Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 124 Keguguran Yang Tidak Terduga(1)

Wanda Gu menatap Victoria Gong yang terjatuh kedalam danau, dia terlihat kejam dan berkata, "Victoria Gong, kali ini kamu pasti akan mati."

Lalu dia pergi dari sini dengan cibiran dan tawa dingin di mulutnya.

Victoria Gong merasakan air dingin yang menusuk tulang, perut mengunggah rasa sakit yang tajam! Ia sangat panik, dalam hatinya ia berteriak: Anak! Anakku!

Dia mengulurkan tangannya dan berjuang, air dingin yang masuk ke mulutnya, ia sama sekali tidak bisa mengatakan apapun.

Perlahan Victoria Gong tenggelam, kesadarannya berangsur-angsur kabur, dan matanya menjadi linglung.

Wallace Mo memanggilnya dengan lembut.

Hal tersebut terjadi begitu tiba-tiba sehingga Berly Liu gagal menangkap Victoria Gong, ia sangat ketakutan sehingga mukanya berubah pucat, ia berteriak: "Tolong bantu! Tolong! Seseorang jatuh ke dalam air!"

Ada banyak suara di rumah sakit ......

Direktur melihat bahwa orang yang diantar datang adalah Victoria Gong, dan ia koma. Wajahnya sangat pucat dan basah kuyub, pakaiannya berlumuran darah……

Segera atur operasi darurat.

Berly Liu memegang tangan dingin Victoria Gong dengan erat, matanya dipenuhi air mata, dan dia terisak, "Victoria, Victoria, kamu pasti akan baik-baik saja!"

Melihat situasi yang serius, direktur tidak berani mengabaikannya, dan segera memberi tahu Nyonya Mo.

Ibu Mo yang mendengar bahwa menantunya mengalami kecelakaan, ia sangat cemas dan bergegas ke rumah sakit.

Ibu Mo datang ke ruang operasi di bawah bimbingan direktur, dan melihat Victoria masih di dalam, operasinya belum selesai. Dia sangat khawatir.

Berly Liu juga menunggu dengan cemas di luar ruang operasi, mondar-mandir, dan melihat direktur memimpin seorang tua dengan pakaian elegan datang ke sini, wajahnya juga khawatir. Ketika dia mendengar direktur memanggilnya Nyonya Mo, dia ingat bahwa lelaki ini adalah ibu Wallace Mo.

Dia berdiri dan berkata dengan penuh semangat, "Bibi Mo, aku Berly Liu, sahabat baik Victoria Gong."

Ibu Mo melihat gadis di depannya dengan mata merah. Mendengar ucapannya, dia bertanya dengan cemas, "Ada apa dengan Victoria? Apa yang terjadi?"

Berly Liu teringat kembali pada adegan yang mendebarkan sebelumnya, Wanda Gu yang kejam, ia mengepalkan tinjunya yang merah muda, menggertakkan giginya, dan memberi tahu Ibu Mo seluruh ceritanya.

Setelah mendengarkan, Ibu Mo sangat terkejut, hatinya sangat marah! Wanda Gu ini, ditengah-tengah persahabatan antara kedua keluarga, Ibu Mo tidak habis pikir dia begitu kejam dan berani menyerang menantu perempuannya!

Ibu Mo berkata dengan marah: "Dia harus membayarnya!"

Waktu terus berjalan dari menit ke detik…..

“Deng……”, lampu penanda operasi telah dimatikan.

Ketika dokter keluar, mereka bergegas maju dan bertanya dengan cemas, "bagaimana keadaan Victoria?"

Dokter menghela nafas dan berkata dengan tak berdaya: "Tubuh Ny. Mo yang memang lemah, menerima dingin yang luar biasa ini ditambah dengan hantaman sangat yang hebat menyebabkan banyak pendarahan, anaknya…... tidak dapat bertahan."

Ibu Mo merasa dunianya seketika terbalik, seluruh tubuhnya lemas dan hampir jatuh ke lantai, Berly Liu segera menangkapnya dan memegangi Ibu Mo.

Ibu Mo bertanya dengan hati perih: “Bagaimana dengan Ibunya?”

“Sudah keluar dari masa kritisnya, tetapi demamnya sangat tinggi, sebentar lagi akan dipindahkan ke ICU untuk pengamatan lebih lanjut." Dengan itu, dokter pergi.

Victoria Gong didorong keluar. Berly Liu memegangi Ibu Mo berjalan kedepan, melihat Victoria yang sedang beristirahat, wajahnya sangat pucat, hati keduanya sangat sakit dan terisak.

Setelah dipindahkan ke ruang rawat, Victoria demam satu hari satu malam dan belum juga sadarkan diri.

Berly Liu melihat Ibu Mo duduk di depan ranjang Victoria, Ibu Mo sudah sangat tua. Dia khawatir akan kesehatan orang tua itu. Ia menyarankan: "Bibi, aku akan menjaga Victoria. Kembalilah untuk istirahat dulu."

Ibu Mo menggelengkan kepalanya dan berkata, "Victoria telah begitu kesakitan, aku akan menemaninya."

"Bibi, jika Victoria bangun dan melihat kamu menjadi sakit demi menjaganya, dia akan menyalahkan dirinya sendiri." Berly Liu melanjutkan dengan mengatakan, ia sangat tahu temperamen Victoria.

Tidak ingin menambah kesedihan pada Victoria, Ibu Mo kemudian pergi dengan enggan, dan bertanya sebelum pergi: " Segera beritahu saya jika terjadi apa-apa dengan Victoria, tolong segera beritahu saya, maaf merepotkanmu."

Berly Liu mengangguk dan mengantar kepergian Ibu Mo.

Saat kembali ke ruang rawat, ia menatap Victoria yang terbaring diatas ranjang, mata Berly Liu tergenang air matanya, ia menggenggam tangan Victoria yang dingin, dan berkata dalam hatinya: Cepatlah sadar Victoria!

Di pagi hari, sinar matahari masuk melalui jendela.

Victoria bermimpi panjang, dia bermimpi bahwa dirinya jatuh kedalam jurang maut. Bagaimanapun ia berjuang tidak ada gunanya……

Bulu mata yang panjang sedikit bergetar, dan Victoria Gong perlahan membuka matanya. Ketika membuka mata, Victoria menyadari dirinya sedang berada di rumah sakit. Victoria merasakan kepanikan yang luar biasa di hatinya, ia berusaha menyentuh perut, tetapi ternyata perut yang terangkat menjadi rata, dan ia sama sekali tidak bisa merasakan detak jantung bayinya sama sekali.

Victoria merasakan keputus-asaan yang mendalam di hatinya, ia memandang lurus keatas dan air matanya menggenang.

Berbaring di tepi tempat tidur, Berly Liu terbangun oleh suara kecil. Dia segera duduk dan menemukan bahwa Victoria Gong telah bangun, tetapi wajahnya menunjukkan sedih yang mendalam.

Ia berkata dengan lembut: “Victoria……”

Victoria menatap Berly Liu dengan berlinang air mata, walaupun ia sudah dapat menebak, tapi ia masih ingin bertanya, suaranya serak dan ia membuka suara: “Berly, bagaimana dengan anakku……”

Berly Liu tidak menjawab. Dia menurunkan matanya dan menghela nafas. Dia bangkit berdiri dan memeluk Victoria Gong.

Victoria Gong tidak tahan lagi, dan air mata mengalir di pipinya.

“Victoria, menangislah dengan keras." Berly Liu menghiburnya bahwa dia sangat ber-empati terhadap temannya yang baik sehingga dia ingin menanggung rasa sakit untuknya.

Mendengar ucapan Berly Liu, Victoria Gong mengangkat tangannya dan memeluk Berly Liu dengan erat.

Anaknya telah tiada…… hatinya sangat sakit, Victoria benar-benar sangat menyayangi anak ini, ia menjaganya siang dan malam dengan penuh sepenuh hati, tapi pada akhirnya ia tetap tidak dapat menjaganya dengan benar.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu