Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 130 Menjelaskan secara pribadi (2)

Wallace melambai-lambaikan tangannya, berkata:"masalah ini jangan dibicarakan lagi, aku mengampuninya,siapa yang akan mengampuni anak ku!" Aku tidak akan melepaskan  mereka begitu saja!"

Setelah mengatakan itu, Wallace dengan wajah suram meninggalkan tempat, meninggalkan dua wanita di ruang tamu.

Hei! "Ibu Wallace teriak," keputusan Wallace tidak akan mungkin untuk berubah. "

Aku sangat mengerti dia.

"Ibu, aku akan mencoba untuk membujuk dia lagi."

Ibu Wallace menepuk tangannya, "lupakan lah , Wallace sudah mempunyai keputusan sendiri,jangan karena masalah ini hubungan kalian menjadi rusak."

Victoria mengangguk, dan berkata:"Baiklah, dengar ibu."

" Melihat Victoria berperilaku baik, Ibu Wallace dengan riang berkata: "menantu yang berbakti, tidak seperti itu bocah itu, tidak ada hati nurani."

Di dalam Kamar,Wallace bersin-bersin.

Victoria tersenyum lembut, mewakili Wallace dan menjelaskan: "Wallace sebenarnya sangat berbakti, hanya tidak tahu cara menyampaikannya saja."

Setelah selesai mengobrol, ibu Wallace ingin pulang.

Victoria berdiri  untuk mengantarnya, Ibu Wallace sulit untuk mengatakan sesuatu,kemudian  tarik tangan Victoria, berkata: "Victoria, kurang kehadiran seorang anak, kami juga sangat sedih, tapi aku juga berharap Kamu dan Wallace...... Terus bekerja keras!"

Mendengar kata-kata ibu Wallace,Victoria awalnya Merasa sedih,tapi setelah mendengarnya menjadi semangat, mata berkedip-kedip, terus bekerja keras?

Wajah Victoria langsung merah, dan mengangguk, menyanjung: "Baiklah, ibu, kita akan bekerja keras."

Ibu Wallace menepis tangannya dan meninggalkan  dengan rasa puas.

Victoria berbalik badan menutup, tapi disaat itu Wallace tiba-tiba muncul dan mengejutkan dia, orang ini bagaimana diam-diam di belakang!

Victoria berjalan ke depan, memeluk lengannya, dan bertanya dengan lembut: "tidak marah lagi?"

Wallace  mendengus, wajah masih sangat busuk-busuk, hanya mendengar suara pintu, menebak bahwa ibu sudah pulang, dan keluar untuk mengantarnya, bukan berarti dia sudah tidak marah lagi.

Melihat dia demikian, Victoria menggoyangkan tangannya, dan membujuknya:“Aku tahu kamu melakukan ini semua hanya untuk diriku, dan juga demi keluarga ini, kami tidak akan mengungkit masalah ini lagi, baikkah?”

Wallace Mo sedikit membaik tapi tetap saja tidak menghiraukannya.

Victoria Gong bersikap manja kepadanya:"Suamiku, jangan marah lagi!"

Wallace menundukkan kepalanya melihat ke Victoria, dengan terkejut tidak menyangka, "Barusan saja kamu panggil aku dengan sebutan apa?"

Wajah Victoria bengong, meskipun sudah menikah dengannya, tapi ini pertama kalinya dia memanggilnya dengan sebutan itu, dulu merasa sangat aneh, tetapi sekarang tidak begitu memikirkannya lagi.

Wajah Victoria menjadi merah, melepaskan tangannya, "Kenapa? kamu tidak menyukainya? Lain kali aku tidak akan memanggil sebutan itu lagi."

“panggil sekali lagi, aku ingin mendengarnya."

Melihat wajahnya yang penuh pengharapan, sepasang mata yang begitu berkilau, Victoria juga memanggilnya lagi,"Suamiku"

Wallace Mo sangat senang, mengendong Victoria dan berjalan ke arah kamar tidur.

"Ah, apa yang sedang kamu lakukan!" Victoria sedikit terkejut, dengan cepat merangkul lehernya.

"mendengar perintah ibu, berusaha lagi!" Wallace Mo dengan tatapan nakal melihatnya.

Victoria merasa sangat malu, ternyata dia mendengar semuanya.

Wallace Mo langsung menciumnya, dan mereka berdua lenyap dalam ciuman tersebut.

Wallace Mo membisikkan di telingannya, "Victoria, aku suka mendengarmu memanggilku 'Suamiku'."

Victoria merasakan kesenangan, merangkul lehernya, dan juga membalas ciumannya.

Cuaca pagi hari begitu indah....

Victoria bangun dari mimpi, merasakan sekujur tubuhnya sakit.

"kamu telah bangun." Wallace Mo dengan suara lembut mengatakannya.

Victoria terkejut setelah mendengar suaranya, "Mengapa kamu tidak pergi ke kantor?" Biasanya dia sudah terbiasa dengan hanya dia sendiri yang tersisa di atas ranjang itu.

"menunggu mu bangun aku baru pergi."

Victoria lenyap dalam kelembutannya di pagi hari ini.

Setelah Victoria selesai beres-beres, mereka berdua turun untuk sarapan, dan seperti biasanya Victoria mengantarkan dia pergi bekerja.

tetapi Wallace Mo tidak ingin pergi , dengan malu mengatakan, "Kamu belum memanggilku?"

Victoria penuh dengan pertanyaan, dia akhirnya mengerti mengapa Wallace Mo menunggu nya bangun dan tidak pergi ke kantor, melihat dia yang begitu kekanak-kanakan, dengan lembut berkata, "Suamiku, cepatlah pergi bekerja."

mendengar jawaban yang puas darinya, suasana hati Wallace menjadi baik, dengan lembut menciumnya, "Aku akan pergi."

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu