Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 184 Pindah kamar (1)

William sangat senang begitu mendengar suara Victoria, dia pun mempercepat langkahnya menuju Victoria.

"Tante, kamu tadi kemana? Aku mencarimu kemana-mana." William cemberut.

Ternyata William sedang mencari dia! Victoria setengah jongkok, berusaha menghibur William.

"Maaf William, tante tadi ada sedikit urusan." Victoria mengelus wajah William.

William mengangguk, kemudian tertawa, asalkan sudah ketemu Victoria, dia sudah merasa lega, dia benar-benar takut Victoria akan pergi mendadak seperti ibunya.

Melihat William sudah memaafkannya, Victoria pun tersenyum. Tadi ketika dia kepikiran dia masih harus keluar beli makan siang, dia pun dilema.

"Antar dia kembali ke kamarnya dulu." William yang berdiri di samping berkata.

Hati mereka terhubung! Victoria berpikir.

"William, tante dan paman sekarang mau pergi beli makan siang, kita antar kamu kembali ke kamar dulu ya?"

"Baik." William mengangguk.

Setelah mengantar William kembali ke kamarnya, Victoria dan Wallace pun keluar bersama, setelah lewat setengah jam, mereka membawa plastik besar berjalan masuk ke kamar Ibu Mo.

Victoria menaikkan meja yang terhubung dengan kasur, kemudian membuka kotak makan yang mereka beli satu per satu dan menyusunnya di depan Ibu Mo.

"Ibu, ibu makan dulu makanan ini, nanti malam aku baru masak untukmu." Makanan yang dibeli di luar bagaimanapun tidak akan sesehat dan sebersih buatan sendiri.

"Victoria, benar-benar sudah menyusahkan kamu." kata Ibu Mo, ekspresinya lembut, tidak tahu berapa pahala yang dia kumpulkan di kehidupannya yang lalu, sampai-sampai dia bisa mendapatkan menantu sebaik ini.

"Ibu, apa yang ibu katakan." Victoria menyalahkan Ibu Mo, "Asalkan ibu sehat, aku rela melakukan apapun."

Ayah Mo dan Wallace berdiri di samping melihat mereka berdua, merasa sangat puas dan terharu.

"Ayah, ibu, kalian makan dulu, aku pergi antar makan siang untuk William." Victoria pun bermaksud berdiri.

"Siapa William?" Ayah dan Ibu Mo berkata bersamaan sambil memberi pandangan penuh tanda tanya kepada Victoria.

"Oh, anak tetangga, dia juga dirawat di rumah sakit ini, tapi ibunya terlalu sibuk, tidak ada waktu menjaganya." Victoria menjelaskan.

Ayah dan Ibu Mo menunjukkan ekspresi bingung, mengapa mau menjaga anak orang lain? Victoria ini sudah sedikit terlalu penolong, kalau sampai terjadi sesuatu kepada si anak, bukannya akan menjadi salahnya?

"Victoria...." Ibu Mo baru mau menasehatinya, namun malah dipotong oleh Wallace:

"Ibu, tidak apa-apa." kalaupun benar ada masalah, dia juga percaya dia bisa membantu istrinya.

Satu perkataan Wallace membuat hati ayah dan ibu Mo tenang: "Kalau begitu, pergilah."

Memang suaminya paling baik, selalu mengambil pihaknya, Victoria melihat suaminya sejenak untuk menunjukkan rasa terima kasihnya, kemudian, dia pun membawa makan siang William dan berjalan keluar dari kamar Ibu Mo.

Ketika Victoria tiba di kamar William, dia sedang bersandar di depan jendela, tidak tahu sedang melihat apa.

"William, sudah waktunya makan." Victoria memanggil William, berjalan menuju depan kasur, kemudian mengeluarkan kotak makan dari kantong plastik.

William naik ke kasur, kemudian mulai makan makanan yang dibawa Victoria.

"William, karena tante beberapa hari ini mau menjaga ibu tante, kemungkinan tidak bisa sering datang menemanimu." Victoria mengelus kepala William, berkata dengan tidak tega. Sumsum tulang belakang yang cocok dengan Ibu Mo juga tidak tahu kapan baru bisa ketemu.

"Ada apa dengan ibu tante?" William mendongak, bertanya dengan polos.

"Sakit sama seperti William."

"Bisa sembuh?"

"Tante percaya pasti bisa, tapi tante harus menjaganya dengan baik." Tidak boleh sampai ada yang kurang.

"Aku mengerti, kalau begitu tante pergilah." kemudian, William menunduk, kembali memakan makan siangnya.

Victoria tetap merasa sedikit tidak tega, tapi di saat sepenting ini, dia tidak mungkin tidak mempedulikan ibu mertuanya, dan malah menjaga anak seorang tetangga. Terpaksa dia harus rajin sedikit, berusaha menjaga mereka berdua.

Ketika Victoria kembali ke kamar Ibu Mo, Ibu Mo sudah tertidur, Ayah Mo juga sudah berhasil dibujuk pulang oleh Wallace, nanti malam baru kembali.

Wallace menarik Victoria keluar dari kamar, ekspresinya sedikit misterius.

"Ada apa?" Victoria bertanya.

"Katakan, kamu mau bagaimana berterima kasih kepadaku?" Wallace menaikkan alisnya, menunjukkan tampang angkuh.

"Apa?" Victoria sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dikatakan Wallace, tapi dia bisa menebak pasti ada hal bagus, sudut matanya mulai muncul tanda-tanda senyuman.

"Aku tadi berbicara dengan pihak rumah sakit, suruh mereka memindahkan kamar William ke sebelah kamar ibu, dengan begitu kamu tidak perlu begitu kesusahan lagi." Wallace mencubit ringan hidung Victoria, wajahnya penuh dengan cinta.

Victoria sudah tidak tahan diri dan melompat ke tubuh Wallace: "Wah, suamiku, kamu benar-benar terlalu baik! Aku benar-benar sangat mencintaimu!" Hal yang tadi masih membebani pikirannya, tidak disangka baru sebentar sudah diselesaikan oleh suaminya, perasaan seperti ini benar-benar sangat bahagia.

Kalau mereka sekarang di tempat lain, William akan langsung 'memakannya' di tempat, tapi mereka sedang di rumah sakit, tidak bisa tidak memperhatikan lingkungan, dia pun langsung menarik Victoria turun dari tubuhnya.

"Dasar bodoh, aku mana mungkin tega membiarkanmu kesusahan."

"Terima kasih, suamiku." Victoria pun bersandar di bahu Wallace, hatinya berbunga-bunga.

Kemudian, karena di perusahaan masih ada kerjaan, Wallace pun kembali ke perusahaan, dan Victoria pun tinggal di rumah sakit menjaga Ibu Mo dan William.

Sore hari, Victoria pulang ke rumah untuk memasak, selesai masak dia pun bergegas kembali ke rumah sakit.

Tapi kebetulan, ketika dia baru sampai ke pintu rumah sakit, dia melihat Erick Chen, dia awalnya bermaksud berpura-pura tidak lihat, tapi Erick malah lebih dulu memanggilnya.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu