Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 149 Beli beli beli (1)

“Sebenarnya tidak akan menggunakannya ketika membelinya.” sebelum Charles di penjara, Victoria tidak memiliki kebiasaan membeli, tetapi sejak kecil tumbuh di lingkungan yang royal, misalnya dia melihat barang yang dia suka, dia akan membelinya.

Tapi semenjak Charles di penjara, Paulina mengambil uang itu dan melarikan diri, Victoria hampir tidak bisa membayar biaya kuliah, dari mana dia mempunyai mood untuk belanja lagi?

Jika suka pun harus berpikir tiga kali untuk membelinya, ini membuat Victoria sampai saat ini tidak membeli barang yang tidak berguna.

"Kesenangan berbelanja sekarang adalah pergi melihat lihat, bukan membelinya."

Wallace menjepit tangan kecil Victoria dengan lembut, tetapi nadanya samar tapi sangat serius: "Kalau kesenangan kamu membeli maka belilah."

Victoria mendengar keseriusan dari nada Wallace dan hati tersentuh, tapi dia berpura pura terlihat biasa aja, dan menekankan bahwa "Suami mencari uang dengan susah payah, dan istri tentu saja tidak boleh menyia-nyiakan!"

“Merasa aku susah payah mencari uang?" Wallace melihat tubuh Victoria tapi tidak ketara, seolah-olah dia memiliki makna yang mendalam.

Victoria merasa tidak ada salah dengan kata katanya dan mengangguk dengan serius, "Sangat sulit, sebelumnya aku tidak pernah mendapatkan uang dari usaha sendiri, setelah mendapatkannya, baru menyadari sangat sulit.”

“Suami kamu di pagi hari mencari uang dengan susah payah, saat kembali ke rumah, kamu sebagai istri, haruskah memahami suami dan membantu suami untuk berbagi kekhawatiran?” Wallace megodanya, tetapi membuat perumpamaan.

Victoria masih aja tidak mengerti apa maksud dari pembahasan Wallace, dan dia merasa apa yang di katakan Wallace cukup masuk akal, meskipun dia merasa sangat patuh terhadap Wallace dan tidak pernah membuat kekacauan, benar benar sorang istri yang baik.

“Apa yang kamu katakan benar, tapi...” Victoria mengangguk, dan langsung sadar dengan maksudnya.

Namun, sebelum dia membuka mulut, sudah di potong oleh Wallace, di jalan banyak orang datang dan pergi, Wallace menundukkan kepalanya dan bersandar ke telinga Victoria, berkata: "Karena aku sudah susah payah, bolehkah aku meminta kamu sebagai istri untuk melakukan pijatan seluruh tubuh untuk aku? "

“Ap, apa?” Mata Victoria membesar, berpikir bahwa dia salah dengar, dan masih terkejutnya melihat Wallace, dan perlahan lahan wajahnya memerah.

Pijit apa, atau jangan jangan pijit itu yang dia maksud?

Victoria merasa bahwa pikirannya terlalu kotor, dan mungkin aja Wallace tidak bermaksud demikian.

"Jadi, kita pergi SPA sebentar?" Mata Victoria tidak menentu, dan suaranya seperti nyamuk, jika Wallace tidak mendekat, maka tidak akan kedengaran.

Wallace memegang tangan Victoria, menarik jarak antara kedua orang menjadi lebih dekat, meskipun wajahnya masih sangat serius, tapi nadanya penuh dengan ketenangan, "Victoria, kamu harus memahami aku yang telah mencari uang dengan susah payah!”

Victoria merasa sangat malu, Wallace meminta itu di jalan besar seperti ini?

"Tapi kaki dan punggung aku sakit, dan tidak punya kekuatan ..." Victoria dengan tatapan menyedihkan menatap Wallace, pandangan matanya mengecil, dan ini sangat baik.

Bakat Wallace dalam hal itu, Victoria berpikir bahwa dia jelas bukan lawannya, setiap kali dia membiarkannya mati, setiap kali dia mengatakan tidak mau, Wallace akan sangat bersemangat seperti bermain PUBG, tidak ada kemungkinan untuk berhenti sama sekali.

Sebelumnya tidak terlalu memikirkannya, tetapi ini sudah terjadi, Wallace lagi menggali dia untuk kepentingan dirinya sendiri!

“Aku akan memijat untukmu saat sampai di rumah.” Wallace berkata dengan wajah serius: "Victoria, tubuhmu terlalu kurus, kamu harus makan banyak dan juga berolahraga, kalau tidak setiap kali akan lelah. "

Setiap hari lelah itu karena siapa, kalau bukan dia.

Wajah Victoria tidak cukup tebal untuk membahas hal-hal ini di jalan, bahkan jika orang lain tidak dapat mendengarnya, itu masih memalukan, karena tatapannya semakin di lihat semakin memalukan, Victoria dengan terburu-buru berkata: "Bukannya ruang makan pribadi ada di sekitar sini, dimana, sudah jalan begitu lama.”

Sebenarnya, tidak terlalu lama, tetapi karena Victoria mengenakan sepatu hak tinggi dan sangat tidak nyaman untuk berjalan.

Victoria mengalihkan topik pembicaraan, Wallace tertawa dan tidak mengatakan apa-apa, dan kembali ke topik sebelumnya: "Setelah memutar jalan ini, akan segera sampai.”

Wallace tidak membahas topik sebelumnya lagi, Victoria merasa lega tapi tidak melihat pandangan Wallace yang tidak akan dipahami dan berkedip sebelah mata dan tersenyum.

Ketika mereka berjalan ke ruang makan pribadi, waktu yang dijadwalkan hampir tiba, Setelah memasuki ruang makan pribadi, Victoria berkata kepada Wallace, dan langsung pergu ke kamar mandi.

Ketika Victoria baru saja sampai di pintu kamar mandi, kedengaran suara aneh dan terdengar suara yang akrab berkata, "Aku tahu, aku pergi dulu."

Suara ini ...

Victoria sedikit berkerut, tapi tidak ingat dari mana dia kedengaran suara itu, tidak lama, pintu kamar mandi terbuka, dan Victoria melihat wajah dari suara wanita itu.

"Nona Chu?" Victoria merasa sangat aneh, wanita yang menelepon di dalam ternyata adalah Elizabeth Chu?

Elizabeth Chu juga tampaknya sangat terkejut, dia sedikit tersenyum dan menyapa: "Nona Gong, tidak kepikiran akan ketemu kamu disini, kami benar benar sangat jodoh.”

“Iya.” Victoria tersenyum samar, bertemu dua kali sehari, dan ini sangat jodoh.

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu