Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 233 Biarkan William Tinggal (1)

“Victoria, Direktur Mo memang pantas menjadi seorang Direktur.” ujar Berly Liu.

“Yuk. Jangan banyak bicara.”

Victoria Gong dan Berly Liu lalu meninggalkan restoran itu. Mereka tidak sadar ada sepasang mata yang sedang menatap mereka dari belakang.

Ketika Victoria Gong tiba di rumah, dia mendapati Ibu Mo datang bertamu. Di sampingnya ada William sedang duduk.

Ibu Mo tampak bermasalah. Victoria Gong pun bertanya, “Ada apa?”

“Elizabeth Chu bilang dia harus ke luar kota. Jadi, dia memperbolehkanku merawat William untuk satu malam. Tapi, William bilang dia merindukanmu, jadi aku membawanya kesini untuk tidur denganmu.”

Victoria Gong sangat senang mendengarnya. Namun, dia lalu teringat dia baru saja bertemu dengan Elizabeth Chu di restoran. Elizabeth Chu tidak pergi ke luar kota. Seketika, wajah Victoria Gong langsung suram.

“Ada apa, Victoria? Apa kamu tidak mau?” Ibu Mo khawatir.

Victoria Gong tertawa, “Mana mungkin aku tidak mau? Malam ini biarkan William tinggal disini.”

Ibu Mo menghela nafas lega, “Baguslah kalau begitu.”

“Dimana Wallace?” tanya Victoria

“Dia ada di ruang studinya.”

“Baiklah. Aku akan menyuruhnya untuk mengantar Mama pulang.”

Victoria Gong lalu berjalan menuju ruang studi dan mengetuk pintunya. Wallace Mo membuka pintu.

“Wallace, kamu antar ibu pulang. William akan tinggal disini untuk mala mini. Apa kamu keberatan?”

“Tinggal disini berapa hari?” tanya Wallace Mo.

“Satu malam saja.”

“Tidak masalah.” ujar Wallace Mo sambil mengusap kepala Victoria Gong.

Wallace Mo lalu mengantar Ibu Mo pulang.

Victoria Gong lalu memandikan William.

Ketika Victoria Gong melepas baju William, dia mendapati beberapa bekas memar di perut William.

“William, bagaimana kamu bisa memar begini?” tanya Victoria Gong khawatir.

William hening. Namun, akhirnya menjawab, “Aku jatuh karena tidak hati-hati.”

Anak kecil tidak pandai berbohong. Kalaupun benar dia jatuh, bekasnya tidak mungkin banyak begini.

“William, kamu jujur dengan tante, ya?” ujar Victoria Gong lembut sambil mengusap kepala William. Victoria Gong ingin William nyaman di dekatnya.

“Ini karena temanku di sekolah.” ujar William.

Victoria Gong mendengarnya dan merasa tidak paham, “Mengapa mereka begini kepadamu?”

“Mereka bilang aku tidak punya ayah.”

Victoria Gong langsung iba.

Dia paham anak ini memang kasihan. Namun, rasa sakit yang harus ditanggung Wiliam karena tidak memiliki ayah tidak bisa disembuhkan dengan mudah menggunakan obat. Namun lagi, sakit hati masih tetap harus dirawat.

“William, setelah mandi, tante akan memberimu obat.”

William mengangguk.

Setelah mengoleskan obat, Victoria Gong menidurkan William. Saat itu juga, Wallace Mo tiba.

Melihat Victoria Gong duduk di sofa, Wallace Mo bertanya, “Ada apa?”

Victoria Gong mendongakkan kepala, lalu menceritakan masalah barusan ke Wallace Mo.

“Tidak mungkin. Kualitas sekolahnya sudah paling bagus.” ujar Wallace Mo.

“Tapi nyatanya hal itu terjadi!” ujar Victoria Gong, “Kalau begitu, aku besok akan mengunjungi sekolahnya untuk bicara dengan gurunya.”

Victoria Gong lalu melihat Wallace Mo yang seketika hening, “Aku sudah membuat keputusan. Jadi, tidak ada gunanya kamu banyak bicara.” ujar Victoria Gong.

Victoria Gong lalu masuk ke kamarnya tanpa memberi Wallace Mo kesempatan untuk bicara.

Pagi itu, Elizabeth Chu tiba di rumah Victoria Gong.

“Nona Gong, aku datang untuk menjemput William. Lalu, aku akan mengantarnya ke sekolah.” ujar Elizabeth Chu.

Victoria Gong ragu sejenak, lalu mengatakan hal yang mengganjal di hatinya, “Bukannya kamu pergi ke luar kota?” Mengapa aku bertemu denganmu di restoran tadi malam? Victoria Gong sangat ingin menanyakan hal itu. Namun, Elizabeth Chu tidak bodoh. Dia tahu Victoria Gong hendak menanyakan hal itu.

Elizabeth Chu menjawab dengan tenang, “Begini, urusanku di luar kota ditunda. Tadinya aku ingin menjemput William, namun seorang teman mengajakku makan. Ketika aku tiba di rumah, malam sudah larut. Jadi, aku menjemput William lumayan awal pagi ini.”

Ucapan Elizabeth Chu sangat masuk akal, tidak terdengar dibuat-buat. Namun, Victoria Gong merasa ada yang aneh. Mengapa Elizabeth Chu terkesan terburu-buru?

Victoria Gong tidak lagi bertanya-tanya. Dia lalu memanggil William.

***

Ketika Victoria Gong bekerja, hatinya tidak tenang. Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Victoria Gong minta ijin untuk pulang lebih awal pada Charles Gong lalu pergi ke sekolah William.

Saat Victoria Gong tiba sekolah William, kebetulan wali kelas William ada. Dia lalu masuk ke ruangan kantornya.

“Nona Gong, silakan duduk.” ujar wali kelas William.

Wali kelas itu lalu menuang minum untuk Victoria Gong, “Ada perlu apa Nona Gong kemari?”

“Tidak ada apa-apa. Saya hanya ingin menanyakan kemajuan belajar William.”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu