyak sedikit, tadi siang tidak makan." Victoria Gong memakai sendalnya dan berjalan ke arah ranjang, dia sudah benar-benar kelaparan, tadi siang dia di peluk oleh Wallace Mo dan tidak berani menganggunya, air kencingnya pun juga di tahannya, jangankan lapar.

Wallace Mo tiba-tiba teringat akan Victoria Gong yang lari ke toilet setelah Wallace Mo terbangun, pasti Victoria Gong takut akan membangunkan dirinya makanya dia terus menahan kencingnya, dan alasan ini juga yang membuat Victoria Gong tidak makan. Wallace Mo menganggukkan kepalanya sambil memakai ikat pinggang : "Baik."

Setelah Wallace Mo kembali, mereka pun makan bersama, setelah Victoria Gong makan sampai puas, dia berbaring di atas ranjang dan mengelus perutnya :"Ahh, kenyang sangatlah nyaman..."

Setelah Wallace Mo membereskan peralatan makan, dia melihat Victoria Gong yang berbaring di atas ranjang, menaikan bajunya sedikit, dan mengelus perutnya yang sedikit membuncit.

Wallace Mo mengedipkan matanya.

"Turunkan bajumu." Sekarang Victoria Gong masih di rumah sakit, dia tidak ingin melakukannya.

Victoria Gong tertegun sejenak, dia tidak ingin menurunkan bajunya. Dia tidak dapat melihat bagian tubuhnya yang menonjol selain perutnya, perutnya pun hanya membuncit sedikit. sama seperti dulu dia memakai baju yang pendek dan badannya sedikit terlihat.

Namun Victoria Gong memandang rendah hasrat Wallace Mo, bisa dibilang Victoria Gong mengira toleransi Wallace Mo sangatlah tinggi. Setelah begitu lama tidak melepaskan hasratnya, melihat Victoria Gong yang seperti ini, dia langsung tahu bahwa Victoria Gong sedang menggodanya, dengan bahaya mengedip-ngedipkan matanya, berkata sekali lagi.

"Turunkan bajumu."

"Aku tidak mau." Victoria Gong menjawab dengan tegas.

Namun setelah Victoria Gong selesai berbicara, detik selanjutnya dia dapat merasakan tubuh Wallace Mo yang menekannya, matanya penuh dengan hasrat yang tidak tertahankan.

"Wehh, ini di rumah sakit!" Victoria Gong baru sadar mengapa Wallace Mo menyuruhnya untuk menurunkan bajunya, ternyata orang ini ingin melepasnya hasratnya.

Wallace Mo sudah mengunci pintu, dan menurunkan tirai pintunya, orang dari luar tidak dapat masuk dan tidak dapat melihat ke dalam ruangan.

"Tadi aku sudah memperingatimu." Tangan Wallace Mo masuk ke dalam baju Victoria Gong yang terbuka tadi, dengan perlahan-lahan melepas pakaian dalam Victoria Gong, benar-benar sudah terbiasa.

Victoria Gong tertegun sejenak, tidak mungkin mereka akan bermain di rumah sakit kan?!

"Apakah aku masih bisa menurunkan bajuku?" Victoria Gong meminta pengampunan.

"Sudah terlambat."

Wallace Mo menundukkan kepalanya dan mulai mencium Victoria Gong, lidahnya bermain di rongga mulut Victoria Gong, dengan lihai membolak-balikannya, membiarkan Victoria Gong secara tidak sadar mulia masuk ke dalamnya, menahan leher Wallace Mo dan mulai merespon.

"Ehm..." Victoria Gong secara tidak sadar mengeluarkan suara.

Mata Wallace Mo terlihat seperti ada api, dia menarik selimut untuk menutupi mereka, menyembunyikan keindahan malam itu.

Dalam waktu satu malam, Wallace Mo melakukannya sebanyak tiga kali dengan Victoria Gong, kalau saja setelah ronde ke tiga Victoria Gong tidak ingin mengantuk, mungkin saja mereka akan menambah satu ronde lagi.

Hari kedua Wallace Mo bangun dan menyiapkan sarapan untuk Victoria Gong, melihat Victoria Gong yang belum terbangun dan juga tidak ingin mengganggunya, Wallace Mo dengan diam-diam pergi ke kantor.

Willy Mo terlihat seperti Wallace Mo di hari sebelumnya, sibuk semalaman, dan selesai setelah begadang semalaman. Melihat wajah Wallace Mo yang ceria, Willy Mo dapat menebak apa yang terjadi kemarin. Wajah Willy Mo tetaplah datar, namun hatinya sangat kesal. Meninggalkan dia sendirian di kantor, dan dirinya sendiri mencari kekasihnya, bisa dibilang seperti seekor anjing yang tidak terlihat.

Willy Mo menaikkan kacamatanya, lensa yang memantulkan cahaya menyembunyikan tatapan Willy Mo yang sedang menghitung. Detik berikutnya, Willy Mo mengambil setumpuk dokumen yang ada di atas meja dan menaruhnya di ruangan direktur. Sudut bibirnya menaik sedikit saat dia memberikan dokumen-dokumennya kepada Wallace Mo.

"Direktur, ini adalah pekerjaanmu hari ini." dan bisa jadi sampai besok.

Wallace Mo mengedip-ngedipkan matanya, banyak sekali, dengen perlahan menatap ke arah Willy Mo, namun hanya terlihat Willy Mo yang sedang menaikkan kacamatanya, bepura-pura tidak melihat dia.

Wallace Mo berkata dengan dingin: "Aku tahu."

Mendengar kata-kata Wallace Mo, Willy Mo langsung memutar balik badannya dan berjalan dengan santai.

Sekretaris melihat begitu banyak barang di atas meja Wallace Mo, mau sampai kapan kalian seperti ini! Kalian berdua selalu menyerang satu sama lain dan tidak membiarkan satu sama lain beristirahat, sampai akhirnya setiap hari harus begadang dan lembur, mereka benar-benar menyiksa karyawan di sini.

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu