Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 161 Membicarakan Tentang William (1)

"Benar, anak ini sangat baik." Kata Victoria, lalu melanjutkan: "Sepertinya ibu dan ayahnya sudah bercerai, anak ini sangat rindu dengan ayahnya, hari itu dia menangis di rumah, kasihan sekali."

"Oh begitu, ibu anak itu lumayan cantik, kenapa bisa bercerai?" Pernikahan ibu Mo sangat bahagia, dia tidak begitu mengerti dengan alasan perceraian.

"Aku tidak pernah menanyakannya, tapi setelah bercerai malah tidak menginginkan anaknya lagi, takutnya..." Victoria tidak mengatakan dengan jelas, tapi ibu Mo bisa mengerti.

"Makanya masalah orang dewasa, biasanya yang menderita itu anaknya!" Ibu Mo bisa merasakan itu, dia menarik tangan Victoria dan berkata serius: " Tapi Victoria, kamu jangan khawatir, walaupun anak muda sekarang suka bertingkah laku tidak benar, tapi Wallace itu pria yang setia, dia sangat mencintaimu, dia pasti tidak akan menyakitimu!"

"Ibu, aku percaya dengan Wallace." Victoria tentu mempercayai Wallace, Wanda dan Kelly saja tidak bisa mengapa-apakan Wallace, orang lain tentu juga tidak akan bisa.

"Ibu tahu hubungan kalian berdua baik." Ibu Mo pun tersenyum.

Victoria merasa tersipu, dia pun tersenyum, ibu Mo juga merasa senang dan tidak melanjutkannya lagi, siapa suruh menantunya orang yang pemalu!

……

Setelah minum teh sore itu, ibu Mo pun menyuruh supir untuk mengantar Victoria ke kantor, dan dia sendiri pulang ke rumah.

Sebenarnya sudah hampir jam pulang kerja, tapi saat Victoria sampai di kantor Wallace Mo, dia tidak ada di kantor, setelah menanyakan ke sekretarisnya, dia pun tahu kalau Wallace sedang rapat, mungkin sejam lagi baru bisa selesai.

"Hari ini direktur Chen dari perusahaan keluarga Chen datang, direktur Mo kelihatannya tidak begitu senang." Kata sekretaris itu.

Victoria pun mengerutkan alisnya dan bertanya: " Dia datang ngapain? Apakah ada kerja sama?"

Dua perusahaan yang saling bersaing, bagaimana mungkin bisa bekerja sama?

Lagipula Wallace Mo tidak suka dengan Erick Chen, kalau tidak ada apa-apa, dia pasti tidak akan bekerja sama dengan perusahaan Chen.

"Ada satu proyek yang sudah ditetapkan perusahaan yang akan bekerja sama dengan kita, tapi tidak tahu kenapa, mereka juga berhubungan dengan perusahaan Chen, sekarang mereka menyerahkan proyek ini ke kita dan perusahaan Chen untuk dikerjakan bersama-sama." Sekretaris itu merasa jengkel, dia juga tidak suka dengan perusahaan Chen.

"Ternyata begitu." Kata Victoria.

Selama ini, Erick Chen selalu mengandalkan wanita untuk mempertahankan perusahaannya, orang licik seperti ini, tiba-tiba merebut proyek dari tangan Wallace Mo, kalau dia berkata dia sengaja, Victoria pasti tidak akan percaya.

Apalagi kalau perusahaan nanti akan berkerja sama dengan mereka, orang seperti Erick Chen pasti akan berulah di belakang, dan menyusahkan Wallace.

Setelah Victoria tahu mengenai ini, dia pun merasa khawatir, saat Wallace kembali dari rapat, dia pun bertanya: "Bagaimana kerja sama dengan perusahaan Chen, sudah ditetapkan?"

"Belum, masih belum selesai dibicarakan." Wallace Mo mengerutkan alisnya, dia duduk di sofa dan terlihat sedikit lelah, mengulurkan tangannya dan memeluk Victoria, lalu menciumnya.

"Keuntungan proyek ini besar?" Selain ini, Victoria tidak tahu lagi alasan mengapa harus berhubungan dengan perusahaan Chen.

"Biasa saja, tapi kalau proyek ini selesai, setidaknya nama kita di industri ini akan semakin naik."

"Oh begitu." Victoria mengangguk, "cara pandang Erick Chen cukup bagus, tapi dia orangnya licik, masih adakah yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Chen?" "Pengusaha pasti selalu mementingkan keuntungan, sejak dulu sudah ada kalimat seperti ini, asalkan keuntungan yang diberikan perusahaan Chen cukup besar, banyak yang ingin bekerja sama, tidak ada orang yang mau menolak uang." Wallace Mo pun tersenyum dingin, ada sedikit pandangan sinis di matanya.

"Tapi mereka tidak takut akan ditusuk perusahaan Chen dari belakang?" Walaupun Victoria tidak banyak tahu tentang masalah perusahaan, tapi setidaknya dia tahu sedikit.

"Keuntungan di depan mata, mana mungkin melihat yang lainnya lagi?" Kata Wallace Mo dengan nada sedikit meremehkan.

"Kalau begitu kamu mau bekerja sama dengan perusahaan Chen?" Victoria bertanya khawatir: "Kalau memang kalian bersaing, dan dia mau bekerja sama denganmu, dia pasti akan memikirkan cara untuk menjatuhkanmu dengan cara yang tidak benar."

"Masih dibicarakan." Wallace mengerutkan alisnya dan berkata: "Pihak sebelah sangat ngotot, harus menyelesaikan proyek ini dengan perusahaan Chen, kalau tidak akan diserahkan sepenuhnya kepada perusahan Chen."

"Perusahaan Chen... hanya perusahaan Chen saja bisa mendapatkan proyek ini?" Tiba-tiba Victoria mengingat sesuatu, lalu bertanya: "Jangan-jangan Erick Chen sengaja untuk mengeluarkanmu dari proyek ini dan mengerjakannya sendiri, lalu membaginya?"

"Erick Chen adalah orang yang bisa melakukan hal seperti ini, asalkan bisa mengambil proyek ini dariku, walaupun bekerja sama dengan yang lain, asalkan tidak melebihi perusahaan Chen, dia tidak akan rugi, malah merasa menang karena telah menginjakku."

Wallace Mo tidak banyak berhubungan dengan Erick Chen, tapi setidaknya dia tahu cara dia berbisnis, dan bisa melihat sifatnya seperti apa.

"Beberapa proyek yang dikerjakan perusahaan akhir-akhir ini, Erick Chen selalu ingin ikut campur, ini baru permulaan, apa yang ingin dilakukannya nanti masih belum tahu, kita lihat saja nanti." Kata Wallace Mo dengan nada biacara yang dingin.

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu