Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 269 Dia tidak menolak (2)

“Bagaimana? Mengetahui kenyataan ini membuatmu kehilangan harapan?” Elizabeth Chu tertawa, sepasang matanya menatap Victoria Gong.

Victoria Gong tersenyum, dengan wajah datar berkata: “Elizabeth Chu, kamu tahu di dalam mataku, kamu sekarang seperti apa?” Ternyata dia berani mengatakan semua ini, maka tidak perlu sungkan lagi.

“Apa?” Elizabeth Chu mendegarkan dengan penuh perhatian.

“Dimataku, kamu hanyalah wanita yang perlu di kasihani, yang menjadi orang ketiga”. Kalimat “orang ketiga” dia katakan dengan penekanan, dan pada saat mengatan ini, Victoria Gong menatap Elizabeth Chu dan lanjut berkata, “Kamu jangan lupa, di mata hukum, aku adalah istri Wallace Mo, kalau aku tidak setuju untuk bercerai, maka keinginanmu tidak akan tercapai”.

“Kamu……” Elizabeth Chu menjadi tidak tenang.

Victoria Gong tersenyum dan berkata: “Tidak peduli bagaimana sikap ayah dan ibu kepadaku, asalkan aku tidak setuju, menurutmu apakah mereka dapat memaksaku untuk bercerai? Aku tidak perlu khawatir, justru kamu, harus memikirkan bagaimana hidupmu”.

“Nona Gong, Kalau aku menjadi dirimu, aku tidak akan bertebal muka seperti ini. Sebenarnya dirimu tahu, tempat ini sudah bukan milikmu lagi”. Elizabeth Chu tersenyum.

“Oh ya?! Sayang sekali, kamu bukanlah diriku, aku juga tidak ingin menjadi dirimu, tidak sudi!” Victoria Gong mendengus. Sebenarnya tidak perlu di peringatkan oleh Elizabeth Chu, dia tahu semua ini termasuk Wallace Mo tidak akan menjadi miliknya.

Elizabeth Chu teridam sebentar, tidak terpikirkan Vicotria Gong akan begitu terus terang, lalu dia berkata: “Nona Gong, aku hanya memikirkanmu”.

“Kalau begitu aku harus berterima kasih padamu, saat ini masih bisa memikirkan aku. Aku ingin memberitahumu, aku tidak akan membuatmu mencapai keinginanmu, walaupun aku harus tersiksa. Kamu pergi saja, sepertinya semuanya sudah di bicarakan, aku tidak dapat menyambutmu lagi”. Selesai berbicara, Victoria Gong berjalan ke arah pintu.

Mengusirnya?

Elizabeth Chu tersenyum, tidak memperdulikan Victoria Gong dan berkata: “Nona Gong, aku rasa sebaiknya kamu pertimbangkan lagi. Apakah kamu tidak merasa tidak ada untungnya untukmu?”

“Oh ya? Aku rela!” Victoria Gong teridam sebentar lalu lanjut berkata, “Aku dulu merasa kamu cukup cerdas, bukankah kamu bisa menyuruh Wallace Mo yang berbicara kepadaku? Tujuanmu sangat jelas, apakah Wallace Mo tahu?” Victoria Gong berani bertaruh, sepertinya, Elizabeth Chu sedikit takut kepada Wallace Mo, ternyata terdapat jarak Elizabeth Chu dan Wallace Mo, Wallace Mo pasti tidak akan membiarkan Elizabeth Chu masuk ke rumah mereka.

“Ini……” Elizabeth Chu menjadi sedikit bimbang, Wallace Mo memang tidak tahu.

Melihat reaksi Elizabeth Chu, Victoria Gong tersenyum dan berkata; “Elizabeth Chu, aku sarankan kamu berbicara dengan CEO Mo mu. Tetapi aku beritahu padamu, aku dapat mengguankan beribu-ribu cara agar kamu tidak dapat mencapai tujuanmu”.

“Nona Gong, aku sungguh merasa kamu sangat kasihan”. Elizabeth Chu mengatakn dengan pelan kata-kata ini.

Kata-kata ini menusuk hati Victoria Gong yang terdalam, tidak hanya Elizabeth Chu, bahkan dirinya pun merasa dirinya sangat kasihan, tetapi dia tetap dengan wajah yang tenang berkata: “Aku tidak peduli padamu, sudah sudah selesai berbicara?” Dia sama sekali tidak ingin menghabiskan tenaga berbicara dengan Elizabeth Chu lagi.

“Nona Gong, apakah perkataanku benar?” Elizabeth Chu tersenyum pada saat mengatakan hal ini, lalu dia lanjut berkata, “Aku sarankan kamu berpikir ulang, cepat atau lambat CEO Mo akan menjadi miliku karena dia adalah ayah dari William. Kalau kamu masih begitu keras kepala, maka kami akan menunggumu. Aku pergi dulu, kamu baik-baik menjaga janin yang ada di perutmu, jangan sampai nantinya kamu tidak punya pengangan lagi”. Selesai berbicara, Elizabeth Chu berjalan keluar.

“Elizabeth Chu”. Melihat punggung Elizabeth Chu, Victoria Gong berdiri disana memanggil, melihat Elizabeth Chu menghentikan langkahnya, Victoria Gong berkata, “Bagaimanapun juga, kamu harus baik terhadap William”. Terhadap Elizabeth Chu dia dapat tidak berperasaan, tetapi terhadap William, dia hanyalah seorang anak, dan juga diapun cukup menyukai anak itu.

Elizabeth Chu tidak menjawab, dirinya membuka pintu dan keluar. Hingga terdengar suara pintu tertutup, Victoria Gong baru duduk di sofa, seluruh tubuhnya tersandar di atas sofa.

Tadi apa yang dikatakan oleh Elizabeth Chu betul, Victoria Gong merasa dirinya sungguh kasihan. Ketika bertemu dengan Wallace Mo, dirinya mengira telah menemukan kebahagiaannya, tidak dikira semua ini menjadi seperti ini. Bahkan tadi dia masih berbicara dengan ”orang ketiga”, hidupnya seperti tikus, dia sangat membenci dirinya yang seperti ini.

Victoria Gong tersenyum ketir, hidupnya beberapa hari ini seperti adegan film, Laporan itu, senyum Wallace Mo dan ibunya di pintu hotel, tatapan mata dingin ibu Mo dan tamparan itu….semua ini, memberitahunya, dia sudah tidak memliki apa-apa lagi, bahkan anak yang ada di perutnya ini, mungkin saja akan pergi.

“Anakku, apakah kamu akan menyalahkan ibu?’ Dengan pelan Victoria Gong mengelus perutnya dan bertanya.

Saat ini, dia sangat berharap Wallace Mo berada di sisinya dan memeluknya, tetapi, hal ini tidak mungkin. Sebelum hal ini terjadi, dirinya masih dapat menelepon Kepada Wallace Mo dan bermanaja-manja, tetapi sekarang, dia hanya dapat menelan semua kepahitan ini, dan menerima semua ini.

Dia merasa, kedatangan Elizabeth Chu sepeti memberikan sebuah peringatan, rencana itu harus di percepat. Mungkin saja Elizabeth Chu dan Wallace Mo bekerja sama, agar membuatnya mengerti, semuanya ini bukan miliknya lagi. Oleh karena itu, biarkan dirimu bebas dan mudah, jangan biarkan dirimu begitu menyedihkan di mata orang lain.

Dirinya mengira dia akan menangis, dia menyentuh matanya, kering, ternyata pada saat sendirian, dia tidak dapat menangis, seperti hati yang sudah tertutup.