Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 126 Tanda-tanda Akan Sadar (1)

Kelly Lin berbaring di ranjangnya dengan malu, menatap bayangan Wallace yang pergi menjauh, ia menggertakkan giginya, dengan raut wajah kejam, ia berkata dengan penuh kebencian, "Victoria Gong! Semua ini adalah salahmu!"

Wallace Mo bergegas keluar, memikirkan Victoria Gong yang masih di rumah sakit, tetapi ketika dia turun, dia melihat Victoria Gong yang tercengang di tempatnya.

Melihat Victoria yang tercengang seperti itu, Wallace Mo menduga bahwa Victoria pasti telah melihatnya memeluk Kelly Lin dan salah paham padanya.

Khawatir Victoria Gong membeku kedinginan, Wallace Mo bergegas maju dan melepaskan pakaiannya kemudian mengenakannya pada Victoria Gong.

Victoria Gong melihat pergerakan Wallace Mo dan hatinya terasa hangat. Tapi saat ia teringat adegan barusan, dia menengadah dan menatap mata Wallace Mo, seperti ingin mencari penjelasan dalam matanya.

Mengetahui apa yang dipikirkan Victoria Gong, Wallace Mo menjelaskan tanpa menunggunya bertanya: "Ada masalah dalam pekerjaan dan sebagai kuasa hukum proyek tersebut Kelly Lin menghadiri pesta bersamaku, kemudian ia mabuk dan aku mengantarnya pulang.”

Setelah kesalahpahaman terselesaikan, Victoria Gong masih merasa tidak senang dan berkata: "Mengapa kamu tidak mengangkat teleponku?”

Wallace Mo tiba-tiba berkata sambil tersenyum: "Ponsel ku ada di dalam mobil, aku bahkan berencana pergi ke rumah sakit untuk menemui mu, bagaimana kamu bisa pulang?"

Kemudian Victoria Gong menceritakan kunjungan Charles Gong pada Wallace Mo.

Wallace Mo mengangguk, hatinya ada sedikit rasa penyesalan karena ia lagi-lagi meninggalkan Victoria sendiri.

"Ayo pulang," bisiknya meraih pinggang Victoria yang ramping. tiba-tiba berhenti, menatapnya dan berkata dengan cemburu, "kamu telah memegangnya."

Victoria tiba-tiba menghentikan langkahnya, menengadahkan kepala dan berkata dengan cemburu: “Tanganmu bekas memeluknya.”

Wallace Mo mengeluarkan tisu dan segera menyapukannya pada kedua telapak tangannya, dan menatapnya lucu lalu bertanya: “Kalau sekarang bagaimana?”

Victoria mengangguk, “Lumayan!” Suaminya memeluk wanita lain, sebesar apapun hatinya, ia tetap bisa merasakan cemburu.

Wallace Mo mengacak rambutnya yang panjang dan menuntunnya kembali ke rumah.

Victoria istirahat beberapa hari di rumah, hingga tiba saatnya hari sidang kelulusannya.

Di pagi hari, Wallace Mo mengantar Victoria Gong ke sekolah. Saat dia menyetir, dia berkata dengan lembut: "Telepon aku setelah selesai, aku akan menjemputmu. "

Victoria menggeleng dan menjawab: “Tidak perlu.”

Melihat Wallace Mo yang menatapnya dengan ragu, Victoria Gong meremas tangan kecilnya dan melanjutkan: " Aku ingin pergi melihat senior, aku sudah lama tidak melihatnya, dan aku tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang. " Victoria menunduk, terdapat tatapan menyalahkan di matanya.

Wallace Mo menatap Victoria Gong yang suasana hatinya memburuk, walaupun sebenarnya dia tidak ingin Victoria mengkhawatirkan pria lain, tapi mengingat Bryan Lu telah menyelamatkan hidup Victoria, dan Victoria hanya ingin berterima kasih padanya.

Wallace meneghiburnya: "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja. Apakah kau ingin aku temani? "

Wallace Mo takut Selina Lu akan kembali melukai Victoria dengan ucapannya.

Victoria sangat tersentuh karena pengertian dan perhatian dari Wallace Mo , karena ia tahu bahwa Wallace sangat sibuk akhir-akhir ini, Victoria Gong Waner berkata: “Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri.”

Wallace Mo mengantar Victoria Gong sampai ke sekolah, dan mendaratkan kecupan ringan di wajahnya kemudian berkata: “Jaga dirimu baik-baik, hubungi aku jika ada apa-apa.”

Wajah Victoria bersemu merah, ini di depan gerbang sekolah! Banyak sekali yang melihatnya! Victoria mengangguk seperti anak ayam yang sedang mematok beras.

Melihat Victoria yang malu-malu, membangkitkan suasana hati Wallace kemudian ia bergerak meninggalkan Victoria.

Selesai siding kelulusannya, Victoria mencegat taksi dan menuju rumah sakit.

Victoria membuka pintu perlahan dan tidak melihat keberadaan Selina, Victoria sedikit lega karena ia tidak ingin membuat keributan dengan Selina.

Melihat Bryan yang sedang tertidur di ranjang rawat, ia begitu diam. Bulu mata yang panjangnya menyebar dengan tenang, wajahnya pucat dan tidak ada ekspresi.

Pikirannya kembali ke hari ketika Bryan menyelamatkan dirinya tanpa memikirkan hidupnya sendiri, hidung Victora sedikit masam, ia duduk di samping tempat tidurnya, memegang tangannya yang besar dan hangat, dan berdoa dalam hati agar Bryan bisa segera bangun.

Sinar matahari yang cerah memantul ke ruang rawat.

Mata Victoria Gong yang berbinar jernih memandangi Bryan Lu yang tenang, wajahnya penuh dengan kelembutan, memegang erat tangannya yang besar nan hangat, dan berbisik mengenang tahun-tahun terbaik mereka di masa lalu.

"Senior, apakah kau masih ingat? Tidak ada yang ingin bermain denganku ketika aku masih kecil, hanya kau yang akan membawaku. Saat pulang sekolah, seseorang membully ku dan kau akan berdiri di depan ku dan melindungiku. Kau sudah seperti kakakku sendiri…... "

Melihat kakak laki-laki yang selalu melindunginya dimana pun sebelumnya, kini terbaring di tempat tidur dengan hening, mata Victoria melembab dan menunduk menelan ludah dengan susah.

Setetes air mata jatuh diatas jari-jari panjang Bryan Lu, jarinya bergetar lembut.

Victoria yang tenggelam dalam kesedihannya, merasakan sedikit getaran di tangannya, matanya yang masih dipenuhi oleh air mata, melihat jari-jari Bryan Lu bergerak pelan.

Victoria menoleh dengan cepat menatap Bryan Lu, dengan lembut memanggil: "Senior, senior, bisakah kau mendengarku?"

Mata Bryan Lu masih tertutup rapat, tetapi jari-jarinya bergerak lagi.

Victoria Gong sangat senang dan buru-buru memanggil dokter.

Dokter bergegas datang untuk memeriksanya, dan berkata, "Gelombang otak pasien telah berfluktuasi, dan ia akan segera sadar. Kalian harus sering berbicara dengannya, dengan begini akan lebih membantu untuk pemulihan pasien . "

Victoria Gong terkejut. Apakah dia yang telah membangunkan seniornya?

"Bagaimana kabar kakak ku?" Selina Lu yang menerima panggilan telepon dari rumah sakit, langsung bergegas ke rumah sakit.

Dokter segera pergi setelah menjelaskan keadaannya.

Di dalam ruangan, hanya tersisa dua wanita ini dan Bryan Lu yang sedang terbaring di ranjang rawat. Selina Lu bertanya dengan wajah dingin: "Apa lagi yang kau lakukan? Untuk siapa kau bersandiwara!"

Victoria Gong sedikit mengernyit, tetapi dia tidak tersinggung atas ucapan Selina, ia berkata dengan tenang: "Aku baru saja mengenang masa kecilku dengan Bryan. Dia merespons nya, jadi aku ingin merawatnya disini sampai dia bangun."

Novel Terkait

Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu