Ternyata Suamiku Seorang Milioner - Bab 37 Lagi-lagi datang mengganggu (2)

Begitu saja, kelinci putih lagi-lagi dimangsa oleh serigala besar.....

Keesokan paginya, Victoria menyeret badannya yang terasa lelah pergi kuliah, begitu sampai di kelas dia langsung dikelilingi, membuat rasa ngantuknya hilang seketika.

"Victoria, lelaki tampan yang kemarin menjemputmu di gerbang sekolah itu siapa?" Teman sekelas A bertanya mendesak.

"Iya, iya, Victoria, kamu cepat beritahu kita dia siapa? Apakah dia pacar barumu?" Teman sekelas B bertanya.

"Victoria......"

"Victoria......"

Pertanyaan yang seperti interogasi membuat Victoria tidak tahu harus bagaimana, terhadap keramahan teman sekelas yang sebelumnya memperlakukannya dengan dingin, dia tidak tahu harus bagaimana, juga tidak tahu harus mengatakan apa.

Hari itu Wallace memakai kacamata hitam, dan juga memakai pakaian yang lebih resmi, otomatis tidak ada yang mengetahui kalau dia adalah 'asisten' yang sebelumnya memelihara dia! Kepikiran asisten, dalam hati Victoria merasa emosi namun juga lucu! Bisa-bisanya dia menganggap orang seperti itu sebagai seorang asisten! Matanya benar-benar bermasalah!

"Sudah sudah! Untuk apa kalian tanya-tanya, sudah tahu jawaban juga tidak ada hubungannya dengan kalian!" Tiba-tiba Berly Liu maju menerobos lingkaran orang dan berdiri di depan Victoria, dengan angkuh melihat orang di sekeliling, kemudian langsung menarik Victoria ke tempat duduk mereka.

Teman-teman tahu mereka tidak akan mendapatkan jawaban, mereka pun menyerah, hanya saja ada beberapa perempuan yang merasa iri, tapi mereka juga hanya bisa dengan tatapan iri melihat Victoria.

"Fiuh....." Victoria menghela nafas panjang, dengan ekspresi berterima kasih, "Berly, untung ada kamu, kalau tidak aku mungkin akan tenggelam di lautan orang."

Kemudian, Victoria baru menyadari Berly melihatnya dengan muka tidak senang, tiba-tiba dia merasakan sesuatu, Victoria pun melipat tangan di meja dan menaruh kepalanya di atas tangan, berpaling dari Berly.

"Hmph, Victoria, bukannya kamu masih ada hal yang belum kamu jelaskan kepadaku?" Berly menatap Victoria dengan tatapan tajam dan berkata.

"Mmm.... Mana ada? Kenapa aku tidak ingat?" Dengan tatapan tidak bersalah, seperti seekor kelinci imut, Victoria diam-diam mengelap keringat.

"Mana ada? Baru kemarin, bisa-bisanya kamu menutup telepon dariku! Victoria, kamu tidak tahu betapa keterlaluannya WIlly Mo itu, tidak meminta izinku dan langsung mengambil barang-barangmu pergi? Dan kamu, katakan sejujurnya, kenapa tiba-tiba memaafkan Wallace Mo?" Berly telah memilih pertemanan dan meninggalkan 20 juta, mana dia tahu temannya ini mengkhianatinya dari belakang.

Victoria dimarahi seperti ini oleh Berly, seluruh hatinya gemetaran, dengan ekspresi memohon dia melihat Berly, matanya berkedip perlahan, dan berkata: "Berly, sebenarnya kenyataannya seperti ini! Malam itu aku tiba-tiba menerima telepon, Wallace berkata kalau kepalanya sakit, kemudian aku pun melupakan semuanya dan langsung berlari ke tempatnya.....Kemudian kita membicarakan semuanya dan akhirnya berbaikan..... Kamu jangan marah lagi, aku tahu aku bodoh, tidak mempertahankan rencana kita."

Pantas saja kemarin malam makan malam di kediaman keluarga Mo mereka berkata mau menunggu Willy, tapi tak disangka Willy menelepon berkata ada urusan darurat yang harus diselesaikan..... Ternyata ditahan oleh Berly, Willy juga seharusnya sangat kesusahan?

"Hmph! Dasar kamu anak yang melupakan teman! Ketika aku kepikiran aku mengorbankan 20 juta demi pertemanan kita, kamu malah seperti ini terhadapku, membuatku benar-benar sakit hati, sakit hati!" Berly yang terlalu sering melihat sinetron memperagakan hatinya sangat sakit, menepuk dadanya dan menendang lantai.

"Berly....." Wajah Victoria penuh dengan rasa bersalah, tapi tiba-tiba otaknya menangkap sebuah kata penting, perkataannya pun berhenti, 20 juta? 20 juta apa?

"20 juta? Mengorbankan 20 juta apa?" Mata Victoria penuh dengan kebingungan.

"Hah? Mana ada 20 juta? Kamu salah dengar?" Hati Berly tiba-tiba melompat, untung saja saat ini kebetulan dosen datang, Berly pun segera berkata, "Dosen sudah datang, kita konsentrasi kuliah!"

Meskipun kedatangan dosen berhasil membuat Berly menghindari pertanyaan Victoria, namun setelah kuliah selesai Victoria tetap mengejar Berly dan bertanya, membuat Berly tidak tahu harus mengarang apa untuk menipu Victoria.

Ketika mereka masih membahas masalah ini, tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki.

"Victoria."

Suara yang merdu serta familiar, membuat kening Victoria berkerut, dia mendongak dan melihat Nicky Yang yang tersenyum ceria berdiri di depan mereka, membuat Victoria merasa dia kembali ke beberapa bulan sebelumnya, tanpa sadar dia melamun.

Nicky Yang melihat Victoria melamun, hatinya pun merasa senang, dia pikir di dalam hati Victoria masih ada dia, meskipun sebelumnya ada kenangan buruk diantara mereka, tapi menurut Nicky, Victoria adalah perempuan yang sangat mudah ditipu, asalkan dia memohon sambil menangis, Victoria pasti akan kembali ke sisinya.

Sekarang sejarah gelapnya sudah terlalu banyak, sudah tidak ada orang yang bersedia mendekatinya, lagipula sekarang Victoria dipelihara oleh seorang lelaki, pasti memiliki banyak uang.....

"Hah, Nicky Yang! Ada angin apa datang mencari kita? Angin barat atau angin timur?" Berly Liu tertawa dingin dan berkata.

Nicky melihat ada Berly disini, hatinya merasa kesal, sebelumnya perempuan itu memutuskan hubungan mereka karena Berly, sekarang Berly lagi-lagi ada disini, bagaimana dia bisa menipu Victoria?

Namun Nicky juga tidak sebal, hanya tersenyum melihat Victoria, berkata: "Victoria, ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu, boleh tidak kita ke kafe yang ada di depan gerbang sekolah?"