Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 230 Mengadopsi Seorang Cucu (2)

Ketika Victoria Gong dan Wallace Mo beranjak, Ibu Mo keluar menghampiri Ayah Mo.

“Jangan dipikirkan lagi. Kau sudah melihat sikap Wallace.” ujar Ayah Mo sambil mengehela nafas.

“Aku tahu. Aku hanya merasa ada yang mengganjal saja.”

“Jangan begitu. Aku akan menemanimu mengunjungi William besok.”

Mendegar ucapan Ayah Mo, Ibu Mo lalu menoleh ke arahnya sambil mengangguk dan tersenyum.

Wallace Mo menarik Victoria Gong ke kursi penumpang, lalu mengemudikan mobilnya ke rumah.

“Aku akan tinggal disini untuk hari ini. Sampai jumpa!”

Victoria Gong baru saja akan membuka pintu mobil. Namun, Wallace Mo menarik tangannya sambil mengunci pintu mobil.”

“Lepaskan aku!”

Wallace Mo menatap Victoria Gong, “Tidak akan!”

Victoria Gong terpaksa duduk diam dengan kesal. Dia tidak lagi berkata-kata.

Wallace Mo tertawa, lalu mulai mengemudikan mobilnya.

Ketika tiba di rumah, Victoria Gong cepat-cepat membuka pintu. Namun, Wallace Mo masih menguncinya.

“Aku mau turun!”

“Victoria.” ujar Wallace Mo lirih, “Aku tidak setuju ayah dan ibuku mengangkat William menjadi cucu demi kebaikanmu. Itu saja yang harus kau tahu, aku melakukannya demi kebaikanmu.”

Demi kebaikanmu, demi kebaikanmu. Semua orang tampaknya mengatakan hal yang sama padanya.

“Kau jelaskan padaku bagaimana keputusanmu barusan demi kebaikanku. Katakan padaku kapan aku butuh kau untuk baik padaku.” ujar Victoria Gong.

Banyak orang tidak paham jika isteri butuh dilibatkan dalam diskusi juga dalam pengambilan keputusan, tidak melulu mendengar ‘demi kebaikanmu’ semata.

“Wallace, apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?”

“Tidak.” ujar Wallace Mo lirih, tidak berani menatap Victoria Gong.

“Lihat aku.”

Wallace Mo menatap Victoria Gong.

Di bawah cahaya yang redup itu, Victoria Gong tidak bisa melihat mata Wallace Mo yang seketika waspada.

“Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?” tanya Victoria Gong lagi.

Wallace Mo mengucapkan sesuatu dengan lirih.

Setelah Victoria Gong mendengarnya, dia membuang muka lalu hening.

“Victoria.” panggil Wallace Mo lirih.

“Ayo masuk.” jawab Victoria.

Dia lalu membuka pintu mobil dan berjalan menuju lift.

Wallace Mo tertawa. Setelah mengunci pintu mobil, dia mengejar Victoria sambil menarik tangannya.

Setelah mandi, dengan suasana hatinya yang berantakan, Victoria Gong merebahkan diri di ranjang. Dia tidak tahu apa yang sedang dia pikiran.

“Victora, jangan dipikirkan lagi.” ujar Wallace Mo sambil duduk di sampingnya.

Victoria Gong menoleh dengan malu, “Papa dan mama melakukan semua itu supaya kita cepat memiliki anak?”

“Hm.” Wallace Mo mengangguk, “Kau jangan terburu-buru. Kita menyesuaikan saja.”

Dalam situasi itu, Wallace Mo harus membuat satu alasan yang masuk akal untuk meredakan masalah pengadopsian cucu. Dia tahu jika dia membuat satu kebohongan, dia juga harus membuat kebohongan lain untuk menyertainya. Namun, dia tidak ada cara lain lagi. Cara ini juga melukai dirinya sendiri.

“Tapi…” Victoria Gong tidak tahu bagaimana harus mengatakannya. Dia juga tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Melihat wajah Victoria Gong, Wallace Mo lalu memeluknya, “Papa dan Mama sangat menginginkan cucu, jadi mereka begitu, berniat memberimu sedikit tekanan. Tapi, kita menyesuaikan saja, tidak perlu buru-buru.”

“Namun, aku jadi tidak enak dengan Papa dan Mama. Aku selama ini tidak memberikan apa yang mereka inginkan. Mereka pasti sudah kehilangan harapan terhadapku.”

“Kalau begitu, kau mau kita coba sekarang?” ujar Wallace Mo sambil tertawa.

Mendengar ucapan Wallace Mo, Victoria Gong mendongak sambil menatapnya, “Wallace Mo, kau jahat sekali.”

Victoria Gong lalu melepaskan diri dari pelukan Wallace Mo. Dia masuk ke dalam selimut sambil memunggungi Wallace Mo, “Kita tidak akan melakukannya mala mini.”

Wallace Mo tertawa. Dia lalu berjalan menuju ruang studinya untuk mengurus beberapa hal.

Ketika dia kembali ke kamar, Victoria Gong sudah terlelap. Wallace Mo merebahkan diri perlahan di sampingnya sambil membenarkan posisi selimutnya. Victoria Gong berbalik badan, lalu memeluk Wallace Mo.

“Victoria, bukannya kita tidak akan melakukannya malam ini?” ujar Wallace Mo sambil memeluk Victoria Gong dengan erat. Dagunya berada di kepala Victoria.

“Wallace, kau tidak bisa membohongiku.” gumamnya dengan lirih.

Apa dia sedang bermimpi?

Wallace Mo terkejut lalu menatap wanita di pelukannya. Matanya tertutup rapat, nafasnya stabil. Wallace Mo lalu menghela nafas lega. Kalau Victoria Gong menanyainya lagi, dia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa.

“Victoria, maafkan aku.” ujarnya lirih, merasa bersalah.

Ketika Wallace Mo tahu dia dan Matthew ada hubungan darah, Wallace Mo berusaha keras menyembunyikan hal itu dari Victoria Gong. Dia menyalahkan dirinya sendiri. dia ingin memberitahu Victoria Gong yang sebenarnya. Tapi, dia tidak bisa. Dia tidak ingin kehilangan Victoria Gong.

“Victoria, aku mencintaimu.”

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu