Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 124 Keguguran Yang Tidak Terduga (2)

Anakku, apakah kamu akan menyalahkan mama?

Victoria sudah lelah menangis, ia berbaring diatas ranjang, wajahnya yang pucat memendam kesedihan yang mendalam, kedua bola matanya memerah dan bengkak, dan hanya melamun menatap keatas langit-langit.

Sudah dua hari semenjak Victoria jatuh, Berly Liu sangat khawatir keadaannya akan semakin melemah, sehingga ia pergi untuk membelikannya bubur.

Victoria menggeleng, ia sama sekali tidak nafsu makan.

Berly Liu membantunya bangkit dan berkata: "Victoria, kau sudah begitu lemah, ayo cepat makanlah sesuatu, jika tidak kondisimu akan semakin drop."

Victoria Gong menatap Berly yang sibuk mengurus dirinya. Dia sangat lemah selama dua hari ini. Ia benar-benar tidak tahan lagi dan akhirnya mengangguk. Memakan bubur dengan perlahan. Dalam hatinya, Victoria bertanya-tanya mengapa dia tidak melihat Wallace, apakah dia sedang keluar?

Victoria bertanya: “Berly, Wallace dimana? Kenapa aku belum melihatnya?” Bagaimana mungkin Wallace tidak kesini setelah kecelakaannya?

Berly Liu tertegun, benar juga, keadaan Victoria yang seperti ini mengapa bayangan Wallace tidak terlihat, dengan sedikit emosi ia menjawab: “Wallace Mo belum ada datang? Kamu sudah kecelakaan begini dan masih belum bertemu dengannya.”

“Oh iya, kemarin Bibi Mo sempat datang, ia hampir saja pingsan begitu melihat keadaanmu, karena aku khawatir dengan kesehatannya, jadi aku menyuruhnya pulang.” Berly Liu melanjutkan.

Alis Victoria sedikit berkerut, Wallace Mo bukanlah orang seperti ini, ia pasti sedang sibuk dan tidak tahu. Disaat ia terpuruk dan ia tidak melihat orang yang dapat membuat hatinya tenang, Victoria merasa semua ini sangat tidak adil.

Melihat keadaan ini, Berly Liu segera mengambilkan ponsel Victoria.

Dan pada akhirnya hanya Berly Liu yang mengertinya, Victoria merasa sangat tersentuh dan menatap sahabatnya.

Setelah menemukan nomor ponsel Wallace Mo, ia segera menghubunginya.

“Wallace……” panggil Victoria dengan suara bergetar.

Tanpa disangka di seberang telepon terdengar suara lembut seorang wanita: “Victoria? Ini aku, Kelly, Wallace sedang sibuk, ada apa kamu menghubunginya?”

Victoria tercengang, ia bertanya: “Ia sedang sibuk apa?”

Kelly Lin menyaut dengan suara lembut: “Ada kerja sama yang harus didiskusikan di Malaysia dan Wallace membawa ku serta kemari, ia sangat sibuk sampai tidak punya waktu untuk menghubungimu.”

“Apa ada yang bisa kusampaikan padanya?” Kelly Lin melanjutkan.

“Oh…… Tidak ada, tolong suruh dia untuk menghubungiku ketika tidak sibuk.” Victoria tidak ingin terlalu banyak orang yang tahu mengenai kegugurannya.

“Hm, baiklah.” Kelly Lin berkata sambil tertawa.

Setelah menutup telepon, Kelly Lin sudut bibirnya mencibir dan menghapus catatan panggilan. Berbalik menoleh kembali pada Wallace Mo, yang sedang sibuk di ruang rapat, dia kembali lagi ke sisi yang lembut dan cantik.

Sepanjang hari Victoria tenggelam dalam kesedihannya. Ia menggenggam ponselnya dengan erat, seolah-olah itu adalah satu-satunya penyelamat hidupnya.

Berly Liu menghela nafas dalam melihat Victoria yang menderita, dalam hatinya juga ikut merasakan kesedihan yang sama.

Ketika malam menjelang, ponsel Victoria tidak juga berbunyi, dahinya berkerut kencang, Berly Liu berkata: “Bagaimana jika meneleponnya lagi?”

Victoria menggeleng, berkata: “Dia pasti sedang sibuk.” Sebenarnya ia takut jika Kelly lagi yang akan mengangkat, ia akan berprasangka buruk ketika mendengar suara Kelly.

Berly Liu sangat emosi terhadap Wallace Mo, sebenarnya sesibuk apakah dia sampai tidak memperhatikan istri sendiri! Berly tidak tahan lagi, ia merebut ponsel dari genggaman Victoria dan kemudian menelepon Wallace dan setelah tersambung, ia mengembalikan ponsel pada Victoria kembali.

“Victoria.” Terdengar suara yang familiar dari seberang sana.

Victoria sudah tidak bisa menahannya lagi, ia menumpahkan semua keluh kesahnya, air matanya berlinangan dan berkata: “Wallace, Wallace……”

Mendengar suara isakan Victoria Gong, Wallace Mo panik dan buru-buru bertanya: "Victoria ada apa denganmu? Apa yang terjadi? "

“Anak kita…… sudah tiada……” Victoria terus menangis sampai kesulitan bernafas dan berkata terbata-bata.

Kata-katanya bagaikan petir yang menyambar bagi Wallace, ia tidak tahu apa saja yang telah dialami oleh Victoria, Wallace menjawab dengan hati yang perih: “Jangan menangis Victoria, aku akan pulang sekarang, tunggulah aku.”

Malam itu juga Wallace menyuruh Willy Mo untuk memesan tiket pesswat dan segera pulang, dia sangat cemas mendengar tangisan Victoria, tidak peduli lagi betapa pentingnya kerja sama kali ini.

Wallace Mo menyalahkan dirinya sendiri, menyesal bahwa dia tidak berada di sisi Victoria, pekerjaan kali ini sangat mendadak, ia bahkan datang tanpa sempat memberitahu Victoria.

Setelah mendarat, Wallace Mo segera menuju ke rumah sakit.

Wallace Mo membuka pintu dengan perlahan dan melihat wanita yang dicintainya, Victoria duduk diatas ranjang dalam diam, melamun menatap keluar jendela, matanya merah dan bengkak, wajahnya pucat.

Hati Wallace perih, Victoria baik-baik saja saat ia tinggalkan, ia masih tersenyum bahagia dalam pelukannya, sekarang ia seolah-olah kehilangan semangat hidup.

“Victoria……” ia memanggil dengan lembut, dan memasuki ruangan.

Melihat Wallace Mo yang ia rindukan, air mata yang baru saja berhenti turun, kini kembali mengalir lagi, tidak bersuara, menatap Wallace Mo dengan tatapan sedih.

Wallace Mo memeluknya erat, berkata: “Victoria, aku pulang terlambat, kamu terluka.”

“Wallace, anak kita sudah tiada.” Victoria berkata dengan perasaan sedih.

Wallace membelai punggungnya dan menghibur: “Kita masih akan memilikinya nanti.”

Victoria memeluk Wallace dengan erat, suara tangisannya sangat menyedihkan.

Hati Wallace Mo benar-benar perih, ia sangat bahagia akhirnya akan menjadi seorang ayah, tapi sekarang anaknya telah tiada, ia sama sedihnya dengan Victoria, tapi ia ingin menjadi sandaran bagi Victoria.

Victoria lelah menangis dan tertidur dalam pelukan Wallace.

Wallace membaringkannya di ranjang dengan pelan dan menyelimutinya. Melihat Victoria yang lemas, Wallace merasa ada sebilah pisau yang menancap dihatinya.

Dia berjalan keluar, menemukan Berly Liu dan bertanya ada apa sebenarnya, ia juga berterima kasih kepada Berly Liu telah menemani Victoria dan menyuruhnya pulang untuk beristirahat.

Terdapat tatapan membunuh dalam mata Wallace, Wanda Gu, ia berani menyentuh istrinya, dan Wallace akan membuatnya membayar semua perlakuannya!

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu