Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 354 Kekeliruan

Victoria Gong menarik pelan tangan Joe, dan berkata:”Joe, kamu ingin berbicara dengan ibu yah?”

“Segera, kamu akan bisa berbicara, kamu bisa memanggil ‘Ayah’, memanggil ‘Ibu’.” Baru mau seratus hari, Victoria sudah mulai memikirkan hal dimasa depan, dan memikirkan seluruh rencananya untuk anak ini.

Wallace Mo yang di bekalangnya, mendengar perkataannya, diam-diam tertawa. Dia bergerak ke belakang Victoria, dan memeluknya, berkata:”Victoria, dengan cepat, kita hampir tiga bulan menjadi orangtua.”

Victoria Gong mengangguk, dan menyentuh pipi Wallace Mo, berkata:”Selama ini, kamu telah melakukannya dengan sangat baik.”

Wallace Mo benar-benar sangat baik. Terkadang, Joe menangis di tengah malam, kebanyakan dia yang bangun, dan menbujuk Joe tidur kembali. Selain itu, Wallace Mo juga belajar cara menyeduh susu formula, dan mengganti popok yang sudah basah.

Wallace Mo tersenyum, tidak berbicara. Baginya, jika Victoria dan kedua anaknya bahagia, dia juga sudah bahagia.

“Wallace, kita harus bagaimana membuat perayaan seratus hari Joe?” tanya Victoria. Lagipula ini pertama kali mereka melakukannya, Victoria sedikit takut, dia takut dia mengacaukannya, jadi dia hanya bertanya pendapat suaminya.

Wallace Mo tersenyum, dan berkata:”Pertama-tama, pesan hotel, mengatur waktu, kemudian mengirimkan undangan, dan kemudian mendekorasi, dan akhirnya kita akan berada disana.”

“Semudah itu?” tanya Victoria Gong.

Wallace Mo mengangguk, dan berkata:”Jangan khawatir, aku akan pergi bersamamu.”

Victoria Gong tertawa, dengan adanya Wallace Mo, apa yang harus dia takuti? Dia bilang:”Suamiku, kalau begitu aku akan menyerahkannya padamu.”

“Jelas-jelas ini urusanmu.” Kata Wallace Mo.

Victoria Gong berbalik, dan menatap Wallace Mo, dan berkata:”Aku selalu merasa, urusanmu adalah urusanku, jadi, urusanku juga urusanmu.”

Wallace Mo terkekeh, teori bodoh apa ini? pada akhirnya, Perayaan seratus hari Joe juga harus dia lakukan.

“Victoria.” Tiba-tiba dia memanggilnya.

“Apa?”

Sedetik kemudian, Victoria Gong ditarik Wallace Mo ke tempat tidur, dia tidak memiliki persiapan.

“Apa yang ingin kamu lakukan?”

“Bukankah kamu bilang ingin memberikan William dan Joe seorang adik perempuan?”

“Wallace, kamu bajingan!”

“Bajingan terhadapmu.” Setelah mengatakannya, Wallace Mo tertawa.

……

Keesokan harinya, setelah membawa William ke sekolah, Victoria Gong menggendong Joe keluar rumah, karena dia ada janji dengan Berly Liu.

Berly Liu melihat mereka datang, langsung merebut Joe dari pelukan Victoria, dan menciumnya, berkata:”Joe, Ibu angkat sangat merindukanmu.”

Victoria Gong memalingkan wajah, dan berkata:”Wajah putraku sudah penuh dengan ludahmu.”

“Dia juga putraku, dia tidak akan menbencinya.” Berly Liu melirik Victoria Gong, lalu kembali ke tempat duduknya dan mengendong Joe.

Victoria tersenyum, dan memesan kopi untuk dirinya.

Berly Liu memandang Joe, dan berkata:”Joe, beberapa hari tidak bertemu, kamu semakin gemuk, Ibu angkat sudah tidak bisa menggendongmu lagi.”

“Putraku tidak gemuk, dia sudah besar. Joe kita sama sekali tidak gemuk, iyakan?” Victoria Gong menggoda Joe.

Joe yang mendengar perkataan Victoria Gong, seperti mengerti, kemudian tertawa.

Berly Liu tidak yakin, menggendong Joe, dan berhadap kepadanya, berkata:”Joe, kenapa kamu melihat Ibu angkat tidak tertawa.”

Ternyata, Joe melihat Berly Liu, dan tidak berekspresi.

Melihat adegan itu, Victoria Gong tidak menahan untuk tertawa, dan berkata:”Berly, Joe tertawa ketika melihat wanita cantik, sepertinya kamu dimatanya, tidak termasuk cantik.”

Berly Liu tidak puas, dan harus membuat Joe tertawa padanya. Dia membuat ekspresi wajah yang aneh, dan berkata:”Joe, lihat ibu angkat, bukankah Ibu angkat sangat cantik?”

Tidak diduga, Joe tidak hanya tertawa, malah menangis, berbalik kepala, ingin mencari ibu.

“Joe, kamu sangat jahat.” Kata Berly Liu, dan mengembalikan Joe kepada Victoria Gong.

Victoria Gong menggendong Joe, Joe dengan segera berhenti menangis, dan menggumankan matanya dan menatap Berly Liu.

Berly Liu sedikit kesal, dan memandangi Joe, berkata:”Joe, mengapa harus ibu yang gendong? Ibu angkat juga ibu.”

Melihat Berly Liu seperti ini, Joe akhirnya tertawa.

“Lihat, dia melihatku juga bisa tertawa.” Kata Berly Liu.

Victoria Gong tersenyum, dan berkata:”Berly, aku benar-benar tidak bisa berbicara lagi.” Demi membuat Joe senang, Berly Liu juga mencoba yang terbaik.

Berly Liu membuat wajah hantu, akhitnya mengalihkan fokus dari Joe ke Victoria Gong. Dia berkata:”Victoria, sungguh hebat mengajakmu keluar, harus membuat janji dari seminggu yang lalu.”

“Tidak ada cara lain, Rumah kami punya dua anak, sangat repot.” Kata Victoria Gong, meskupin mengeluh di wajahnya, tetapi dia masih terlihat bahagia.

Berly Liu juga mendengar bahwa Victoria sudah mengadopsi William, dan sedikit khawatir, dan bertanya:”Apakah William baik-baik saja?” waktu itu masalah William yang hampir menjatuhkan Joe, sekarang dipikir-pikir sedikit ngeri.

“Baik. Terkadang di akhir pecan, masih bisa membantumu menjaga Joe, Joe juga sangat menyukainya.” Jawab Victoria Gong.

“Baguslah kalau begitu.” Berly Liu mengangguk.

Victoria Gong memegang tangan Joe, dan berkata:”Berly, aku hari ini keluar, ingin meminta kamu untuk membantuku.”

“Apa?” tanya Berly Liu,”Jangan-jangan menyuruhku untuk menjaga Joe? Aku dengan senang hati.”

“Bukan.” Victoria Gong langsung memutuskan imajinasi Berly Liu.

“Jadi apa?”

Victoria Gong tersenyum, dan berkata:”Joe akan mengadakan perayaan seratus hari, kamu harus membantuku.”

“Joe begitu cepat sudah mau seratus hari?” Berly Liu sedikit terkejut.

“Benar, waktu berlalu dengan cepat?” kata Victoria Gong.

Berly Liu mengangguk kepala, dan berkata:”Baiklah, ada apa yang bisa di bantu?”

“Sangat sederhana, kamu hanya membantuku membuat undangan, mengirimkan undangan, dan mendekorasi hotel saja” kata Victoria Gong.

Berly Liu mendengarnya, memandang dengan ragu. Dia bilang:”Victoria, perayaan seratus tahun, selain ini, sepertinya tidak ada yang lain?”

“Awalnya aku ingin Wallace yang melakukannya, tetapi dia pagi ini bilang padaku, dia sibuk dengan pekerjaannya, tidak ada waktu.” Kata Victoria Gong.

Kemudian, dia duduk di samping Berly Liu, dan memegang tangan Joe, dan berkata:”Joe, cepat suruh ibu angkat membantu ibu.”

Berly Liu menatap Joe yang gemas, dan seketika langsung menyetujuinya. Dia memegang wajah Joe, dan berkata:”Joe, beritahu ibu, Ibu angkat berjanji padanya.”

Victoria tersenyum, dan berkata:”Sebenarnya juga tidak begitu capek, akan ada staf yang membantumu.”

“Aku tahu, aku tahu.” Jawab Berly Liu. Sebenarnya, ini demi Joe, dia juga bersedia.

Victoria Gong bertanya:”Berly, apakah kamu akan memberikan Joe kami amplop yang besar?”

Berly Liu melirik Victoria Gong, dan dengan gerakan tangan, dan berkata:”Sangat sangat besar.”

“Baiklah kalau begitu, jika tidak besar, awas saja kamu.”Victoria tersenyum. Siapa suruh Berly Liu berjanji?

Berly Liu tertawa, dan berkata:”Baiklah, dalamnya akan berisi seribu, dan aku akan pergi ke bank untuk mengambilya, dan semua adalah uang baru, dan berurut serinya.”

“Berly.” Victoria Gong mengerutkan bibirnya, dan mendorong pelan Berly Liu.

Berly Liu tertawa terbahak-bahak, dan mereka tidak mengetahui, bahwa bahaya akan semakin dekat hari demi hari.

Pada hari ini, adalah hari kelahiran Joe ke-100.

Victoria Gong yang tegang tidak bisa tertidur semalaman, setelah alarm jam tujuh pagi berbunyi, dia sudah bangkit, dan mendorong Wallace Mo, dan berkata:”Wallace, cepat bangun.”

Wallace Mo berdiri, dan memeluk Victoria Gong, dan berkata:”Victoria, perayaan itu di malam hari.”

Victoria Gong baru tersadar, dia tahu bahwa itu hari ini, tetapi tidak mengingat bahwa perayaan itu di malam hari, dan dia tidak perlu bangun begitu cepat. Dia menepuk kepalanya, dan berkata:”Aku sudah pikun.”

“Jadi, apakah kamu mau tidur lagi” kata Wallace Mo.

Victoria menggelengkan kepala, dan bertanya:”Apakah Joe sudah bangun?” setelah mengatakannya, dia langsung pergi melihat Joe, Joe masih tertidur.

Victoria Gong tersenyum, dan mencium Joe, berkata:”Sayang, selamat hari ke-100.”

“Aku pergi lihat apakah William sudah bangun.” Setelah mengatakannya, Victoria berjalan keluar kamar.

Wallace Mo memandangi punggung Victoria, dan merasa kasihan. Sejak mengadpsi William, beban Victoria Gong semakin besar. Terkadang Wallace membantunya, dia pun tidak mau. Wallace Mo bangkit dari tempat tidur, kebetulan sekali Joe juga perlahan-lahan membuka matanya, dia menggosok matanya dengan tangan kecilnya.

Dia tersenyum, dan menggendong Joe, berkata:”Sayangku, hari ini adalah hari ulang tahunmu ke -100 hari.”

Joe sepertinya mengerti, dan tersenyum.

Di sisi lain, Victoria Gong pelan-pelan membuka pintu kamar William, dan melihat William sedang berpakaian.

Victoria tersenyum, dan bertanya:”William, mengapa kamu bangun sepagi ini?”

William melihat Victoria Gong, dan berkata:”Ibu, hari ini adalah hari ulang tahun Joe ke-100 hari, aku sangat senang.”

“Ibu juga, jadi ibu tidak bisa tidur.” Victoria Gong tersenyum, dan membantu William merapikan pakaiannya.

Kemudian, pada saat itu, mata kiri Victoria melonjak. Dia samar-samar merasa, hari ini akan terjadi sesuatu.

“Ibu, kamu kenapa?” William memandang tingkah laku Victoria Gong, bertanya.

Victoria Gong, menggosok matanya, dan tersenyum, berkata:”Tidak apa-apa, hanya saja kelopak mata itu melonjak.”

“Sebelah kiri atau kanan?” tanya William.

“Kiri.”

“Itu mungkin karena kamu terlalu bersemangat. Nenek pernah mengatakannya padaku, jika sebelah kiri maka ada kebahagiaan, jika sebelah kanan maka aka nada musibah.” Kata William, seperti orang dewasa.

Victoria Gong menyentuh rambut William, dan berkata:”Kamu juga tahu hal ini?” sekarang Victoria merasa lebih lega.

William mengangguk, dan berkata:”Ibu, aku tahu banyak.”

Victoria Gong tersenyum lega. Selama dua bulan, dia bisa merasakan perubahan William, bukan perubahan baik atau jahat, hanya merasa dia semakin ceria, juga tidak banyak tekanan hati, juga lebih sering tersenyum. Victoria merasa, mungkin ini adalah hasil yang ingin dia lihat.

“Cepat berpakaian rapi, mari kita pergi melihat adik.” Kata Victoria.

William tersenyum, dan dengan cepat berpakaian rapi.

Dengan cepat, Victoria Gong menggandeng tangan William masuk ke kamar, dan melihat Wallace Mo sedang mengendong Joe, dan berjalan di sekitar ruangan.

“Dia sudah bangun?” hanya Victoria Gong dengan suara bisik.

Wallace Mo mengangguk, dan berkata:”Mungkin dia merasa pelukan ayah terlalu hangat, kemudian tertidur kembali.”

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu