Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 240 Aku Ingin Bertemu Victoria (1)

Tidak lama kemudian, handphone Victoria kembali berdering. Tanpa melihatnya sedikitpun, dia langsung mematikan handphone itu dan memasukkannya ke dalam tas. Dia tahu itu pasti telapon dari Wallace Mo, tetapi dia tidak ingin mengangkatnya, dan apa yang bisa dibicarakan jika mengangkatnya?

Entah berapa lama berlalu, mobil-mobil di jalanan semakin berkurang, toko-toko pun mulai tutup dan mematikan lampu.

“Nona, sebenarnya Nonoa mau kemana? Sebentar lagi sudah jam pulang kerja.” Supir bertanya dengan mendesak.

Victoria melihat keluar jendela, sambil menyebutkan alamat rumah Berly Liu dan memejamkan kedua matanya.

Setelah sampai, Victoria berdiri lama di depan rumah Berly, baru mengetuk pintu.

Mungkin karena Berly sudah tidur, setelah mengetuk cukup lama, pintu baru dibuka.

“Victoria, kenapa kamu datang kesini?” Berly Liu yang masih setengah sadar pun terkejut hingga sadar. Terlihat Victoria Gong sedang mengenakan gaun pesta dan berdandan, tetapi dengan keadaan yang sangat menyedihkan.

“Berly.” Victoria Gong berkata dengan suara terisak-isak, dan langsung memeluk Berly Liu.

“Ada apa sebenarnya? Direkturmu menindasmu? Atau ada orang lain yang melukaimu?”

“Jangan nangis, sebenarnya ada apa?’

“Jika ingin nangis, nangis di dalam saja, cepat masuk.”

Sambil berkata, Berly Liu pun menggiring Victoria ke dalam rumah, menutup pintu dengan perlahan, dan membawa Victoria duduk di atas sofa. Melihat ekspresi wajah Victoria seperti itu, Berly Liu merasa sangat sedih, dia pun tidak mengatakan apapun lagi. Hanya menemaninya dari samping dan menyodorkan tisu secara berkala.

Beberapa saat kemudian, Victoria baru menghentikan tangisannya dan melihat Berly Liu, berkata: “Berly, jika ada yang ingin ditanyakan, besok saja ya? Hari ini aku sangat lelah, ingin istirahat.”

“Baiklah.” Berly Liu menganggukkan kepala.

Setelah itu, tanpa menghapus dandanan, tanpa mandi, tanpa mengganti pakaian, Victoria pun berbarinh di ranjang Berly Liu.

Mungkin karena terlampau lelah, dia tertidur dengan sangat cepat, dan nafas kembali stabil secara perlahan.

Melihat mata Victoria yang merah dan bengkak, Berly Liu hanya menghela nafas, kemudian duduk di samping dan menjaganya.

Dia tahu, jika Victoria sudah sesedih ini, pasti ada hubungannya dengan Wallace Mo, dan masalah itu tentu tidak sepele.

“Wallace Mo, urusan kita belum selesai!” Berpikir demikian, Berly pun mengepal tangan dengan kuat.

Wallace Mo menunggu sangat lama di restoran, tetapi Victoria tak kunjung tiba, malah Elizabeth dan William yang tiba.

“Kenapa kamu kesini?” Wallace Mo bertanya pada Elizabeth, sesungguhnya dia tidak ingin bertemu orang itu.

Elizabeth tersenyun dan menjawab: “Kebetulan aku dan William sedang di samping. Mendengar Dierktur Mo akan menghadiri pesta disini, kami pun datang untuk melihatmu.”

Wallace Mo berkata dengan tidak sabar: “Apakah sudah cukup lihatnya?’

Hanya saja sebelum Elizabeth menjawab, Willy pun datang.

“Direktur Mo.”

“Ada apa?” Wallace Mo bertanya.

Willy berkata dengan sangat panik: “Direktur Mo, aku menemukan dokumen itu di kantor.” Setelah berkata, dia pun menyodorkan dokuman yang Wallace perlukan.

Dokumen? Ruang kerja?

Wallace Mo spontan teringat sesuatu. Hatinya mulai panik, dia pun mengambil handphone dan menelepon Victoria Gong. Hanya saja terdengar suara operator dari ujung telepon---- Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.”

“Dimatikan?” Willy bertanya.

Wallace Mo mengangguk, dengan tangan yang menggenggam handphone dengan erat, hingga urat-urat pada jari yang terlihat.

“Sepertinya dia sudah tahu.” Wallace Mo berkata-kata sendiri, dengan ekspresi wajah sangat sedih.

Saat ini, Elizabeth yang berdiri di samping berkata: “Tahu apa?’

Wallace Mo hanya melihatnya sekilas dengan mata berapi-api, lalu berkata dengan marah: “Pergi!”

Melihat ekspresi Wallace Mo seperti itu, William pun merasa takut, dan segera masuk ke pelukan Ibunya. Elizabeth pun membawa William pergi dengan wajah penuh kebingungan.

Sambil berjalan, dia teringat sesuatu, dan langsung tersenyum dengan licik.

Wallace Mo pun ingin pergi, tetapi dicegat oleh Willy .

“Direktur Mo, Anda harus menghadiri pesta makan hari ini, tidak boleh digantikan siapapun. Ini menyangkut perkembangan Perusahaan Gong setelahnya.” Willy mengingatkan.

Mendengar perkataan itu, Wallace Mo hanya bisa melampiaskan emosinya dengan meninju tiang di samping. Dengan cepat, darah segar keluar dari jari-jari tangannya.

“Direktur Mo.” Willy melihatnya dengan cemas.

Wallace Mo sama sekali tidak memperdulikannya, dia pun kembali berjalan memasuki restoran. Baru berjalan beberapa langkah, dia berkata pada Willy di belakangnya: “Cepat cari tahu kemana Victoria pergi.”

Willy mengangguk. Telihat Wallace Mo berjalan masuk dengan bayangan lemas dan langkah kaki yang tidak stabil.

Sepanjang pesta makan, Wallace Mo bersikap dingin dan serius seperti sedia kala, hingga lawan yang menyulitkan saja bisa dia taklukkan dengan mudah.

Setelah pesta makan berakhir, Willy berjalan ke sisi Wallace Mo dan melapor: “Direktur Mo, Nyonya sedang pergi ke tempat temannya, tempat Berly Liu.”

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu