Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 96 Bukan Kelinci Percobaan (1)

Jika biasanya sikap dan perilaku Wanda Gu masih bisa membuatnya merasa bahwa Wanda Gu adalah anak perempuan yang belum dewasa dan masih polos, hari ini dia sudah tidak tahan lagi, sepolos apapun juga tidak seharusnya Wanda mendorong pintu kamar mandi orang yang sedang mandi, ini berhubungan langsung dengan sopan santun dan pelajaran hidup.

Mendengar nada bicara Victoria Gong seperti ini, Wanda Gu sadar dirinya telah bertindak keterlaluan, dengan segera dia tersenyum merasa bersalah dan mengalihkan topik: “Maafkan aku Kakak Victoria, sungguh minta maaf, aku terlalu sembarangan dan mengejutkanmu. Hanya saja aku rasa hubungan kita sangat dekat, tidak tahu bahwa kamu cukup melindungi diri, tetapi mungkin karena aku terlalu lama di luar negeri. Dan hari ini aku datang mencarimu memang ada urusan.”

“Urusan apa?” Victoria Gong tidak tahu ada urusan apa Wanda mencarinya, jangan bilang ingin memintanya menemani mengerjakan sesuatu lagi?”

“Jadi begini, kemarin saat aku ke sekolah, tidak sengaja keceplosan dan salah berbicara, aku bilang belakangan ini kesehatanmu kurang baik. Makanya guru mengasihanimu, dia menyuruhmu jangan terlalu mati-matian menulis skripsi, telat kumpul satu atau dua hari juga tidak masalah. Dia juga memintaku memberitahumu, katanya belakangan ini memang agak sibuk.”

Perkataan Wanda Gu memang terdengar utuh dan lengkap, tetapi Victoria Gong tetap saja merasa ada yang tidak beres. Jika benaran seperti yang dikatakannya, guru pasti akan berusaha mencari cara menelepon dan menghiburnya. Tetapi guru tidak melakukannya, malah meminta Wanda yang memberitahu dia.

Victoria Gong mengerutkan kening, merasa perkataan yang diucapkan Wanda Gu sungguh tidak mudah baginya. Dari dulu Victoria tidak pernah sadar, sekarang jika dipikir-pikir ternyata dia tidaklah sepolos seperti terlihat dari luar.

“Kakak Victoria?” Melihat Victoria tidak berbicara, Wanda pun tidak sabar dan memanggilnya. Dia kesal melihat sikap Victoria seperti itu, karena dia merasa dari dulu Victoria gampang dibohongi, kali ini pun seharusnya berhasil.

Victoria baru sadar dari lamunannya, “Wallace Mo sedang tidak di rumah, aku juga sebentar lagi akan keluar, kamu masih ada urusan lain? Jika tidak ada kita pergi sama-sama saja?” Victoria Gong bermaksud mengusir tamu, dia merasa masih harus memikirkan masalah Wanda Gu dengan baik.

Bisa-bisanya Victoria Gong terang-terangan mengusirnya, Wanda Gu merasa kesal, tetapi rasa kesal itu tetap ditahannnya, berkata: “Tidak perlu, aku datang untuk melihatmu saja, sekaligus menyampaikan pesan dari guru. Karena kamu sibuk, aku pergi dulu saja, lagipula skripsiku juga belum selesai.”

Selesai berkata, Wanda Gu langsung berbalik badan pergi. Saat berbalik badan, tidak terlihat senyuman sedikitpun pada wajah Wanda Gu, wajahnya menghitam sambil berjalan keluar, bahkan bertemu Bibi pun tidak ramah seperti biasanya.

Victoria Gong, kamu sungguh….. sungguh membuatku benci.

Bibi Lee memegang gagang pintu dan menutupnya, berbalik badan dan bertanya dengan penasaran, “Nyonya, kenapa eskpresi wajah Nona Wanda Gu seburuk itu?”

Victoria Gong sedikit terkejut, semakin yakin bahwa Wanda Gu memang sedang sok kenal dan sok

dekat dengannya.

“Tidak apa-apa, mungkin sedang tidak enak badan.” Dia berkata sambil berbalik badan dan langsung naik ke lantai atas, terhenti sejenak dan menambahkan, “Lain kali jika dia datang lagi, jangan langsung membukakan pintu untuknya.”

“Baiklah, Nyonya.” Bibi Lee menganggukkan kepala tanpa bertanya lebih lanjut.

Wanda Gu kembali ke mobil dan kesal hingga menekan klakson dengan keras, suara yang tajam memecahkan keheningan dalam kawasan perumahan.

“Sial!” Dia melepaskan tangan dari klakson dan memarahi dengan kasar, jika Victoria Gong sampai menceritakan masalah hari ini pada Kak Wallace, maka identitasnya akan berubah dari adik tetangga menjadi perempuan yang ingin merusak rumah tangga orang lain.

Jika bertemu Wallace Mo nanti, semua sikap dan bujuk rayu padanya pasti tidak akan berguna lagi.

Sedikit kelewatan saja akan membuat Wallace Mo punya kesan buruk terhadapnya.

Memikirkan ini, Wanda Gu pun menggigit bibir dengan kuat, “Bisa-bisanya dia merebut Kak Wallace Mo saat aku sedang diluar negeri, hanya seorang murid miskin yang keluarganya bangkrut saja mau masuk ke keluarga Mo!”

Saat mengucapkan ini, dia merasa semakin marah, bagaimana ini, apa yang harus dia lakukan.

Wanda Gu menggigit bibir, tidak ada cara lain, hanya bisa mencari Kakak Sepupu dan meminta bantuannya.

Berpikir demikian, dia pun langsung mengeluarkan handphone dan menelepon ke luar negeri.

Hanya terdengar bunyi “Tut, tut”, setelah tujuh kali berbunyi, akhirnya telepon itu diangkat, terdengar suara serak perempuan dari ujung telepon, “Wanda ? Ada masalah darurat apa hingga membuatmu telepon tengah malam?”

“Maaf, Kakak Sepupu, aku terlalu panik hingga tidak melihat jam, sudah mengganggu tidurmu ya, tunggu kamu bangun baru ku telpon lagi ya.” Wanda Gu mengucap maaf di bibir, tetapi wajahnya malah tidak terlihat bersalah sedikitpun, malah bercermin dan merapikan rambutnya.

Terdengar suara perempuan itu sedang merapikan pakaian, kemudian berkata, “Tidak apa-apa, katakan saja, kebetulan sebentar lagi aku mau pergi memotret pemandangan malam.”

“Sudah semalam ini masih saja memotret .” Wanda Gu melanjutkan, “Lagi-lagi untuk lomba itu ya?”

“Iya.” Perempuan itu pun menjawab dengan nada datar.

“Sudah bertahun-tahun, kamu masih saja mati-matian demi peringkat nomor satu itu, sungguh teguh hatimu.” Saat berbicara, Wanda Gu merasa tidak sabar lagi, dia pun menjelaskan dengan singkat, “Kakak Sepupu, kamu bilang saat pulang nanti akan memastikan hubungan Kak Wallace dengan perempuan itu, aku bertemu dengan perempuan itu di pesta minum, melihatnya tidak bisa berpikir jernih, akupun menceritakan soal perasaanku pada Kak Wallace lagi, tadinya hubungan dia dan Kak Wallace selalu bertentangan, tetapi setelah terluka waktu lalu, Abang Wallace malah menjadi sangat perhatian dan melindunginya.”

Topik sudah dimulai, Wanda Gu pun menceritakan semua kejadian dan keadaan dengan sejelas-jelasnya, terakhir menambahkan, “Dan hari ini dia malah mengusirku pergi!”

yang bisa menginjak rumah besar keluarga Mo pastilah perempuan yang punya rencana busuk, sekarang kamu sudah diwaspadai, bagaimana mungkin mendekati Kak Wallace mu lagi.”

“Wanda ….” Perempuan itu berkata dengan tidak berdaya, “Kamu terlalu ceroboh dan sembarang,

“Aaaaa, Kakak Sepupu, aku sudah tahu salah, cepat tolonglah aku, beritahu apa yang harus kulakukan.” Wanda Gu berkata dengan manja.

Perempuan itu menghela nafas, “Sungguh tidak berdaya karenamu!”

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu