Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 78 Perlakuan Spesial (2)

Akhirnya, Wallace Mo menekan telapak tangannya dikepala Victoria Gong, suaranya berat: “Tidur.”

Iya, kalau begini aku sudah sangat terbiasa. Victoria Gong menutup matanya dengan puas, ia mulai dibawa dewa mimpi tenggelam.

Wallace Mo tidak tidur secepat itu, mendengar nafas victoria Gong yang panjang, kepala Wallace Mo berjejer begitu banyak proyek, ternyata memang bukan cuma kecurigaannya, tapi memang ada orang yang berulah. Bryan Lu, kalau ini benar adalah rencanamu, kau pasti akan menyesal.

Keesokan harinya Wallace Mo bangun pagi sekali, seperti biasa ia menyiapkan sarapan dulu untuk Victoria Gong baru ia pergi ke kantor. Victoria Gong tidur sampai jam delapan baru ia bangun. Ia menghangatkan sarapan dan langsung makan, sebentar lagi dia akan ke kampus dan mengumpulkan fotonya, lalu pergi menemui Bryan Lu untuk bertanya tentang masalah kemarin.

Victoria Gong memakan sarapannya, dan berhenti tiba-tiba. Melihat dirinya sedang mengunyah kepingan telor dan sedikit pusing. Tapi tiba-tiba ia teringat satu hal. Dia bahkan setiap hari makan masakan Wallace Mo! Mungkin, kira-kira Ibu Mo dan Ayah Mo belum pernah mendapatkan perlakuan ini?

Victoria Gong meraba-raba handphonenya, mengirim wechat kepada Willy Mo.

Willy Mo, apa kau pernah makan masakan Wallace Mo.

Dengan cepat Wallace Mo membalas.

Tiga tahun lalu pernah makan sekali.

Mata Victoria Gong terbelalak, tiga tahun lalu?

Lalu Ayah dan Ibu?

Mungkin pernah makan dua kali lebih banyak dariku.

Terimakasih..

Setelah Victoria Gong membalas chat ia pun meletakkan handphonenya. Ia melihat sarapan diatas meja, menarik nafas dalam dan memakannya habis.

Dia baru menyadari kalau dia sudah menikmati perlakuan yang tiada duanya selangit dan bumi. Ia bahkan bisa membuat Wallace Mo setiap hari masak untuknya!

Setelah Victoria Gong makan ia memandang piring kosong itu, wajahnya langsung mengembang senyum geli. Dia merasa sangat gembira, bagaimana ini!

Disana Willy Mo meletakkan handphone dan mendapati Wallace Mo sedang melihatnya. Jadi dia segera berpura-pura mengambil pulpen dan bersikap seolah sedang fokus pada rapat.

Setelah rapat selesai, Wallace Mo menyuruh Willy Mo untuk tetap tinggal didalam ruang rapat.

“Kau main handphone saat rapat.” Wallace Mo tidak percaya Willy Mo bisa melakukan ini.

Wallace Mo mengangkat alisnya, mengangguk: “Iya, aku main hape.”

“ck.” Wallace Mo berbalik ingin beranjak.

Willy Mo meletakkan hanphone yang ia mainkan, dan tertawa pelan: “Kau memperlakukan Nona Gong yang dirumahmu dengan sangat baik.”

“Ha?” Wallace Mo menghentikan langkahnya.

“Setiap hari memasakkan makanan untuknya.” Willy Mo tertawa, nada bicaranya sedikit mengejek.

Walalce Mo berbalik dan mengambil handphonenya. Willy Mo tidak bergerak sama sekali, membiarkan Wallace Mo mengambilnya.

Setelah Wallace Mo selesai melihat isi chat mereka berdua, ia melempar handphone ke atas meja: “Anggap saja ini hiburan untukmu.”

Willy Mo melihat Wallace Mo beranjak pergi pun tertawa sebentar dan mengambil handphonenya. Tiga bulan yang lalu dia masih makan masakan Wallace Mo. Iya... tapi mengatakan seperti itu setidaknya kakak iparnya akan sedikit senang bukan? Terserahlah, lagipula setelah ini Wallace Mo hanya akan memasakkan masakan untuk Victoria Gong, ia mau bicara seperti apapun sama saja.

Victoria Gong keluar rumah kali ini pergi ke kampus, tidak seperti sebelumnya yang di todong oleh fans club. Didalam kampus orang yang melihatnya sudah tidak lagi menunjuk-nunjuknya. Victoria Gong benar-benar bisa merasakan, angin ribut yang dibawa Bernice tsu sudah berlalu. Kehidupannya sudah kembali normal.

Foto sudah ia serahkan kepada dosennya, dosen sangat puas lalu bicara beberapa patah kata kepada Victoria Gong dan berlalu. Victoria Gong sekalian makan siang diluar, dan menyetir mobilnya kearah kantor Bryan Lu.

Ini adalah kali pertamanya ia pergi ke kantor Bryan, dia melihat alamat dari berita tentang perusahaan itu di majalah. Biasanya perusahaan yang baru saja dibuka akan menyewa gedung orang, tapi dia pernah mendengar kalau perusahaan Bryan Lu langsung membeli setengah dari gedung bisnis besar ini, bukan orang yang sekedar kaya.

Sesampainya di perusahaan Bryan Lu, Victoria Gong dihadang.

“Maaf Nona, anda mencari siapa?” Nona di meja resepsionis menahan Victoria Gong dengan sopan, senyum diwajahnya terlihat hanya formalitas saja. Dia juga karena melihat Victoria Gong menggunakan barang bermerk di sekujur tubuhnya, baru ia memasang wajah tersenyum. Coba kalau dia memakai baju biasa saja, ia tidak akan tersenyum. Dia setiap hari sudah melihat banyak perempuan yang ingin mendekati kepada di rumah mereka, perempuan ini tidak secantik perempuan-perempuan lain. Yang paling penting perempuan ini tidak bisa dandan, dan masih berani menggoda direktur? Benar-benar perempuan tidak tahu malu.

Victoria Gong baru menyadari kalau dia ingin datang mencari direktur di perusahaan ini, dan bukan tetangganya sedari kecil dan senior, kalau tidak janjian takutnya ia tidak akan bisa bertemu dengannya. Tapi kalau tidak bertemu dengannya sekarang, dia tidak tahu harus kapan mengajaknya bertemu lagi. Apalagi sekarang Wallace Mo sedang kerja dan tidak tahu dia sedang melakukan apa. Kalau menunggu sampai Bryan Lu pulang kerja dan baru mencarinya, Wallace Mo juga sudah pulang. Dia sekarang pergi mencari Bryan Lu juga adalah sembunyi-sembunyi, sangat mirip istri yang penuh keberanian. Karena Wallace Mo kalau tahu dia sedang sembunyi-sembunyi mencari Bryan Lu ia pasti akan marah.

“Aku datang mencari Senior Bryan.” Victoria bicara seperti itu, nona resepsionis pun langsung menarik senyumnya.

“Maaf Nona, kalau anda tidak janji terlebih dahulu, anda tidak bisa menemui Direktur.” Kalau seorang perempuan yang memakai barang bermerek ingin bertemu Boss mereka, pasti Boss mereka juga tidak akan sibuk kan. Apalagi, dua hari yang lalu ia juga mengusir dua orang perempuan seperti ini, kemarin ia mengusir tiga orang, hari ini perempuan ini adalah yang pertama. Nona resepsionis mengucapkan sepatah kalimat panjang, dan menunggu kalau Victoria Gong tidak pergi juga ia akan memanggil satpam datang. Beberapa hari ini satpam juga sudah mengusir banyak perempuan, termasuk yang satu ini.

Victoria Gong tersenyum sambil menganggukkan kepala, dia menyadari kalau nona di resepsionis menganggapnya adalah perempuan pengejar-ngejar. Jadi dia mengeluarkan handphone dan menelpon Bryan Lu. Bryan Lu menerima telpon itu pun sangat gembira, tidak ia sangka Victria Gong akan menelponnya.

“Hallo Victoria,ada urusan apa?” dia mengangkat telponnya, bibirnya agak mengembang

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu